COOL 18 November

airmataJika kita berbicara mengenai penderitaan dalam kehidupan anak-anak Tuhan di Alkitab, kita akan menemukan banyak kisah yang dapat kita jadikan sebagai panutan. Kita bisa melihat dari kehidupan Ayub, bagaimana ia diberkati, dicobai Iblis, dan dipulihkan kembali. Ada juga kisah dari Yusuf, bagaimana ia dibuang, difitnah, dilupakan, sampai akhirnya menjadi orang kepercayaan Firaun. Ada juga kisah Daud, bagaimana ia mengasihi Tuhan, memiliki integritas, namun dikejar-dikejar, diancam, dikhianati anaknya sendiri dan banyak lagi.

Hari ini kita akan menggali dari kehidupan Daud, bagaimana ia kenyang dengan penderitaan, kesusahan, namun ia tidak menjadi kecewa pada Tuhan, ia tidak menjadi pahit dan getir, tetapi malah bersyukur dan menyadari bahwa semua kesusahan itu membawa manfaat baginya.

Dalam perkataanya, Daud menyampaikan dua pelajaran penting yang Ia dapat lewat penderitaannya.

1. Penderitaan ada sebagai bukti kesetiaan Elohim (Mazmur 119:75)
Maksud Tuhan dalam mengijinkan kita menderita kesusahan bukanlah karena Ia marah dan membenci serta menolak kita. Ia melihat kita menyimpang dari suatu arah yang akan merugikan kita dan akan membawa kehancuran pada akhirnya. ( Mazmur 89:30-34). Ia setia walaupun kita tidak setia, dan itu Ia tunjukan dengan senantiasa menuntun kita, dan terkadang kita ditegur dengan keras, mungkin kita diijinkan Tuhan untuk mengalami penderitaan, itu semua menunjukan kesetiaanNya kepada kita. Oleh karena itu kita pun juga harus berbesar hati untuk ditegur Tuhan, karena lewat penderitaan Ia membentuk kita.

2. Di saat Menghadapi Kesusahan Daud bereaksi dengan tepat (Mazmur 119 :67 dan 71)
Daud tidak melihat penderitaan sebagai kesusahan atau malapetaka, ia melihatnya sebagai cara baginya untuk mengerti ketetapan-ketetapan Tuhan. Daud mengerti, bahwa di saaat ia di dalam penderitaan, reaksi yang paling tepat adalah untuk tetap mentaati Firman Tuhan. Banyak orang di saat di dalam penderitaan malah menjauh dari Tuhan, namun Daud justru menyatakan bahwa Ia Firman Tuhan adalah kesukaannya ( Mazmur 119:143)

Selain dua hal di atas yang dapat kita lihat dari kehidupan Daud, penderitaan adalah cara bagi kita untuk memikul salib kita, untuk dimurnikan lebih lagi, membentuk kita menjadi pribadi dengan karakter Kristus. ( 2 Korintus 4:17-18) Dan untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus, kita pun harus dibentuk lewat penderitaan, permasalahan dan kesusahan agar kita menerima apa yang dijanjikan Tuhan atas kita.

Dalam Roma 8:18 Firman Tuhan mengatakan bahwa penderitaan kita tidak ada bandingannya dengan kemuliaan yang akan Tuhan nyatakan kepada kita. Oleh karena itu di saat kita mengalami penderitaan, kita harus focus kepada apa yang akan Tuhan berikan kepada kita nanti dan bukan kepada permasalahan yang ada di depan kita. Roma 5:2-5 mengatakan bagaimana melalui penderitaan dan masalah kita pada akhirnya akan semakin lagi menjadi tahan uji di dalam segala permasalahan yang kita alami.

PENUTUP

Apakah hari-hari ini kita sedang mengalami kesusahan, permasalahan atau penderitaan? Janganlah kita menjadi kecewa dan menjauh dari Tuhan. Kita berharga di mata Tuhan dan kalau Tuhan mengijinkan semua terjadi di dalam kehidupan kita, itu semua karena Ia mengasihi kita dan tengah mempersiapkan kita untuk menerima kemuliaan yang akan Tuhan nyatakan dalam setiap kehidupan anak-anakNya.
Amin!

You may also like...

1 Response

  1. Sintia says:

    Sungguh memberkati!

    Jesus bless us…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.