MASA DEPAN YANG AMAN

Amsal 23:18

Begitu banyak keadaan dunia saat ini yang semakin tidak terduga, sehingga wajar apabila banyak orang mengalami ketakutan / kekuatiran tentang hidup mereka di masa yang akan datang. Bagi anak-anak Tuhan, hendaklah kita bisa tetap optimis di tengah segala situasi yang nampaknya buruk, sebab kita berpegang pada janji firman Tuhan bahwa masa depan kita aman di tangan Tuhan. Jaminan Tuhan membuat kita dapat memiliki harapan pada rencanaNya yang baik atas kita semua. Masa depan kita aman bersama Tuhan, karena :

1. TUHAN SELALU PUNYA RENCANA YANG BAIK (Yeremia 29:11)
• Sekalipun jalan-jalanNya tidak bisa kita mengerti, tidak sesuai keinginan kita, dan bahkan harus melintasi lembah kekelaman.

2. TUHAN TIDAK MENGENAL KEMUSTAHILAN (Ayub 42:2, Lukas 1:37, Yosua 3:5)
• Tuhan bukan saja punya rencana yang baik, tapi bahkan ketika Dia merencanakan sesuatu, rencanaNya tersebut tidak bisa digagalkan oleh apapun juga, ditambah lagi Dia adalah Allah yang menembus kemustahilan. Dia Allah Sumber Keajaiban

3. TUHAN MEMBERIKAN APA YANG DIMINTA UMATNYA (Yohanes 15:7, Matius 7:7)
• Tuhan pelihara umatNya dengan cara memenuhi permintaan atas kebutuhan hidup yang memang sesuai keperluan umatNya. Tuhan dengar doa umatNya yang meminta bukan sekedar untuk memuaskan ego pribadinya atau pada permintaan yang tanpa disadari bukan mendatangkan berkat (malah mencelakakan)

PENUTUP
Masa depan yang penuh harapan, bukanlah ilusi atau angan-angan kosong. Sementara kita menanti-nantikan Tuhan dan pertolonganNya, tugas kita selama hidup adalah terus memperhatikan tuntunanNya (Yes.48:18) dan terus melakukan kehendakNya (Mat.7:21). Miliki jiwa yang lapar / haus akan Tuhan (Mzm.73:25). Jangan biarkan kekuatiran menguasai jiwa kita, tapi percayalah senantiasa pada Allah kita yang ajaib (Yes.51:10). Amin!

MENYIKAPI KEGAGALAN

Mazmur 94:11-13

Setiap orang percaya pasti ingin juga hidupnya berkemenangan, berhasil, dan diberkati; tapi realitanya banyak juga yang mengalami keadaan yang sebaliknya. Awalnya mengimani keberhasilan, tapi yang terjadi kemudian adalah kegagalan, lalu merasa Tuhan tidak berpihak padanya, dan mengambil kesimpulan dirinya berdosa sehingga Tuhan tidak berkenan. Kita harus belajar memahami bahwa rencana Tuhan itu tidak dapat disetarakan dengan rencana kita (Yes.55:9). Rencana Tuhan tidak ditentukan dari suatu pencapaian keberhasilan manusia. Bisa saja Tuhan ijinkan umatNya mengalami kegagalan, dengan maksud menunjukkan pemeliharaan dan keilahianNya yang ajaib (1Ptr.5:10-11).

Apa yang harus dilakukan saat kita merasa gagal?:
1. PERCAYA DIDIKAN TUHAN DEMI KEBAIKAN KITA (Mzm.32:8).
• Didikan Tuhan bertujuan agar kita menerima yang terbaik, daripada permintaan yang menurut kita baik.
• Karena kasihNya bagi kita (karena Dia adalah Bapa yang sangat baik), Tuhan akan “menginterupsi” jika kita mulai “keluar jalur” dari rencana indahNya.

2. PERCAYA SELALU ADA PENGHARAPAN BERSAMA TUHAN (Roma 5:3-5)
• Ada proses yang harus dilalui (penderitaan – ketekunan – tahan uji – pengharapan), agar karakter rohani kita terbentuk, sehingga membuat kita dapat memiliki sikap yang sesuai kehendak Tuhan.

3. TIDAK MENGANDALKAN PENGERTIAN SENDIRI (Amsal 3:5-6)
• Bertindak berdasarkan pengertian dari hikmat Tuhan, membuat kita semakin mengenal Tuhan dan rencanaNya.
• Selain percaya pada janjiNya yang terbaik, kita juga harus belajar percaya pada “waktu penggenapan” janjiNya.

PENUTUP
Meskipun Tuhan bisa memberkati seseorang dengan keberhasilan, namun rencana Tuhan tidak sama dengan keberhasilan, apalagi keberhasilan oleh kekuatan manusia sendiri. Keberhasilan bukan final, kegagalan bukan fatal. Saat berhasil tetaplah rendah hati, saat gagal segeralah bangkit lagi sampai kita dijadikan pemenang olehNya. Amin!

HARI DEPAN PENUH HARAPAN

Yeremia 29:11

Setiap orang yang hendak membangun rumah, haruslah membuat rancangannya terlebih dahulu sebagai acuan di saat membangun. Di Tahun yang baru ini, kita pun akan membangun kehidupan kita dan kita butuh acuan agar apa yang menjadi rancangan dan rencana Tuhan tergenapi dalam hidup kita. Satu hal yang pasti, rancangan Tuhan buat kita pastilah damai sejahtera dan bukan untuk mendatangkan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari esok yang penuh pengharapan. Agar itu terjadi, kita perlu memperhatikan acuan-acuan berikut ini :

  1. Milikilah Perspektif yang benar

    Pola pikir dan cara pandang kita haruslah benar, karena kalau salah kita malah bisa menjadi putus asa dan menyerah. Lihatlah Daud ketika melihat masalah Goliat, ia tidak melihat Goliat dari sudut pandang manusia, tetapi ia melihat dari sudut kebenaran (1 Samuel 17:26). Demikian pula Timotius (1 Timotius 4:12), ia tidak melihat mudanya usia menjadi Batasan untuk menjadi saksi dan teladan bagi yang lain.

  2. Milikilah ketekunan

    Ibrani 12:1 menggambarkan bagaimana kita harus melihat hidup seperti sebuah pertandingan / pelombaan yang harus kita jalani dengan tekun dan gigih. Seorang olahragawan mempersiapkan dirinya jauh sebelum perlombaan dimulai, dan seperti yang tertulis dalam Ibrani 10:36 ketekunan membuat kita memperoleh hasil dari apa yang Tuhan janjikan. Ketekunan juga pada akhirnya menghasilkan pengharapan yang akan membuat kita semakin kuat menghadapi hidup.

  3. Bekerjalah secara maksimal

    Kerjakanlah apapun yang harus kita kerjakan / lakukan dengan sepenuh hati, karena dengan demikian kita akan memperolah hasil yang maksimal (Pengkotbah 9:10). Apalagi jika mengerjakannya dengan mengandalkan hikmat dan inspirasi dari Tuhan, pastilah hasilnya akan menjadi luar biasa (Zakharia 4:6)

Penutup

Kita perlu dan harus mengisi keselamatan kita dengan melakukan kehendak Tuhan, oleh karena itu di perayaan Natal ini marilah kita kembali bersungguh-sungguh dalam melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, karena Ia akan datang segera! Amin!