Memorial Giving
Memorial Giving
…Thy prayers and thine alms are come up for a memorial before God.
Kisah 10: 4b
Kisah Para Rasul pasal ke sepuluh memiliki peranan penting dalam pemberitaan Injil, karena di sinilah diungkapkan bagaimana Tuhan juga menyelamatkan mereka yang percaya kepadaNya walaupun berasal dari orang kafir (bukan Yahudi). Dan orang bukan Yahudi pertama yang berkesempatan untuk menerima keselamatan itu adalah Cornelius.
Cornelius adalah orang yang saleh. Sebagai orang bukan Yahudi, ia tahu bahwa seringkali ilah yang disembah bangsa-bangsa adalah ilah yang hanya meminta korban dan tidak memberi. Namun ia melihat Elohim orang Yahudi berbeda, sehingga ia berdoa dan banyak memberi sedekah. Yang luar biasa adalah setiap doa dan sedekah itu diingat Tuhan, dalam Alkitab versi King James dikatakan bahwa doa dan persembahan itu telah menjadi sebuah memorial di hadapan Tuhan … seperti sebuah monumen di hadirat Tuhan yang berdiri dan menjadi pengingat Tuhan.
Kita mengenal bahwa kemungkinan jawaban Tuhan atas doa kita adalah Ya atau tidak. Dan kalau Ya, kemungkinan pertama adalah pada saat itu, atau kita harus menunggu sampai tiba waktuNya. Sesungguhnya keinginan Tuhanlah untuk menjawab doa kita, mari kita lihat dalam Yoh 14:13 :
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Lalu dalam Yoh 16:24 :
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Jadi Tuhan pasti menjawab doa kita, namun Persembahan dan doa Cornelius menggerakan Tuhan. Karena doa dan persembahan itu seperti tugu peringatan (Memorial) yang berdiri di dalam hadirat Tuhan.
Kita juga dapat melihat perkara yang sama di dalam kisah Hana dan Elkana di dalam 1 Samuel 1:8-20. Di saat Hana berdoa dan berjanji untuk memberikan persembahan kepada Tuhan, yaitu anak pertama yang sangat dinantikannya itu, maka dalam ayat 19 tertulis bahwa Tuhan mengingat doa Hana. Tuhan yang kita sembah bukanlah Elohim yang pelupa (Yesaya 49:15-16), tapi Ia meminta kita untuk berdoa, mengingatkan Dia (Yesaya 43:26).Di saat hanna mencampur doanya dengan persembahan, itu menjadi peringatan / tugu bagi Tuhan.
Lalu di dalam kisah Janda di Sarfat dari 1 Raja 17:8 Elia diperintah Tuhan utk pergi ke Sarfat. Di Sarfat, ketika Elia bertemu dengan janda itu, yang pertama ia minta dari Janda itu adalah air dan janda itu pun memberikannya. Tetapi di saat Elia meminta roti, janda itu mengeluh bahwa ia tidak memiliki lagi roti selain dari apa yang ia akan makan bersama anaknya saat itu. Lalu Elia menjawab dalam ayat ke 17 :
Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
Janda itu harus memberi dahulu, baru ia mendapatkan jawaban atas kebutuhannya, karena doa dan pemberian / persembahan akan menjadi sebuah tugu peringatan / memorial di dalam hadirat Elohim, sehingga Elohim mengingat doa kita.
Lalu pemberian seperti apakah yang sungguh-sungguh menyenangkan hati Tuhan. Dalam kisah Janda di Sarfat, janda tersebut memberikan semua yang ia miliki. Namun akhirnya ia menuai luar biasa. Oleh karena itu persembahan yang harus kita berikan adalah persembahan yang sungguh-sungguh, yaitu yang berupa pengorbanan bagi kita. Kalau kita memberi dari kelebihan kita, maka itu tidak berkorban, namun kalau kita memberikan dari apa yang paling berharga bagi kita ke Tuhan maka itulah yang akan menyenangkan hati Tuhan. Tepat seperti yang ditulis oleh pemazmur dalam mazmur 126:5 :
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Kita hanya dapat menuai dengan sorak sorai di saat kita menabur dengan air mata. Dalam Mar 14:3-8 seorang perempuan memecahkan buli-buli minyak narwastu yang sangat mahal bagi Yesus, dan itu menyenangkan hati Tuhan. Pada saat itu, harga sebuli-buli minyak Narwastu sangatlah mahal, sama dengan jumlah penghasilan seseorang dalam setahun. Wanita di Israel biasanya mempersiapkan masa mudanya menabung untuk membeli minyak ini yang akan digunakan dalam acara pernikahannya. Namun perempuan ini menghabiskan semua untuk mengurapi kepala Yesus! Kuncinya ada pada ayat 8 : ia melakukan yang terbaik yang dapat ia lakukan bagi Tuhan!!
Dalam Markus 12:41-44 Yesus mengungkapkan bagaimana persembahan janda miskin itu adalah persembahan yang melebihi persembahan lainnya, karena janda itu memberikan segala yang ia miliki. Jenis persembahan inilah yang menyenangkan hati Tuhan.
Prinsip untuk menggabungkan antara doa dan persembahan adalah sebuah prinsip dasar. Itu juga yang Tuhan lakukan. Sejak kejatuhan manusia kedalam dosa, hasrat Tuhan adalah untuk dekat dengan manusia, dan untuk tujuan itu, Ia memberikan persembahan yang sangat berharga, yaitu anakNya sendiri di kayu salib agar manusia dan Elohim bisa bersatu kembali.
Oleh karena itu, ingatlah prinsip ini di saat kita memiliki doa dan kebutuhan. Tuhan akan mengingat doa – doa kita jika kita ikut memberikan persembahan yang berharga di mata Tuhan, dan doa serta persembahan itu akan menjadi tugu peringatan bagi Tuhan di dalam hadiratNya, sampai Tuhan menyatakan jawaban doanya kepada kita.
Amin!
Disarikan dari kotbah Pst. Kong Hee di GBI Sukawarna Bandung.
———————-
www.todayswisdoms.com – get your wisdom here!
dukung todayswisdoms.com dalam CIBfest dengan memberikan vote di sini