MENANG ATAS UJIAN PENDERITAAN

Ibrani 11:1
Iman adalah factor yang sangat penting dalam kehidupan kekristenan. Iman yang didasari oleh sikap yang percaya penuh kepada Tuhan akan menjadi dasar yang kokoh bagi pengharapan. Iman yang sejati ditunjukan oleh Abraham, dimana ketika Tuhan perintahkan dia untuk pergi ke tanah yang Tuhan janjikan, ia tidak memiliki dasar apapun selain bahwa IA PERCAYA! Dan akhirnya ia mendapatkan semua yang Tuhan janjikan padanya.
Pembuktian iman seringkali ditunjukan melalui ujian kehidupan di saat menghadapi masalah / problema / penderitaan.
Mengapa orang Kristen dapat mengalami penderitaan? Bisa saja akibat dosa, serangan iblis (Lukas 13:11), didikan Tuhan demi kebaikan (Ibrani 12:5-11), rencana kemuliaanNya (Yohanes 11:4) dan kasih karunia Tuhan (Filipi 1:29). Ujian penderitaan bisa kita lalui dan menangkan jika kita menghadapinya denga sikap :

1. TIDAK KECEWA
• Janganlah kecewa akan penderitaan kita, percayalah bahwa apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita, termasuk pengujian dan pencobaan, tidak akan pernah melampaui kekuatan kita untuk menanggungnya.
• Orang yang tidak kecewa, tidak mungkin menjadi keras hati atau putus asa, bahkan menyerah
• Tanpa rasa kecewa akan membuahkan buah Roh kesabaran dan ketekunan.

2. BERSYUKUR DALAM SEGALA KEADAAN (1 Tesalonika 5:18)
• Segala situasi / peristiwa ada dalam pantauan Tuhan, karena itu Tuhan pasti tidak diam.
• Orang yang bisa bersyukur dalam seagala keadaanm pasti tahu bahwa Tuhan bekerja untuk mendatangkan kebaikan.
• Melalui penderitaan TUhan bisa membentuk dan meningkatkan pengenalan kita atasNya secara lebih pribadi (Ayub 42:5)

3. MENGUATKAN KEPERCAYAAN (1 Samuel 30:6)
• Kuatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan ingatkan diri kita akan kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah
• Jika kepercayaan kita terhadap Tuhan tidak tergoyahkan, makai man kita tidak akan gugur dari apapun solusi yang ditawarkan dunia kepada kita.

PENUTUP
Kemenangan atas ujian penderitaan yang kita alami dimulai dari iman kita kepada Tuhan. Untuk dapat bertahan dan memenangkan pertempuran, kembangkanlah ketiga sikap tadi dan lihatlah bagaimana iman kita akan mengantarkan kita kepada kemenangan yang Tuhan janjikan. Amin!

MENANG DI DALAM MASA SULIT

2 Tawarikh 20:1-29

Hari-hari ini kita melihat bagaimana kesulitan sedang terjadi di dunia ini. Seperti kita semua ketahui, bahwa seluruh dunia terkena dampak dari serangan virus dan serangan tersebut belum berhenti bahkan sampai saat ini. Ada pula resesi ekonomi yang melanda seluruh dunia sehingga banyak bisnis yang jatuh dan banyak yang menjadi korban. Bahkan tidak sedikit anak-anak Tuhan yang terkena dampak tersebut. Bagaimana kita mampu menghadapi masa-masa yang sulit ini? Marilah kita belajar dari kisah Raja Yosafat.
Yosafat berhadapan dengan masalah besar, berupa ancaman dari 3 musuh sekaligus. Tetapi ia bisa keluar dari masalah dan bahkan menang karena :
1. Mencari Tuhan (2 Tawarikh 20:3)
• Ketakutan adalah sifat alami yang ada di dalam manusia, tetapi kita tidak bisa membiarkan diri kita dikuasai oleh ketakutan.
• Pilihan yang salah adalah mencari pertolongan kepada dunia / manusia di saat belum mendapatkan jalan keluar, sehingga akhirnya kita kecewa.
• Tuhan ijinkan kita menghadapi keadaan yang tidak kita harapkan justru agar kita lebih mencari hadiratNya.
• Tuhan adalah tempat yang paling tepat bagi kita untuk mencari perlindungan, karena dalam perlindunganNya kita bukan hanya sekedar aman, namun kita justru akan dimampukan untuk menang.
2. Tidak Berputus Asa (2 Tawarikh 20:9)
• Apapun yang terjadi kita harus tetap percaya bahwa Tuhan adalah jawaban hidup kita.
• Jangan berputus asa Ketika kita belum menerima pemulihan yg kita inginkan. Tetap tunggu waktu Tuhan dan bangunlah iman kita di masa-masa penantian tersebut.
3. Tetap focus kepada Tuhan (2 Tawarikh 20:12)
• Jangan focus kepada masalah dan keadaan sebab apa yang mata kita lihat bisa menipu kita.
• Jangan focus kepada masalah dan keadaan karena tidak ada yang lebih besar daripada Tuhan yang kita sembah.
• Jangan focus kepada keadaan sekeliling kita karena Tuhan adalah factor pembeda yang dapat membedakan kita dengan sekeliling kita.
PENUTUP
Dalam keadaan sulit, jangan terkecoh oleh tipu daya iblis yang ingin membuat kita focus kepada masalah. Carilah Tuhan lebih lagi, lebih intim dan dekat lagi dengan Tuhan. Jangan putus asa dan tetap berdoa, karena sesungguhnya Dia selalu ada dekat dengan kita. Amin!