Diangkat ke Level yang Lebih Tinggi
Hidup berjalan bersama Tuhan adalah sebuah perjalanan yang sangat seru. Bagaimana tidak, Ia akan terus membawa kita naik, ke tingkat kedewasaan iman yang lebih tinggi dan semakin hari semakin tinggi. Mungkin sampai di sini kita semua mengamini dan bahkan dengan segera meminta kepada Tuhan untuk segera membawa ke tingkatan yan lebih tinggi, tapi ketahuilah, bahwa proses yang mengikutinya tidak pernah enak. Dan ini yang sedang saya alami saat ini.
Bertahun-tahun lalu, seorang hamba Tuhan berkata kepada saya, “David, kamu akan mengalami nanti bagaimana yang namanya dikecewakan oleh orang-orang yang terdekat dengan kamu. Bahkan oleh hamba Tuhan!” Ternyata kata-kata ini seperti nubuatan, dan memang saya alami betul persis seperti yang dikatakan oleh hamba Tuhan ini. Tapi lewat kejadian itu Tuhan mengkat saya ke tempat yang lebih tinggi, saya naik kelas, saya bertumbuh. Betul memang saya dikecewakan, dan k arena itu saya merasa sakit hati, namun lewat itu Tuhan membukakan banyak hal, dan saya naik ke tingkatan kedewasaan yang lebih lagi.
Saya ngga pernah berpikir bahwa setelah kejadian itu saya akan berurusan lagi sama yang namanya sakit hati dan kekecewaan mendalam, sampai dengan beberapa hari lalu. Sesuatu terjadi. Orang yang saya anggap paling dekat, paling mengerti dan paling memahami diri saya (selain istri ) menuduh saya yang bukan-bukan. Tidak hanya berhenti di situ, Ia juga menghakimi saya, pelayanan saya dan hidup saya. Ia mengkritik semua yang saya lakukan. Rupanya ia pun menyimpan kekecewaan mendalam terhadap saya.
Di titik ini saya kecewa sekali. Tidak gampang bagi saya untuk diperlakukan seperti itu dan tetap bisa merasa biasa-biasa saja. Apalagi semua yang dituduhkan dan dikritiknya tidak benar. Namun satu hal yang Tuhan teguhkan kepada saya di saat saya mendengar semua tuduhan itu adalah bahwa Tuhan yang mengangkat saya menjadi hambaNya. Tuhan yang telah memimpin saya untuk hidup melayani, bekerja dan menghasilkan buah. Saya bertanggung jawab kepada Tuhan dan pelayanan yang saya lakukan pun untuk menyenangkan hatiNya, bukan hati manusia. Dan Ia yang akan membela saya.
Selama empat hari saya bergumul dengan perasaan kecewa saya. Saya tahu bahwa kita harus membereskan segala permasalahan hati kita kepada orang lain di hadapan Tuhan dengan segera, sebelum kecewa itu menjadi mendalam dan pada akhirnya menjadi akar pahit di dalam kehidupan ini. Dan itulah yang saya lakukan, tetapi tetap saja kecewa itu datang, pergi dan datang kembali.
Puji Tuhan, momen klarifikasi tiba, di situlah akhirnya semua dibukakan dan dibahas. Saya berkesempatan untuk mengkarifikasikan tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada saya walaupun tidak semua dibahas. Kembali saya harus berurusan dengan kecewa, tidak terima, marah, kesal dsb dan kali ini straight to the person! Walaupun tidak enak, pedih, sakit, … syukur kepada Tuhan semua dapat dilalui dengan baik. Luar biasanya lagi, Tuhan betul-betul membela saya. Sekarang kami bersama-sama melayani Tuhan. Luar biasa!
Untuk dapat diangkat ke tempat yang lebih tinggi, kita harus berurusan dengan sifat kedagingan kita. Dan walaupun itu sakit, tapi rewardnya luar biasa di depan bagi kita. Tidak ada proses naik kelas yang menyenangkan, sama halnya dengan perak yang dimurnikan. Artikel dari blog Jesus Inspires semakin menguatkan saya. Untuk naik ke level yang lebih tinggi, kita harus meninggalkan comfort zone kita, dan masuk ke dalam api pemurnian itu. Dan semua proses pasti memerlukan waktu.
Saya percaya hari-hari ini banyak anak Tuhan lagi mengalami apa yang saya alami. Satu hal yang kita bisa senantiasa lakukan agar kita dapat melaluinya dengan baik adalah memandang Dia. Tanpa kekuatan dari Tuhan kita tidak akan bisa melewatinya. Bersabarlah di dalam kesesakan. Amin
OMG…
kamu mengalami hal yang sama persis dengan apa yang kualami. Seorang yang paling dekat dengan kita mengecewakan kita dengan tanpa alasan. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja muncul badai.
Wew….
Kecewa, melupakan, kecewa lagi, mencoba melupakan lagi… kalau berlarut-larut pasti akan membuat akar pahit! So, cepet2 beresin sama Tuhan ya….
Aku bukan seorang manusia yang sempurna, cuman aku mencoba untuk menjadi sempurna bagi orang lain dan Tuhanku.
Jesus always be with you!!
Dave,
orang yang paling dekat adalah orang yang paling berpotensi menyakiti. Kalau orang jauh sih, who cares?
Saya juga mengamali baik sebagai wanita biasa maupun sebagai pastor dikewakan, difitnah, dikhianati, dituduh bukan-bukan. Rasanya sakit, namun suami saya mengajar “kita ini hamba Tuhan jika ada menyakiti kita mereka pun menyakiti Tuhan”
Memang rasanya pengen melihat orang-orang tersebut dapat ganjaran atau meminta-minta maaf dan secepatnya mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya, namun seringkali Tuhan ingin kita menunggu. Dengan menunggu kita belajar HUMBLE, PATIENCE, SURRENDER.
Jadi baik saya dan suami jika ada yang menyakiti atau berkata-kata negatif, memilih DIAM. Lagipula kalau mau dilayani semua kan suetresss, pak.
Tuhan tidak pernah lupa membela hambaNYa
gw sekarang lagi menunggu.. doain iman gw yah temans 😀
Gw percaya Tuhan ngga akan mengecewakan anakNya.
Thanks anget buat postnya. Blessed me much
Waaahhh.. sama kaya yang kualami beberapa hari ini..
dikecewakan.. bukan dituduh,.. tapi karena perbuatan na..
huhuhu…
Tapi semua da beres 😀
Thx DAD 🙂
Thx for da testy 🙂 Jbu
@Ibu Nancy
Betul sekali bu, saya juga menyadari kalau lewat proses ini Tuhan tegur saya, memang seharusnya kita DIAM dahulu, daripada sibuk untuk membela diri, karena Tuhan tidak pernah lupa untuk membela HambaNya!
Tx Bu!
@Tha … lagi nunggu?
jadi inget Firman ini …
Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
@Caca .. Puji Tuhan sis bisa ngelewatin semua dengan baik!
Gbu!
Hi, I found your blog on this new directory of WordPress Blogs at blackhatbootcamp.com/listofwordpressblogs. I dont know how your blog came up, must have been a typo, i duno. Anyways, I just clicked it and here I am. Your blog looks good. Have a nice day. James.
halo Mas David,
Saya juga punya pengalaman mirip-mirip,
dan saat ini sampai detik ini saya sedang menjalaninya.
Semoga dengan kondisi yang pernah/sedang kita alami ini, mas david, saya ataupun rekan-rekan lain dapat menjadi lebih dekat kepada Tuhan.
Amin
Salam,
Thomas Satrio
http://tomfreakz.blogspot.com/2008/07/menuju-level-selanjutnya.html
loh, icha mau pinjam artikel ini untuk warta persekutuan doa yah…
tapi setelah baca-baca yang komen, kok ada eta, ada caca… loh..loh… jadi reunian nih…