MELANGKAH DALAM RENCANA ELOHIM

Yeremia 29:11

Sementara kita masih berada di awal tahun yang baru, kiranya kita dapat melakukan refleksi dan mengevaluasi hidup kita di masa lalu demi memulai sesuatu yang baru di tahun ini bersama Tuhan. Pastikan kita memulainya dengan sikap yang benar dan iman yang teguh. Marilah kita melangkah dalam rencana-rencana Elohim yang besar dengan cara sbb:

1. ANDALKAN RENCANA TUHAN (Yeremia 29:11)
• Rencana Elohim bagi umatNya adalah baik. Selaraskanlah hidup kita dengan rencanaNya. Andalkan Dia lebih daripada diri kita sendiri.
• Semakin kita bertekun dalam doa dan firman Tuhan, kita akan mengetahui rencana-rencanaNya atas hidup kita, serta kita bisa taat pada kehendakNya (Amsal 3:5-6).

2. TINGGALKAN MASA LALU (Filipi 3:13-14)
• Semua orang pernah gagal (termasuk kesalahan dan dosa); tapi jangan biarkan itu menghambat langkah demi masa depan yang baik.
• Bertobatlah dan hidupilah kehidupan dalam kebenaran.
• Belajarlah dari kesalahan sebagai bagian penting perjalanan iman kita.

3. HIDUP DALAM KOMITMEN BARU (Mazmur 37:5)
• Komitmenlah untuk makin setia kepada Tuhan.
• Setialah hidup intim denganNya dan setialah melayani Dia.
• Komitmenlah juga untuk kehidupan sehari-hari yang mencerminkan Kristus.

4. PRIORITASKAN KERAJAAN ELOHIM (Mat.6:33)
• Meyakini Kerajaan Elohim berarti mempercayai pemeliharaanNya
• Janji pemeliharaan Elohim menolong kita untuk tidak cemas menghadapi masa depan sekalipun nampaknya penuh ketidakpastian.

5. HASILKAN BUAH ROHANI (Gal.5:22-23)
• Buah roh adalah bukti kehidupan orang percaya yang dikuasai Roh Kudus.
• Layani Tuhan lebih giat. Terus kasihi sesama dan terus jadi terang.

PENUTUP
Elohim kita sudah berjanji menyertai kita. Janji ini memberikan kita pengharapan. Jangan kuatir karena rencanaNya baik atas kita. Jangan berhenti untuk melangkahkan kaki bersama dengan Roh Kudus sepanjang tahun ini. Amin!

DALAM RENCANA ELOHIM

Ayub 42:2

Dalam kehidupan ini, orang Kristen pun tidak bisa menghindarkan dirinya dari masalah, baik yang ringan maupun berat. Saat menghadapi masa sukar, ada yang bahkan berpikir apakah Tuhan tidak mengetahui masalah / pergumulan mereka, sehingga seolah-olah Tuhan menunda-nunda pertolonganNya; mereka seakan-akan melihat bahwa tidak ada tanda-tanda situasi akan membaik. Dalam situasi demikian, kita semua perlu memahaminya dari perspektif rohani, bahwa selalu ada rencana Tuhan yang baik melalui semua yang terjadi (Rom.8:28), karena tujuan proses kehidupan bagi orang percaya adalah agar:

1. KITA MENJADI PRIBADI SEPERTI YANG TUHAN INGINKAN
• Ayub menjadi mengenal dan memahami Tuhan lebih dari sebelumnya; (Ayub 42:5).
• Diangkat / didewasakan sebagai alat Tuhan yang hebat; Daud (1 Samuel 16:11).

2. HIDUP KITA JADI KESAKSIAN BAGI KEMULIAAN TUHAN
• Kesulitan / penderitaan yang dihadapi Paulus dan Silas, berujung pada pertobatan dari keluarga sang kepala penjara (Kisah Para Rasul 16:33-34).

PENUTUP
Rencana Tuhan bagi orang percaya, sekalipun harus melalui proses kehidupan yang tidak mudah, adalah agar kita semua menjadi pribadi-pribadi yang dapat dipakai Tuhan sesuai kapasitas masing-masing, agar kita dapat memasyhurkan namaNya dan menjadi sarana / alat agar dunia mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan semua orang menjadi muridNya (Matius 28:19-20). Amin.

ELOHIM TIDAK PERNAH MENYERAH

Ibrani 4:16

Sebagai ciptaaNya, manusia memiliki tempat special di mata Elohim. Manusia sangat berharga di mata Tuhan, sehingga sekalipun manusia pertama jatuh ke dalam dosa, Tuhan tidak meninggalkan manusia begitu saja. Walau kemuliaan Elohim yang begitu dashyat dapat menimbulkan kematian bagi manusia yang berdoa, Tuhan tetap menyediakan sarana agar manusia tetap dapat berhubungan denganNya melalui Kemah Pertemuan yang dilayani imam-imam (sejak jaman Musa) yang masuk mempersembahkan korban bakaran, korban penebusan, dan korban syukur. Hal itu menunjukkan bahwa Elohim tetap tidak ingin terpisah dengan ciptaanNya. Sayangnya, sekalipun hati Elohim begitu merindukan keintiman dengan ciptaanNya, manusia tidak mampu menghormati kesetiaan Tuhan yang begitu besar. Dalam ketidakmampuan manusia, Elohim terus menunjukkan kasih setiaNya dengan cara menyediakan jalan agar menusia tetap dapat bersama denganNya melalui karya penebusan / keselamatan yang dirancangNya melalui Yesus Kristus. Elohim tidak pernah menyerah !

Sekalipun pikiran-perasaan manusiawi kita ini sangatlah terbatas, kiranya kita tetap bisa memahami mengapa Allah begitu ingin manusia membangun hubungan intim denganNya, yaitu karena :
1. KITA DICIPTAKAN DEMI MENJALANKAN RANCANGAN ELOHIM (Efesus 2:10)
2. KITA TIDAK DAPAT HIDUP DI LUAR ELOHIM (Yohanes 15:5)
3. TIDAK ADA KESELAMATAN DI LUAR ELOHIM DALAM KRISTUS YESUS (Yohanes 3:16)
4. DUNIA AKAN TERUS BERUPAYA MENYERET MANUSIA DALAM NAFSU DAN KEBINASAAN (Filipi 3:19)

PENUTUP
Kita bisa setiap saat menghampiri Tuhan karena kita telah dilayakkan melalui karya penebusan Tuhan Yesus. Jika kita menyadari betapa Allah tidak pernah menyerah untuk bisa terus terhubung dengan ciptaanNya, maka kita seharusnya tidak perlu takut / gentar saat berhadapan denganNya (Ibr.12:18-22). Dia tahu kelemahan dan keterbatasan kita, karena itu yang perlu kita lakukan ialah datang kepadaNya setiap waktu dalam iman percaya bahwa kasih setiaNya atas kita begitu berlimpah. Amin!

MENINGGALKAN ZONA NYAMAN

Kejadian 12:1

Pada umumnya, perubahan radikal terjadi di dalam kehidupan seseorang di saat ia meninggalkan area atau zona nyamannya. Kisah Abram adalah salah satu contoh pas untuk menggambarkan hal tersebut. Zona nyaman bagi Abram tentu ketika ia ada di tengah keluarga dan tempat aslinya, namun Tuhan memerintahkan Abram meninggalkan zona nyamannya karena Tuhan punya rencana besar atas hidup Abram. Beberapa tokoh Alkitab pun memiliki latar belakang pengalaman yang sama (Musa, Nehemia, Yakub, Yusuf dll), dan hari ini kita akan belajar dari kehidupan Musa.

Jika Tuhan menyuruh kita meninggalkan zona nyaman, itu adalah karena zona tidak nyaman adalah sarana Tuhan untuk :
1. MEMBENTUK KARAKTER KITA (Keluaran 3:11)
• Ketika Musa masih menjadi pangeran di Mesir, karakternya agresif, sampai ia berani membunuh orang lain. Namun ketika ia dalam pelarian ke Midian ia berada di luar zona nyamannya, ia berada di daerah yang asing dan bertemu dengan orang yang asing juga. Ia pun harus menjadi seekor gembala domba yang akhirnya membentuk karakternya menjadi lebih lembut, tidak gegabah dan lebih sabar.

2. MENYATAKAN PANGGILAN / RENCANA-NYA ATAS KITA (Keluaran 3:10)
* Dalam masa pengembaraan Musa, justru Tuhan mengutusnya menjadi alat Tuhan untuk membebaskan Israel. Rencana Tuhan yang besar atas Musa, terjadi bukan di istana Mesir (zona nyaman), tapi di padang Midian (zona tidak nyaman).

3. MEMPERLIHATKAN KEMULIAANNYA (Keluaran 3:2)
• Semak yang terbakar namun tidak hangus memberikan makna ; dalam zona tidak nyaman sekalipun, di tempat yang kita pikir tidak ada kemuliaan Tuhan, Tuhan dapat menyatakan kemuliaanya, dan dalam kemuliaannya itu ada mujizat, pertolongan, tuntunan, jawaban dan jalan keluar.

PENUTUP
Zona tidak nyaman seringkali dihindari orang, apalagi saat ini dunia sedang menghadapi krisis global di mana semua orang berusaha untuk bertahan dan tetap hidup dalam zona nyamannya. Marilah kita belajar dan berpegang kepada Firman Tuhan, karena melalui zona tidak nyaman Tuhan mengijinkan kita memasukinya agar dapat melihat kemuliaan Tuhan yang semakin besar. Bertahanlah dan yakinilah kebaikan Tuhan yang tak habis-habisnya atas umatNya. Amin!

BERMAKNAKAH HIDUPMU

Roma 14:8

Setiap orang memiliki makna dan tujuan hidupnya masing-masing, namun bagi kita orang Kristen yang hidup untuk mengikuti Yesus Kristus, makna hidup kita adalah untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan karena hidup kita adalah milikNya. Peranan dan tugas kita masing-masing bisa saja berbeda, tetapi semuanya sama-sama akan dipakai Tuhan untuk tujuan dan rencanaNya, yaitu menjadikan berkat bagi orang lain.

Hidup yang bermakna adalah :

  1. Hidup memuliakan Tuhan (Yesaya 43:7)

    Kita dapat memuliakan Tuhan dengan apa yang kita miliki (Amsal 3:9), juga dengan waktu, potensi, ibadah dan doa – pujian – penyembahan kita (Roma 12:1) dan juga melalui kesaksian kita (Kisah Para Rasul 1:8)

  2. Hidup mengasihi Tuhan (Matius 22:37)

    Mengasihi Tuhan dengan taat pada perintah Tuhan dan melakukan kehendakNya (1 Tesalonika 5:18- selalu bersyukur dalam segala kondisi), hidup sebagaimana Tuhan hidup (1 Yohanes 2:6), mengasihi semua orang dan tidak menyimpan kekecewaan, sakit hati (Matius 6:15)

  3. Hidup setia sampai akhir

    Tekun mengisi hidup kita dengan “mengerjakan” keselamatan (Filipi 2:12), setia sampai mencapai garis akhir (Yakobus 1:12) dan setia mengasihi Tuhan (Ulangan 4:24) Karena kesetiaan juga buah Roh, maka kita harus mengandalkan Roh Kudus agar kita dapat setia dalam hidup dan limpah dalam pengharapan (Roma 15:13)

Penutup

Di saat hidup kita bermakna dengan menjalani ketiga hal di atas, maka Tuhan sedaiakan berkat jasmani dan rohani (Ulangan 30:16) bahkan sampai kepada kehidupan yang kekal di Surga. Selamat menjalani kehidupan yang bermakna Bersama Tuhan. Amin!