C O O L SELASA 19 April 2011
MENGAMPUNI | Matius 6:14-15
Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak pernah kita inginkan untuk berhadapan dengan kita, atau mungkin kita menghadapi orang-orang yang menjengkelkan atau malah merugikan kita, sehingga tanpa sadar kita kecewa, merasa disakiti dan kalau dibiarkan hati kita akan menjadi pahit.
Solusi yang paling mujarab untuk keluar dari kepahitan itu adalah dengan cara “mengampuni”. Namun cara yang mujarab ini seringkali tidak sesederhana yang kita kira karena kita berurusan dengan perasaan dan hati kita. Oleh karena itu kita perlu mengetahui prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang mengampuni, sehingga kita dengan tegas dapat memilih sikap yang benar di saat kita menghadapi kekecewaan.
1. Mengampuni adalah mutlak. (Matius 6:14-14)
Walau dosa kita sudah diampuni, kita tetap berjuang melawan daging dan dosa yang terus mencoba menggoda kita. Terkadang dalam proses itu kita jatuh. Itulah mengapa kita butuh pengampunan Tuhan. Oleh karena itu kita pun juga harus mengampuni mereka yang bersalah kepada kita sama seperti Tuhan mengampuni kita. Mengampuni menjadi mutlak karena pada hakikatnya itu adalah untuk kepentingan dan kita.
2. Mengampuni Akan menarik Kuasa Tuhan turun atas hidup kita. (Yakobus 5:16)
Kata-kata “hendaklah kamu saling mengaku dosamu” ditujukan kepada kita dan sesama. Artinya kita harus saling memaafkan dan saling mengampuni. Barulah doa kita jika dengan yakin didoakan akan besar kuasanya.
3. Pengampunan bukan didasarkan kepada siapa yang benar dan siapa yang salah. (Lukas 23:2-4 dan 34)
Seringkali kita sulit mengampuni karena kita merasa diri kita tidak salah, dan orang lain yang bersalah kepada kita, dan kita menuntut orang lain dahulu yang seharusnya minta maaf kepada kita. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita sebaliknya, bagaimana ia mengampuni orang-orang yang menuntut dia disalibkan walau sebetulnya Ia tidak bersalah.
4. Mengampuni Harus dengan segenap hati kita. (Matius 18:35)
Pengampunan yang kita lepaskan haruslah dengan segenap hati kita. Oleh karena itu kita harus meminta Tuhan memulihkan Hati kita terlebih dahulu, agar kita dapat mengampuni dengan segenap hati kita. Kita harus meminta kasih Tuhan untuk menguasai kita sehingga kita bisa mengasihi seperti Tuhan mengasihi.
PENUTUP
Untuk mengampuni adalah sebuah pilihan. Dan jika kita memilih untuk mengampuni, itu bukanlah sebuah kelemahan, tetapi sebuah kekuatan dan kuasa. Mereka yang dapat mengampuni melepaskan dirinya dari ikatan masa lalu sehingga dengan bebas dapat bergerak maju ke dalam tingkatan kehidupan yang lebih tinggi dan maksimal dalam menerima berkat dari Elohim. Amin.