RESPONS YANG BENAR

 

Efesus 3:18-19

 

Kasih Tuhan sebenarnya sudah melampaui segala kemampuan kita untuk bisa memahaminya. Sejak penciptaan, Kasih Tuhan sudah dinyatakan. Ia menciptakan dunia ini dan dengan segala isinya untuk mencerminkan kemuliaanNya dan untuk manusia dapat mengalami kasih dan sukacitaNya. Hal itu dapat kita lihat dari bagaimana Tuhan menciptakan segala sesuatu dahulu, barulah di saat terakhir Ia menciptakan manusia (Kejadian 1:1-30 dan 2:1-2). Lalu bagaimana manusia Tuhan ciptakan secara khusus, yaitu dengan menghembuskan nafas kehidupan yang keluar dari diriNya sendiri. Ketika manusia jatuh dalam dosa pun, Tuhan tetap menyatakan kasihNya dengan merencanakan sebuah jalan keselamatan, pendamaian atas dosa manusia yang harus dijalani oleh AnakNya sendiri (Yohanes 3:16)

Menyadari kasih Tuhan yang begitu besar, sudah seharusnya kita menunjukan / menanggapi / memberikan respon yang benar di hadapan Dia, yaitu :

  1. Hidup intim / unity dengan Tuhan (Yohanes 17:21)
  • Menjadi satu dengan Tuhan artinya kita hidup sama seperti Yesus hidup. Miliki gaya hidup yang suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.
  1. Hidup untuk melakukan kehendak Bapa (Yohanes 4:34)
  • Milikilah pikiran dan perasaan yang sama seperti Tuhan Yesus (Filipi 2:5-8). Kehidupan Tuhan Yesus ditujukan untuk melakukan kehendak Bapa yaitu keselamatan jiwa manusia. Tunjukan ketaatan, kerendahan hati (tidak menuntut hak), dan hati hamba (kerelaan / kesiapan untuk melayani dan bukan dilayani)
  1. Hidup berkarakterkan Kasih (1 Korintus 13:4-7)
  • Menyelaraskan hidup kita dengan karakter Kasih, karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi dan mengampuni kita.

Penutup

Di masa Pentakosta ketiga dan di tahun kelahiran yang baru ini, kita benar-benar harus menjalani hidup dengan hati dan Roh yang baru, artinya kita harus terus menyelaraskan karakter kita dengan karakter Kristus, karena orang-orang seperti inilah yang akan Tuhan pakai untuk menyelesaikan Amanat Agung demi penuaian jiwa terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Amin!

HATI YANG TAAT

Yehezkiel 36:26-27

 

Dalam ayat refrensi di atas, yang adalah ayat emas kita di Tahun Kelahiran yang Baru, kata “hati” ditulis sampai tiga kali, artinya bagi Tuhan perkara “hati” sangatlah penting. Tahun Kelahiran yang Baru diawali dari hati yang baru dan Roh yang baru. Roh yang baru adalah Roh Tuhan yang diam di dalam hati kita sehingga kita memiliki hati yang baru, yaitu hati yang taat kepada Firman dan Ketetapan Tuhan.

Bagaimana supaya kita bisa hidup dalam ketaatan?

  1. Kita harus mau dibentuk untuk dapat mengalami perubahan
  • Dalam Bahasa aslinya, kata “hati yang taat” memiliki makna “hati yang lembut seperti daging”, artinya hati yang lembut, mau ditegur, diajar dan dibentuk.
  1. Kita harus penuh dengan Roh Kudus
  • Taat dalam Bahasa Ibrani adalah basar yang juga berarti daging / kulit khatan. Artinya ketataan berbicara mengenai “sunat hati”, membuang bagian-bagian dari hidup kita yang Tuhan tidak suka dan pasti rasanya sakit. Bagian-bagian yang Tuhan tidak suka itu adalah kedagingan.
  • Tuhan mau kita meninggalkan kedagingan dan hidup dalam Roh (Galatia 5:22-23). Untuk dapat meninggalkan kedagingan kita, maka kita harus hidup dalam Roh, karena kedagingan tidak akan membuat kita mampu taat kepada Tuhan.
  1. Kita harus andalkan iman pada Tuhan
  • Teladani ketaatan Abraham (Ibrani 11:8) Ia percaya dan beriman kepada Tuhan di dalam situasi dan konsisi yang tidak pasti. Ketika ia percaya dan beriman, ia mampu untuk taat.

Penutup

Tahun kelahiran yang baru mengandung berkat bagi mereka yang hatinya mau taat. Ketika kita taat, melakukan “sunat hati”, maka kita akan masuk ke Bait Elohim (Yeheskiel 44:9) dan dalam Bait Elohim senantiasa ada berkat dan kebaikan! Amin!

HATI YANG BARU

Yehezkiel 36:26-27

 

Visi Gereja kita di tahun 2019 ini adalah Tahun Kelahiran Yang Baru, di mana kita akan mengalami mujizat yang belum pernah kita alami sebelumnya. Tahun Kelahiran Yang Baru berarti apa yang sebelumnya belum ada / tidak ada menjadi ada seperti yang tertulis di dalam 1 Korintus 2:9.

Mari perhatikan hal-hal berikut ini agar janji dan rencana Tuhan terjadi di dalam hidup kita :

  1. Kita harus bersedia diubah Tuhan melalui karya Roh Kudus
  • Tuhan tidak bisa memaksakan supaya hati kita berubah, karena Ia adalah Tuhan yang mengasihi kita.
  • Kitalah yang harus terlebih dahulu mengambil keputusan untuk berubah
  • Bila kita mau diubahkan, maka rencanaNya untuk masa depan kita yang penuh harapan pasti terjadi.
  1. Kita harus bersedia diproses Tuhan ( Yeremia 18:4 )
  • Perubahan sesungguhnya terjadi di dalam proses kehidupan. Setelah kita memutuskan untuk mau diubahkan Tuhan, maka perubahan itu harus diuji melalui Proses. Proses yang terjadi biasanya adalah terjadi lewat keadaan / situasi yang Tuhan ijinkan terjadi di mana hal itu di luar apa yang kita harapkan dan pikirkan.
  • Rancangan Tuhan bukanlah rancangan kita, namun semuanya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
  1. Kita harus melupakan masa lalu (Filipi 3:13)
  • Jangan terikat dengan masa lalu, karena selama kita terikat dengan masa lalu kita tidak akan pernah maju dengan optimal.
  • Lupakanlah Kegagalan dan Keberhasilan di masa lalu.
  • Arahkan pandangan kita kepada apa yang ada di hadapan kita, yaitu rencana besar Tuhan.

Penutup

Untuk dapat menampung anggur yang baru, maka kita harus juga mempersiapkan kantong yang baru. Anggur berbicara mengenai damai sejahtera, sukacita, berkat, pengurapan dan manifestasi Roh Kudus. Kantong berbicara mengenai kapasitas hati kita. Terimalah hati yang baru untuk dapat menampung Kuasa Roh Kudus di musim penuaian, Pentakosta ketiga ini! Amin