INTEGRITAS DALAM REALITAS

2 Petrus 3:11-14

Kita saat ini sedang hidup di akhir dari akhir jaman. Kita akan semakin sering mendengar penegasan Firman Tuhan bahwa Tuhan Yess akan datang segera! Kita juga banyak melihat kesaksian mengenai penglihatan dari orang-orang yang Tuhan bawa ke Surga dan juga ke Neraka. Peringatan-peringatan sudah sering diberitakan bahwa setiap umat Tuhan harus semakin dewasa dan semakin serupa dengan Kristus dalam hal perkataannya, tingkah lakunya, kebiasaannya dan tujuan hidupnya. Ini berbicara mengenai integritas hidup kita. Kehidupan kita (baik di luar atau di dalam, baik dilihat atau tidak) haruslah menunjukan apakah ada Kristus dalam realitas sehari-hari.

Setiap orang yang siap menyongsong kedatangan Tuhan Yesus akan berusaha untuk hidup maksimal dalam integritas di realitas kehidupannya sehari-hari. Integritas bisa terealisasi jika prioritas kehidupannya :

1. BUKAN PADA KEPENTINGAN DUNIAWI (Lukas 21:34-36)
• Walau kita hidup di dunia janganlah kita berfokus hanya kepada perkara-perkara duniawi. Berikan focus hidup kita juga pada penuaian jiwa (Kolose 3:1-2)
• Bertobatlah jika kita condong pada kesenangan duniawi belaka, tanpa memberikan tempat bagi kepentingan Tuhan.

2. MENJAGA KEKUDUSAN (2 Petrus 3:11,14)
• Hidup kita sehari-hari harus menunjukan Kebenaran (Wahyu 16:15b – Pakaian) yang meliputi perkataan, tindak-tanduk dan kebiasaaan kita sehari-hari.
• Latihlah diri dengan banyak berdoa dan membangun keintiman dengan Tuhan, dan memiliki komunitas Bersama orang-orang percaya (terus ajak jiwa-jiwa masuk dalam kelompok-kelompok sel).

PENUTUP
Seorang Kristen yang memiliki integritas dalam realitas, siap untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Kembali, karena dia sudah hidup dalam kebenaran, sehingga kapanpun Tuhan datang dia sudah siap. Amin!

SUDAHKAH KITA MENJADI MANUSIA YANG BARU

Efesus 4:21-32

Tidak teras akita segera mengakhiri bulan Februari dan masuk ke bulan berikutnya. Sudah 2 bulan kita jalani di Tahun yang baru, apakah semua resolusi kita di tahun yang baru ini sudah terlaksana? Baik bagi kita untuk segera mengevaluasi hidup kita masing-masing karena kita masih dalam suasana tahun yang baru, sehingga kalau kita mendapati ada yang memang belum berubah, kita masih dapat merubahnya.

Minggu lalu kita sudah membahas mengenai dosa yang menjadi penghalang kita untuk menjadi manusia yang baru. Nah bagaimana dengan diri kita saat ini? Apakah kita sudah menjadi manusia yang baru? Ataukah manusia lama kita masih dominan mempengaruhi pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan kita?

Dalam Firman Tuhan tadi kita baca bahwa kita harus menanggalkan manusia lama kita dan mengenakan manusia baru. Apakah kita sudah melakukannya? Marilah kita mengevaluasi kehidupan kita masing-masing, sudah berapa lama kah kita menjadi orang Kristen dan sikap-sikap negatif apa saja yang mungkin masih ada di dalam diri kita? Marilah kita bandingkan hidup kita dengan apa yang tertulis di Galatia 5:19-23, apakah masih ada di dalam kehidupan kita seperti apa yang tertulis di sana? Jika masih ada, sifat manusia lama itulah yang kita harus buang jauh-jauh dari hidup kita.

Tuhan menghendaki kita sebagai pengikut Kristus untuk meninggalkan manusia lama kita dan menjadi manusia baru melalui proses pertobatan kita (2 Korintus 5:17). Sebagai manusia baru sudah seharusnya kita meninggalkan sifat manusia lama kita dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.

PENUTUP
Untuk sepenuhnya menjadi manusia baru, kita harus menanggalkan sifat manusia lama kita dan lebih mementingkan untuk hidup di dalam pimpinan Roh Kudus . Amin.

SERUPA DAN SEGAMBAR ELOHIM

Roma 8:28-30

 

Kita dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, Yesus. Kita harus menjadi serupa Kristus karena :

  • Merupakan kehendak Elohim (Roma 8:29)
  • Merupakan tujuan hidup orang percaya (Filipi 3:10)
  • Merupakan kewajiban orang Kristen (1 Yohanes 2:6)

Hal-hal dalam keseharian kita yang harus kita perhatikan agar hidup kita semakin lagi serupa dan segambar dengan Kristus adalah :

  1. Miliki Karakter Kristus, yaitu Buah Roh! (Galatia 5:22-23)

Buah Roh sudah tertanam di dalam diri kita yang percaya pada Yesus karena kita memiliki Roh Kudus, tetapi kita harus dengan sadar memilih untuk melakukan / mempraktekan buah Roh tersebut.

  1. Memiliki hidup yang dapat dipercaya / berintegritas seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego

Integritas adalah melakukan apa yang benar, tanpa tujuan atau motivasi lain, sama seperti Tuhan Yesus. Oleh karena itu ketika kita memiliki integritas maka kita tengah melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan dahulu.

 

Penutup

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Elohim, namun citra tersebut rusak ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Karena pengorbanan Yesuslah maka manusia dipulihkan sehingga dapat menjadi serupa kembali seperti Elohim (Kisah Para Rasul 3:21). Penghalang yang membuat orang tidak mengalami pemulihan hidup adalah karena terus menerus mengikuti kebiasaan dunia, sehingga malah menjadi serupa dengan dunia (Roma 12:2). Oleh karena itu di era Pantekosta ketiga ini kita harus berjalan seiring dengan Roh Kudus, intim dengan Tuhan dan menjadi serupa dengan Dia dan bukan dengan dunia. Amin!

HIDUP DALAM KEJUJURAN

Matius 50:23b

Jujur artinya berkata sebenarnya dan tidak berkata bohong. Untuk hidup di dalam kebenaran, kita harus hidup dengan jujur di hadapan Tuhan. Terkadang karena suatu hal yang kita lakukan, kita berbohong di hadapan manusia, padahal kalau kita bohong di hadapan manusia berarti kita juga bohong di hadapan Tuhan, dan kalau di hadapan manusia yang kita bisa lihat kita bisa berbohong, apakah kita bisa jujur di hadapan Tuhan yang kita tidak lihat?

Oleh karena itu mari kita pelajari mengenai kejujuran dari hambaNya Daud.

Teladan hidup Daud :

  • Hidupnya jujur (Mazmur 119:128)
    • Daud adalah seorang Raja yang berkuasa, namun di hadapan Tuhan Ia tetap merendahkan dirinya., sehingga ketika ia jatuh dalam dosa dan ditegur dengan keras oleh Tuhan, ia langsung bertobat dan mengakui dosanya. Ia tidak mencoba untuk membela dirinya, melemparkan kesalahannya kepada orang lain, ataupun lari dari konsekwensi yang harus ia tanggung. Itulah mengapa Tuhan sangat mengasihi Daud, karena ia jujur di hadapan Tuhan.
  • Hidupnya merendahkan diri di hadapan Tuhan (Mazmur 60)
    • Daud mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Ia datang dan merendahkan dirinya untuk memohon pertolongan Tuhan karena ia meraa tidak ada apa-apanya. Ini adalah sebuah pengakuan yang jujur di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa.
  • Hidupnya berharap pada Tuhan (Mazmur 38:16)
    • Pengharapannya kepada Tuhan begitu total. Ia tidak mau mengadalkan dirinya sendiri karena ia tahu semua keberadannya hanyalah karena kemurahan Tuhan dan mengalkan kekuatannya sendiri hanyalah sebuah perbuatan yang sia-sia.

Penutup

Di setiap kesuksesan Daud, ada Tuhan di baliknya. Tuhan berperan dan beracara dari awal sampai dengan akhir kehidupan Daud. Marilah kita juga hidup di dalam kejujuran karena pasti hati Tuhan disenangkan. Belajarlah dari kesalahan, koreksi senantiasa hati kita dan belajarlah jujur dalam setiap perkataan dan tindakan kita, maka penyertaan Tuhan akan terus ada sepanjang hidup kita. Amin!

C O O L – SELASA 23 Maret 2010

Jejak apakah yang kita tinggalkan di dalam hidup? Apakah yang orang lihat dari hidup kita? Bagaimana kita mau meninggalkan jejak hidup kita?

J E J A K
Yesaya 26 : 7

Kalau kita berjalan, kita pasti akan meninggalkan jejak. Walau mungkin tidak terlihat dengan kasat mata, apapun yang kita kerjakan di dalam dunia nyata pasti akan meninggalkan jejak. Demikian pula dalam perjalanan rohani, pasti kita meninggalkan jejak – jejak yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan oleh orang lain.
Continue reading “C O O L – SELASA 23 Maret 2010”

Watch What Jesus Does

Luke 1:37
“For with God nothing will be impossible.”

You may have heard from friends or seen in Christian books the popular question, “What would Jesus do?” It is a question Christians are taught to ask themselves when faced with a problem.

But when you ask yourself, “What would Jesus do?” in any situation, it is subject to your own interpretation and theology. For example, if you are from a church that doesn’t believe that Jesus heals today, you may think that this is how Jesus would pray for the sick, “O Father, give him patience to endure his sufferings,” and proceed to pray that way for a sick person. So when you try to think of what Jesus would do, you are going back to your flesh!

Continue reading “Watch What Jesus Does”

C O O L – SELASA 4 AGUSTUS 2009

Tuhan sedang mencari orang-orang yang setia. Dalam kehidupan ini, banyak orang yang menjadi tidak setia karena berbagai tekanan yang dialami dalam hidupnya.

K E S E T I A A N
Amsal 20:6

Tuhan sedang mencari orang-orang yang setia. Dalam kehidupan ini, banyak orang yang menjadi tidak setia karena berbagai tekanan yang dialami dalam hidupnya. Banyak orang yang sudah dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, tetapi adakah orang yang bisa tetap setia? Apakah setia menjadi salah satu karakter kita?
Setia adalah senantiasa melakukan segala sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita dengan sungguh-sungguh atau taat, apapun kondisi dan situasi kita dan apapun konsekwensinya.

Continue reading “C O O L – SELASA 4 AGUSTUS 2009”