AKIBAT HIDUP TANPA PENDAMAIAN

Roma 12:17-18
Kita tahu bahwa saat kita sedang berada di akhir jaman. Salah satu tanda yang Firman Tuhan katakan mengenai akhir jaman adalah kasih yang semakin dingin (Matius 24:12), dan itu terbukti dengan semakin banyaknya manusia yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Sebagai orang percaya, kita harus terus senantiasa memancarkan terang kasih Kristus. Kualitas dan kuantitas kasih kita kepada sesame tidak boleh berkurang, apalagi menghilang. Memang harus kita akui bahwa dalam hubungan antara sesama ada hal-hal yang sering bertentangan bahkan sampai menciptakan konflik, dan konflik tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara satu dan lainnya. Tuhan ingin kita melakukan apa yang benar, dan itu adalah hidup damai dengan semua orang.
Jika kita memiliki konflik dengan orang lain, kita harus selesaikan dan mengupayakan hidup dalam damai, jika tidak akan ada dampak yang sangat serius yang bisa menghancurkan hidup kita, yaitu :

1. MENGHALANGI PERSEKUTUAN KITA DENGAN TUHAN (1 Yohanes 4:20)
• Jika kita tidak bisa harmonis dengan sesame (yang kelihatan) tidak mungkin kita bisa mengasihi Tuhan (yang tidak kelihatan).
• Konflik terkait dengan hubungan / relationship. Kalau hubungan kita dengan sesama rusak, maka kita tidak bisa mempunyai hubungan yang “jernih” dengan Tuhan.

2. MENGHALANGI DOA KITA (Markus 11:24-26)
• Sepenuh-penuhnya iman kita pun, kalau kita memiliki perkara yang “mengganjal” di hati kita, maka Doa kita akan terhalang. Kita harus memaafkan dan menyelesaikannya terlebih dahulu, barulah Do akita tidak terhalang.
• Tuhan melihat hati, oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu menjaga hati dan pikiran kita agar tidak ada yang menghalangi doa-doa kita.

3. MENGHALANGI KEBAHAGIAAN HIDUP
• Satu mata air tidak dapat mengeluarkan dua jenis air yang berbeda (Yakobus 3:11) Oleh karena itu hati yang memiliki konflik tidak akan dapat merasa Bahagia karena kita tidak bisa membohongi hati kita sendiri. Konflik di hati dan kebahagiaan tidak mungkin tinggal di “satu rumah”.
• Kita tidak bisa merasa Bahagia dengan disertai penyangkalan / pengabaian. Konflik tidak bisa disembunyikan dan dibiarkan terus menerus, tetapi harus diselesaikan.

PENUTUP
Jika terjadi konflik, jangan tunggu inisiatif orang lain untuk berdamai, tetapi kita yang harus lebih dahulu berinisiatif menyelesaikannya. Jadilah pembawa damai! Jika potensi pertikaian terjadi, kuasai diri agar tidak dikendalikan oleh emosi (Amsal 17:14). Kalau masih ada konflik yang belum terselesaikan, ambil keputusan saat ini untuk hidup dalam pendamaian, hadapi dan jangan abaikan. Sekiranya memungkinkan, datangi mereka dan nyatakan perdamaian (permohonan maaf / pengampunan) Keberanian sejati adalah milik orang-orang yang menyelesaikan konflik.

TANDA KEHIDUPAN ITU BERBUAH

Filipi 1:21
Tanda suatu tanaman atau pohon yang masih hidup adalah kemampuannya untuk terus bertumbuh dan berbuah. Demikian pula dengan manusia. Jika kita masih dikaruniakan kehidupan, kita pun selayaknya harus terus bertumbuh dan harus terus menghasilkan buah. Buah-buah apa saja yang harus dihasilkan oleh kita?

1. BUAH PERTOBATAN (Matius 3:8)
• Perubahan orientasi kehidupan yang radikal, dari orang yang tidak mengenal Tuhan (berorientasi dunia dan kehendak daging) menjadi orang yang mengikut Kristus (berorientasi hidup untuk melakukan kehendakNya)
• Perubahan gaya hidup, dari yang dikuasai oleh dosa menjadi hidup dalam kebenaran dan kekudusan
• Perubahan dari karakter yang buruk karena hati yang bertobat. Walaupun pertobatan kita terjadi di dalam diri kita, tetapi mempengaruhi apa yang “keluar” dari diri kita, sehingga buah-buah pertobatan tersebut akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita.

2. BUAH ROH KUDUS (Galatia 5:22-23)
• Perubahan dalam perilaku / tingkah laku kehidupan sehari-hari, dari yang sebelumnya melakukan apa yang diinginkan diri sendiri menjadi melakukan apa yang sesuai dengan kehendak Roh Kudus.
• Roh Kudus dikaruniakan juga di dalam diri kita untuk memberikan kekuatan atas kelemahan dan kedagingan sehingga kita mampu melakukan hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak bisa kita lakukan.
• Seiring dengan bertambahnya tantangan kehidupan hari-hari ini, maka kita semakin lagi membutuhkan pengurapan Roh Kudus setiap hari agar di tengah tantangan kita tetap berjalan dalam kebenaran dan menghasilkan buah

3. BUAH JIWA-JIWA (Yohanes 15:16)
• Buah pertobatan dan buah Roh Kudus, berujung kepada target kehidupan orang percaya untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus, agar sebanyak-banyaknya jiwa-jiwa dimenangkan melalui kesaksian hidup kita.
• Karena orientasi Tuhan adalah jiwa-jiwa, maka seiring dengan proses kehidupan yang mendewasakan kerohanian kita, focus kita pun akan semakin berubah menjadi focus Kristus yaitu jiwa-jiwa.
• Kehidupan kita yang berpadanan kepada Injil akan menjadi contoh nyata yang dapat dilihat oleh jiwa-jiwa.

PENUTUP
Sadarilah bahwa yang Tuhan kehendaki adalah bagi kita untuk menghasilkan buah. Pencapaian dan prestasi kita di dunia akan menjadi sia-sia jikalau kehidupan kita ternyata tidak menghasilkan buah-buah. Marilah kita jadikan momen ini untuk kita melihat ke dalam kehidupan kita, apakah kita sudah bertumbuh dan berbuah. Amin

APAKAH HIDUPMU DALAM KEBENARAN

Yohanes 18:38a

Apakah Kebenaran itu? Itulah yang ditanyakan Pilatus kepada Yesus. Yesuslah Kebenaran, Ia nyatakan itu dalam Yohanes 18:37 dan juga dalam Yohanes 14:6. Pilatus pun mengetahui hal itu, namun tidak membuatnya percaya kepada Yesus.
Kebenaran sesungguhnya adalah seperti pengetahuan yang berharga yang dititipkan kepada kita, jika kita tidak pelihara dan jaga maka hal tersebut akan h ilang dari diri kita (2 Timotius 1:14)

Ciri orang yang tidak hidup dalam kebenaran adalah (Titus 1:16) :
1. KEJI
• Dalam Bahasa asli Bdeluktos / Bdelyktoi = orang yang mengingkari dan berpaling dari Tuhan
• Artinya orang yang tahu kebenaran tetapi tidak hidup sesuai kebenaran tadi, atau dengan istilah lain Munafik.
• Matius 5:20 dan nYehezkiel 33:31
2. DURHAKA
• Dalam Bahasa aslinya adalah Apeitheis = orang yang tidak lagi berpegang kepada kebenaran
• Artinya orang yang ingkar / tidak setia / memberontak terhadap perintah Tuhan. Tidak dapat diyakinkan untuk bisa percaya kepada Tuhan.
• Tidak melakukan hal yang diperintahkan Tuhan (1 Yohanes 2:4)
3. TIDAK BERGUNA
• Dalam Bahasa asli Adokimos = Orang y ang sama sekali tidak berguna
• Artinya orang yang tidak berguna dan tidak mampu untuk melakukan kebaikan dalam bentuk apapun.

PENUTUP
Kebenaran haruslah nampak dari kehidupan kita orang percaya sehingga kita berdampak (1 Petrus 2:12). Orang benar haruslah punya komitmen untuk hidup benar / kudus, rendah hati dan jadi teladan / model / mentor bagi sesama. Amin!

BERMAKNAKAH HIDUPMU

Roma 14:8

Setiap orang memiliki makna dan tujuan hidupnya masing-masing, namun bagi kita orang Kristen yang hidup untuk mengikuti Yesus Kristus, makna hidup kita adalah untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan karena hidup kita adalah milikNya. Peranan dan tugas kita masing-masing bisa saja berbeda, tetapi semuanya sama-sama akan dipakai Tuhan untuk tujuan dan rencanaNya, yaitu menjadikan berkat bagi orang lain.

Hidup yang bermakna adalah :

  1. Hidup memuliakan Tuhan (Yesaya 43:7)

    Kita dapat memuliakan Tuhan dengan apa yang kita miliki (Amsal 3:9), juga dengan waktu, potensi, ibadah dan doa – pujian – penyembahan kita (Roma 12:1) dan juga melalui kesaksian kita (Kisah Para Rasul 1:8)

  2. Hidup mengasihi Tuhan (Matius 22:37)

    Mengasihi Tuhan dengan taat pada perintah Tuhan dan melakukan kehendakNya (1 Tesalonika 5:18- selalu bersyukur dalam segala kondisi), hidup sebagaimana Tuhan hidup (1 Yohanes 2:6), mengasihi semua orang dan tidak menyimpan kekecewaan, sakit hati (Matius 6:15)

  3. Hidup setia sampai akhir

    Tekun mengisi hidup kita dengan “mengerjakan” keselamatan (Filipi 2:12), setia sampai mencapai garis akhir (Yakobus 1:12) dan setia mengasihi Tuhan (Ulangan 4:24) Karena kesetiaan juga buah Roh, maka kita harus mengandalkan Roh Kudus agar kita dapat setia dalam hidup dan limpah dalam pengharapan (Roma 15:13)

Penutup

Di saat hidup kita bermakna dengan menjalani ketiga hal di atas, maka Tuhan sedaiakan berkat jasmani dan rohani (Ulangan 30:16) bahkan sampai kepada kehidupan yang kekal di Surga. Selamat menjalani kehidupan yang bermakna Bersama Tuhan. Amin!

CIRI HIDUP DALAM KASIH

1 Yohanes 4:8

Jikalau Elohim adalah Kasih, maka kita anak-anakNya harus juga hidup di dalam Kasih, karena Elohim adalah Kasih. Segala kehebatan, kekayaan dan karunia yang dashyat sekalipun, kalau tidak disertai dengan Kasih tidak ada gunanya sama sekali (1 Korintus 13:1-2). Kasih juga yang menggerakan hati Yesus ketika melihat jiwa-jiwa (matius 9:36), dan kita pun seharusnya sama (1 Yohanes 2:6). Namun seringkali hidup mempengaruhi kita sehingga untuk mengasihi menjadi sesuatu yang sangat sulit. Janganlah biarkan kasih kita menjadi dingin, kita harus memberikan dampak bagi dunia dan bukan dipengaruhi oleh dunia.

Ciri-ciri orang yang hidup dalam Kasih :

  • Suka Mengampuni (Matius 6:13, 2 Korintus 2:10-11)
    • Orang yang hidup dalam Kasih tidak mau berlama-lama tinggal dalam kesal,amarah atau kecewa. Cepatlah untuk mengampuni, jangan berlama-lama dengan amarah dan kesal kita.
  • Suka Berdamai (Roma 12:18, 1 Yohanes 2:9)
    • Orang yang hidup dalam Kasih lebih memilih untuk berdamai daripada berseteru. Usahakanlah untuk hidup dalam damai dengan orang lain, bahkan jikalau Tuhan berikan kesempatan, jadilah pendamai antara mereka yang tengah berseteru.
  • Suka tinggal di dalam hadirat Tuhan (Yakobus 4:8a, Mazmur 84:11)
    • Orang yang hidup dalam Kasih akan suka tinggal dalam hadirat Tuhan. Semakin kita akrab dengan seseorang, semakin lagi diri kita akan menjadi seperti orang tersebut. Jikalau kita mau hidup seperti Yesus hidup, kita harus hidup bergaul erat dengan Tuhan.
  • Rendah hati dan tidak sombong (Mazmur 149:4)
    • Orang yang hidup dalam Kasih menyadari penuh bahwa semua anugerah, berkat dan kebaikan datang dari Tuhan, sehingga tidak ada alasan untuk bermegah atas dirinya sendiri.

Penutup

Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak hidup dalam Kasih. Kalau kita mengasihi Dia, maka kita harus hidup dalam Kasih dan melakukan seperti ciri-ciri di atas. Marilah hidup dalam Kasih! Amin

PERSEMBAHKANLAH TUBUHMU

Roma 12:1

Minggu lalu kita bicara mengenai Ibadah yang benar yang dasarnya diambil dari percakapan Yesus dan seorang wanita Samaria. Ibadah yang Benar berbicara mengenai sikap hati dan kondisi hati kita. Hari ini kita berbicara mengenai mempersembahkan tubuh kita bagi Tuhan. Persembahan selalu berbicara mengenai apa yang kita “beri” dan “korbankan” bagi Tuhan, padahal sesungguhnya Tuhan sudah membeli dan membayar kita lunas, artinya seluruh hidup kita seharusnya memang milik Tuhan. Jadi hidup kita saat ini semata-mata hanya karena kemurahan dan kebaikan Tuhan saja, oleh karena itulah sudah sepatutnya kita mempersembahkan tubuh kita sesuai dengan standar yang Tuhan inginkan.

Bagaimana mempersembahkan tubuh sebagai ibadah yang sejati?

  • Sebagai Persembahan yang Hidup
    • Ibadah bukanlah sebagai seremonial / rutinitas saja.
    • Ibadah yang aktif dan bergairah, yang terkespresikan lewat tubuh kita.
  • Sebagai Persembahan yang Kudus
    • Segenap aspek kehidupan kita, sikap, perilaku, cara kita berpikir, semuanya, haruslah Kudus dan memuliakan Tuhan (1 Petrus 1:15-16)
    • Hormat dan Takut akan Tuhan dalam setiap aktivitas kehidupan kita.
  • Sebagai Persembahan yang Berkenan
    • Menggunakan tubuh kita untuk melakukan hal-hal yang menyenangkanNya, dan bukan hanya menyenangkan “daging” kita.
    • Seperti Daud hidupnya berkenan di mata Tuhan karena melakukan kehendak Tuhan pada jamannya (Kisah Para Rasul 13:22)
    • Jadilah prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang gaya hidupnya berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.

Penutup

Marilah kita mempersiapkan diri kita sebagai umat yang layak bagi Tuhan sebelum kedatangan Tuhan untuk kedua kali. Prajurit-prajurit Tuhan harus mempersembahkan tubuhnya bagi kemuliaan naman Tuhan. Itu adalah hal yang menyenangkan hati Tuhan. Amin.

SELAMAT TINGGAL KEFASIKAN

Titus 2:11-12

Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita sebagai Anugerah melalui pengorbanan Tuhan Yesus memberikan kepada kita kepastian akan hidup yang kekal. Namun Karya Tuhan tidak berhenti sampai di sini, karena Tuhan juga memampukan kita untuk hidup di dunia ini dalam standar kekudusan dan kebenaran yang Tuhan tetapkan, asalkan kita mau taat dan setia melakukan perintahNya. Kebenaran dan Kefasikan adalah 2 hal yang bertolak belakang. Kebenaran mendatangkan Pahala, sedangkan Kefasikan mendatangkan hukuman. Untuk lebih memahami pengertian dari Kefasikan, kita akan bandingkan ciri2 antara orang yang Fasik dan yang Benar.

Ciri Orang Fasik (Yudas 1:15-16) :

  1. Suka menggerutu
  2. Suka mengeluh
  3. Hidup menurut hawa nafsunya
  4. Mengumbar perkataan yang bukan-bukan
  5. Menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan

Sedangkan ciri orang Benar adalah :

  1. Bukan penggerutu (Filipi 4:19)
  2. Tidak suka mengeluh dan selalu berusaha untuk tidak mengeluh (Filipi 4:6-7)
  3. Selalu bersyukur sehingga hatinya dikuasai Damai Sejahtera (Roma 13:12-14)
  4. Mulutnya mengeluarkan kata-kata yang membangun (Efesus 4:29)
  5. Murah hati (Matius 5:7)

     

PENUTUP

Marilah kita introspeksi apakah ciri-ciri hidup kita lebih ke ciri orang Fasik atau orang yang Benar. Dengan tuntunan Tuhan, maka kita dapat hidup sebagai orang benar dan melakukan apa yang orang benar lakukan. Kita akan mengalami hidup yang berbuah (Mazmur 1:1-3) dan menjadi berkat buat orang lain. Amin!