MENGUCAP SYUKUR SENANTIASA
1 Tesalonika 5:18
Mengucap syukur adalah sebuah ungkapan rasa terima kasih yang ditujukan kepada Tuhan. Rasa terima kasih ini seringkali kita ungkapkan jika keadaan baik, atau baru menerima berkat, atau baru sembuh dari sakit, atau jikalau kita mendapatkan sesuatu yang baik dalam hidup. Sebagai orang percaya, Firman Tuhan mengajar kita untuk mengucap syukur bahkan di saat keadaaan atau situasi tidak menyenangkan. Namun seringkali hal itu menjadi sulit untuk kita lakukan karena berkaitan dengan perasaan kita disaat menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu kita harus mengenali perasaan-perasaan sehingga kita dapat menemukan solusinya dan dapat tetap mengucap syukur.
- Perasaan Takut dan Khawatir
- Di saat kita takut dan khawatir akan apapun, maka perasaan cemas itu akan menguasai kita sehingga sulit untuk mengucap syukur.
- Solusinya adalah di dalam Matius 6:25-34, Matius 8:23 – 27
- Perasaan bimbang dan bingung dalam memutuskan suatu pilihan
- Ketika kita diperhadapkan kepada sebuah pilihan yang pelik, dimana konsekwensi dari pilihan ini akan berdampak besar pada kehidupan kita, maka kita akan sulit untuk mengucap syukur.
- Solusinya adalah di dalam Roma 8:28 dan Filipi 1:3-11
- Perasaan Stress, Depresi dan Tertekan
- Di saat kita stress, dan dalam kondisi tertekan, jikalau kita biarkan perasaan ini menguasai kita, maka kita akan sulit untuk mengucap syukur.
- Solusinya adalah di Mazmur 42:4-11
PENUTUP
Mengucap syukur adalah sebuah tindakan Pengakuan untuk selalu mengandalkan Tuhan. Di saat kita melakukannya maka kita akan mempercepat janji Tuhan digenapi di dalam hidup kita, namun di saat kita bersungut-sungut, maka kita akan seperti umat Israel yang menghabiskan 40 tahun berputar-putar di Padang Gurun. Karena itu latihlah diri kita untuk mengucap syukur senantiasa, apapun situasi dan kondisi yang kita alami. Amin