TETAP KUAT DI AKHIR JAMAN

Ibrani 10:20-25

Masa yang semakin sukar belakangan ini, menandakan kita sedang berada di akhir jaman (2 Timotius 3:1). Sebagai orang-orang percaya, bagaimana kita menjalani hidup di akhir jaman ini dalam kondisi yang senantiasa kuat?

1. HARUS SELALU DEKAT DENGAN TUHAN (Ibrani 10:21-23)
• Agar senantiasa dapat pertolongan tepat pada waktunya (Ibrani 4:16).
• Melekatlah pada Tuhan, karena Ia adalah satu-satunya tempat perlindungan yang bisa diandalkan (Mazmur 91:1-4, 14-16).
• Dekat dengan Tuhan mendatangkan ketenangan (Mazmur 62:1).

2. HARUS MEMILIKI KOMUNITAS ROHANI
• Orang percaya harus terhisap dalam kelompok spiritual yang bisa saling berkomunikasi dan berbagi (Ibrani 10:24-25); kelompok ini dikenal sebagai kelompok sel.
• Dalam komunitas orang percaya, kita bisa saling menguatkan (Pkh.4:9-12).
• Kisah yang berbeda tentang mujizat dua orang yang sama-sama lumpuh: Kesendirian mendatangkan kesulitan (Yohanes 5:5-7), kebersamaan memudahkan terjadi mujizat (Lukas 5:18-20).

PENUTUP
Mari jalani kehidupan yang tidak pernah jauh dari Tuhan dan selalu memiliki keluarga rohani dalam komunitas di gereja kita, maka kita pasti memiliki kekuatan saat menjalani hidup ini. Amin!

JANGAN SIA-SIAKAN HIDUP

1 Petrus 1:18

Tidak ada manusia yang luput dari pergumulan melawan dosa. Kita semua harus waspada pada jebakan pola hidup lama / kebiasaan dosa, karena itu semua akan membuat kita kehilangan arah rohani. Kehidupan akan menjadi sia-sia jika kita tidak berubah dari cara hidup yang sia-sia juga. Tuhan Yesus sudah memberikan jalan dengan cara menebus kita melalui salibNya agar hidup kita tidak menjadi sia-sia. Oleh karena itu inilah seharusnya kita lakukan kemudian :

1. BERHENTI HIDUP DALAM KEDAGINGAN (Roma 6:21)
• Ketika kita hidup dalam dosa, kita tidak mengenal Kebenaran, namun hidup kita akan berakhir dan berujung pada kehancuran dan kematian rohani.

2. HIDUP HARUS MENGENAL ELOHIM (Efesus 4:17-18)
• Harus intim secara terus menerus / konsisten. Jangan “sekedar kenal”. Pikiran harus terus dipenuhi oleh pikiran Kristus.

3. BERIBADAH DENGAN KETAATAN (Matius 15:8-9)
• Fokus ibadah bukan untuk diakui manusia / mendapatkan penghormatan sesama / rutinitas / kewajiban, tapi meresponi undangan Elohim sendiri untuk hadir bersama-sama umatNya.

PENUTUP
Dosa adalah jerat, tapi penebusan Kristus adalah jalan keluar. Mari kita tidak lagi hidup dalam cara hidup yang sia-sia, tetapi menghargai darah Kristus yang telah menebus kita. Hiduplah sebagai orang yang sudah bebas! Jangan main-main dengan dosa yang telah ditebus dengan darah Yesus. Amin!

SALIB : KASIH YANG MENGUBAH HIDUP

Roma 5:8

Memaknai salib, bukan hanya sebagai simbol kekristenan, melainkan pusat dari keselamatan kita. Di salib, kita melihat kasih Elohim, pengampunan, dan pengharapan baru. Cerita salib bukan sekedar penderitaan Yesus, tetapi bukti nyata kasih yang tak bersyarat; karena salib adalah:

1. BUKTI KASIH ELOHIM (Yohanes 3:16)
• Allah tidak tinggal diam saat melihat manusia dalam dosa. Bukti pemberian kasih Allah yang terbesar: AnakNya sendiri.

2. MENUNJUKKAN NILAI DIRI KITA DI MATA TUHAN (Roma 5:6-8)
• Betapa berharganya diri kita, di mana Tuhan mati buat kita di saat kita masih berdosa.

3. JALAN PENGAMPUNAN DAN PEMULIHAN (1 Yohanes 1:9)
• Tidak ada dosa manusia yang terlalu besar yang tidak bisa ditebus oleh Kristus. Melalui darahNya sendiri, dosa manusia diampuni.

4. MENGUBAH CARA HIDUP KITA (Galatia 2:20)
• Hidup kita saat ini bukan milik kita sendiri lagi. Kita harus hidup dalam ketaatan, kasih, dan pengorbanan; seperti Tuhan Yesus.

PENUTUP
Salib Kristus bukan hanya untuk direnungkan melainkan dihidupi. Kehidupan di balik salib Kristus adalah kehidupan yang radikal, karena tadinya hidup dalam dosa, sekarang hidup dalam anugerah. Jadikan salib sebagai dasar iman, pengharapan, dan kasih kita bagi sesama. Amin!

JANGAN TAWAR HATI

Amsal 24:10

Tidak dapat dipungkiri dengan apa yang kita lihat belakangan ini, di mana situasi makin sulit dan tantangan semakin besar; cuaca menjadi-jadi (ekstrim), PHK di mana-mana, kondisi ekonomi makin tidak menentu, dsb; semuanya ini bisa membuat hati menjadi ‘ciut’ dan ‘tawar hati’. Namun orang percaya bisa mendapatkan kekuatannya hanya dari Tuhan, sumber pertolongan kita, yang membuat kita tidak menjadi putus pengharapan. Orang yang selalu berpengharapan adalah orang yang tidak akan menjadi tawar hatinya. Apakah hal2 yang perlu kita lakukan ditengah2 kesesakan?

1. JANGAN BIARKAN KUATIR MENGUASAI JIWA (Filipi 4:6)
• Beri prioritas doa sebagai sarana komunikasi kita dengan Tuhan.
• Ceritakan / komunikasikan segalanya di hadapan Elohim kita.
• Damai sejahtera muncul karena terbiasa mengucap syukur.

2. JANGAN ANDALKAN KEKUATAN MANUSIA (Yeremia 17:7)
• Sadari bahwa tidak ada manusia yang tidak terbatas kekuatannya.
• Sadari bahwa hanya Tuhanlah yang tidak terbatas kuasanya.
• Orang yang bisa mengandalkan hanya Tuhan saja adalah orang yang hidupnya mengandalkan firman Tuhan setiap hari.

3. JANGAN FOKUS PADA MASALAH TAPI PADA TUHAN (Mazmur 141:8)
• Fokus pada masalah: Jadi lemah dan kecut hati.
• Fokus pada Tuhan: Jadi kuat, tidak tawar hati, berpengharapan.
• Fokus pada Tuhan: Membangun keintiman, menjaga pergaulan dalam komunitas orang percaya.

PENUTUP
Janganlah ‘alergi’ terhadap masalah kehidupan karena itu adalah keniscayaan yang tidak dapat manusia hindari. Saat masa-masa sulit menghampiri, ambillah keputusan untuk membangun diri dan bertumbuh semakin kuat. Lakukanlah itu bersama Tuhan, maka setiap musim kehidupan membuat kita tidak pernah menjadi tawar hati karena kekuatanNya selalu memperbarui kita semua (Ratapan 3:22-23). Amin!

MENABUR KEBAIKAN

Amsal 3:27-33

Betapa pentingnya sebagai umat percaya, kita melakukan kebaikan pada sesama, namun bukan sekedar untuk menunjukkan moralitas, tapi untuk mencerminkan karakter Allah kita yang penuh kasih, keadilan, dan kesetiaan. Janganlah hidup seperti orang dunia yang dipenuhi egoisme, sehingga perbuatan baik menjadi sesuatu yang langka. Jangan sibuk hanya dengan urusannya sendiri, sehingga melupakan panggilan Tuhan untuk menjadi berkat bagi sesama:

1. BERBUAT YANG BAIK (Amsal 3:27-28)
• Jika kita mampu, jangan tahan kebaikan dan jangan tunda memberikan pertolongan.
• Menolong bisa dalam berbagai cara: Memberi pada yang kekurangan, menyediakan waktu untuk mendengarkan, dsb.

2. TIDAK MERENCANAKAN KEJAHATAN (Amsal 3:29-30)
• Jangan “memanipulasi” sesama. Jangan hidup dengan maksud-maksud yang tidak baik pada sesama.
• Hiduplah dalam damai dan harmonis. Jaga hubungan yang sehat.
• Jangan bergosip / menjelekkan / menghakimi sesama.

3. JAUHI SIKAP IRI PADA ORANG FASIK (Amsal 3:31-33)
• Jangan terpukau atas keberhasilan orang fasik, karena itu semua hanya sementara.
• Jalan hidup orang benar lebih berharga daripada orang fasik, karena orang benar menjadi berhasil dengan cara-cara yang benar.
• Jangan tiru perilaku yang fasik (menindas, keras, kejam, dll)

Alasan teologis bagi orang percaya untuk menabur kebaikan adalah sbb:
(1) Meneladani Tuhan Yesus (1 Yohanes 2:6).
(2) Melakukan perintah Tuhan (Matius 22:39).
(3) Menghasilkan buah roh (Galatia 5:22-23).
(4) Menjadi kesaksian (Matius 5:13-16).

PENUTUP
Lakukan bagian kita untuk terus menabur kebaikan pada sesama dan senantiasa hiduplah dengan kasih, tanggungjawab, dan integritas. Semuanya itu pasti berdampak pada penuaian jiwa atas orang-orang yang ada di sekitar kehidupan kita, karena mereka akan tertarik untuk mengenal Tuhan, melalui kasih Tuhan yang kita taburkan. Amin!

API ASING

Imamat 10:1-2

Anak-anak Harun – Nadab dan Abihu – melakukan sesuatu yang berakibat fatal dalam hidup mereka, yaitu “membawa api asing” melalui perbaraan yang disiapkan untuk persembahan di mezbah (kisah selengkapnya di Imamat 9); di mana api sebenarnya sudah tersedia dan api itu berasal dari Tuhan sendiri. Hari ini kita akan belajar untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan, yaitu sbb:

1. HIDUP DALAM KETIDAKTERATURAN (2 Timotius 1:7, 2 Tesalonika 3:11, Titus 1:10)
• Nadab dan Abihu mengabaikan hal-hal yang sudah Tuhan aturkan.
• Hidup dalam ketidakteraturan = hidup yang tidak tertib.
• Melanggar norma umum / norma hukum / norma etika / dsb.
• Tidak tertib dalam hidup bermasyarakat, bergereja, pola / gaya hidup, dsb.

2. MENCURI KEMULIAAN TUHAN (Roma 11:36, 1 Korintus 10:31)
• Nadab dan Abihu melakukan sesuatu seolah punya otoritas melebihi Tuhan.
• Jadilah saksi Kristus: Ceritakan peran Tuhan, bukan peran kita semata (Mazmur 96:3)
• Mengandalkan kekuatan diri lebih daripada Tuhan = mengundang malapetaka (Yeremia 17:5).
• Mencuri kemuliaan Tuhan = sudah jatuh dalam kesombongan (Amsal 16:18).

PENUTUP
Berilah diri dipimpin oleh Roh Kudus (Galatia 5:25), supaya kita tidak melakukan kesalahan yang sama dengan anak-anak Harun tersebut. Pilihlah jalan hidup dipimpin Roh Elohim supaya kita jangan membawa api asing, atau bahkan hidup dipengaruhi oleh “api asing” yang berujung pada penderitaan.. Amin!

CARA HIDUP MURID KRISTUS Kisah Para Rasul 2:42

Setiap orang percaya pada dasarnya adalah penuai jiwa. Semua dari kita memiliki panggilan yang sama, yaitu untuk menuai jiwa bagi Kerajaan Elohim. Bagaimana kita bisa melakukannya? Mari belajar dari cara hidup jemaat mula-mula selaku murid Kristus, di mana hal-hal berikut ini mereka lakukan kepada sesama mereka:

1. MEMBERITAKAN KABAR BAIK (Markus 16:15, Roma 10:14-15)
• BERTEKUN DALAM PENGAJARAN RASUL-RASUL = Suka mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan, lalu berita firman Tuhan disaksikan / disampaikan / diceritakan kembali kepada sesama.

2. MEMBIMBING PADA KEBENARAN (Yakobus 5:19-20)
• BERSEKUTU DAN BERKUMPUL UNTUK MEMECAHKAN ROTI = Suka berkumpul (ber-fellowship / ber-komsel) dengan sesama orang percaya, untuk membimbing dan dibimbing dalam hal kebenaran (supaya hidup tidak disesatkan) dan dalam hal mengenal serta makin mengasihi Elohim.

3. MENGUATKAN IMAN (Kisah Para Rasul 14:22)
• BERDOA = Suka mendoakan sesama / jiwa-jiwa agar bertobat dan mengalami pemulihan dari Tuhan, dan suka untuk terus meminta kepada Tuhan agar semakin banyak penuai / murid / tuaian.

Sebagai seorang murid Kristus, yang dibutuhkan selanjutnya adalah konsisten dalam hal :
1. Hidup dalam panggilan dan ketaatan (Matius 9:37-38)
2. Hidup dalam kasih yang besar terhadap jiwa-jiwa (Lukas 19:10)
3. Hidup dalam doa dan ketergantungan pada Roh Kudus (Yohanes 15:5)

PENUTUP
Hidup sebagai murid Kristus berarti hidup dalam misi Elohim dengan hati yang penuh kasih, ketekun dan ketergantungan kepada Tuhan. Seorang murid sejati tidak hanya mengabarkan injil tetapi juga membangun dan membimbing orang lain dalam perjalanan iman mereka. Amin!

MENGHARGAI KASIH KARUNIA KRISTUS

Imamat 3:1-17

Berdasarkan Kitab Imamat, betapa banyak syarat yang ditentukan agar umat Tuhan dapat bertemu dengan Tuhan. Namun kita harus teramat sangat bersyukur oleh karena pengorbanan Tuhan Yesus, membuat kita beroleh kasih karunia untuk dapat berjumpa dengan Tuhan tanpa syarat dan tanpa pemisah apapun (Lukas 23:45-46, Matius 27:51). Atas apa yang Tuhan Yesus sudah lakukan bagi kita, sudah sepatutnya kita menghargai kasih karuniaNya itu dengan cara:

1. PRIORITASKAN WAKTU UNTUK TUHAN (Matius 6:33)
• Karena dosa dan pelanggaran kita sudah dibayar lunas oleh Tuhan, maka sekarang sudah seharusnya kita menjalani hidup kita untuk tujuan-tujuan dan rencana-rencanaNya. Artinya, kita harus memprioritaskan hidup dan waktu kita untuk melakukan kehendak Dia.

2. MILIKI KERINDUAN / KEHAUSAN AKAN DIA (Mazmur 63:2)
• Pribadi Tuhan adalah pribadi yang luar biasa. Membutuhkan seumur hidup kita untuk terus belajar mengenai Dia, dan mendekatkan hidup kita padaNya.

PENUTUP
Mari kita periksa diri, seberapa besar sebenarnya kita menghargai kasih karunia Kristus dalam hidup ini. Ingatlah bahwa hanya karena Kristus sajalah kita dapat berjumpa dengan Tuhan (Ibrani 10:19-20). Amin!

SIKAP SAAT MENANTIKAN TUHAN

Mazmur 27:14

Persiapkan diri kita semua untuk tuian-tuaian dalam hidup kita: Tuaian jiwa yang terhilang, tuaian hidup yang berbuah, tuaian hidup yang kekal, tuaian di bumi yang mengalami murka Allah, dan tuaian berkat serta pemulihan (keluarga / ekonomi / pekerjaan / usaha / kesehatan). Penuaian perlu waktu penantian, karena itu berikut adalah sikap-sikap saat menantikan Tuhan:

1. PUNYA IMAN YANG TEGUH (Ibrani 11:1)
• Iman itu diyakini dan diikrarkan secara lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Orang benar itu hidupnya berdasarkan iman (Roma 1:17). Iman orang benar hanya bisa muncul oleh karena ia suka untuk mendengarkan firman Tuhan (Roma 10:17).

2. PUNYA HATI YANG SABAR (2 Korintus 6:4)
• Tanda hati yang sabar: Mampu menahan diri, tetap tenang, dan tidak menjadi marah saat situasi menjadi sulit. Sabar berarti mampu bertahan terhadap pencobaan dan tidak lekas putus asa / patah hati untuk kembali bangkit. Orang yang sabar artinya sudah menghasilkan salah satu buah roh (kesabaran) dan bisa mendapat bagian dari janji Elohim (Galatia 5:22, Ibrani 6:12).

3. JADI PRIBADI YANG RENDAH HATI (Kolose 3:12, Zefanya 2:3)
• Orang rendah hati artinya ia takut akan Tuhan, karena Tuhan sangat tidak suka kesombongan. Pribadi yang rendah hati adalah yang menyadari kelemahan diri dan bisa menghargai kelebihan orang lain.

4. JADI ORANG YANG TAAT (1 Petrus 1:22)
• Artinya punya sikap patuh terhadap perintah dan kehendak Tuhan. Orang percaya harus punya keteladanan dalam hal ketaatan (kepada Tuhan, otoritas, peraturan, dlll).

PENUTUP
Berbagai kisah tokoh-tokoh di Alkitab, mencerminkan bahwa mereka menuai berkat dalam penantian mereka. Mereka tetap berpengharapan, mereka tidak menjadi putus asa, mereka tidak kehilangan iman, hati mereka teguh, dan mereka menjalani kehidupan dengan sukacita; walaupun begitu banyak rintangan / tantangan yang harus mereka hadapi. Milikilah sikap yang sama dan selamat menuai…!!! Amin!

HATI YANG MELEKAT PADA TUHAN

Mazmur 91:14-16

Hari-hari yang kita hadapi di depan, situasi dan kondisinya nampak tak menentu. Kriminalitas, stabilitas politik, perekonomian, iklim / cuaca, wabah penyakit, bahkan bencana alam nampak menjadi ancaman serius sehingga bisa membuat orang jadi kuatir / gelisah / tidak tenang / takut. Bagaimana dengan hidupnya orang percaya? Janji Tuhan bagi yang hatinya melekat pada Dia adalah DILUPUTKAN…!!! Melekat = tidak terpisah dari Tuhan = terus berharap pada Tuhan = terus memikirkan Tuhan = terus ingin menyenangkan Tuhan. Berkat-berkat atas mereka yang hatinya melekat pada Tuhan:

1. PERLINDUNGAN TUHAN (ay.14)
• Orang percaya tetap bisa mendapatkan serangan dari kuasa gelap. Untuk itulah kita sangat membutuhkan perlindungan Tuhan. Ancaman bisa datang kapan saja tapi Tuhan lebih mampu untuk meluputkan dan melindungi.

2. PENYERTAAN TUHAN (ay.15)
• Masalah maupun penderitaan tetap bisa terjadi atas hidup orang percaya, namun karena disertai Tuhan, maka ia dimampukan melalui berbagai kesesakan hidup dan beroleh kemenangan dari Tuhan.

3. PENYEDIAAN TUHAN (ay.16)
• Bagi yang melekat pada Tuhan, Ia menjamin kehidupan seumur hidupnya. Berbahagilah karena Tuhan memelihara dan tidak akan membiarkan kekurangan.

PENUTUP
Mari introspeksi apakah hati kita melekat pada Tuhan? Kasihi Tuhan dengan segenap hati kita dan jadikan Dia yang terutama dari segalanya. Tinggikan dan muliakan Tuhan seumur hidup kita semua. Amin!