TIDAK MUDAH MENYERAH

Amsal 17:22

Ayat referensi di atas adalah ayat yang begitu terkenal dan seharusnya menjadi standar kesehatan rohani bagi setiap orang percaya. Hati yang bergembira artinya merasakan kebahagiaan, kesenangan, sukacita, bergairah, bersemangat, dan antusias. Segala prediksi negatif tentang masa depan, tetap harus disikapi oleh orang percaya dengan hal yang sama: Hati yang bergembira. Hati yang tak pernah mau menyerah oleh keadaan, karena yakin Tuhan beserta! Kita bisa selalu kuat dan tidak menyerah, karena Tuhan yang memampukan, tapi hal itu hanya bisa terjadi jika kita mengisi hati dengan:

1. KEBENARAN (Yoh.16:13)
• Menjaga keintiman rohani dengan sikap kebergantungan penuh pada Roh Kudus setiap waktu. Sikap ini menjaga agar kita tidak hidup dalam dosa (dan segera bertobat jika melakukannya). Roh Kudus pasti membimbing / menuntun langkah ke arah yang benar dalam jalan-jalan hidup kita.

2. FIRMAN (Yoh.1:1)
• Tekuni (baca / dengar dan renungkan) Firman Tuhan. Ini adalah sarana Tuhan berbicara langsung dengan kita. Dia berikan hikmat, penghiburan, kekuatan, dan semangat yang baru setiap kali kita bertekun dalam firmanNya.

3. DOA (Yak.5:15-16)
• Pastikan doa yang dinaikkan adalah doa dalam keyakinan (berteguh hati saat melakukannya). Doa yang dinyatakan bukan karena dasar kedagingan belaka, adalah doa yang berdampak besar sekali bagi terjadinya jawaban Tuhan.

4. DAMAI SEJAHTERA (Flp.4:7)
• Orang yang berdamai dengan Allah (menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya), akan berubah jadi pembawa damai, yang berinisiatif untuk menciptakan damai / penghiburan / kesatuan / kerukunan / dll. Inilah sikap proaktif orang percaya, yang mendatangkan berkat Tuhan berupa damai sejahtera ilahi yang akan memelihara hatinya dengan ketenangan sejati dalam menghadapi segala situasi kehidupan (khususnya yang sulit).

PENUTUP
Goncangan / tantangan / kesulitan / pergumulan yang ada di depan, tidak akan membuat kita menyerah, karena kita tidak mengijinkan hati kita ‘kosong’. Kita akan tetap memiliki kekuatan Tuhan dan kita akan terus bersemangat menghadapi apapun juga. Kita akan selalu bangkit dan selalu jadi pemenang! Amin!!

APAKAH HIDUPMU DALAM KEBENARAN

Yohanes 18:38a

Apakah Kebenaran itu? Itulah yang ditanyakan Pilatus kepada Yesus. Yesuslah Kebenaran, Ia nyatakan itu dalam Yohanes 18:37 dan juga dalam Yohanes 14:6. Pilatus pun mengetahui hal itu, namun tidak membuatnya percaya kepada Yesus.
Kebenaran sesungguhnya adalah seperti pengetahuan yang berharga yang dititipkan kepada kita, jika kita tidak pelihara dan jaga maka hal tersebut akan h ilang dari diri kita (2 Timotius 1:14)

Ciri orang yang tidak hidup dalam kebenaran adalah (Titus 1:16) :
1. KEJI
• Dalam Bahasa asli Bdeluktos / Bdelyktoi = orang yang mengingkari dan berpaling dari Tuhan
• Artinya orang yang tahu kebenaran tetapi tidak hidup sesuai kebenaran tadi, atau dengan istilah lain Munafik.
• Matius 5:20 dan nYehezkiel 33:31
2. DURHAKA
• Dalam Bahasa aslinya adalah Apeitheis = orang yang tidak lagi berpegang kepada kebenaran
• Artinya orang yang ingkar / tidak setia / memberontak terhadap perintah Tuhan. Tidak dapat diyakinkan untuk bisa percaya kepada Tuhan.
• Tidak melakukan hal yang diperintahkan Tuhan (1 Yohanes 2:4)
3. TIDAK BERGUNA
• Dalam Bahasa asli Adokimos = Orang y ang sama sekali tidak berguna
• Artinya orang yang tidak berguna dan tidak mampu untuk melakukan kebaikan dalam bentuk apapun.

PENUTUP
Kebenaran haruslah nampak dari kehidupan kita orang percaya sehingga kita berdampak (1 Petrus 2:12). Orang benar haruslah punya komitmen untuk hidup benar / kudus, rendah hati dan jadi teladan / model / mentor bagi sesama. Amin!

YESUS DATANG DI SAAT TAK TERDUGA

Matius 24:42

 

Banyak orang berharap bisa mengetahui kapan Tuhan Yesus akan datang kembali ke dunia ini, sehingga ia bisa mempersiapkan dirinya dan dalam keadaan benar-benar siap. Bahkan ada beberapa “hamba Tuhan ” yang berani memastikan waktu kedatangan Tuhan Yesus sehingga ia dan pengikut-pengikutnya memperisiapkan diri untuk hal tersebut, namun semuanya meleset. Pandangan seperti ini adalah sangat keliru karena bertentangan dengan Firman Tuhan.

Mengapa Tuhan Yesus akan datang di saat yang tak terduga?

  1. Agar kita benar-benar mempersiapkan diri (Matius 25:13)
  • Kalau kita tahu kapan Tuhan akan datang, maka kita bisa bersikap untuk menjalani hidup seenaknya dan bertobat menjelang waktu kedatanganNya. Firman Tuan mengatakan bahwa tidak ada yang tahu kapan Ia datang kecuali Bapa di surga. Oleh karena itu kita harus menjalani hidup kita untukmempersiapkan diri kita dengan hati yang takut dan gentar.
  1. Agar focus kita adalah pada Kebenaran (Matius 6:33)
  • Tuhan merahasiakan waktu kedatanganNya karena Ia mau kita focus untuk mengerti, memahami dan melakukan Kebenaran Firman Tuhan. Billy Graham mengatakan, “Apabila berbicara mengenai hidup Kudus aku menganggap bahwa Tuhan Yesus akan datang nanti malam, tapi kalau berbicara mengenai pelayanan, maka aku menganggap Tuhan Yesus akan datang 1000 tahun lagi.” Artinya kita harus bekerja keras memberitakan Injil sambal menantikan kedatanganNya kelak.
  1. Agar kita didapati apa adanya (Matius 24:40-42)
  • Tuhan Yesus datang di saat yang tak terduga karena Ia mau mendapati kita apa adanya, orang benar dalam keadalaan hidup benar, orang jahat dalam keadaan sedang melakukan kejahatan.

Penutup

Kalau kita melihat tanda-tanda zaman, seharusnya kita sebagai orang-orang percaya tidak akan mempergunakan waktu sisi ini untuk bersantai, melainkan hidup Kudus dan melakukan kehendak Bapa, agar kita didapati dalam keadaan tidak bercacat dan tidak bercela. (1 Petrus 4:2) Amin

IBADAH YANG BENAR

Yohanes 4:23

Salah satu tuntunan Tuhan melalui Gembala kita adalah kita harus mempersiapkan diri menjadi umat yang layak dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, salah satunya adalah mengenai ibadah yang benar. Hari-hari ini kita harus menguju dan melihat apakah kita sudah menjadi penyembah-penyembah yang benar. Ibadah bukanlah berbicara mengenai frekuensi kedatangan kita ke gereja atau ke acara-acara rohani. Orang farisi dan ahli-ahli Taurat menghabiskan waktu mereka di Bait Suci, namun Tuhan malah menyatakan mereka munafik (Matius 7:5). Bagaimanakah ibadah yang benar itu?

  • Yosua 24:15 ; Ibadah = ab-o-daw = abodah (Yunani)
    • Dalam New King James abodaw adalah “To serve The Lord” = seperti hamba yang siap melayani Tuhannya. Artinya berbicara mengenai sikap hati yang fokus, menghormati dan terarah kepada Tuhan.
    • Ilustrasi ini dapat kita lihat dari kisah Maria dan Martha, dimana Martha sibuk “bekerja” sedangkan Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan Yesus. (Lukas 10:39 – Yohanes 12:3)
  • Yakobus 1:27 ; Threskos = religius
    • Dalam New King James diartikan sebagai :” to be religious / Godliness / Holiness
    • Berbicara mengenai sermonial dalam ibadah, artinya mengenai kondisi diri k ita di saat beribadah, apakah Saleh dan Kudus atau tidak.

Jadi ukuran ibadah yang benar bagi Tuhan adalah bagaimana kondisi hati kita kepada Dia. Bagaimana sikap hati kita kepada Dia dan bagaimana cara yang benar dalam ibadah, yaitu dalam Roh dan Kebenaran (Yohanes 4:23). Artinya Tuhan mau agar tubuh kita penuh dengan Roh Kudus dan rindu untuk menjadikannya persembahan yang hidup. Tuhan mau kita menjadi penyembah yang benar yang menyembahNya di dalam Kesalehan dan Kekudusan.

Penutup

Melakukan ibadah yang benar adalah suatu upaya untuk meninggalkan manusia lama kita (2 Korintus 5:17) dan sebuah upaya untuk “mencari perkara-perkara di atas (Kolose 3:1-4). Kita semua harus terus mempersembahkan diri untuk menjadi umat yang layak dan berkenan di mata Tuhan. Amin.

 

KUAT DALAM PENDERITAAN

Filipi 1:29

Kehidupan adalah hasil dari sebuah keputusan dan pilihan. Ada saatnya keputusan dan pilihan yang harus kita buat itu berlawanan dengan arus dunia, sehingga untuk bertahan pada keputusan kita menjadi sebuah hal yang sulit. Ketika kita memutuskan untuk tetap berpegang pada kebenaran, kita masuk dalam kondisi yang tidak nyaman dan bahkan menderita. Di sinilah sesungguhnya panggilan kita di dunia ini, yaitu untuk meneladani Dia (1 Petrus 2:21) bahkan di dalam penderitaanNya. Tentunya penderitaan di sini adalah penderitaan karena Kristus dan bukan karena perbuatan dosa atau pelanggaran kita.

Jika kita kuat dalam penderitaan, pelajaran dan berkat apa yang kita bisa peroldeh darinya?

  1. Penderitaan menjadikan kita berharap penuh pada Tuhan (2 Korintus 1:8-9)
  • Penderitaan mengajar kita untuk lebih berharap kepada Tuhan. Berada di zona nyaman seringkali membuat kita terlena dan tanpa disadari beresiko memadamkan roh kita.
  • Penderitaan dan ketidaknyamanan adalah sarana Tuhan untuk membuat kita terjaga dan selalu berharap kepadaNya.
  1. Penderitaan membawa kita dalam kemuliaan kekal (2 Korintus 4:17)
  • Saat penderitaan menghapiri, kita harus tahu bahwa ada kemuliaan kekal yang menanti kita di depan, dan penderitaan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan kemulian yang akan dinyatakan kelak (Roma 8:18)
  1. Penderitaan membuat kita berhenti berdosa (1 Petrus 4:1)
  • Karena kita tahu bahwa penderitaan kita dalam menolak godaan dosa adalah sikap meneladani penderitaan Tuhan, maka kita akan semakin kuat untuk tidak berbuat dosa.

PENUTUP

Semua orang Kristen seharusnya memiliki komitmen untuk mempertahankan imannya, meskipun dalam mempertahankannya harus sampai menderita (1 Tesalonika 3:3). Janji Tuhan adalah kita dijadikan ahli waris, jika kita menderita bagi Tuhan (Roma 8:17-18). Amin!

SELAMAT TINGGAL KEFASIKAN

Titus 2:11-12

Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita sebagai Anugerah melalui pengorbanan Tuhan Yesus memberikan kepada kita kepastian akan hidup yang kekal. Namun Karya Tuhan tidak berhenti sampai di sini, karena Tuhan juga memampukan kita untuk hidup di dunia ini dalam standar kekudusan dan kebenaran yang Tuhan tetapkan, asalkan kita mau taat dan setia melakukan perintahNya. Kebenaran dan Kefasikan adalah 2 hal yang bertolak belakang. Kebenaran mendatangkan Pahala, sedangkan Kefasikan mendatangkan hukuman. Untuk lebih memahami pengertian dari Kefasikan, kita akan bandingkan ciri2 antara orang yang Fasik dan yang Benar.

Ciri Orang Fasik (Yudas 1:15-16) :

  1. Suka menggerutu
  2. Suka mengeluh
  3. Hidup menurut hawa nafsunya
  4. Mengumbar perkataan yang bukan-bukan
  5. Menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan

Sedangkan ciri orang Benar adalah :

  1. Bukan penggerutu (Filipi 4:19)
  2. Tidak suka mengeluh dan selalu berusaha untuk tidak mengeluh (Filipi 4:6-7)
  3. Selalu bersyukur sehingga hatinya dikuasai Damai Sejahtera (Roma 13:12-14)
  4. Mulutnya mengeluarkan kata-kata yang membangun (Efesus 4:29)
  5. Murah hati (Matius 5:7)

     

PENUTUP

Marilah kita introspeksi apakah ciri-ciri hidup kita lebih ke ciri orang Fasik atau orang yang Benar. Dengan tuntunan Tuhan, maka kita dapat hidup sebagai orang benar dan melakukan apa yang orang benar lakukan. Kita akan mengalami hidup yang berbuah (Mazmur 1:1-3) dan menjadi berkat buat orang lain. Amin!

Todays Wisdoms – Tuhanlah KekuatanKu

Behold, God, my salvation! I will trust and not be afraid, for the Lord God is my strength and song; yes, He has become my salvation.
Isaiah 12:2 AMPC

“Tuhan adalah keselamatanku”. Bisakah kamu mengatakan demikian, dengan sungguh2 dan keluar dr hatimu?
“Tuhan adalah kekuatanku”. Apakah Aku sungguh menjadi kekuatanmu?

Nantikanlah Aku dalam setiap hal dan aspek di dalam kehidupanmu. Karena Aku ada dan tak pernah jauh. Hanya dengan mengalami Aku saja maka kamu dapat dengan sungguh2 mengatakan bahwa “Aku adalah keselamatanmu”. “Aku adalah kekuatanmu dan nyanyianmu”. Oleh karena itu kejarlah pengalaman denganKu. Aku ada dan Aku mau engkau mengalami Aku lebih lagi dalam keseharian hidupmu.