PERHATIKANLAH KEADAAN KITA

Hagai 1:7

Banyak orang Kristen yang abai terhadap kerohaniannya. Mereka terallu sibuk dengan kepentingan pribadi / kedagingan, dan tidak peduli dengan rumah rohaninya, yang kemudian dibiarkan rusak dan tidak terawat serta dipenuhi sampah-sampah (kepahitan, sakit hati, benci, dll). Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk sungguh-sungguh memperhatikan keadaan hidup kita. Tuhan menegur dan terus mendorong kita agar kita semakin dewasa dan tidak terus menerus menjadi kanak-kanak rohani. Tuhan meminta kita untuk “naik ke gunung, membawa kayu dan membangun rumah”, karena Tuhan hendak menyatakan perkenanan dan kemuliaanNya atas kita jika kita benar-benar melakukannya (Hagai 1:8)
Apakah artinya?
1. Naik ke gunung
• Miliki gaya hidup berdoa – memuji – menyembah Tuhan. Terus mendekat dan hidup intim dengan Tuhan, melekat dengan Tuhan (Mazmur 91:14) Ingatlah bahwa ini bukan hanya bicara mengenai kita bernyanyi, tetapi setiap aspek kehidupan kita persembahkan untuk Tuhan (Roma 12:1)
2. Membawa Kayu
• Kayu identik dengan Salib, dan Salib berbicara mengenai Kasih. Perintah Tuhan yang terutama adalah untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (1 Yohanes 4:21b). Kasih harus dipraktekan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membangun Rumah
• Kita adalah Bait Suci Tuhan. Bangunlah hidup kita dengan dasar Kristus. Jadilah orang Kristen yang dewasa yang selalu haus dan lapar akan Firman Tuhan (Mazmur 1:2). Galilah Firman lebih lagi dan kejarlah pengenalan akan Dia, khususnya di saat ini di mana kita memiliki banyak waktu untuk mendekat pada Tuhan dan belajar mengenai Dia.
• Rumah juga berbicara mengenai Gereja dalam bentuk yang paling sederhana dan kecil yaitu Rumah Tangga. Bangunlah Rumah Tangga / Keluarga kita atas dasar Kristus. Sekarang waktunya kita untuk membangun keluarga yang harmonis dengan memperbaiki hubungan satu sama lain dalam keluarga.

PENUTUP
Perhatikanlah keadaan kita, jangan sibuk menilai atau bahkan menghakimi orang lain, tetapi perhatikanlah baik-baik keadaan kita, jangan gagal focus! Amin.

SENJATA AMPUH

Yakobus 3:5

Pisau adalah alat yang berguna, namun dapat menjadi alat yang berbahaya. Demikian pula dengan lidah manusia yang bisa mendatangkan hal-hal positif, namun juga sebaliknya. Dalam Matius 12:37 tertulis bahwa apa yang kita ucapkan dapat membenarkan kita atau malah mendatangkan hukuman bagi kita. Pilihan itu ada di tangan kita, apakah kita menjadikan lidah sebagai alat dan senjata yang ampuh dan bermanfaat, atau malah menjadi alat yang mematikan bagi kita. Jika kita hendak menggunakan lidah kita untuk hal-hal yang bermanfaat, maka lidah kita seharusnya dipakai untuk :

  1. Menghibur / Menasihati / Menguatkan (Efesus 4:29 dan Amsal 16:24)

    Perkataan yang baik adalah seperti “obat” bagi orang-orang yang sedang menghadapi masalah, dan perkaatan kita seharusnya dapat membangun dan dapat menjadi berkat bagi mereka.

  2. Memberitakan Injil (Markus 16:15-16)

    Lidah kita dapat digunakan untuk bersaksi dan bahkan mengabarkan Injil. Dengan mengabarkan Injil, maka kita sudah melakukan Amanat Agung. Janji Tuhan, Ia akan mengaruniakan kepada Kuasa kepada mereka yang setia melakukan Amanat dan PerintahNya. (Wahyu 2:26)

  3. Memuji dan Memuliakan Elohim (Mazmur 103:1-5)

    Dengan memuji dan memuliakan nama Tuhan, kita tengah membawa hidup kita mendekat kepadaNya, apalagi kalau kita bertekun dalam doa, pujian dan penyembahan.

Penutup

Marilah kita melatih lebih lagi kedisiplinan kita dengan benar-benar menjaga setiap perkataan mulut kita. Jangan gunakan itu untuk hal-hal yang sia-sia, namun gunakan untuk mendatangkan berkat bagi kita dan orang-orang di sekitar kita. Amin!