MANUSIA ROHANI ATAU DUNIAWI?

1 Korintus 2:6-16

 

Ada dua tipe manusia di bumi, satu dengan yang lain sangat berbeda dan bertolak belakang. Dalam kita Kejadian kita bisa lihat contoh yang tepat, yaitu Ishak anak Perjanjian (manusia rohani) dan Ismail anak menurut daging (manusia duniawi).

Menurut Firman tadi, kita bisa lihat perbedaan mendasar antara manusia rohani dan manusia duniawi :

  1. Manusia duniawi
  • Hidupnya dipimpin oleh kedagingannya
  • Tidak menerima apapun dari Roh Elohim (1 Korintus 2:14a)
  • Tidak memahami kehendak Elohim (1 Korintus 2:14b)
  • Dikuasai oleh iri hati sehingga mengalami perselisihan
  • Memegahkan hal-hal lahiriah (2 Korintus 5:12)
  1. Manusia Rohani
  • Hidupnya dipimpin oleh Roh Elohim karena ia dikaruniakan Roh Elohim (1 Korintus 2:13)
  • Hidupnya memberdayakan karunia-karunia Roh Elohim (2 Korintus 5:12)
  • Hidupnya diajar oleh Roh Kudus (2 Korintus 5:13b)
  • Mampu menilai segala sesuatu (2 Korintus 5:15)
  • Diberi Kuasa untuk menjadi saksi Kristus (Kisah 1:8)
  • Diberi Kuasa untuk menolak dosa
  • Menjadi milik Elohim dan hidup sesuai dengan kehendaknya

Penutup

Untuk menjadi manusia rohani, kita harus ‘dilahirkan kembali’. Tanpanya tidak mungkin kita menjadi manusia rohani. Setelah kita menjadi manusia rohani, kita harus tetap memelihara kehidupan kita dan jangan sampai kembali kepada kehidupan yang lama (2 Korintus 5:17)

KUASA IBADAH

1 Timotius 4:7c-8

Salah satu yang kita harus perbaharui di Tahun Permulaan yang Baru ini adalah mengenai ibadah kita. Mengapa? Karena hal-hal yang akan datang, khususnya di tahun ini, tidak bisa lagi dihadapi dengan kondisi iman / rohani kita di waktu yang lalu.

Firman Tuhan tadi mengatakan bahwa melatih diri dalam ibadah memiliki faedah lebih dari sekedar melatih fisik kita. Ibadah adalah membangun hubungan antara kita dengan Tuhan, dan di tahun yang baru in kita harus lebih lagi meningkatkan ibadah kita dan bahkan melakukan hal-hal yang baru dalam meningkatkan kedekatan kita kepada Tuhan, supaya kita semakin dewasa rohani. Ingatlah bahwa di saat Tuhan datang menjemput dita di awan-awan permai, Ia hanya menjemput mereka yang “dewasa rohani”, oleh karena itu kita harus melatih ibadah kita kepada Tuhan.

Berikut ini adalah cara-cara melatih ibadah kita sehingga mendatangkan kuasa :

  • Menjalani Kehidupan dengan bersungguh hati kepada Tuhan. (2 Tawarikh 16:9a, 1 Samuel 16:7b)
    • Lakukanlah segala sesuatu dengan kesungguhan hati kepada Tuhan.
    • Latihlah untuk bereaksi / bertindak / berbuat sesuai dengan Firman Tuhan
  • Menjalani kehidupan dengan fokus yang kuat kepada Tuhan (Ibrani 12:2)
    • Apapun yang kita perbuat / perkatakan / lakukan, lakukan semua itu seolah-olah bagi Tuhan. Dengan demikian kita melatih alam bawah sadar kita untuk senantiasa fokus kepada Tuhan.
  • Menjalani kehidupan dengan mau bayar harga (1 Korintus 6:20, 1 Korintus 7:23, Lukas 9:23)
    • Milikilah kesadaran bahwa di hadapanNya, setiap apa yang kita lakukan / perbuat dengan dasar taat padaNya, maka Tuhanlah yang akan memberikan kepada kita Upah. Artinya ada pengorbanan yang harus kita lakukan, namun nantinya kita juga yang akan menuai hasilnya.

Penutup

Ketika kita melakukan ketiga hal di atas, maka kita tengah melatih diri kita untuk semakin lagi dewasa rohani dan juga semakin memperkuat keimanan kita kepada Tuhan, sehingga Perlindungan, Penyertaan dan Pertolongan Tuhan terus nyata di dalam hidup kita. Amin