BERKAT DARI PENUNDUKAN DIRI

Hakim-Hakim 7:20

Setiap masalah yang kita hadapi sehari-hari adalah bagaikan peperangan yang ada di depan mata kita dan tentunya harus kita menangkan; apakah itu pergumulan batin, sakit penyakit, persoalan keuangan, konflik rumah tangga, keterikatan, dsb. Kunci berkat dan kemenangan menghadapi semuanya itu adalah dengan penudukan diri, yaitu:
1. TUNDUK KEPADA ELOHIM (Yak.4:7)
• Taat pada Allah dan segenap perintahNya serta mau dipimpin olehNya.
• Hidup takut akan Tuhan, seturut kehendakNya, dan hidup dalam kebenaran.
• Mau dibentuk dan dikoreksi Tuhan karena Ia pegang kendali hidup kita.
• Bisa tunduk sepenuhnya jika kita mati terhadap daging (Gal.5:17).
2. TAAT PADA OTORITAS (Ulangan5:16, Efesus 6:1-3, 6:5, 5:22-23, Ibrani 13:17)
• Orangtua / suami / pimpinan / pemerintah / gembala.
• Mustahil bisa tunduk pada Allah jika kita tidak bisa taat pada otoritas
• Taat pada otoritas menghasilkan pembentukan karakter yang baik

PENUTUP
Alamilah hidup yang berkemenangan melalui prinsip penundukan diri ini, karena pasti ada berkat Tuhan daripadanya. Pintu-pintu akan terbuka dalam hidup kita, sehingga apa yang kita perbuat akan berhasil dan beruntung. Amin!

MEMBANGUN ROH YANG KUAT

Daniel 5:12a

Jika kita ingin memiliki kerohanian yang kuat, maka itu dapat diumpamakan menjaga api dalam hidup kita yang harus terus menyala / tidak menjadi padam. Roh yang kuat tidak dibangun dalam waktu yang singkat, tapi butuh upaya sepanjang kita hidup. Karya-karya berupa bangunan ternama di dunia ini saja butuh waktu dan tenaga yang sangat besar. Kita harus membangun roh dan iman seumur hidup kita. Bangunlah roh yang kuat dengan pedoman sbb :
1. MILIKI KETETAPAN HATI UNTUK HIDUP KUDUS (Dan.1:8)
• Mengikuti arus lebih mudah daripada melawannya. Untuk tidak menjadi sama dengan dunia, kita harus berprinsip (berketetapan hati) hidup benar sehingga tidak diombang-ambingkan dunia.
• Miliki hati yang teguh demi tujuan yang pasti, yaitu menjadi seperti Tuhan Yesus.
• Keteguhan hati = tidak goyah / kuat berpegang pada sesuatu / tidak berubah pendirian akibat pengaruh sesuatu.
• Yang berketetapan hati bagi Tuhan, dikaruniakan berkat dan terobosan dalam keluarga, pekerjaan, perekonomian, pelayanan, dsb (Dan.1:20).
2. ANDALKAN TUHAN SEGENAP HATI (Dan.2:17-19)
• Dalam segala situasi kehidupan, bawalah segala kondisi / perkara / persoalan / tantangan / kesulitan ke hadapan Tuhan.
• Ini adalah prinsip dasar kekristenan, tapi manusia sering mengabaikannya karena lupa bahwa kemampuan kita terbatas; kita selalu perlu bergantung pada Tuhan di segala situasi (Yer.17:5-7)
3. JALANI KEHIDUPAN DOA YANG KONSISTEN (Dan.6:11)
• Kehidupan doa kita harus konstan dan jadikan itu sebagai suatu kebiasaan sehingga menjadi kebutuhan utama hidup kita..
• Kehidupan doa yang kuat, mendatangkan kuasa hebat untuk “menutup mulut singa (Dan.6:23)” dan untuk “membuat malaikat berkemah di sekeliling kita (Mzm.34:7 / 8)”

PENUTUP
Jangan pernah menganggap bahwa kita bisa kuat / mandiri berdasarkan kemampuan dan pengalaman kita. Daniel punya roh yang kuat / luar biasa, karena ia memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan. Andalkan Tuhan senantiasa, maka kita akan melihat kuasa surgawi turun dan senantiasa memberkati kita. Kita memang terbatas, tapi Roh yang di dalam kita memberikan kuasa yang tidak terbatas. Milikilah roh yang kuat. Amin

TETAPLAH BERDOA

1 Tesalonika 5:17

Berdoa baik secara verbal maupun non-verbal (hati/batin) adalah sarana komunikasi kita dengan Tuhan. Kita berkomunikasi denganNya (selain karena Dia adalah Bapa kita), karena kita membutuhkan Tuhan setiap waktu, karena Tuhan adalah Sumber Kehidupan kita, yang mampu memberikan kita kuasa / kekuatan.
Kuasa doa adalah sbb:

1. MENGENDALIKAN HATI / PIKIRAN (Ams.16:9)
• Doa menyelaraskan hati dan pikiran kita dengan pikiran dan rencana Tuhan
2. MEMBERI KUASA UNTUK BERCERITA PADA TUHAN (Mat.11:28, Yak.5:13)
• Doa, bahkan di saat kita tidak mampu berkata-kata, memampukan kita untuk datang mengadu kepada Tuhan
3. MEMBUAT KITA MERASAKAN KASIH TUHAN (Mzm.46:2)
• Doa memampukan kita untuk merasakan Kasih Tuhan bagi kita, karena Ia senantiasa ada dan hadir dalam setiap doa kita.
4. MEMBERI PENGERTIAN UNTUK MEMILIH YANG BAIK (Flp.1:9-11)
• Lewat Doa Tuhan memberikan pengertian, pemahaman dan pengetahuan yang kita butuhkan agar dapat memilih apa yang berkenan di hadapan Tuhan.

PENUTUP
Bagi pengikut Kristus, doa sebenarnya bukanlah suatu pilihan melainkan keharusan, karena doa adalah bagaikan nafas kehidupan yang kita perlukan agar bisa menjalani kehidupan ini berkenan di hadapan Tuhan dan sekaligus dengan berkemenangan. Amin !

MENGIRING TUHAN SEUMUR HIDUP

Lukas 9: 57-62

Kata “mengiring” menurut KBBI artinya berjalan bersama-sama. Mengiring Yesus berarti berjalan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Untuk dapat melakukannya sepanjang hidup kita, dibutuhkan komitmen yang kuat, karena di saat menghadapi masalah, orang Kristen terkadang lupa ada Yesus yang bersama-sama dengan dirinya.
Mengiring Tuhan Yesus seumur hidup, artinya :

1. HARUS TAHU HARGANYA
• Menjalani hidup dalam pertobatan dan ketaatan pada firman Tuhan.
• Mempersembahkan waktu, talenta, dan komitmen bagi Tuhan.
• Jangan menolak panggilan Tuhan dengan berbagai alasan yang sepertinya masuk akal.

2. HARUS MENJADI MURID KRISTUS (Matius 4:19)
• Murid harus mengikuti ajaran dan meneladani gaya hidup gurunya.
• Murid harus terus belajar agar menjadi serupa gurunya.
• Mengiring Yesus bukan sekedar tahu firmanNya, tapi tidak melakukannya.

3. HARUS MAU DIUTUS (Luk.9:1-2)
• Selama menjadi orang Kristen, kita terus dibekali untuk suatu tujuan, yaitu melaksanakan Amanat Agung.
• Melalui kelompok sel (Cool), kita beroleh kesempatan jadi utusan-utusan Kerajaan Allah, demi memenangkan jiwa di sekitar kita.

PENUTUP
Kita jangan sekedar menjadi ‘fans/penggemar’ Yesus, tapi harus menjadi ‘followers/pengikut’ Kristus. Penggemar Yesus hanya menonjolkan status sebagai orang Kristen, tapi pengikut / pengiring Yesus bertingkahlaku seperti Tuhan Yesus sendiri. Amin!

JIKA INTIM DENGAN TUHAN (JUJUR SAMA TUHAN)

1 Yohanes 1:9

Orang percaya sudah diberikan kemerdekaan melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib, oleh karena kasih Tuhan yang tanpa batas. Sayangnya banyak orang percaya yang tidak hidup berkemenangan, karena masih meragukan kasih Tuhan, sehingga ia merasa sulit untuk hidup intim dengan Tuhan. Salah satu bentuk keraguannya adalah karena salah memahami bahwa pengampunan Tuhan itu bersyarat. Yang Tuhan rindukan adalah kejujuran dan hubungan yang terbuka dari umatNya. Saat hubungan kita dengan Tuhan tanpa sekat, hal itu akan memampukan kita mengasihiNya dan mengasihi sesama seperti Tuhan mengasihi kita.
Jika kita intim dengan Tuhan, maka dipastikan kita:

1. MENGENAL PRIBADI TUHAN (Roma 5:8)
• Percaya kasih Tuhan adalah tanpa syarat dan tanpa batas (Yoh.15:16).
• Anugerah pengampunan dosa (keselamatan) adalah inisiatif Tuhan dan bukan hasil perbuatan manusia (Ef.2:8); bahkan anugerah ini sudah tersedia saat manusia masih berdosa.
• Bahwa Tuhan adalah bapa bagi kita (Mzm.103:13). Artinya kita dapat berbicara apa saja dengan jujur kepadaNya.

2. MEMBERI DIRI DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS (Kis.1:8)
• Diubah dengan kuasaNya untuk menjadi saksi-saksiNya.
• Sebelum dapat memberitakan injil, kita diberikan kuasa untuk diubahkan dan dipulihkan.
• Sering berkomunikasi dengan terbuka / jujur / apa adanya dengan Tuhan, karena seorang saksi pasti sangat mengenal siapa yang ia beritakan.

3. RINDU BERSEKUTU DENGAN SESAMA ORANG PERCAYA (Ibr.10:24-25)
• Manusia sebagai makhluk sosial, pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri.
• Tergabung dalam komunitas orang percaya (komunitas rohani / Cool), melatihnya untuk menjadikan keintiman sebagai gaya hidupnya.

PENUTUP
Tuhan sudah menyiapkan keselamatan bagi umat manusia bahkan sebelum dunia dijadikan (Ef.1:4). Anugerah keselamatan ini membuka jalan untuk manusia memiliki hubungan yang intim / terbuka / jujur di hadapanNya; itulah kerinduan Tuhan. Mari jujurlah sama Tuhan. Amin

MEMAKSIMALKAN POTENSI DIRI

Amsal 14:8

Setiap manusia pasti punya potensi dalam dirinya. Potensi adalah kemampuan dalam diri seseorang yang jika diberdayakan secara maksimal, akan mendatangkan keuntungan besar. Dalam kehidupan di dunia ini, banyak kompetisi yang harus dihadapi. Jika kita tidak ingin hidup biasa-biasa saja, maka kita harus meningkatkan standar dalam potensi yang kita miliki. Ingat Daniel? Ia berhasil tetap ada di depan, karena melalui potensi yang ia maksimalkan, ia dipakai untuk menyatakan kemuliaan Tuhan (Dan.1:20). Bagaimana memaksimalkan potensi diri kita?

1. JANGAN BERFOKUS PADA KEKURANGAN DIRI.
• Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki keunikan. Sadarilah dan syukurilah bahwa kita adalah buatan surga (Mzm.139:13-18)
• Orang yang minder, berusaha melakukan ‘perbaikan diri’ dengan segala cara, namun tidak pernah akan merasa puas jika tidak menyadari bahwa ‘kejadian mereka dahsyat dan ajaib’
• Miliki cara pandang secara utuh / menyeluruh, bukan sekedar pada bagian-bagian kecil.

2. JANGAN PANDANG KEGAGALAN SEBAGAI MUSUH
• Pandangan demikian adalah pandangan orang gagal.
• Jangan tangisi kegagalan tapi kemudian tidak berbuat apa-apa.
• Orang hebat adalah orang yang pernah gagal, tapi kemudian ia bangkit dan tidak mengulangi kegagalannya.

3. JANGAN RAGU MENGAMBIL KEPUTUSAN.
• Peragu tidak bisa memutuskan ‘ya’ atau ‘tidak’ (Mat.5:37)
• Belajarlah untuk berani mengambil keputusan, sebagai bagian dari melatih potensi diri untuk menjadi maksimal

PENUTUP
Hanya Tuhan yang sempurna, sedangkan bagian kita adalah memaksimalkan diri. Saat kita hidup dalam potensi diri yang maksimal, kita dapat tetap merasakan keadaan menyenangkan, sekalipun kondisi sebaliknya. Janganlah berhenti belajar dalam kehidupan ini, agar kita terus dapat diberkati Tuhan melalui potensi kita masing-masing. Amin

MEMAHAMI TUJUAN UJIAN

Kejadian 22:1-19

Pengalaman hidup Abraham saat diuji oleh Tuhan, dapat menjadi pelajaran sangat berharga untuk bisa memahami tujuan ujian atas iman Abraham dan juga atas iman kita semua.

1. BISAKAH TETAP SETIA MENGASIHI TUHAN?
• Apakah lebih cinta Tuhan atau sesuatu yang lain?
• Apakah lebih mencintai Tuhan lebih dari segalanya?

2. BISAKAH TETAP KUAT BERGANTUNG TUHAN?
• Apakah bisa total berserah pada Tuhan atau masih pada kekuatan diri?
• Apakah masih ragu saat Tuhan minta kita ‘menyerahkan sesuatu’ padaNya?

3. BISAKAH TETAP TAAT MENGIKUTI TUHAN?
• Apakah bisa konsisten taat Tuhan sekalipun sepertinya tidak logis?
• Apakah bisa konsisten taat Tuhan saat menerima didikan / teguranNya?

PENUTUP

Iman identik dengan keyakinan / kepercayaan kita kepada Tuhan. Hal ini sangatlah mudah untuk diucapkan, tapi menjadi berbeda saat ujian / tantangan hidup diijinkan terjadi. Iman yang sangat teruji akan memunculkan iman yang sejati. Setialah sampai akhir bersama Tuhan, karena kita pasti tidak akan dikecewakanNya dan ada upah yang menanti kita di depan (2 Timotius 4:7-8). Amin

PENCOBAAN ATAU UJIAN

Yakobus 1:13-15

Bagi setiap orang yang ingin meraih kemenangan, maka ia harus melakukan sesuatu untuk dapat memperolehnya. Jika belum mendapatkan, tanpa adanya kemauan yang kuat untuk maju / bangkit, maka ia akan tetap kalah. Dalam kehidupan orang percaya, kita dihadapkan dalam banyak ‘pertandingan hidup’, yang sering diistilahkan sebagai proses kehidupan. Dalam proses kehidupan, kita harus dapat membedakan antara ujian dan pencobaan, supaya kita memahami kebenaran firman Tuhan yang dapat menjadi kekuatan bagi kita untuk menang.

1. PENCOBAAN
• Bersumber dari iblis dan “kehendak daging” (Galatia 5:19), agar kita melakukan kesalahan dan jatuh dalam dosa
• Tujuan iblis memanglah agar manusia binasa (Yoh.10:10a).

2. UJIAN
• Bersumber dari Tuhan, untuk menguji iman kita ( Amsal 17:3)
• Iman yang ‘kecil’ sekalipun bahkan bisa ‘memindahkan gunung’ (Mat.17:20)

PENUTUP
Baik pencobaan maupun ujian, jika kita menghadapinya dengan kekuatan dari Tuhan, itu dapat membuat iman kita makin bertumbuh besar dan membuat kita semakin dewasa rohani. Jangan gentar atas ujian dan goncangan yang terjadi. Yang sedang merasakan kekalahan bahkan keterpurukan, mari bangkitkan imanmu lagi dan berjalanlah terus menuju kemenangan. Amin !

TERANG YANG TAK TERSEMBUNYI

Matius 5:14-15

Jika kita hidup dalam terang, maka hidup kita akan bertentangan dengan kegelapan. Hidup yang menyatakan terang akan semakin nyata saat kita berada dalam situasi yang gelap atau sukar (2Tim.3:1-5). Masa sukar (di ayat tersebut) bermakna masa yang berbahaya / mengerikan / menyedihkan / keras / garang / kejam; begitulah kondisi dunia tempat kita hidup saat ini. Karena itu dibutuhkan “terang” agar dunia jangan menjadi semakin gelap / jauh dari Tuhan. Karakter terang yang harus dihadirkan oleh orang percaya:

1. MENJADI TELADAN (MAT.5:16)
• Tingkahlakunya berbeda dengan tingkahlaku dosa orang dunia.
• Sekecil apapun terangnya, pastilah tetap memberi dampak bagi sekitar
• Senantiasa bersandar pada Sumber Terang (Firman Tuhan).
• Tidak “berisik” = Menunjukkan perbuatan dalam kebenaran dengan tulus (tanpa kepura-puraan) = Nampak rohani tanpa kepalsuan (palsu = tidak berdampak).

2. MEMBERIKAN ARAH (YEH.3:18-19)
• Jadilah seseorang yang seumpama lampu mercusuar / lampu lalulintas, yang menolong sesama untuk memberi arah dan petunjuk kehidupan
• Hidup kita punya tanggungjawab bagi mereka yang belum diselamatkan
• Hidup kita tidak boleh tersembunyi, tetapi harus terus berinteraksi / berhubungan dengan sesama (Kis.1:8b), terutama mereka yang masih berada dalam kegelapan.

3. MENARIK PERHATIAN (KISAH PARA RASUL 2:47)
• Terang hidup kita harus terus menyala (=jangan padam).
• Keteladanan dan integritas kita akan menarik perhatian orang lain, sebagai pembawa pesan keselamatan Kristus yang juga dapat mereka miliki.

PENUTUP
Semua orang percaya harus menjadi terang Kristus, karena pengaruh kita sangatlah besar bagi kondisi masyarakat yang sudah bobrok / menuju kebinasaan. Kehadiran orang percaya haruslah membawa terang di manapun ia berada (Yoh.8:12b, Ef.5:8-9), karena demikian pulalah teladan Yesus yang harus orang percaya ikuti (1Yoh.2:6).. Amin !

KEKRISTENAN YANG DEWASA

Efesus 2:10, 1 Korintus 10:23-24

Anak kecil tidak memiliki tanggungjawab seperti orang dewasa. Dunianya seputar bermain, bersekolah, belajar hal-hal sosial secara sederhana (tata krama, etika, dll), dan terus mentaati apa yang menjadi ajaran / nasehat orangtuanya. Sedangkan orang dewasa ditandai dengan adanya tanggung jawab besar yang diembannya; misalnya bekerja / berkarir / memimpin / membiayai / menafkahi yang dibawahinya / dll.

Anak kecil terikat dengan pilihan-pilihan yang ditentukan orangtuanya (karena hal itu memang dibutuhkan demi membantu menghadapi masa depannya), sebaliknya orang dewasa memiliki “kebebasan memilih” demi membangun kehidupannya saat ini dan hari esok; tapi jika ia menggunakan kebebasan dengan tidak bertanggungjawab, itu justru akan merusak / menghancurkan kehidupan yang ia telah bangun.

Firman Tuhan memberikan parameter aktualisasi seorang kristen yang dewasa:

1. APAPUN BOLEH TAPI APAKAH ITU BERGUNA?!
• Apapun yang kita akan lakukan atau perbuat, kita perlu mengevaluasi singkat, “Apakah itu bergunauntuk dipikirkan / dilakukan / dikonsumsi / dilatih / dibiasakan / dibaca / didengar / dll ?”
• Jika tidak ada manfaatnya (bahkan jika merusak), tinggalkanlah / hentikanlah!
• Hidup ini sangat singkat, jangan sia-siakan waktu untuk hal yang sia-sia

2. APAPUN BOLEH TAPI APAKAH ITU MEMBANGUN?!
• Segala aktualisasi hidup kita seharusnya memberikan kemajuan, menambah nilai, dan semakin efektif; jika belum atau tidak, hentikan dan ganti aktualisasi, atau tetap dilakukan tapi ganti caranya.
• Hal-hal yang tidak berguna, pasti tidak akan membangun, malah meruntuhkan
• Tuhan sudah berikan “pekerjaan baik” atas setiap kita, tetapkan hati untuk melakukan segala sesuatunya untuk membangun diri dan sesama.

PENUTUP
Jadilah seorang Kristen yang dewasa, yang sekaligus bijak dalam menggunakan kebebasannya saat menentukan pilihan-pilihan dalam bertingkahlaku, berkata-kata, dan berkarya. Biarlah segala apa yang keluar dari hidup kita, mendatangkan kedamaian dan sukacita, baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain; supaya kita dapat dikenan Tuhan sekaligus mendapat respek dari sesama (Rom.14:17-18) serta memuliakan nama Tuhan (2Tes.1:12). Mari mengejar hal-hal yang berguna dan yang membangunn. Amin !