Filipi 3:13-14, Amsal 18:14
Kita dapat melihat dengan jelas perbedaan antara orang yang bersemangat dan orang yang skeptis (pesimis), terutama saat mereka diperhadapkan dalam proses / tantangan kehidupan. Mereka yang skeptis hanya akan sekedar pasrah dan tidak akan mendapatkan solusi yang maksimal (atau bahkan berujung pada hal buruk).
Ketidakpastian yang terjadi dalam kehidupan ini, haruslah kita hadapi dengan keputusan yang tepat, yaitu antara bersikap semangat atau pesimis; itu semua adalah pilihan kita. Kisah tentang Nabi Elia dapat menjadi pelajaran bagi kita tentang kontradiksi antara semangat (keperkasaan) ketika Elia melawan nabi-nabi Baal (1 Raja-Raja.18:20-40), dan sikap skeptis (depresi) yang dialaminya ketika Izebel mengancamnya (1 Raja-Raja 19:4).
Di musim / masa / tahun yang baru ini, marilah kita jalani dengan semangat yang baru, karena :
1. SELALU ADA PENGHARAPAN DI DALAM YESUS (Yesaya 40:31)
• Mereka yang berharap dan menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan yang baru
• Tuhan itu setia, dapat dipercaya dan tidak pernah ingkar janji (Yosua 21:45), sehingga kita tidak akan dibuatNya kecewa.
2. SEMANGAT IDENTIK DENGAN PEMENANG, SKEPTIS IDENTIK DENGAN PECUNDANG (Mazmur 44:7a, Amsal 21:31)
• Kita bukanlah tidak memiliki dasar ketika memilih untuk bersemangat, karena Firman Tuhan adalah pengharapan kita.
PENUTUP
Mari kita awali tahun ini dengan memilih sikap yang tepat. Jangan pernah mau menjadi pecundang. Jangan buka pintu atas pesimisme. Selamat menjalani hari-hari yang bersemangat bersama Tuhan. Selamat melakukan perkara-perkara besar. Mari bangkit dan jadilah pemenang!