Respon Terhadap Tekanan

intimidasiAp. Indri Gautama
Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: “Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar,” yakni En-Gedi. – 2 Tawarikh 20:1-2
Firman Tuhan di atas menggambarkan suatu keadaan yang sangat sulit. Raja Yosafat sebagai raja Yehuda berhasil membawa bangsa Israel menjadi bangsa yang makmur di tanah perjanjian. Tetapi, tidak semua tetangga menyukai mereka, ada sejumlah bangsa yang iri dan ingin merebut kesuksesan mereka. Muncullah tiga negara – Moab, Amon dan Meunim – berperang melawan bangsa Yehuda. Mereka ingin menjajah dan memiliki semua keberhasilan bangsa Yehuda.

Diperhadapkan dengan situasi ini, raja Yosafat tidak mampu berpikir lagi. Dia serta-merta “mengambil keputusan untuk mencari Tuhan [dan] menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Rakyat Yehuda taat dan mereka berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari Tuhan.” – 2 Tawarikh 20:3-4.

Tuhan mendengar dan meresponi Yosafat dan rakyat Yehuda. Di ayat 15, salah satu imam mereka mendengar suara Tuhan dan menyampaikannya: “Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”

Mendengar kata-kata janji Tuhan ini mereka menjadi berani dan kemudian berangkat berperang melawan ketiga negara tersebut. Hasilnya adalah salah satu mujizat terbesar yang pernah disaksikan oleh bangsa Yehuda pada masa pemerintahan raja Yosafat:
Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh. Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput. Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. – 2 Tawarikh 20:23-25

Ada pelajaran penting dari pengalaman perang raja Yosafat. Setiap orang punya Moab, Amon atau Seir. Moab Anda bisa berupa hutang, Seir Anda bisa mertua, Amon Anda bisa kanker, dan Meunim Anda bisa masalah apa pun yang membuat Anda takut dan tidak berpengharapan. Di tengah tekanan musuh seperti ini, pilih untuk melakukan hal-hal yang dijamin oleh Alkitab akan mendatangkan kemenangan total, yaitu:
Bertekad mencari Tuhan dan berserah.
Raja Yosafat tidak mencoba memakai kekuatannya sendiri, tetapi ia langsung berlari mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ia berserah dan berkata: “Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, tapi mataku tertuju kepada-Mu.” Dan Yosafat tersungkur di kaki Tuhan.

Puji Tuhan.
Fokus pada kebesaran-Nya!! Deklarasikan siapa Tuhan bagi Anda. Tidak ada senjata yang lebih ampuh dalam menghadapi musuh selain memuji Tuhan. Sewaktu Anda memuji dan menyembah Tuhan, musuh bingung karena rencananya untuk menakut-nakuti Anda gagal total.

Bangkit dan lawan dalam iman. Resist in faith.
Yakobus 4:7 berkata bahwa ketika kita tunduk kepada Allah, maka Iblis akan lari dari kita ketika kita melawannya! Apakah raja Yosafat dan bangsa Yehuda bisa memilih untuk berdiam diri dan hanya berdoa saja karena ketakutan? Ya! Tetapi karena mereka mendengar suara Tuhan, mereka menjadi berani. Mereka bangkit dengan iman, percaya bahwa mereka akan berhasil.

Puji Tuhan dan ucapkan syukur.
Nyanyikan pujian dan ucapan syukur bagi Dia karena Anda percaya sudah menerima kemenangan.

…. maka kemenangan terjadi!!!

Dalam kasih-Nya,
Maria Magdalena Ministries
www.mmmindo.org

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.