IBADAH YANG BENAR
Yohanes 4:23
Salah satu tuntunan Tuhan melalui Gembala kita adalah kita harus mempersiapkan diri menjadi umat yang layak dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, salah satunya adalah mengenai ibadah yang benar. Hari-hari ini kita harus menguju dan melihat apakah kita sudah menjadi penyembah-penyembah yang benar. Ibadah bukanlah berbicara mengenai frekuensi kedatangan kita ke gereja atau ke acara-acara rohani. Orang farisi dan ahli-ahli Taurat menghabiskan waktu mereka di Bait Suci, namun Tuhan malah menyatakan mereka munafik (Matius 7:5). Bagaimanakah ibadah yang benar itu?
- Yosua 24:15 ; Ibadah = ab-o-daw = abodah (Yunani)
- Dalam New King James abodaw adalah “To serve The Lord” = seperti hamba yang siap melayani Tuhannya. Artinya berbicara mengenai sikap hati yang fokus, menghormati dan terarah kepada Tuhan.
- Ilustrasi ini dapat kita lihat dari kisah Maria dan Martha, dimana Martha sibuk “bekerja” sedangkan Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan Yesus. (Lukas 10:39 – Yohanes 12:3)
- Yakobus 1:27 ; Threskos = religius
- Dalam New King James diartikan sebagai :” to be religious / Godliness / Holiness
- Berbicara mengenai sermonial dalam ibadah, artinya mengenai kondisi diri k ita di saat beribadah, apakah Saleh dan Kudus atau tidak.
Jadi ukuran ibadah yang benar bagi Tuhan adalah bagaimana kondisi hati kita kepada Dia. Bagaimana sikap hati kita kepada Dia dan bagaimana cara yang benar dalam ibadah, yaitu dalam Roh dan Kebenaran (Yohanes 4:23). Artinya Tuhan mau agar tubuh kita penuh dengan Roh Kudus dan rindu untuk menjadikannya persembahan yang hidup. Tuhan mau kita menjadi penyembah yang benar yang menyembahNya di dalam Kesalehan dan Kekudusan.
Penutup
Melakukan ibadah yang benar adalah suatu upaya untuk meninggalkan manusia lama kita (2 Korintus 5:17) dan sebuah upaya untuk “mencari perkara-perkara di atas (Kolose 3:1-4). Kita semua harus terus mempersembahkan diri untuk menjadi umat yang layak dan berkenan di mata Tuhan. Amin.