PELITA

Firman Tuhan di Saat Teduh 2 Januari 2022

Your word is a lamp to my feet And a light to my path.
Psalms 119:105 AMP

Jadikan FirmanKu sebagai tuntunan dalam hidupmu sampai engkau tidak mampu untuk berjalan jika tidak ada tuntunan dariKu. “Pelita bagi kaki dan terang bagi jalan” adalah sesuatu yg vital bagi pemazmur saat itu, karena dalam situasi dahulu, tidak ada terang lain ketika berjalan di waktu malam selain dr pencahayaan alami yang ada atau dari alat penerangan sederhana.

Oleh karena itu jadikanlah FirmanKu sebagai penuntun dalam hidupmu, sebagai patokan bagi kamu untuk berjalan. Pelita dan Terang berfungsi untuk menerangi, namun ingatlah bahwa kemana kamu melangkah dan apa yang akan kamu lakukan semua adalah keputusanmu.

Pelita dan Terang adalah FirmanKu yang akan menuntun, namun pemahaman dan hikmat, pengertian akan apa yang kamu hadapi dan keputusan yang akan kamu ambil, semua adalah bagian yang harus kamu lakukan.

Jadi kembangkanlah pengenalanmu akan jalan2Ku, akan kehendakKu, akan isi hatiKu, sehingga ketika FirmanKu menerangi situasi hidupmu, pengetahuan yang kamu dapat dr apa yang terlihat dan pengertian akan apa yang menjadi kehendakKu dapat membawamu kepada keputusan yang tepat.

MENANTI JANJI TUHAN

Yosua 21:45

Berbagai macam tantangan dalam kehidupan bisa membuat kita kehilangan atau kekurangan berbagai hal dalam hidup ini. Kalau kita menghadapinya, janganlah sampai kita menyerah pada keadaan, karena kita memiliki Tuhan yang bisa diandalkan untuk memulihkan kondisi jiwa / mental / Kesehatan / keluarga / keuangan / pelayanan dan lain sebagainya. Kita memegang teguh janji Tuhan karena Ia tidak pernah berdusta (Yousa 211:45, Bilangan 23:19). Yang perlu kita lakukan adalah menguatkan hati kita untuk menantikan janji-janji Tuhan. Orang yang menanti-nantikan Tuhan akan memiliki kekuatan yang luar biasa / meluap-luap / meledak-ledak karena kuasa Tuhan yang bekerja di dalam kita (Yesaya 40:29-31)
Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan dan janjiNya akan melakukan hal-hal berikut ini :

1. BERSYUKUR DI SEGALA KEADAAN (1 Tesalonika 5:18, Ibrani 13:5)
• Sikap bersyukur dapat menenangkan hati karena kita mempercayakan diri kepada Tuhan yang tidak akan membiarkan / meninggalkan kita.3
• Dalam kelimpahan maupun kekurangan, kita harus senantiasa bersyukur dan jangan lupakan pertolongan Tuhan di masa lalu.
• SIkap bersyukur membuat kita merasa cukup, sehingga bisa menghindarkan diri dari kebiasaan bersungut-sungut.

2. BERDOA TANPA HENTI (Filipi 4:6-7, Kisah Para Rasul 16:25-26)
• Berdoa mengingatkan kita akan sumber pengharapan kita dan bagaimana Ia tidak pernah gagal di dalam menggenapkan janjiNya. Oleh karena itu kita harus terus berdoa sehingga pengharapan dan iman kita semakin kuat kepadaNya.
• Berdoa di masa sulit terkadang lebih sulit dibanginkan di masa tenang, oleh karena itu tetaplah berdoa dan peliharalah dengan tekun dan teguh kebiasaan ini.

3. MENABUR PERBUATAN BAIK (Galatia 6:9-10, Mazmur 126:5-6)
• Taburan kebaikan pasti mendatangkan tuaian kebaikan pula. Gunakan kesempatan menabur kebaikan yang Tuhan beri selama kita masih hidup.
• Menabur benih di masa sulit adalah korban terbaik di hadapan Tuhan. Persiapkan diri kita untuk panen raya atas taburan seperti ini.

PENUTUP
Dapatkan selalu kekuatan baru sambal menanti-nantikan Tuhan, sehingga sekalipun janji Tuhan belum tergenapi saat ini, kita tetap dapat bersukacita dan penuh dengan damai sejahtera. Kita harus tetap ada di dalam Tuhan, maka janjiNya pasti digenapi. Doa kita tidak akan sia-sia. Amin!

SAAT TEDUH SANGAT DIBUTUHKAN

Markus 1:35, Roma 12:11

Ketika Tuhan Yesus hidup di dunia ini, kesibukannya sangat tiinggi. Ia h arus bepergian ke berbagai tempat dan melayani umat dengan pengajaran dan tanda-tanda ajaib.Untuk bisa melakukan dan menyelsaikan setiap tugasnya dengan baik, Tuhan Yesus mendisiplinkan dirinya dengan menyediakan / mengatur waktuNya untuk ber ”saat teduh” atau berkomunikasi dengan Bapa di Surga. Selaku murid-muridNya, kita pun harus meneladani kebiasaan yang sama sesibuk apapun kegiatan dan aktifitas kita. Prioritas ini bukan hanya sekedar rutinitas, tetapi sebuah kegiatan untuk menjaga “energi” kehidupan kita, agar roh kita terus menyala-nyala, penuh semangat dan tidak kehilangan focus pada tujuan / kehendak Tuhan melalui tugas / pekerjaan kita (baik rohani maupun sekuler).
Beberapa pengertian seputar saat teduh :

1. KEBUTUHAN VITAL
• Kita butuh “waktu yang khusus” setiap hari untuk “menyendiri” dan “mendekat” kepada Tuhan, melalui doa, Pujian dan Penyembahan dan Perenungan Firman Tuhan. Jika Tuhan Yesus anggap itu sebagai kebutuhan (Lukas 5:16, 1 Timotius 4:8) masakan kita tidak? Jika kita mengaku sebagai murid Kristus, kita seharusnya meniru / meneladani apa yang Kristus lakukan (1 Yohanes 2:6)
• Saat teduh adalah kebutuhan harian bagi kita untuk terus menerus memperbaharui pikiran kita (Roma 12:2) sehingga kita dapat memiliki pikiran-pikiran Kristus (Filipi 2:5). Pembaharuan pikiran mendatangkan hikmat untuk melakukan apa yang tepat, bijaksana dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

2. MOMENTUM PERJUMPAAN DENGAN TUHAN
• Saat Teduh bukan hanya sekedar membaca beberapa ayat Alkitab (sebagai rutinitas), tetapi juga untuk mendapatkan pemahaman dari suatu perenungan Firman Tuhan.
• Alami “perjumpaan” dengan Tuhan melalui FirmanNya, biarlah FirmanNya mengajar dan “berbicara” kepada kita dan bukan sekedar menambah pengetahuan rohani kepada otak kita ( Yohanes 5:39-40)
• Jangan tergesa-gesa, berikan cukup waktu bagi jiwa kita untuk dipuaskan oleh hadiratNya. NIkmati “keakraban” dengan pribadi Tuhan dan pastikan kita mendapat sebuah pemahaman / pelajaran setiap harinya.

3. PERKATAKAN FIRMAN TUHAN
• Yosua 1:8 mengatakan bahwa ada keberuntungan di saat kita merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan.
• Ketika telinga mendengar Firman, Iman tumbuh dan bekerja (Roma 10:17). Iman dalam Kristuslah yang akan mengalahkan dunia. (1 Yohanes 5:4)

PENUTUP
Saat Teduh mendatangkan damai sejahtera Kristus sekalipun di tengah situasi yang negative. Kita akan mendapatkan kekuatan yang baru dan terus mendapatkan pemahaman yang senantiasa diperbaharui sehingga kita dapat peka dan sigap melakukan kehendakNya. Amin!

DALAM PERLINDUNGAN TUHAN

Mazmur 9:10, 37:39

Dunia saat ini diperhadapkan terhadap situasi yang tidak menentu sehingga banyak orang menjadi ketakutan. Ada ancaman sakit penyakit, krisis ekonomi global dan juga ada krisis rohani yang dialami oleh banyak orang di dunia. Dalam situasi seperti ini kita harus selalu mengingat janji Firman Tuhan, bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak dan mengalami kesesakan. Di tengah goncangan yang terjadi saat ini, kita harus menghadapinya dengan kekuatan perlindungan Tuhan dan bukan dalam kekuatan manusiawi kita, harta kita, atau apapun yang ada di dunia ini.
Bagaimanakah ciri orang percaya yang hidup dalam perlindungan Tuhan?
1. Hidupnya selalu berjaga-jaga (Efesus 6:16-18)
• Berdoa adalah sarana untuk berjaga-jaga sehingga kita selalu siap dalam segala situasi dan kondisi kehidupan.
• Hidup yang berjaga-jaga adalah hidup yang intim dengan Roh Kudus, karena Roh Kuduslah yang memampukan kita untuk terus berjaga-jaga.
2. Hidupnya merasa tenang / tidak dikuasai takut (Markus 6:50-52 dan Yesaya 30:15)
• Karena hidup kita berjaga-jaga maka kita akan mudah untuk merasa tenang, karena lewat doa kita memiliki akses langsung kepada Tuhan yang dapat memberikan kepada kita ketengangan dan damai, bahkan di tengah goncangan sekalipun.
• Jika kita mengijinkan takut untuk berkuasa menjadi ketakutan di dalam pikiran kita, maka penyakit akan dengan mudah menyerang tubuh ini. Rasa resah dan gelisah biasanya akan dirasakan juga dengan jantung yang berdebar, tekanan darah yang naik dan rasa lemas di dalam tubuh. Oleh karena itu kita tidak boleh membiarkan rasa takut berkuasa di dalam diri kita.
3. Hidupnya mengandalkan Janji Firman Tuhan
• Tuhan sudah menyediakan pedang Roh bagi kita yaitu “Firman Elohim”, itulah mengapa kita harus bertekun dalam membaca, merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan supaya kita memiliki akses terhadap semua “senjata” yang kita butuhkan di dalam menghadapi peperangan.
• Mengandalkan Janji Firman Tuhan akan menguatkan dan meneguhkan hati kita (Yosua 1:7-9), dan bahkan akan mendatangkan kepada kita damai sejahtera yang tidak ada habis-habisnya (Yesaya 48:18-19). Di tengah goncangan ini kita memerlukan sumber damai sejahtera yang melimpah untuk dapat memadamkan setiap intimidasi yang bertujuan untuk membuat kita takut dan ciut hati.
PENUTUP
Tidak ada kemenangan tanpa peperangan. Situasi yang saat ini kita hadapi adalah peperangan rohani kita, kuatkan dan teguhkanlah hati kita! Hadapilah dengan selalu berpegang kepada perlindungan Tuhan yang senantiasa sanggup untuk meluputkan (Mazmur 34:8). Amin!

PENENTU HIDUP DAN MATI

Amsal 18:21

Dekade “pey” dilambangkan dengan “mulut”. Tuntunan Tuhan di musim ini adalah agar kita lebih lagi memperhatikan setiap kata yang jeluar dari mulut kita, karena kehidupan dan kematian dipengaruhi oleh apa yang kita ucapkan. Minggu lalu kita belajar mengenai lidah / mulut sebagai senjata yang ampuh. Hari ini kita akan mempelajari bagaimana agar perkataan kita bekenan kepada Tuhan.

  1. Mengisi hati dengan Firman Tuhan setiap hari (Lukas 6:45)

    Apa yang keluar dari mulut, meluap dari hati. Jika hati kita senantiasa diisi hal yang baik, bahkan Firman Tuhan, maka yang akan meluap keluar dari perkataan kita adalah Firman Tuhan. Sebaliknya, jika hati kita penuh dengan iri hati, dendam, kepahitan, sakit hati, caci maki dan lain sebagainya, maka yang akan meluap keluar adalah hal-hal yang negative. Oleh karena itu, jikalau kita mau berkenan di mata Tuhan, kita harus selalu membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari.

  2. Membiasakan diri memperkatakan hal-hal yang baik / membangun (Efesus 4:29)

    Segala sesuatu yang dilakukan dengan konsisten akan menjadi kebiasaan yang akhirnya akan menjadi bagian dari karakter kita. Jika kita konsisten memperkatakan hal-hal yang baik, maka kita akan memiliki karakter yang baik dan menjadi berkat bagi orang lain. Namun perkataan kotor, sia-sia harus kita buang jauh-jauh karena akan mendatangkan penghakiman atas diri kita (Matius 12:36).

  3. Memiliki pergaulan yang baik (Mazmur 1:1 dan 1 Korintus 15:33)

    Dengan siapa kita bergaul akan mempengaruhi keberadaan diri kita. Apakah akibatnya jika kita bergaul dengan penggosip / pemarah dll? Berhati-hatilah dalam memilih komunitas karena itu akan sangat mempengaruhi masa depan kita.

Penutup

Pilihan ada pada kita apakah kita akan menggunakan mulut dan lidah kita untuk hal-hal yang positif sehingga kita nantinya akan mendapatkan hasil yang positif, atau sebaliknya. Marilah kita pilih kehidupan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan! Amin!

HAL DOA

Yakobus 4:2-3

 

Doa sering dikatakan sebagai nafas kehidupan orang Kristen. Semua orang Kristen pasti pernah dan bahkan sering berdoa. Mungkinkah kita sebagai orang Kristen tidak berdoa? Mungkin dengan yakin kita bisa jawab tidak mungkin, namun dari Firman Tuhan di atas kita bisa melihat 2 situasi :

  1. Kita tidak berdoa maka kita tidak menerima apa-apa.

    Mungkin sebagai orang Kristen kita sudah berdoa bahkan rajin berdoa, namun Doa sendiri seharusnya dilakukan dengan benar, sehingga kalau doa kita tidak benar tentunya kita sama saja dengan tidak berdoa.

  2. Kita berdoa tapi tidak menerima apa-apa.

    Mungkin juga kita sebagai orang Kristen sudah berdoa dengan benar, yaitu dengan berlandaskan kepada Firman Tuhan, namun kita tidak menerima apa-apa karena motivasi hati kita yang salah

Beberapa prinsip doa yang dapat kita petik dari Firman Tuhan adalah :

  1. Doa kita kepada Tuhan adalah sarana kita untuk membangun keintiman (Markus 1:35)
  2. Doa kita haruslah sesuai dengan kehendakNya (1 Yohanes 5:14-15)

     

Penutup

Marilah kita terus bertekun dalam doa, karena lewat doa kita tengah membangun keintiman kita dengan Tuhan. Berdoalah dengan sikap dan prinsip yang benar, yaitu berdoa bukan saja untuk memuaskan keinginan kita, tetapi berdoa supaya apa yang menjadi kehendakNya terjadi. Amin!

JANGAN SALAH PILIH!

Filipi 1:21

Manusia tidak dapat memilih kapan ia dilahirkan, siapa orang tuanya dan kapan kita akan mati. Sejak dari hari kita dilahirkan dan sampai kita mati dan berpulang kepada Tuhan, kita mengisi hidup kita dengan pilihan demi pilihan. Pilihan demi pilihan itulah yang akan menentukan siapa diri kita. Khususnya bagi kita orang percaya, kitapun harus memilih dengan apa kita akan isi hidup kekristenan kita. Apakah kita akan isi dengan menjadi seperti apa yang Tuhan rancangkan ataukah kita isi dengan hal-hal yang sia-sia.

Beberapa factor ini akan mempengaruhi pilihan-pilihan hidup kita, yaitu :

  1. Apa yang mengendalikan pikiran kita?

    Apa yang sering memenuhi pikiran kita akan mempengaruhi pilihan-pilihan kita. Oleh karena itu kita harus memenuhi pikiran kita dengan Firman, supaya Firman juga yang akan mempengaruhi setiap jalan pikiran dan pilihan-pilihan yang kita ambil, sehingga kita selalu memikirkan pikiran-pikiran yang di atas dan pikiran-pikiran yang positif. (Kolose 3:2 dan Filipi 4:8)

  2. Bagaimana pergaulan hidup kita?

Pilihan-pilihan hidup kita akan gampang dipengaruhi juga oleh lingkungan kita. (1 Korintus 15:33)

  1. Sejauh mana hidup kita berjaga-jaga?

    JIkalau kita senantiasa waspada, menjaga hati, pikiran dan perkataan / perbuatan kita (Amsal 4:23), maka setiap pilihan yang kita buat akan menjadi pilihan yang lahir dari sebuah kehati-hatian, dan bukan sebuah pilihan yang asal.

Penutup

Hanya orang yang sudah menetapkan pilihan hidupnya hanya kepada Tuhan saja yang berani berkata “Hidup adalah bagi Kritus dan mati adalah kebetuntungan!” Oleh karena itu jadikanlah pegangan dan pedoman, bahwa semua yang kita (pilih) untuk lakukan akan kita lakukan seperti untuk Tuhan (Kolose 3:17,23)! Amin!

TUHAN MELIHAT HATI KITA

1 Samuel 16:7b

 

Firman Tuhan dalam Amsal 4:23 mengatakan bahwa kita harus menjaga hati kita, karena kualitas kehidupan kita akan terlihat berdasarkan kondisi hati kita. Jika kondisi hati kita baik, maka akan keluar hal-hal yang baik pula, dan sebaliknya, akan keluar hal-hal yang tidak baik dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Itulah mengapa Tuhan melihat ke hati kita dan tidak melihat ke rupa kita.

Karena Tuhan melihat hati, maka apakah yang harus kita lakukan?

  1. Simpanlah Firman Tuhan dalam hati kita (Ayub 22:22)
  • Kita harus tekun membaca Firman Tuhan dan merenungkannya.
  • Kita juga harus tekun belajar mendengar suaraNya melakukan apa yang diperintahkanNya.
  1. Simpanlah perkara-perkara Tuhan (Lukas 2:19)
  • Dalam hidup kita mungkin ada hal-hal yang tidak kita mengerti namun terjadi dalam hidup kita, tetapi Tuhan punya caraNya sendiri untuk menyatakan anugerahNya kepada setiap orang. Simpanlah semua pengalaman tersebut di hati kita karena ada saatnya di mana tidak ada sesuatu pun yang Tuhan tidak ungkapkan pada kita.
  • Walaupun ada hal ataupun kejadian yang kita tidak harapkan / inginkan, janganlah kita simpan perkara-perkara yang negative, sebaliknya milikilah iman untuk percaya bahwa dari hal-hal yang menurut kita tidak baik pun Tuhan tetap sanggup untuk mendatangkan kebaikan atas hidup kita sesuai rencanaNya.
  • Simpanlah perkara-perkara di atas (Kolose 3:1-2) di hati kita dan bukan perkara-perkara di bumi.
  1. Simpanlah janji-janji Tuhan (Mazmur 119:11)
  • Menyimpan janji-janji Tuhan di hati kita akan memberikan kepada kita kuasa agar kita tidak berbuat dosa. Menyimpan janji-janji Tuhan akan membuat kita kuat untuk terus bertahan dalam iman dan pengharapan kita.
  • Janji Tuhan itu ajaib dan penuh kuasa untuk melindungi kita (Mazmur 18:31)
  • Jani Tuhan itu Ya dan Amin, FirmanNya pasti dilakukannya! (Mazmur 147:15, Mazmur 148:5)

Penutup

Tuhan melihat hati kita, karena itu masing-masing harus memperhatikannya. Simpanlah Firman Tuhan di dalamnya dan lakukanlah apa yang diperintahkanNya, maka kita akan melihat kehidupan keluar dr hidup kita bahkan sampai berkelimpahan. Amin!

MENGALAMI API ROH KUDUS

Kisah Para Rasul 2:3

 

Saat ini kita tengah berada dimasa Pentakosta yang ketiga, di mana Tuhan akan mencurahkan RohNya dengan dashyat yang nantinya akan membawa kita ke penuaian terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Jikalau kita melihat ke kisah sebelum Pentakosta yang pertama terjadi, ternyata ada sebuah kejadian yaitu penggantian Yudas Iskariot oleh Mathias sebagai Rasul. Apa yang terjadi saat itu menggambarkan tentang siapa yang akan menerima lawatan Tuhan di Pentakosta yang ketiga ini.

  1. Yang mentaati Firman Tuhan (Kisah Para Rasul 1:20)
  • Firman Tuhan harus digenapi dan ditaati. Walaupun tidak mudah karena terkadang apa yang Tuhan kehendaki berlawanan dengan kehendak atau keinginan kita. Untuk mengalami api Roh Kudus, hiduplah di dalam ketaatan kepada Firman Tuhan!
  1. Yang setia mengikuti Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 1:21-22)
  • Matias terpilih karena ia memiliki salah satu kriteria yang diharuskan yaitu yang ada Bersama-sama sejak Baptisan Yohanes sampai Tuhan Yesus naik ke Surga. Artinya ia setia, dan demikian pula kita harus setia jikalau ingin mengalami Api Roh Kudus karena kita tidak tahu kapan waktuNya tiba, dan jikalau kita tidak setia kita bisa saja undur dari Tuhan.
  1. Yang hanya mengandalkan Tuhan (Kisah Para Rasul 1:23-26)
  • Dipilih oleh Undi artinya tidak ada campur tangan manusia dan mengandalkan Tuhan. Ketika kita mengandalkan Tuhan, maka kita harus memiliki kerendahan hati untuk tunduk kepada keputusan dan kehendakNya. Mereka yang akan mengalami api Roh Kudus adalah mereka yang mau merendahkan diri di hadapanNya.

Penutup

Setelah peristiwa penggantian Yudas oleh Matias, maka terjadilah pencurahan Kuasa Roh Kudus. Saat hidup kita sebagai murid-murid Kristus dipenuhi oleh ROh Kudus, maka kita akan menjadi hidup ini dengan Kuasa! Selamat mengalami Pentakosta yang Ketiga! Amin!

DAMPAK KETAATAN

Amsal 13:13

 

Seorang Prajurit yang baik pasti akan memiliki sebuah prinsip yang teguh untuk selalu taat / tunduk kepada komandannya. Artinya Prajurit yang baik tidak akan memiliki misi lain selain untuk menyenangkan dia yang menjadi pemimpinnya / komandannya ( 2 Timotius 2:4). Ketaatan dalam bahasa aslinya mengandung arti : mendengar, menyimpan, merenungkan dan melaksanakan, jadi semua aspek itu haruslah dilakukan jika kita mau taat.

Mengapa kita harus mentaati perintah Tuhan ?

  1. Agar kita tidak tertipu oleh iblis (2 Korintus 11:14)
  • Ketaatan kepada perintah Tuhan akan melatih kita untuk dapat membedakan mana suara Tuhan dan mana suara iblis. Suara Tuhan akan mendatangkan damai sejahtera, sedangkan suara Iblis sebaliknya. Namun iblis pun dapat menipu kita karena ia adalah penipu ulung, oleh karena itu kita harus tekun dalam Firman Tuhan dan giat dalam melaksanakannya sehingga kita semakin peka.
  1. Agar kita mengalami pengalaman-pengalaman dashyat Bersama dengan Tuhan (Daniel 3:16-18)
  • Dalam mengikuti / taat kepada perintah Tuhan, kita akan diperhadapkan kepada situasi yang menantang iman kita seperti apa yang Sadrakh – Mesakh – Abednego alami. Ketika mereka memutuskan untuk taat, mereka harus masuk ke dalam “lembah kekelaman”, namun akhirnya perkara dashyat dan ajaiblah yang akhirnya mereka alami dan nama Tuhan dipermuliakan lewat hidup mereka.
  1. Agar kita semakin kuat menghadapi goncangan (Matius 7:24)
  • Iman yang berakar kepada ketaatan akan janji dan Firman Tuhan akan membuat kita kuat dalam menghadapi apapun di hidup ini, dan bukan hanya itu, kita bahkan akan keluar sebagai pemenang.

 

Penutup

Jangan pernah ragukan janji-jani dan perintahNya. Taatlah kepada Tuhan dan upah yang akan kita terima sungguh luar biasa! (Ulangan 7:12-15) Amin!