Kenali Siapa Anda di Dalam Kristus
Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: “Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”
– Keluaran 19:3-6
Allah membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir supaya umat Israel dapat pergi beribadah kepada-Nya. Dia memisahkan umat Israel sebagai harta kesayangan-Nya, milik-Nya pribadi. Betapa luar biasanya!!! Allah yang memiliki seluruh bumi dan isinya menjadikan umat Israel kerajaan imam dan bangsa yang kudus, yang dipisahkan khusus bagi Dia.
Kita adalah bangsa Israel rohani. Ketika kita lahir baru, kita meninggalkan Mesir (lambang dunia yang gelap) untuk menjadi harta kesayangan-Nya. Kita menjadi bagi-Nya kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Sebagai harta kesayangan-Nya, kita diperlakukan berbeda dari bangsa lain. “Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu” (Keluaran 8:23). Tanah Gosyen adalah tempat di mana orang Israel tinggal dan mereka diluputkan dari tulah yang Tuhan kirim ke Mesir (Keluaran 8:22 amp; 9:26). Bahkan TUHAN membuat perbedaan antara ternak orang Israel dan ternak orang Mesir (Keluaran 9:3-4). Oleh karena itu tidak ada umat Tuhan yang bisa kalah atau gagal jika kita mengenal siapa kita di dalam Kristus.
Melalui Yesus Kristus, kita menjadi pewaris Allah yang turut ambil bagian dalam perjanjian antara Allah dengan Abraham. Dan karena Tuhan adalah empunya seluruh bumi, maka kita pun ditetapkan untuk memiliki dunia. “Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.” – Roma 4:13.
Pujian-pujian: bukti perjanjian dengan-Nya
Puji-pujian kita kepada Tuhan adalah bukti bahwa kita adalah umat perjanjian darah-Nya. Tiap kali kita memuji Dia, kita sedang memperbaharui perjanjian kita dengan Tuhan. Jika kita tidak memuji-Nya, berarti kita sedang melanggar perjanjian kita dengan-Nya, dan kita sedang melepaskan perjanjian dengan Allah. Akibatnya, kita tidak akan mengalami terobosan atau berkat yang sudah Dia janjikan kepada kita.
Karena itu, jangan berdoa hanya pada saat krisis. Kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan sebagai gaya hidup, dalam segala keadaan. Hiduplah sebagai kerajaan imam-Nya, sebagai bangsa-Nya yang kudus, yang menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran.
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. – Yohanes 4:23.
Pujian adalah kemenangan
Tuhan menetapkan kita sebagai imam bagi-Nya. Seorang imam selalu membangun takhta bagi Allah di manapun dan di tengah kondisi apapun. Ketika kita membangun takhta-Nya dengan pujian, Tuhan hadir. Dan ketika Tuhan hadir, musuh-musuh-Nya terserak.
Setiap pemenang di Alkitab adalah penyembah dalam roh dan kebenaran:
– Ayub adalah seorang imam. Dia selalu mempersembahkan korban bakaran, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Orang benar selalu membuat hadirat Allah turun di rumahnya.
– Daud adalah imam. Sebelum maju berperang, dia selalu mempersembahkan korban bakaran dan berkonsultasi dengan Tuhan. Di tengah kesukaran dan penganiayaan, dia selalu memuji dan menyembah Tuhan.
– Ratu Ester adalah seorang imam. Ketika Haman mengajukan proposal untuk melenyapkan segenap bangsa Yahudi di Persia, Ester menyembah Tuhan dan berdoa puasa. Dia mendekat kepada Tuhan untuk mendapatkan solusi dari dilemanya.
– Daniel adalah penyembah yang taat dan setia. Sekalipun ia didakwa dengan tidak adil oleh orang-orang yang iri hati terhadapnya, tetapi Daniel tidak bercela, kecuali dalam hal ibadah kepada Allahnya. Walaupun diancam hukuman dilempar ke gua singa, Daniel tetap menyembah Tuhan …..tiga hari sekali ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dia lakukan. – Daniel 6:11. Ini menyebabkan dia dilempar ke gua singa. Tetapi Tuhan menyatakan kuasa-Nya yang besar dan meluputkannya dari maut.
Perjanjian darah antara Allah dan Abraham adalah perjanjian kemakmuran
Kita masuk ke dalam perjanjian dengan Tuhan tanpa membawa apa-apa selain diri kita yang berdosa, gagal, kepahitan, kecewa. Tetapi Tuhan yang empunya seluruh bumi, bersedia mengikat perjanjian dengan kita. Oleh karena itu kita harus mengenali identitas kita dalam Kristus agar kita bisa klaim bagian perjanjian kita dan menerima apa yang sudah Tuhan sediakan bagi kita./p
Perjanjian kita dengan Tuhan adalah perjanjian kemakmuran, perjanjian yang menurunkan berkat dan kekayaan kepada kita. Tuhan menyuruh bangsa Israel meminta harta kekayaan dari orang Mesir, sehingga mereka keluar dari Mesir dengan kekayaan yang berlimpah-limpah, bukan dengan tangan kosong.
Kehendak Tuhan agar setiap orang percaya hidup dalam kelimpahan. “…Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” – Yohanes 10:10. Sebaliknya, setan suka kalau kita miskin, supaya kita tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan di bumi. Namun, melalui Yesus Kristus, kita menjadi harta kesayangan-Nya, menjadi bagi-Nya kerajaan imam dan bangsa yang kudus, yang diperlakukan berbeda dari bangsa lain. Seperti Abraham percaya dan meletakkan imannya pada janji Tuhan, demikian pula kita harus mengenal dan memeluk identitas kita di dalam Kristus serta mengambil partisipasi penuh dalam perjanjian kita dengan-Nya sehingga tidak peduli apapun yang kita hadapi dalam hidup ini, kita dapat keluar lebih dari pemenang. Haleluya!!
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, — seperti ada tertulis: “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” –di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” – Roma 4:16-18
Dalam KasihNya,
Maria Magdalena Mnistries/p
Thank You Lord…