TANDA KEHIDUPAN ITU BERBUAH

Filipi 1:21
Tanda suatu tanaman atau pohon yang masih hidup adalah kemampuannya untuk terus bertumbuh dan berbuah. Demikian pula dengan manusia. Jika kita masih dikaruniakan kehidupan, kita pun selayaknya harus terus bertumbuh dan harus terus menghasilkan buah. Buah-buah apa saja yang harus dihasilkan oleh kita?

1. BUAH PERTOBATAN (Matius 3:8)
• Perubahan orientasi kehidupan yang radikal, dari orang yang tidak mengenal Tuhan (berorientasi dunia dan kehendak daging) menjadi orang yang mengikut Kristus (berorientasi hidup untuk melakukan kehendakNya)
• Perubahan gaya hidup, dari yang dikuasai oleh dosa menjadi hidup dalam kebenaran dan kekudusan
• Perubahan dari karakter yang buruk karena hati yang bertobat. Walaupun pertobatan kita terjadi di dalam diri kita, tetapi mempengaruhi apa yang “keluar” dari diri kita, sehingga buah-buah pertobatan tersebut akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita.

2. BUAH ROH KUDUS (Galatia 5:22-23)
• Perubahan dalam perilaku / tingkah laku kehidupan sehari-hari, dari yang sebelumnya melakukan apa yang diinginkan diri sendiri menjadi melakukan apa yang sesuai dengan kehendak Roh Kudus.
• Roh Kudus dikaruniakan juga di dalam diri kita untuk memberikan kekuatan atas kelemahan dan kedagingan sehingga kita mampu melakukan hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak bisa kita lakukan.
• Seiring dengan bertambahnya tantangan kehidupan hari-hari ini, maka kita semakin lagi membutuhkan pengurapan Roh Kudus setiap hari agar di tengah tantangan kita tetap berjalan dalam kebenaran dan menghasilkan buah

3. BUAH JIWA-JIWA (Yohanes 15:16)
• Buah pertobatan dan buah Roh Kudus, berujung kepada target kehidupan orang percaya untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus, agar sebanyak-banyaknya jiwa-jiwa dimenangkan melalui kesaksian hidup kita.
• Karena orientasi Tuhan adalah jiwa-jiwa, maka seiring dengan proses kehidupan yang mendewasakan kerohanian kita, focus kita pun akan semakin berubah menjadi focus Kristus yaitu jiwa-jiwa.
• Kehidupan kita yang berpadanan kepada Injil akan menjadi contoh nyata yang dapat dilihat oleh jiwa-jiwa.

PENUTUP
Sadarilah bahwa yang Tuhan kehendaki adalah bagi kita untuk menghasilkan buah. Pencapaian dan prestasi kita di dunia akan menjadi sia-sia jikalau kehidupan kita ternyata tidak menghasilkan buah-buah. Marilah kita jadikan momen ini untuk kita melihat ke dalam kehidupan kita, apakah kita sudah bertumbuh dan berbuah. Amin

APAKAH HIDUPMU DALAM KEBENARAN

Yohanes 18:38a

Apakah Kebenaran itu? Itulah yang ditanyakan Pilatus kepada Yesus. Yesuslah Kebenaran, Ia nyatakan itu dalam Yohanes 18:37 dan juga dalam Yohanes 14:6. Pilatus pun mengetahui hal itu, namun tidak membuatnya percaya kepada Yesus.
Kebenaran sesungguhnya adalah seperti pengetahuan yang berharga yang dititipkan kepada kita, jika kita tidak pelihara dan jaga maka hal tersebut akan h ilang dari diri kita (2 Timotius 1:14)

Ciri orang yang tidak hidup dalam kebenaran adalah (Titus 1:16) :
1. KEJI
• Dalam Bahasa asli Bdeluktos / Bdelyktoi = orang yang mengingkari dan berpaling dari Tuhan
• Artinya orang yang tahu kebenaran tetapi tidak hidup sesuai kebenaran tadi, atau dengan istilah lain Munafik.
• Matius 5:20 dan nYehezkiel 33:31
2. DURHAKA
• Dalam Bahasa aslinya adalah Apeitheis = orang yang tidak lagi berpegang kepada kebenaran
• Artinya orang yang ingkar / tidak setia / memberontak terhadap perintah Tuhan. Tidak dapat diyakinkan untuk bisa percaya kepada Tuhan.
• Tidak melakukan hal yang diperintahkan Tuhan (1 Yohanes 2:4)
3. TIDAK BERGUNA
• Dalam Bahasa asli Adokimos = Orang y ang sama sekali tidak berguna
• Artinya orang yang tidak berguna dan tidak mampu untuk melakukan kebaikan dalam bentuk apapun.

PENUTUP
Kebenaran haruslah nampak dari kehidupan kita orang percaya sehingga kita berdampak (1 Petrus 2:12). Orang benar haruslah punya komitmen untuk hidup benar / kudus, rendah hati dan jadi teladan / model / mentor bagi sesama. Amin!

TERUS DALAM PIMPINAN ROH KUDUS

2 Timotius 3:1

Firman Tuhan sudah mengabarkan kepada kita bahwa akan ada saat-saat yang sukar, dan kita ketahui bahwa saat ini memang situasi di sekeliling kita sulit dan banyak yang menghadapi kesukaran. Sampai hari ini solusi atas pandemi belum ada, sementara sector ekonomi yang terdampak sudah cukup banyak.
Dalam keadaan seperti ini kita disadarkan bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri kita sendiri, kita hanya bisa mengandalkan Tuhan. Oleh karena itu kita perlu untuk menjalani hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus, karena :
1. ROH KUDUS MEMBANTU DALAM KELEMAHAN KITA (Roma 8:26)
• Kemampuan dan kekuatan kita benar-benar terbatas, karena itulah kita sangat membutuhkan ROh Kudus. Kita bisa dengan sangat terbuka menyampaikan kepada Roh Kudus segala keinginan, doa, keluhan dan kesukaran kita.
2. KITA ADALAH ANAK ELOHIM (Roma 8:14)
• Karena kita adalah anak2 Elohim maka seharusnya kita menyerahkan hidup kita pada pimpinan Roh Kudus, sehingga dalam kondisi sukar seperti saat ini kita bisa tetap melakukan kehendak Tuhan dan menyenangkan hatiNya.
3. ROH KUDUS MENGAJAR DAN MENGINGATKAN KITA (Yohanes 14:26)
• Orang yang hidupnya mengandalkan ROh Kudus akan memperoleh ajaran dan tuntunan dan akan Tuhan ingatkan untuk apa yang harus dilakukan dan diperbuat dalam situasi dan masa-masa seperti ini.
PENUTUP
Kita dapat meneladani Daud, Ketika dia harus membuat keputusan penting, dia bertanya kepada TuhN (1 Samuel 23:2,4 dan 1 Samuel 30:8), dan Tuhan memberikan kemenangan bagi Daud, mematahkan setiap keraguan yang diutarakan oleh orang-orang yang dia pimpin. Marilah di tengah situasi ini kita semakin intim dan melekat pada Bapa di Surga, berserahlah pada pimpinanNya dan jadilah pemenang di tengah masa sukar ini! Amin!

BERMAKNAKAH HIDUPMU

Roma 14:8

Setiap orang memiliki makna dan tujuan hidupnya masing-masing, namun bagi kita orang Kristen yang hidup untuk mengikuti Yesus Kristus, makna hidup kita adalah untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan karena hidup kita adalah milikNya. Peranan dan tugas kita masing-masing bisa saja berbeda, tetapi semuanya sama-sama akan dipakai Tuhan untuk tujuan dan rencanaNya, yaitu menjadikan berkat bagi orang lain.

Hidup yang bermakna adalah :

  1. Hidup memuliakan Tuhan (Yesaya 43:7)

    Kita dapat memuliakan Tuhan dengan apa yang kita miliki (Amsal 3:9), juga dengan waktu, potensi, ibadah dan doa – pujian – penyembahan kita (Roma 12:1) dan juga melalui kesaksian kita (Kisah Para Rasul 1:8)

  2. Hidup mengasihi Tuhan (Matius 22:37)

    Mengasihi Tuhan dengan taat pada perintah Tuhan dan melakukan kehendakNya (1 Tesalonika 5:18- selalu bersyukur dalam segala kondisi), hidup sebagaimana Tuhan hidup (1 Yohanes 2:6), mengasihi semua orang dan tidak menyimpan kekecewaan, sakit hati (Matius 6:15)

  3. Hidup setia sampai akhir

    Tekun mengisi hidup kita dengan “mengerjakan” keselamatan (Filipi 2:12), setia sampai mencapai garis akhir (Yakobus 1:12) dan setia mengasihi Tuhan (Ulangan 4:24) Karena kesetiaan juga buah Roh, maka kita harus mengandalkan Roh Kudus agar kita dapat setia dalam hidup dan limpah dalam pengharapan (Roma 15:13)

Penutup

Di saat hidup kita bermakna dengan menjalani ketiga hal di atas, maka Tuhan sedaiakan berkat jasmani dan rohani (Ulangan 30:16) bahkan sampai kepada kehidupan yang kekal di Surga. Selamat menjalani kehidupan yang bermakna Bersama Tuhan. Amin!

MENJADI MURID YESUS

Matius 28:19

 

Tuhan Yesus menghendaki setiap orang untuk menjadi muridNya dan bukan hanya menjadi orang percaya saja Banyak orang Kristen yang berhenti hanya sampai menjadi percaya saja (Yohanes 12:42-43), padahal Tuhan menghendaki kita yang percaya padaNya juga menjadi murid-muridNya. Dengan menjadi murid-muridNya, maka kita meneladani Dia dan mau diajar oleh FirmanNya.

Menjadi murid2Nya berarti kita harus :

  1. Melepaskan dirinya dari segala miliknya (Lukas 14:33)

    Murid Yesus berani melakukan apa juga yang Tuhan mau untuk kita lepaskan. Bukan berarti kita tidak boleh memiliki apapun di dunia ini, tetapi karena Tuhan tidak mau kita terikat dengan apapun, dan apapun yang kita punya sesungguhnya itu pun milik Tuhan.

  2. Saling Mengasihi (Yohane 13:35)

    Tidak ada tawar menawar, kita harus mengasihi sesama kita, bahkan khususnya mereka yang mengecewakan kita.

  3. Berbuah banyak (Yohanes 15:8)

    Dengan menjadi murid-muridNya, maka kita akan diubahkanNya menjadi seperti Tuhan Yesus. Pastilah aka nada banyak buah – buah rohani yang bisa dikecap dan dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita.

     

Penutup

Kita harus menjadi murid-murid Tuhan Yesus, yang mau berjalan dalam tuntunanNya, mau diubahkan dan menuruti segala ajaranNya, disempurnakan setiap waktu dan akhirnya menjadi sama seperti Tuhan Yesus. Amin