KEMBALI PADA KASIH SEMULA

Wahyu 2:4-5

Hari-hari ini setelah kita melewati masa-masa sulit akibat pandemi, kita harus makin menjaga kondisi kesehatan kita masing-masing dan sedapatnya bahkan meningkatkan kualitasnya. Seperti halnya kesehatan secara jasmani, demikian pula kita harus terus memastikan agar kerohanian kita sehat (=tidak menjadi kering).
Kesehatan rohani terkait erat dengan apa yang Firman Tuhan ingatkan, tentang pentingnya kita memiliki kondisi “kasih mula-mula”, seberapa lama pun kita telah menjadi orang percaya. Dengan kondisi tersebut, kehidupan kekristenan kita (termasuk ibadah dan pelayanan kita) tidak akan terjebak dalam rutinitas, yang berpotensi membuat kita lelah / jenuh / pura-pura / dll.; tapi justru kita dapat melakukannya dengan ketulusan dan kasih yang menyala-nyala bagi Tuhan (Rom.12:9).
Hal-hal yang harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan rohani (=kasih mula-mula):

1. SELALU MELEKAT PADA FIRMAN TUHAN (Yakobus 4:8)
• Melekat dengan Firman Tuhan berarti melekat dengan pribadi Elohim.

2. SELALU MAU DIAJAR TUHAN (2 Timotius 3:16)
• Menerima dengan besar hati ketika ditegur Tuhan.

3. SELALU TIDAK PERNAH LUPA BERSYUKUR (1Tes.5:18)
• Dalam segala situasi dan kondisi, apapun musim kehidupan yang kita sedang lalui, pastikan diri kita untuk selalu bersyukur.

PENUTUP
Mari menjaga kerohanian kita dalam kondisi “kasih mula-mula”, sehingga kita selalu menyala-nyala / memiliki kegairahan akan Tuhan (Rom.12:11). Berilah prioritas kepada Tuhan dalam segala rencana dan tindakan kita, maka perkenanan Tuhan pasti turun bagi kita. Amin!

MENYALA ATAU MEREDUP

Matius 24:12-14
Sudah lebih dari 1 tahun kita berurusan dengan pandemic, dan ternyata dampaknya terus kita rasakan sampai sekarang. Bagaimana dengan diri kita sebagai orang percaya? Apakah Pandemi memberikan dampak yang negative kepada diri kita? Kita harus selalu berkaca dan introspeksi supaya kita waspada akan kondisi kerohanian kita. Kita seharusnya terus menyala dan tidak menjadi redup. Jangan sampai kasih kita menjadi dingin. Jangan sampai kita kehilangan semangat. Firman Tuhan ingatkan supaya kita tetap kuat dan setia agar kita selamat.
Jika kondisi kerohanian redup, itu pasti berpengaruh terhadap kondisi jasmani kita. Berikut adalah hal-hal yang kita perlu selalu uji dari diri kita:
1. APAKAH KASIH MULA-MULA MASIH TERUS “MEMBARA”
• Bagaimana dengan persekutuan pribadi kita dengan Tuhan? Apakah masih menjadi kebutuhan vital bagi jiwa kita? Apakah kita masih melakukannya dengan bergairah dan intensif?
• Ketika kita beribadah / menyembah Tuhan apakah masih sinkron antara mulut, pikiran dan hati kita? Bukan sekedar kebiasaan atau ritual? ( Yohanes 4:24, Yesaya 29:13)
• Apakah kualitas keintiman kita dengan Tuhan terus bertambah-tambah, terlepas dari apapun situasi yang kita alami? Kasih mula-mula tidak boleh meredup, kalau meredup atau menjadi dingin kita harus segera bertobat sebelum terlambat (Wahyu 2:4-5)

2. APAKAH KERAJINAN UNTUK “MELAYANI” MASIH KUAT?
• Kalau “roh”kita masih menyala-nyala, kerinduan dan kerajinan kita untuk melayani sesame juga seharusnya tidak akan mengendur. (Roma 12:11)
• Goncangan bisa terjadi kapan saja, tetapi orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan tidak akan tergoyahkan untuk terus melakukan dan menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan percayakan kepadanya. ( Korintus 15:58)

3. MANA YANG LEBIH DOMINAN? PERKARA ROHANI ATAU JASMANI?
• Selama kita hidup di dunia ini kita tidak bisa lepas dari perkara-perkara jasmani, namun tidak baik juga kalau hidup kita hanya berkutat kepada perkara-perkara jasmani / dunia. (1 Yohanes 2:15-17)
• Kehidupan yang baik adalah ketika perkara-perkara jasmani juga berimbang dengan perkara-perkara rohani. Kita tidak bisa hanya focus kepada hal jasmani karena di kehidupan yang kekal kita tidak akan tinggal di dalam tubuh jasmani yang kita kenal. Namun kita juga tidak bisa hanya melihat kepada kehidupan yang kekal karena kehidupan kita di saat ini masih kita jalani di dalam tubuh jasmani kita.

PENUTUP
Tuhan Yesus pasti datang kembali. Kita harus teguh memperjuangkan dan mempertahankan kondisi kerohanian kita agar terus menyala (bahkan semakin besar) agar mahkota yang Tuhan siapkan benar-benar layak disematkan kepada kita (Wahyu 3:11). Bangun dan bakitkan semangat kita serta bercahayalah bagi kemuliaan Tuhan. (Efesus 5:14)

HARTA YANG HARUS DIJAGA

Beberapa waktu yang lalu kita pernah membahas mengenai “perubahan dalam Tuhan” yang diambil dari Roma 12:2. Dalam nats tersebut, Paulus mengungkapkan bahwa perubahan dalam Tuhan berasal dari dalam diri kita yang terus mengubah sampai ke seluruh bagian hidup kita, menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Namun dalam kehidupan mungkin kita pernah menjumpai orang Kristen yang justru mengalami perubahan ke arah yang lebih buruk. Yang tadinya aktif melayani Tuhan tiba-tiba menghilang, atau yang tadinya bersemangat untuk melayani tiba-tiba kehilangan semangatnya, dll. Hal ini disebabkan karena orang tersebut tidak dapat menjaga apa yang telah dimilikinya dengan baik sehingga Iblis berkesempatan untuk mencurinya.

Beberapa harta milik kita yang harus dijaga adalah :

  • Kasih mula-mula (Wahyu 2:4-5)
    • Tuhan mencela jemaat di Efesus karena kehilangan semangat, gairah, sukacita, kasih akan sesama dan penginjilan.
    • Tuhan mengatakan mengenai kondisi ini, “Betapa dalam Engkau terjatuh! ”
  • Tujuan Hidup
    • Akhir2 ini banyak orang yang terjebak dalam rutinitas sehingga lupa dan kehilangan tujuan hidup mereka. Kegiatan mereka Cuma rutinitas yang terus berlangsung. Padahal kita tahu bahwa untuk setiap orang yang percaya padaNya, Tuhan sudah mempersiapkan tujuan-tujuan besar dalam hidup agar nantinya hidup kita memuliakanNya.
    • Kita telah ditebus dengan harga yang mahal yaitu Darah Kristus (1 Petrus 1:18-19), bahkan ada Kristus yang diam di dalam kita (Galatia 2:20)
  • Panggilan Tuhan atau Talenta kita
    • Tuhan sudah mengaruniakan talenta bagi setiap kita, masing-masing diberi sesuai dengan kesanggupannya (Matius 25:15). Talenta adalah suatu anugerah dan kehormatan bgi kita.
    • Tidaklah penting berapa banyak talenta kita, yang terpenting adalah apakah kita sudah menggunakan talenta tersebut sesuai dengan yang Tuhan mau.
  • Keluarga atau Pernikahan kita
    • Hari-hari ini kita juga banyak melihat perceraian terjadi, bahkan di dalam keluarga-keluarga Kristen, padahal Tuhan sangat mementingkan Keluarga.
    • Hadirkan Tuhan melalui mezbah keluarga. Lakukan fungsi masing-masing di dalam keluarga, Suami sebagai Imam, Istri sebagai penopang dan penolong yang sepadan, dan anak-anak sebagai anggota keluarga.

Penutup

Jagalah keempat harta ini karena itulah yang iblis ingin curi dari kita. Perhatikanlah perkara-perkara rohani, k arena itulah yang akan iblis coba serang terlebih dahulu. Amin