MEMENUHI PERMINTAAN TUHAN

Ulangan 10:12-13

Supaya seluruh keberadaan hidup kita baik, Tuhan memintakan 4 hal ini dari kita umatNya, yaitu :

  1. Takut akan Tuhan

    Orang yang takut dan menghormati Tuhan akan taat pada pimpinan Roh Kudus, ia akan menjadikan hidupnya sebagai saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8)

  2. Hidup menurut jalan yang Tuhan tunjukan

    Karena Tuhan memiliki rencana besar atas hidup kita, maka Tuhan tentu menginginkan anak2Nya hidup mengikuti tuntunanNya, seperti yang tertulis dalam Mazmur 123:2.

  3. Mengasihi Tuhan

    Orang yang mengasihi Tuhan tidak akan lagi hidup dalam dosa, karena salah satu yang ditakutkan oleh orang yang mengasihi Tuhan adalah mengecewakan Tuhan (2 Korintus 5:17)

  4. Beribadah kepada Tuhan / Melayani Tuhan

    Orang yang hidup beribadah dan melayani Tuhan, tengah membangun sebuah hubungan yang intim dan dekat dengan Tuhan, sehingga kualitas ibadahnya akan seperti yang tertulis dalam Roma 12:1. Ketika itu terjadi maka seluruh 4 poin ini akan menjadi sesuatu yang biasa kita lakukan.

Penutup

Tuhan akan membuat seluruh keberadaan hidup kita baik ketika kita melakukan Firman Tuhan ini. Ia akan memerintahkan berkat menghampiri kita (Ulangan 28:8) dan Tuhan akan memerintahkan kebaikan dan kemurahanNya untuk mengikuti hidup kita (Mazmur 23:6). Amin

PEMULIHAN KELUARGA

Kisah Para Rasul 3:21

 

Salah satu hal yang akan Tuhan pulihkan seperti yang Tuhan sampaikan dalam Firman tadi adalah pemulihan atas keluarga. Mujizat pertama yang Tuhan lakukan adalah mengubah air menjadi anggur di sebuah perkawinan di Kana. Artinya, keluarga adalah sebuah hal yang sangat penting bagi Tuhan.

Dalam Matius 5:17-48 kita dapat melihat beberapa pengajaran dari Tuhan Yesus mengenai hubungan antar pribadi dan kaitannya dengan Firman / Taurat Tuhan, dan dalam ayat yang ke 41 kita bisa menjumpai “Prinsip Dua Mil”. Kita akan coba melihat konteks dari prinsip ini dan kaitannya dengan “Pemulihan Keluarga”, yaitu :

  1. Berikan Lebih

    Satu beri Dua. Buat orang dunia ini Namanya kerugian dan pemborosan, namun dalam membangun hubungan dengan keluarga kita tidak bisa hitung-hitungan. Harus berani untuk memberikan lebih, bahkan sesuatu yang mungkin tidak pernah diminta.

  2. Tidak mementingkan diri sendiri.

    Satu beri Dua. Artinya tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri. Satu itu sendiri, setelah berkeluarga maka ada pribadi lain dalam hidup kita, itulah mengapa jangan kita mementingkan diri sendiri.

  3. Surprise / Berikan Kejutan

    Satu beri Dua. Minta satu dapat dua, sebuah kejutan yang tidak disangka. Berikanlah kejutan menyenangkan bagi keluarga kita, sesuatu yang mungkin tidak disangka atau diperkirakan sebelumnya.

     

Penutup

Marilah kita lihat hubungan kita dalam keluarga, apakah sudah harmonis dan pulih? Dalam Maleakhi 4 diceritakan bagaimana kedatangan Tuhan dan bagaimana pemulihan keluarga terjadi. Karena pemulihan keluarga sangat penting, Iblis berusaha menghancurkan keluarga-keluarga Kristen. Menjelang kedatangan Tuhan keluarga kita haruslah dipulihakan. Amin!

ANDA DISERTAI TUHAN ?

Matius 1:23, Matius 28:20b

Perkenanan Tuhan atas kita adalah ketika kita melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan di jaman kita hidup saat ini. Namun sehebat / sepandai / sekaya apapun kita, kita tidak akan dapat melakukannya tanpa penyertaan Tuhan. Mungkin kita pernah merasa jauh dari Tuhan dan merasa bahwa Tuhan tidak menyertai kita. Biasanya itu kita rasakan ketika kita :

  1. Masih terikat dengan dosa (Yesaya 59:1-2)

    Setiap tindakan kita yang melawan / menentang Firman Tuhan adalah dosa. Untuk bebas dari dosa yang harus kita lakukan adalah menerima karya penebusan Tuhan di atas kayu salib. Kalau ternyata kita terikat dengan dosa, maka kita perlu mengubah kebiasaan dosa tersebut. Karena Tuhan itu Kudus, dan kita pun harus kudus adanya.

  2. Gagal Fokus (Yakobus 4:8)

    Ketika focus kita lebih banyak ke hal-hal duniawi, kepada perkara-perkara jasmani, maka akan lebih sulit bagi kita untuk merasakan penyertaan Tuhan. Karena persabahatan dengan dunia adalah perseteruan dengan Tuhan, kalau kita mendekat kepada dunia, maka Tuhan akan menjauh dari diri kita. Namun ketika kita mendekat pada Tuhan, maka Tuhan pun akan mendekat kepada kita.

Penutup

Jika kita membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, melibatkan Tuhan dalam hidup kita, maka sampai kapanpun Tuhan tidak akan membiarkan / meninggalkan kita (Ibrani 13:5b dan Yesaya 46:4). Kita harus terus hidup dalam FirmanNya supaya kita dapat mengalami penyertaan Tuhan yang sempurna (Yohanes 15:7) Amin!

PESAN MAHA PENTING

Matius 28:19-20

Firman tadi dalam dunia Kekristenan dikenal sebagai “Amanat Agung Tuhan Yesus”. Amanat itu bukanlah sebuah perintah biasa. Melainkan sangat khusus dan sangat penting bagi yang menerima amanat tersebut. Apa saja yang harus kita lakukan agar kita dapat melaksanakan Amanat Agung in ?

  1. Dengan Doa (Yakobus 5:16b)

    Doa menunjukan kepedulian kita akan sesama dan lewat doa maka Tuhan membuka jalan bagi rencanaNya untuk dinyatakan.

  2. Dengan kata-kata (Markus 16:15)

    Dalam setiap perkataan ada Kuasa yang terkandung. Gunakanlah kuasa tersebut untuk memberitakan Injil. Walaupun mungkin kita tidak secara langsung memberitakan Injil, namun dengan menggunakan mulut kita secara positif, memperkatakan berkat, maka kita menjadi “Injil Hidup” yang dapat didengar oleh lingkungan dimana kita ada.

  3. Dengan tindakan (Matius 5:16 dan Kisah Para Rasul 1:8)

    Tindakan kita menunjukan siapa diri kita, seperti apa karakter kita. Apakah orang-orang di sekitar kita dapat melihat Kristus yang ada di dalam kita melalui tindakan dan karakter kita? Untuk memperlihatkan Kristus yang ada di dalam diri kita cukup dengan kita melakukan sesuai dengan apa yang Firman Tuhan katakan, dan membangun hubungan yang dekat dan intim dengan Tuhan.

Penutup

Sudah sepantasnya kita peduli kepada Amanat Agung yang Tuhan berikan kepada kita orang percaya, oleh karena itu awasi dan kejarlah proses di dalam diri kita melalui ketiga hal tadi dan percayalah, tanpa kita sadari Tuhan akan membawa kita menggenapi Aman AgungNya! Amin!

PANGGILAN MENGIKUTI YESUS

Matius 4:18-22

Firman tadi adalah kejadian ketika Tuhan Yesus memanggil murid-muridNya untuk pertama kali. Tuhan ajak mereka untuk menjadi penjala manusia. Namun panggilan Tuhan tersebut tidak serta merta menjadikan mereka siap sebagai penjala manusia, karena ketika mereka mengikuti Yesuslah proses pembentukan diri untuk menjadi penjala manusia dimulai, yaitu dengan menjadi seorang murid.

Proses panggilan seorang murid Kristus :

  1. Menyangkal diri (Matius 16:24)

    Menyangkal diri artinya melawan atau menundukan keinginan diri sendiri/motivasi pribadi kepada Tuhan. Keinginan diri sendiri seringkali adalah kehendak daging.

  2. Memikul salib dan mengikuti Yesus (Matius 16:24)

    Banyak yang mengartikan salib adalah penderitaan, sehingga orang mengasosiasikan penyakit, masalah hidup, kekecewaan dll sebagai sebuah beban yang harus dipikul. Salib adalah pengorbanan. Di kayu Salib Tuhan Yesus berkorban untuk keselamatan umat manusia. Jadi memikul salib dalam hidup kita adalah keputusan di saat kita mau menderita untuk Tuhan Yesus. Berani menyangkal diri untuk Yesus. Bahkan bisa juga berakibat kehilangan sanak keluarga / teman atau bahkan nyawa untuk Tuhan Yesus.

  3. Menjadi seperti Yesus (Roma 8:29)

    Perjalanan hidup kita adalah sebuah proses untuk disempurnakan sampai kita menjadi serupa dengan Tuhan Yesus, sempurna adanya. Dalam Matius 5:48 Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita haruslah sempurna, artinya menjadi sempurna seperti Bapa adalah hal yang mutlak.

Penutup

Karena hidup adalah proses kita untuk disempurnakan, maka kita sebagai murid saat ini belumlah sempurna. Namun sebagai murid inilah kesempatan kita untuk belajar menjadi sempurna, melalui FirmanNya dan dengan menjalani kehidupan yang intim dan dekat dengan Tuhan. Jika ini yang sedang kita lakukan, maka kita tengah berada di jalur yang benar untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Amin!


 

MENJADI MURID YESUS

Matius 28:19

 

Tuhan Yesus menghendaki setiap orang untuk menjadi muridNya dan bukan hanya menjadi orang percaya saja Banyak orang Kristen yang berhenti hanya sampai menjadi percaya saja (Yohanes 12:42-43), padahal Tuhan menghendaki kita yang percaya padaNya juga menjadi murid-muridNya. Dengan menjadi murid-muridNya, maka kita meneladani Dia dan mau diajar oleh FirmanNya.

Menjadi murid2Nya berarti kita harus :

  1. Melepaskan dirinya dari segala miliknya (Lukas 14:33)

    Murid Yesus berani melakukan apa juga yang Tuhan mau untuk kita lepaskan. Bukan berarti kita tidak boleh memiliki apapun di dunia ini, tetapi karena Tuhan tidak mau kita terikat dengan apapun, dan apapun yang kita punya sesungguhnya itu pun milik Tuhan.

  2. Saling Mengasihi (Yohane 13:35)

    Tidak ada tawar menawar, kita harus mengasihi sesama kita, bahkan khususnya mereka yang mengecewakan kita.

  3. Berbuah banyak (Yohanes 15:8)

    Dengan menjadi murid-muridNya, maka kita akan diubahkanNya menjadi seperti Tuhan Yesus. Pastilah aka nada banyak buah – buah rohani yang bisa dikecap dan dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita.

     

Penutup

Kita harus menjadi murid-murid Tuhan Yesus, yang mau berjalan dalam tuntunanNya, mau diubahkan dan menuruti segala ajaranNya, disempurnakan setiap waktu dan akhirnya menjadi sama seperti Tuhan Yesus. Amin


 

HAL DOA

Yakobus 4:2-3

 

Doa sering dikatakan sebagai nafas kehidupan orang Kristen. Semua orang Kristen pasti pernah dan bahkan sering berdoa. Mungkinkah kita sebagai orang Kristen tidak berdoa? Mungkin dengan yakin kita bisa jawab tidak mungkin, namun dari Firman Tuhan di atas kita bisa melihat 2 situasi :

  1. Kita tidak berdoa maka kita tidak menerima apa-apa.

    Mungkin sebagai orang Kristen kita sudah berdoa bahkan rajin berdoa, namun Doa sendiri seharusnya dilakukan dengan benar, sehingga kalau doa kita tidak benar tentunya kita sama saja dengan tidak berdoa.

  2. Kita berdoa tapi tidak menerima apa-apa.

    Mungkin juga kita sebagai orang Kristen sudah berdoa dengan benar, yaitu dengan berlandaskan kepada Firman Tuhan, namun kita tidak menerima apa-apa karena motivasi hati kita yang salah

Beberapa prinsip doa yang dapat kita petik dari Firman Tuhan adalah :

  1. Doa kita kepada Tuhan adalah sarana kita untuk membangun keintiman (Markus 1:35)
  2. Doa kita haruslah sesuai dengan kehendakNya (1 Yohanes 5:14-15)

     

Penutup

Marilah kita terus bertekun dalam doa, karena lewat doa kita tengah membangun keintiman kita dengan Tuhan. Berdoalah dengan sikap dan prinsip yang benar, yaitu berdoa bukan saja untuk memuaskan keinginan kita, tetapi berdoa supaya apa yang menjadi kehendakNya terjadi. Amin!

HABITAT MANUSIA

Kejadian 1:1-4 dan Yohanes 1:4-5

 

Habitat manusia seharusnya adalah di dalam “Terang”. Tuhan sendiri yang menciptakan terang dan terang itu seharusnya menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia karena Terang itu Ia ciptakan untuk manusia. Bahkan di Yerusalem yang baru nanti tertulis tidak aka nada malam lagi, karena Tuhan Yesuslah yang akan menjadi terang yang menyinari Yerusalem.

Karena itulah maka seharusnya manusia itu :

  1. Bergantung pada Sang Terang, yaitu Tuhan Yesus
  • Kalau Habitat kita adalah di dalam “Terang”, seharusnya kita mau untuk terus hidup dan berjalan di dalam “Terang”, tapi seringkali manusia karena mengikuti kehendak daging memilih untuk mengandalkan diri sendiri. Di saat kita mengandalkan diri sendiri, maka secara halus kita menolak kehadiran “Terang Tuhan” dan kita akan berjalan di dalam kegelapan.
  1. Hidup dalam Terang dan bukan dalam kegelapan
  • Jikalau kita hidup mengikuti Tuhan maka kita tidak akan berjalan di dalam kegelapan (Yohanes 8:12) Namun siapa yang hidup di dalam dosa, kehendak dagingnya akan enggan untuk berjalan di dalam Terang (Yohanes 3:19-21) Oleh karena itu kita harus dengan teguh hati memutuskan untuk mengikuti Tuhan, karena dengan begitu maka kita akan berjalan dalam terang, dan semua dosa dan hal-hal lain yang Tuhan tidak suka akan Tuhan bereskan dari hidup kita.

Penutup

Hidup dalam terang adalah hidup mengikuti Tuhan dan hidup dalam keitiman dengan Tuhan Yesus. Semakin lagi kita mencari Tuhan, mencari pengenalan akan Tuhan, maka akan semakin lagi kita berjalan di dalam Terang Tuhan. Namun jikalau ada dosa dan pelanggaran, jika tidak dibereskan maka dosa itu yang akan menyeret kita untuk berjalan di dalam kegelapan. Hiduplah sesuai Habitat yang telah Tuhan tentukan dan nikmati berjalan di dalam Terang Tuhan! Amin!

MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN

Mazmur 103:1-5 dan Mazmur 77:12

 

Hidup kita tidak lepas dari masalah. Namun kita ada saat ini semua karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan. Kita ada sebagaimana kita ada pasti karena karya Tuhan di masa lalu yang membawa kita sampai kita ada saat ini. Oleh karena itu kita seharusnya tidak menjadi ragu atau lemah karena Tuhan yang berkarya di masa lalu adalah Tuhan yang sama yang akan menyatakan pertolongan dan mujizatnya saat ini dan sampai selamanya. Untuk itulah kita perlu untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan dalam hidup kita .

Beberapa hal yang seringkali menjadi penghalang bagi kita untuk mengingat kebaikan Tuhan adalah :

  1. Kemelut / Kesukaran / Pergumulan Hidup
  • Walaupun bukti karya Tuhan dalam hidup kita sungguh nyata, namun ketika menghadapi tekanan atau kesukaran yang besar seringkali perhatian kita hanya terfokus pada masalah tersebut. Itulah mengapa kita perlu untuk dapat memiliki cara untuk senantiasa mengingat kebaikan Tuhan.
  1. Ikatan dosa
  • Jikalau kita masih memiliki kebiasaan dosa, seringkali Iblis memakai hal tersebut sebagai alat untuk mendakwa hati kita sehingga merasa tidak layak untuk datang kepada Tuhan, apalagi mengingat kebaikanNya. Kita malah merasa malu dan sungkan untuk datang kepada Tuhan membereskan dosa kita. Oleh karena itu kita harus selalu inga tapa yang Firman Tuhan katakana mengenai pengampunan dosa, bahwa Ia tidak pernah menolak kita yang datang kepada Dia untuk mengakui segala dosa dan kesalahan kita.
  1. Kesibukan usaha, pekerjaan atau bahkan pelayanan
  • Terkadang karena kita merasa tengah melakukan sesuatu yang kita pikir “harus” kita lakukan, maka kita menjadi sibuk dan sulit untuk mengingat kebaikan Tuhan karena focus kita terlalu terpusat kepada kesibukan kita. Kita harus kembalikan prioritas yang benar dalam hidup supaya kita senantiasa dapat mengingat kebaikan Tuhan.

Penutup

Ingatan akan bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup kita di masa lalu adalah sebuah modal yang kuat bagi kita untuk maju dan melangkah dalam hidup, karena ingatan tersebut menumbuhkan iman di dalam diri kita bahwa Tuhan yang sudah melakukan perkara-perkara luar biasa dalam hidup kita, pastilah akan terus melakukan dan mengerjakan karya mujizatnya dalam hidup kita, apapun masalah yang kita hadapi. Marilah kita jadikan hal ini sebagai bagian dari “kesadaran” kita sehingga Iman kita senantiasa “penuh” kepadaNya. Amin

SERUPA DAN SEGAMBAR ELOHIM

Roma 8:28-30

 

Kita dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, Yesus. Kita harus menjadi serupa Kristus karena :

  • Merupakan kehendak Elohim (Roma 8:29)
  • Merupakan tujuan hidup orang percaya (Filipi 3:10)
  • Merupakan kewajiban orang Kristen (1 Yohanes 2:6)

Hal-hal dalam keseharian kita yang harus kita perhatikan agar hidup kita semakin lagi serupa dan segambar dengan Kristus adalah :

  1. Miliki Karakter Kristus, yaitu Buah Roh! (Galatia 5:22-23)

Buah Roh sudah tertanam di dalam diri kita yang percaya pada Yesus karena kita memiliki Roh Kudus, tetapi kita harus dengan sadar memilih untuk melakukan / mempraktekan buah Roh tersebut.

  1. Memiliki hidup yang dapat dipercaya / berintegritas seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego

Integritas adalah melakukan apa yang benar, tanpa tujuan atau motivasi lain, sama seperti Tuhan Yesus. Oleh karena itu ketika kita memiliki integritas maka kita tengah melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan dahulu.

 

Penutup

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Elohim, namun citra tersebut rusak ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Karena pengorbanan Yesuslah maka manusia dipulihkan sehingga dapat menjadi serupa kembali seperti Elohim (Kisah Para Rasul 3:21). Penghalang yang membuat orang tidak mengalami pemulihan hidup adalah karena terus menerus mengikuti kebiasaan dunia, sehingga malah menjadi serupa dengan dunia (Roma 12:2). Oleh karena itu di era Pantekosta ketiga ini kita harus berjalan seiring dengan Roh Kudus, intim dengan Tuhan dan menjadi serupa dengan Dia dan bukan dengan dunia. Amin!