Salah satu kegiatan yang sering kali dilakukan Ketika kita memperingati Natal adalah tukar kado / hadiah. Banyak juga yang mengkaitkan hari Natal dengan pemberian hadiah bagi anak-anak sehingga mereka sangat menantikan hari Natal. Bagi kita yang sudah dewasa, respon terhadap Natal ternyata berbeda-beda. Ada yang antusias menantikannya, ada pula yang menganggapnya biasa saja.
Jika kita mempelajari dari Firman Tuhan, ternyata Natal itu adalah hadiah! Apakah maksudnya ?
1. Natal adalah ‘hadiah’ dari Bapa Surgawi kepada dunia.
Dalam Yohanes 3:16 dikatakan karena KasihNya, Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal, ..” Bapa memberikan hadiah yang luar biasa bagi dunia, yaitu AnakNya karena Kasih Bapa pada dunia ini. Sebab semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Elohim (Roma 3:23), dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23), kematian yang kekal terpisah dari Tuhan selama-lamanya. Kebinasaan bukanlah tujuan Elohim menciptakan manusia, Elohim membenci dosa tapi mengasihi mereka yang berdosa. Itulah sebabnya Tuhan mengaruniakan Yesus Kristus untuk menjadi korban tebusan dosa-dosa manusia, sehingga barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal!
2. Natal adalah ‘hadiah’ keselamatan atas semua bangsa.
Di Yerusalem, ada seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Simeon dituntun oleh Roh Kudus untuk datang ke Bait Allah disaat yang sama ketika Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Apa yang selanjutnya terjadi? Ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Tuhan, katanya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” (Lukas 2:28-32).
Sebelum kelahiran Yesus (natal), rencana keselamatan terfokus kepada bangsa Israel, melalui pemberian hukum Taurat, dengan harapan ketika bangsa Israel melaksanakan hukum Taurat dengan semangat dan cara yang dimaksudkan Tuhan, Israel dapat menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Sayangnya bangsa Israel gagal mengemban misi yang diberikan Elohim. Kelahiran Yesus (natal) membuka pintu yang sangat lebar bagi bangsa-bangsa non-Yahudi untuk menerima keselamatan yang Tuhan sediakan melalui Yesus Kristus.
PENUTUP
Kita sekarang memahami bahwa ‘hadiah’ yang Tuhan berikan kepada umat manusia di hari Natal bukanlah berupa barang atau atau benda berharga, tetapi Pribadi Yesus yang datang untuk menyelamatkan mereka yang mau percaya kepadaNya. Terpujilah Tuhan Yesus, Juruselamat Manusia! Amin!