JADI TERANG DAN BERDAMPAK

Matius 5:14-15

Tuntunan Tuhan tentang “Bangkit dan Jadi Terang” adalah agar umatNya bisa berdampak, baik bagi sesama maupun bagi dunia. Salah satu bentuk merealisasikan kehendak Tuhan tersebut adalah dengan orang percaya berkomunitas. Dalam komunitas, orang percaya satu dengan lainnya (secara internal) dapat saling berdampak sehingga pengaruh positif tersebut dapat menjadi gaya hidup (“menjadi terang”) yang dibawa oleh setiap orang percaya saat mereka beraktivitas secara eksternal (market place). Dampak tersebut akan membuat nama Tuhan dipermuliakan. Orang percaya bisa membawa dampak bagi dunia, karena menyadari 2 hal berikut ini:

1. MEMILIKI IDENTITAS ILAHI
• Jadi anak Elohim (Galatia 3:26) dan warga Kerajaan Surga (Filipi 3:20).
• Perilakunya (harus) selaras sebagai Duta Surga bagi dunia.

2. MEMILIKI MISI HIDUP YANG ILAHI
• Senantiasa menjadi terang dan membawa terang (Matius 5:16).
• Suka bersaksi / memberitakan tentang kasih dan kebaikan Tuhan.
• Menjadi pembawa damai (Matius 5:9) di mana pun Tuhan menempatkan kita dalam kehidupan ini.

PENUTUP
Mari terus menjadi terang demi kemuliaan nama Tuhan dinyatakan. Mari terus menjadi pribadi yang positif, sehingga dapat menggambarkan Kristus dalam diri kita. Amin.

IMAN YANG TULUS

2 Timotius 1:5

Iman seseorang akan nampak saat ia sedang menghadapi tantangan hidup. Demikian juga yang terjadi atas murid Rasul Paulus yang bernama Timotius, di mana ia harus menghadapi berbagai penentangan dari orang lain; diusik, tidak disukai, yang iri hati, tidak didukung, dll. Namun semuanya itu tidak membuatnya jadi lemah dan kecewa, karena Timotius memiliki suatu kekuatan, yaitu iman yang tulus. Orang-orang seperti ini tidak akan mundur dari Tuhan, bahkan keyakinannya pada Tuhan semakin menguat. Sikap hati seseorang yang memiliki iman yang tulus adalah sbb:

1. YAKIN SEPENUH HATI PADA TUHAN
• Selalu percaya bahwa Tuhan pasti beri yang terbaik; apakah hal-hal yang dia minta dikabulkan atau tidak Tuhan kabulkan.
• Fokus pada kemenangan dari Tuhan, di setiap tantangan hidup.
• Tidak ijinkan kuatir / kecewa / curiga untuk berkuasa atas hidupnya.

2. TIDAK SUKA KEMUNAFIKAN
• Ketulusan dalam iman menghasilkan gaya hidup dalam kebenaran, yaitu hidup sebagai terang dan garam bagi dunia ini.
• Tidak ada maksud tersembunyi saat menghibur maupun menegur sesama, karena motivasinya berdasarkan kasih.

PENUTUP
Iman yang tulus menjadikan seseorang tidak pernah keluar dari hadirat Tuhan. Dia tidak akan “kehilangan Tuhan” atas apapun yang terjadi di hidupnya. Ujian hidup menggeser hatinya ke arah yang Tuhan mau, dan bukan menggeser Tuhan ke arah yang ia mau. Amin.

DALAM RENCANA ELOHIM

Ayub 42:2

Dalam kehidupan ini, orang Kristen pun tidak bisa menghindarkan dirinya dari masalah, baik yang ringan maupun berat. Saat menghadapi masa sukar, ada yang bahkan berpikir apakah Tuhan tidak mengetahui masalah / pergumulan mereka, sehingga seolah-olah Tuhan menunda-nunda pertolonganNya; mereka seakan-akan melihat bahwa tidak ada tanda-tanda situasi akan membaik. Dalam situasi demikian, kita semua perlu memahaminya dari perspektif rohani, bahwa selalu ada rencana Tuhan yang baik melalui semua yang terjadi (Rom.8:28), karena tujuan proses kehidupan bagi orang percaya adalah agar:

1. KITA MENJADI PRIBADI SEPERTI YANG TUHAN INGINKAN
• Ayub menjadi mengenal dan memahami Tuhan lebih dari sebelumnya; (Ayub 42:5).
• Diangkat / didewasakan sebagai alat Tuhan yang hebat; Daud (1 Samuel 16:11).

2. HIDUP KITA JADI KESAKSIAN BAGI KEMULIAAN TUHAN
• Kesulitan / penderitaan yang dihadapi Paulus dan Silas, berujung pada pertobatan dari keluarga sang kepala penjara (Kisah Para Rasul 16:33-34).

PENUTUP
Rencana Tuhan bagi orang percaya, sekalipun harus melalui proses kehidupan yang tidak mudah, adalah agar kita semua menjadi pribadi-pribadi yang dapat dipakai Tuhan sesuai kapasitas masing-masing, agar kita dapat memasyhurkan namaNya dan menjadi sarana / alat agar dunia mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan semua orang menjadi muridNya (Matius 28:19-20). Amin.

JADILAH SAKSIKU

Kisah Para Rasul 1:8

Kita semua adalah saksi Yesus di dunia ini, sekalipun kita tidak pernah secara langsung melihat Yesus dan mendengar Yesus mengajar sebagaimana yang dialami murid-murid Nya ketika itu, tetapi kita sudah mengalami segala kebaikan Tuhan di sepanjang kehidupan kita, karena itu menjadi saksi Yesus adalah bagian dari kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan (Kisah Para Rasul 22:15). Hal-hal apa yang bisa kita lakukan sebagai saksiNya?

1. SAMPAIKAN INJIL KERAJAAN ELOHIM
• Ceritakan tentang keselamatan jiwa dalam Yesus Kristus: Bahwa ada kemurahan dan pengampunan dosa dari Allah melalui Tuhan Yesus.
• Ceritakan tentang apa yang Tuhan buat atas hidup kita: Bahwa Dia yang hebat dan bukan kita.

2. NYATAKAN TERANG KEHIDUPAN KITA
• Tunjukkan perilaku (perkataan dan tingkah laku) yang benar, sebagai buah buah kehidupan yang memberkati sesama, sehingga mereka turut mengakui dan memuliakan Tuhan yang kita sembah.
• Jadilah teladan / contoh di lingkungan terdekat (khususnya di keluarga), baru kemudian kita bisa menunjukkannya dengan efektif di lingkungan yang lebih luas.

PENUTUP
Menjadi saksi Tuhan Yesus membutuhkan kekuatan dan kuasa Roh Kudus, karena itu kita harus terus tinggal di dalam Dia. Biarlah kita semua semakin mencerminkan karakter Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita bisa terus dipakai menjadi saksiNya dan hidup bagi kemuliaanNya. Amin.

MEMBAGIKAN KASIH KRISTUS

1 Petrus 1:22-25

Manusia yang hidup dalam dunia umumnya menjalani kehidupan untuk dirinya sendiri serta memperjuangkan segala hal untuk kepentingannya sendiri, bahkan sampai mengorbankan orang lain dalam hidupnya. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus dan mengalami kelahiran baru, di mana mereka diberi kemampuan untuk melakukan perbuatan baik (Efesus 2:10) dan menyatakan kasih persaudaraan kepada sesama (1 Petrus 1:22). Seperti halnya mereka menjalani hidup demi bisa membagikan kasih Kristus, demikianlah kita yang hidup saat ini melakukan hal yang sama juga, dengan:

1. TULUS (ayat 22a)
• Ikhlas / rela / tanpa meminta balasan; jangan seperti orang Farisi yang melakukan kebaikan demi dihormati / dihargai orang lain.
• Jangan demi pamrih, karena itu artinya ada motivasi tersembunyi (=munafik).
• Kita melakukan kebaikan (kasih Tuhan) karena kita telah lebih dulu menerimanya dari Tuhan.

2. SUNGUH-SUNGGUH (ayat 22b)
• Kesungguhan terlihat dari kualitas apa yang dapat kita berikan; seperti apa yang kita lakukan kepada diri sendiri, demikianlah kita buat / beri / lakukan kepada orang lain.
• Lakukan dengan semangat dan tidak ditunda-tunda.
• Sadari waktu kita terbatas, artinya kesempatannya pun terbatas; lakukanlah sekarang karena kesempatan belum tentu akan terulang.

PENUTUP
Bagikanlah kasih Kristus, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan dan lakukanlah semuanya itu dalam kebenaran (1 Yohanes 3:18). Tuhan pasti sanggupkan kita untuk melakukannya dan bersyukurlah untuk kesempatan yang masih Dia berikan untuk membagikan kasih-Nya. Amin.

JANGAN MENYERAH

Roma 4:18-21

Rintangan hidup dapat membuat orang tergoda untuk menyerah, tapi jika ia memiliki ‘tekad yang tak tergoyahkan’ maka ia memiliki kekuatan untuk mengatasi rintangan. Pada dasarnya rintangan adalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh, bahkan bisa membuat seseorang makin tangguh dan memiliki daya tahan yang kuat. Tekad membuat orang tidak mudah menyerah. Contoh: Tekad Abraham untuk tetap percaya Tuhan (ay.20). Tekad Ezra untuk belajar dan bertekun dalam firman Tuhan (Ezra 7:10). Tekad adalah panggilan batin yang mendesak kita untuk terus maju meski badai berkecamuk di depat mata:

1. TEKAD BAGAIKAN ENERGI (Daniel 1:8)
• Memberikan keberanian untuk melangkah sampai mencapai tujuan.
• Membangkitkan semangat / memotivasi diri meskipun ada kesulitan.
• Quote: Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kegagalan, tapi yang selalu bangkit tiap kali mereka jatuh.
• Mampu bangkit lagi setelah jatuh artinya menunjukkan ketahanan, ketekunan, dan keberanian yang luar biasa

2. TEKAD BAGAIKAN BAJU BESI (Efesus 6:16)
• Menjadi tameng / pelindung diri dari dampak negatif akibat dari tekanan / stress / kekecewaan, dsb.
• Secara emosional dapat mempersenjatai diri untuk menjaga ketenangan dan fokus ketika menghadapi tantangan sampai beroleh kemenangan.

Langkah praktis untuk memelihara tekad :
1. BERPIKIRAN POSITIF: Jauhkan diri dari orang yang meragukan kemampuan kita.
2. TERUS BELAJAR: Makin banyak yang kita ketahui, maka kita makin percaya diri dalam mencapai tujuan.

PENUTUP
Jangan pernah biarkan kegagalan membuat kita menyerah. Selalu ada pelajaran berharga dari sebuah kegagalan yang membuat kita dapat maju lebih jauh lagi. Rintangan / tantangan adalah batu loncatan yang mengubah hambatan jadi peluang untuk kesukesan. Amin!!

KARAKTER YANG DIUBAHKAN

Roma 12:2

Karakter yang baik tidak otomatis ada dalam diri seseorang. Karakter itu dibangun di atas hati dan pikiran yang dipengaruhi kondisi sekitar (baik yang membangun maupun yang merusak), di mana respon yang dihasilkan akan menentukan karakter / kualitas diri orang tersebut. Faktor-faktor yang membentuk karakter yang baik atas orang percaya adalah sbb:

1. MASALAH (Efesus 4:1)
• Rasul Paulus mengalami banyak tantangan sehingga membentuk karakternya menjadi luar biasa dan ia sangat dipakai Tuhan..

2. PERGAULAN (1 Korintus 15:33, Amsal 27:17)
• Dengan siapa kita bergaul, akan menentukan seperti apa karakter kita. Pergaulan yang negatif berpotensi merusak hal-hal baik atas diri kita, dan sebaliknya pergaulan yang positif akan terus membangun diri kita.

3. PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN (2 Timotius 3:16)
• Bersekutu dengan Tuhan ialah dengan cara terus menerus membaca serta merenungkan firmanNya, sehingga kita akan terus diarahkan / dikoreksi menjadi pribadi berkarakter ilahi.

PENUTUP
Kita harus terus menjaga kedekatan kita dengan Tuhan (Yakobus 4:8a), supaya hati dan pikiran ini mau terus dituntun oleh kebenaranNya, sehingga kita bisa memiliki integritas di sepanjang hidup kita. Amin!!

BERMEGAH DALAM TUHAN

Yeremia 9:23-24

Megah diartikan sbb: Tampak mengagumkan (karena besarnya, indahnya, dsb), gagah kuat, mulia, dan masyhur. Banyak orang menganggap bahwa ia akan bahagia jika dipandang orang lain karena kemegahan yang dimilikinya, karena itu tidak heran jika mereka berusaha jadi orang yang bijaksana, berkuasa, dan kaya raya. Firman Tuhan berkata bahwa kebahagiaan sejati hanya ada dalam Tuhan (Mazmur 37:4). Janganlah kita bermegah karena :

1. KEBIJAKSANAAN MANUSIA
• Kepandaian / kecerdasan / kebijaksanaan yang diberikan Tuhan, ditujukan agar manusia dapat mengolah bumi. Umat Tuhan harus menjadi bijaksana dengan dasar firman Tuhan, karena jika tidak maka akan jatuh dalam dosa kesombongan.

2. KEKUATAN MANUSIA
• Sekuat apapun manusia, pasti memiliki keterbatasan. Jangan jadi sombong saat kita merasa kuat. Contoh: Menara Babel, Kapal Titanic, dll.

3. KEKAYAAN MANUSIA
• Rata-rata orang berpikir bisa membeli segalanya dengan kekayaannya, tapi ternyata itu keliru, karena kekayaan dunia itu tidak berarti di mata Tuhan (Pengkotbah 6:2, Yakobus 1:11).
Kita harus bermegah dalam hal:
1. MEMAHAMI DAN MENGENAL TUHAN
• Bacalah firman Tuhan, turuti perintah-perintahNya, dan jalani hidup ini sesuai yang tertulis di dalamnya (Mazmur 119:97, 1 Yohanes 2:4).
2. MELAKUKAN YANG TUHAN SUKAI
• Miliki kasih (1 Korintus 13:1-8), lakukan keadilan (Yohanes 7:24, Filipi 4:8), dan hidup dalam kebenaran (Matius 6:33).
PENUTUP
Berbahagialah orang yang tidak bermegah karena kekuatannya sendiri, melainkan karena kekuatan dari kasih karunia Tuhan. Bermegahlah dalam Tuhan!! Amin!!

SUKA YANG TUHAN SUKA

Yeremia 9:24

Tentunya sangatlah menyenangkan jika dalam suatu keluarga, ada kesamaan antara anak dan orangtua dalam hal-hal tertentu, di mana mereka bisa melakukannya bersama sama dengan gembira. Jika situasi demikian saja dapat menciptakan sukacita, apalagi jika kita bisa menyukai apa yang Tuhan suka juga. Tuhan suka hal-hal berikut ini dan pasti Ia rindu kita juga dapat menjalani kehidupan dengan gaya hidup ilahi seperti sifat Bapa kita, yaitu menunjukkan / mempraktekkan :

1. KASIH SETIA
• Tuhan menunjukkan kebaikan dan kesetiaanNya yang tidak terbatas atas umatNya, sekalipun umatNya sering tidak setia kepadaNya (2 Timotius 2:13).
• Kita harus hidup dalam kesetiaan sampai akhir untuk mengikuti dan melayani Tuhan, karena kita mengasihi Dia; sebab ‘yang menang’, tidak cukup sebatas ‘dipanggil’ dan ‘dipilih’ (Wahyu 17:14b).

2. KEADILAN
• Tuhan berlaku adil terhadap semua manusia (baik maupun jahat) saat mencurahkan kebaikanNya (Matius 5:45), karena keadilan Tuhan ditujukan agar semua orang berbalik dan bertobat (2 Petrus 3:9)
• Jika kita berbuat hal-hal yang baik kepada sesama, tidak boleh didasari rasisme / memandang muka / menimbang status / membatasi dengan aspek-aspek tertentu; serta janganlah menahan diri untuk perbuatan baik (Yakobus 4:17).

3. KEBENARAN
• Prinsip kebenaran Tuhan begitu nyata yaitu berupa penebusan umat manusia melalui Tuhan Yesus, sebab Ia adalah kebenaran (Yohanes 14:6).
• Kita yang sudah dibenarkan Allah (2 Korintus 5:21), harus benar-benar menjaganya dengan cara menjadi hamba kebenaran (Roma 6:18).
• Perilakunya benar (Amsal 12:28) dan perkataannya pun benar (Amsal 12:19).

PENUTUP
Firman Tuhan ini menjadi suatu cerminan apakah kita benar-benar mengenal Tuhan atau tidak, karena ketiga hal tersebut adalah hal-hal yang Tuhan sukai. Bersukacitalah karena Tuhan katakan kita boleh ‘berbesar hati’ karena karuniaNya in! Amin!

SELALU BERSYUKUR

1 Tesalonika 5:18

Tantangan untuk bisa jadi orang yang selalu bersyukur biasanya akan muncul saat menghadapi kesulitan / kesesakan / masalah. Atau juga saat melihat keadaan orang lain lebih baik daripada kita, atau saat menanti jawaban doa yang tidak kunjung dikabulkan, atau saat jawaban doa tidak sesuai harapan kita. Firman Tuhan ingatkan supaya kita selalu bisa bersyukur serta tidak menjadi takut dan kuatir dalam segala keadaan (termasuk saat sakit / gagal / kehilangan / kejadian tidak menyenangkan / dll); (Yesaya 41:10, Filipi 4:6). Kita harus selalu bersyukur karena mengucap syukur adalah:

1. KEHENDAK ELOHIM
• Jika Elohim yang berkehendak, maka kita pasti dimampukan untuk melakukannya. Saat kita melakukannya, itu bukan untuk menyenangkan siapa pun atau diri kita sendiri, tapi hanya Elohim saja.

2. KUNCI KEBAHAGIAAN
• Kita tahu sama tahu bahwa kekayaan / jabatan / kepandaian / kekuatan, bukanlah hal-hal yang menjamin kebahagiaan; karena banyak orang yang mencapainya, tidak menjadi bahagia.
• Selama seseorang bisa selalu mengucap syukur, ia sedang terus membuka dirinya untuk datangnya rasa bahagia.

3. PEMBENTUK PRIBADI POSITIF
• Orang berpribadi positif adalah orang yang selalu membangun dirinya ke arah yang lebih baik, karena ia sanggup melihat kehidupan pada sisi yang selalu positif. Situasi yang buruk tidak akan melemahkannya.
• Orang berpribadi positif senantiasa bisa mengingat bahwa selalu ada hal yang bisa disyukuri.
• Orang berpribadi positif mengimani kebaikan Tuhan dapat dicurahkanNya dalam segala situasi kehidupan kita (Roma 8:28).

PENUTUP
Jalanilah kehidupan ini dengan suatu kesadaran bahwa semua karena anugerah Tuhan. Hidup karena anugerah Tuhan bukan berarti bebas dari masalah, melainkan dengan keyakinan penuh bahwa kita akan dapat bertahan dalam segala situasi dan kondisikarena AnugerahNya. Kita akan kuat di masa-masa sukar, karena yakin akan anugerahNya atas kita. Orang yang menyadari hidupnya dalam anugerah Tuhan, hidupnya selalu bersyukur! Amin!