SEMBAHYANG

Kejadian 22:4-5, Lukas 22:39-46

Asal kata ‘sembahyang’ berasal dari ‘sembah’ dan ‘Hyang’ (Sansekerta: Yang Maha Suci / Yang Maha Kuasa). Secara umum bermakna taat kepada perintah Tuhan dan secara khusus bermakna masuk dalam hadiratNya dalam doa-pujian-penyembahan. Berdasarkan teladan dari kisah Tuhan Yesus menjelang karya terbesarNya melalui kematian dan pengorbanan di kayu salib, kita akan semakin mengerti bahwa sembahyang adalah:

1. AKTIVITAS YANG BIASA DILAKUKAN ORANG PERCAYA (ay.39)
• Bukan sewaktu-waktu / kadang-kadang / saat butuh saja.
• Sesuatu yang seharusnya dilakukan / dialami dan menjadi kebutuhan vital.
2. SENJATA SUPAYA TIDAK JATUH DALAM PENCOBAAN (ay.40)
• Pencobaan bisa muncul tanpa kenal waktu dan situasi; tapi terutama saat penderitaan datang.
• Tidak jatuh dalam pencobaan = tidak jatuh dalam dosa = tidak meragukan Tuhan = tetap percaya kuasa Tuhan / mujizatNya / pemeliharaanNya.
3. SARANA MELATIH KETAATAN PADA KEHENDAK BAPA (ay.42)
• Sekalipun kita punya ‘banyak keinginan’, tapi Roh Kudus akan mengarahkan kita untuk keputusan terbaik yang bisa diambil.
• Mungkin saja “rute jalan” seolah tidak enak, namun ketaatan pada kehendak Bapa selalu mendatangkan kemuliaan dan berkat.
4. SALURAN UNTUK MENDAPATKAN KEKUATAN SUPRANATURAL (ay.43)
• Kita bisa merasakannya saat kita tetap bisa bersukacita di tengah segala tekanan / kesulitan / penderitaan, karena Tuhan tetap hadir bagi kita.
• Kita bisa menguatkan hati dan tetap memiliki damai sejahtera untuk terus menjalani segala sesuatunya.

PENUTUP
Sekalipun di depan kita diselimuti dengan ketidakpastian dan berbagai potensi terjadinya banyak goncangan, jika kita terus melakukan ‘sembahyang’, kita akan terus dituntun Tuhan agar selamat melalui segala jalan yang akan Tuhan arahkan. Percayalah!

RUANG TUNGGU | WAITING ROOM

Mazmur 130:5-6

Berada di ruang tunggu (waiting room) suatu tempat, sejujurnya bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tapi memang harus dialami / dilakukan karena kita sedang menunggu atau mengantri sesuatu hal. Bayangkan jika ada orang yang menjadi tidak sabar di suatu ruang tunggu, yang kemudian melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, maka pastilah akan muncul tindakan / keputusan yang salah atau merugikan karena ketidaksabarannya tersebut. Dalam kehidupan pun kita diperhadapkan dengan “ruang tunggu kehidupan”, di mana kita bisa belajar untuk:

1. BERSERAH PENUH PADA TUHAN (Mzm.37:5)
• Jangan semata-mata andalkan kekuatan manusia (Yer.17:5).
• Tidak muncul perkataan negatif (Ef.4:29) : Keluh kesah / protes / kesal / sungut-sungut.

2. MILIKI SIKAP HATI YANG BENAR (Amsal 4:23)
• Belajar untuk percaya Tuhan sungguh-sungguh (Mzm.56:4) dan berharap hanya kepada Dia saja (Yer.17:7).
• Sikap hati yang salah = Muncul respons yang salah : Meragukan Tuhan / kecewa / tidak percaya
3. SABAR MENANTIKAN WAKTUNYA TUHAN (Mzm.37:7)
• Tetap tenang jangan panik.
• Tetap berdoa dengan fokus pada Tuhan.

PENUTUP
Ruang tunggu kehidupan adalah masa ujian dalam hidup manusia. Karakternya akan diuji. Kesetiaannya dalam doa akan diuji. Seberapa besar percaya dan harapannya akan diuji juga. Amin!

TETAPLAH BERDOA

1 Tesalonika 5:17

Berdoa baik secara verbal maupun non-verbal (hati/batin) adalah sarana komunikasi kita dengan Tuhan. Kita berkomunikasi denganNya (selain karena Dia adalah Bapa kita), karena kita membutuhkan Tuhan setiap waktu, karena Tuhan adalah Sumber Kehidupan kita, yang mampu memberikan kita kuasa / kekuatan.
Kuasa doa adalah sbb:

1. MENGENDALIKAN HATI / PIKIRAN (Ams.16:9)
• Doa menyelaraskan hati dan pikiran kita dengan pikiran dan rencana Tuhan
2. MEMBERI KUASA UNTUK BERCERITA PADA TUHAN (Mat.11:28, Yak.5:13)
• Doa, bahkan di saat kita tidak mampu berkata-kata, memampukan kita untuk datang mengadu kepada Tuhan
3. MEMBUAT KITA MERASAKAN KASIH TUHAN (Mzm.46:2)
• Doa memampukan kita untuk merasakan Kasih Tuhan bagi kita, karena Ia senantiasa ada dan hadir dalam setiap doa kita.
4. MEMBERI PENGERTIAN UNTUK MEMILIH YANG BAIK (Flp.1:9-11)
• Lewat Doa Tuhan memberikan pengertian, pemahaman dan pengetahuan yang kita butuhkan agar dapat memilih apa yang berkenan di hadapan Tuhan.

PENUTUP
Bagi pengikut Kristus, doa sebenarnya bukanlah suatu pilihan melainkan keharusan, karena doa adalah bagaikan nafas kehidupan yang kita perlukan agar bisa menjalani kehidupan ini berkenan di hadapan Tuhan dan sekaligus dengan berkemenangan. Amin !

KITA HARUS BERDOA

Matius 18:19

Doa adalah senjata utama kita dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidup ini. Melalui doa, hidup kita terhubung dengan Sumber Kehidupan yaitu Allah sendiri. Dalam doa kita menghadap dan menyampaikan sesuatu kepada Tuhan. Doa menjadi salah satu sarana bagi Tuhan untuk menyampaikan pesanNya kepada kita. Doa juga menjadi sarana bagi kita untuk mengalami kemuliaan, jawaban, mujizat, dan hal-hal ajaib dari Surga.
Mengapa kita perlu berdoa?

1. BERDOA ADALAH PERINTAH TUHAN (1Tes.5:17)
• Berdoa bukanlah pilihan atau himbauan, tapi adalah kehendak Tuhan
• Doa bukanlah jalan terakhir, tapi justru langkah utama dan pertama. Artinya jangan sampai baru berdoa setelah keadaan kepepet / terdesak / terjepit, atau usaha-usaha lain sudah tidak berhasil.

2. BERDOA ADALAH TANDA KITA MENGANDALKAN TUHAN (Yeremia 17:5)
• Orang yang mengandalkan Tuhan artinya membutuhkan Tuhan, karena sangatlah berbahaya jika kita berjalan di dunia ini tanpa Tuhan.
• Yang mengandalkan diri sendiri, akan menjadi sasaran empuk iblis (Yoh.10:10a). Banyak orang jatuh dan gagal dalam hidupnya karena tidak berdoa (=tidak mengandalkan Tuhan).

3. BERDOA ADALAH SARANA UNTUK BERTEMU TUHAN (Yeremia 55:6)
• Kita harus mencari Tuhan sungguh-sungguh selama masih ada kesempatan.
• Jangan jemu-jemu untuk berdoa / berseru kepada kepadaNya karena Tuhan begitu dekat dan siap mendengarkan /menjawab doa-doa kita.

PENUTUP
Orang yang suka berdoa bukan berarti tidak memiliki masalah, tapi ia pasti diberikan kekuatan untuk menghadapi masalah dan mendapatkan kemenangan dari Tuhan. Doa mengubah segala sesuatu dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dari yang tidak ada menjadi ada. Berdoa adalah aktivitas rohani yang berdampak pada kekekalan. Jangan biarkan diri kita malas berdoa, karena iblis selalu berusaha dengan segala cara agar kita tidak berdoa, karena ia tahu jika kita melakukannya, kita sedang memanifestasikan kuasa Allah; karena itu berdoalah…!!!

TIDAK MUDAH MENYERAH

Amsal 17:22

Ayat referensi di atas adalah ayat yang begitu terkenal dan seharusnya menjadi standar kesehatan rohani bagi setiap orang percaya. Hati yang bergembira artinya merasakan kebahagiaan, kesenangan, sukacita, bergairah, bersemangat, dan antusias. Segala prediksi negatif tentang masa depan, tetap harus disikapi oleh orang percaya dengan hal yang sama: Hati yang bergembira. Hati yang tak pernah mau menyerah oleh keadaan, karena yakin Tuhan beserta! Kita bisa selalu kuat dan tidak menyerah, karena Tuhan yang memampukan, tapi hal itu hanya bisa terjadi jika kita mengisi hati dengan:

1. KEBENARAN (Yoh.16:13)
• Menjaga keintiman rohani dengan sikap kebergantungan penuh pada Roh Kudus setiap waktu. Sikap ini menjaga agar kita tidak hidup dalam dosa (dan segera bertobat jika melakukannya). Roh Kudus pasti membimbing / menuntun langkah ke arah yang benar dalam jalan-jalan hidup kita.

2. FIRMAN (Yoh.1:1)
• Tekuni (baca / dengar dan renungkan) Firman Tuhan. Ini adalah sarana Tuhan berbicara langsung dengan kita. Dia berikan hikmat, penghiburan, kekuatan, dan semangat yang baru setiap kali kita bertekun dalam firmanNya.

3. DOA (Yak.5:15-16)
• Pastikan doa yang dinaikkan adalah doa dalam keyakinan (berteguh hati saat melakukannya). Doa yang dinyatakan bukan karena dasar kedagingan belaka, adalah doa yang berdampak besar sekali bagi terjadinya jawaban Tuhan.

4. DAMAI SEJAHTERA (Flp.4:7)
• Orang yang berdamai dengan Allah (menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya), akan berubah jadi pembawa damai, yang berinisiatif untuk menciptakan damai / penghiburan / kesatuan / kerukunan / dll. Inilah sikap proaktif orang percaya, yang mendatangkan berkat Tuhan berupa damai sejahtera ilahi yang akan memelihara hatinya dengan ketenangan sejati dalam menghadapi segala situasi kehidupan (khususnya yang sulit).

PENUTUP
Goncangan / tantangan / kesulitan / pergumulan yang ada di depan, tidak akan membuat kita menyerah, karena kita tidak mengijinkan hati kita ‘kosong’. Kita akan tetap memiliki kekuatan Tuhan dan kita akan terus bersemangat menghadapi apapun juga. Kita akan selalu bangkit dan selalu jadi pemenang! Amin!!

PRINSIP DOA

Kita sering mendengar istilah “Doa adalah nafas orang percaya”. Itu artinya setiap orang Kristen dalam hidupnya harus memiliki relasi / hubungan yang tiada putus-putusnya dengan Tuhan. Jadi prinsip doa bukanlah sekedar aktifitas dengan gestur tertentu, tetapi bagaimana / seperti apa relasi / koneksi seseorang dengan Tuhan. Kita harus mengganti anggapan yang keliru mengenai doa yang selalu dikaitkan dengan frekwensi, durasi, metode, pola dsb. Memiliki kehidupan doa yang baik adalah memiliki kualitas hubungan / relasi yang baik dengan Tuhan (keintiman, keterbukaan, keberserahan, kerelaan dll)

Bagaimanakah seharusnya kita berdoa ?

1. BERDOA DENGAN TENANG (1 Petrus 4:7)
• Bahkan dalam keadaan genting dan sulit kita dapat mengalami kondisi tenang untuk berdoa, jika kita memfokuskan perhatian kita sepenuhnya kepada Tuhan dan bukan kepada kekuatiran. Kekuatiran bisa menguasai pikiran kita ketika kita memiliki rasa ragu dan tidak percaya kepada Tuhan.
• Ketenangan lahir melalui penguasaan diri. Penguasaan diri akan muncul ketika kita memiliki pengalaman kehidupan iman bersama Tuhan sehingga kita tidak panik dan tetap tenang, yang akhirnya menjadi bagian dari karakter.
• Dalam ketenangan dan tidak tergesa-gesa Tuhan menyediakan hikmat untuk penyelesaian segala sesuatu.

2. BERDOA BUKAN DEMI KEDAGINGAN (Yakobus 4:3)
• Berdoa dengan motivasi yang salah tidak akan menghasilkan apapun, justru perkenanan Tuhan akan undur dari kita.
• Kita hidup memang masih membutuhkan hal-hal yang bersifat materi / jasmaniah, namun percayalah apa yang menjadi kebutuhan kita pasti akan Tuhan sediakan.
• Dengan demikian ketika kita berdoa prioritas doa kita bukan hanya kepada hal2 yang bersifat kepentingan pribadi, tetapi kepada hal-hal yang mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan.

3. BERDOA DENGAN IMAN (Yakobus 5:16b, Markus 11:24)
• Doa tanpa didasari kepercayaan kepada Kuasa Tuhan (hanya sekedar ucapan saja), tidak akan menghasilkan apa-apa.
• Doa dengan iman artinya meyakini yang akan terjadi / yang akan kita terima adalah sesuai dengan rencana Tuhan, bukan sesuai dengan keinginan / rencana kita.

PENUTUP
Hubungan yang Tuhan kehendaki antara diriNya dan kita adalah seperti Bapa dengan Anak (Yohanes 1:12). Bagaimanakah selama ini kita membangun relasi / hubungan kita dengan Tuhan? Apakah masih ada batas-batas atau jarak ? Apakah karena ada dosa yang belum dibereskan? Marilah kita bangun relasi kita dengan Tuhan agar kehidupan doa kita juga ikut terbangun dalam keintiman dengan Tuhan. Amin

RAHASIA BERKAT DOA YABES

1 Tawarikh 4:9-10

Kita tentu sudah sering mendengar kisah Yabes, bagaimana doanya yang luar biasa menjadi sebuah contoh bagi kita. Kunci dan rahasia dari doa Yabes sebetulnya bukanlah dalam apa yang dia minta, namun di dalam iman Yabes yang menaikan doa ini kepada Tuhan. 4 Hal yang diminta Yabes :

  1. Minta Berkat Berlimpah

    Yabes berdoa dengan iman bahwa Tuhan sanggup memberkati dia. Kalau kita lihat dengan Bahasa aslinya, kata diberkati berlimpah-limpah memiliki makna sesuatu yang pasti. Dengan kata lain Yabes tahu bahwa ketika ia berdoa meminta berkat, pastilah Tuhan memberikannya, karena Ia sanggup.

  2. Minta perluasan daerah

    Gaya bahsa yang sama dalam Bahasa aslinya juga dipergunakan di sini, bahwa Yabes meminta perluasan daerah seola-olah Tuhan sudah melakukannya bagi dia. Perluasan daerah berbicara mengenai pengaruh, dampak dan kapasitas diri kita yang bertambah.

  3. Minta penyertaan Tuhan

    Yabes meyakini bahwa tangan Tuhanlah yang paling tepat untuk menyertai dia dalam kehidupannya sehari-hari sehingga baik itu berkat maupun perluasan daerah akan terjadi selama Tuhan Bersama dengan dia.

  4. Minta dijauhkan dari si Jahat

    Doa Yabes ini adalah bentuk kewaspadaan, jangan sampai ketika Tuhan sudah memberkati berlimpah, memberikan pengaruh yang lebih besar, kita malah beralih focus kepada hal-hal yang sifatnya berkat. Janganlah mengejar berkat, namun kejarlah Sang Pemberi Berkat.

Penutup

Iman Yabes untuk menaikan doa ini kepada Tuhan, membuat Tuhan menjawab doa ini dan mengalahkan arti dari nama Yabes itu sendiri. Artinya apapun masa lalu kita, Bersama Tuhan tidak ada yang mustahil, asalkan kita mau untuk beriman seperti biji sesawi, walau kecil namun padat dan tidak menyisakan keraguan sedikit pun! Amin!

HAL DOA

Yakobus 4:2-3

 

Doa sering dikatakan sebagai nafas kehidupan orang Kristen. Semua orang Kristen pasti pernah dan bahkan sering berdoa. Mungkinkah kita sebagai orang Kristen tidak berdoa? Mungkin dengan yakin kita bisa jawab tidak mungkin, namun dari Firman Tuhan di atas kita bisa melihat 2 situasi :

  1. Kita tidak berdoa maka kita tidak menerima apa-apa.

    Mungkin sebagai orang Kristen kita sudah berdoa bahkan rajin berdoa, namun Doa sendiri seharusnya dilakukan dengan benar, sehingga kalau doa kita tidak benar tentunya kita sama saja dengan tidak berdoa.

  2. Kita berdoa tapi tidak menerima apa-apa.

    Mungkin juga kita sebagai orang Kristen sudah berdoa dengan benar, yaitu dengan berlandaskan kepada Firman Tuhan, namun kita tidak menerima apa-apa karena motivasi hati kita yang salah

Beberapa prinsip doa yang dapat kita petik dari Firman Tuhan adalah :

  1. Doa kita kepada Tuhan adalah sarana kita untuk membangun keintiman (Markus 1:35)
  2. Doa kita haruslah sesuai dengan kehendakNya (1 Yohanes 5:14-15)

     

Penutup

Marilah kita terus bertekun dalam doa, karena lewat doa kita tengah membangun keintiman kita dengan Tuhan. Berdoalah dengan sikap dan prinsip yang benar, yaitu berdoa bukan saja untuk memuaskan keinginan kita, tetapi berdoa supaya apa yang menjadi kehendakNya terjadi. Amin!

DOA YANG PENUH KUASA

 

2 Tawarikh 7:15

 

Nafas kehidupan orang Kristen adalah doa. Tapi apakah doa kita orang-orang percaya berkuasa? Apakah setiap kita berdoa ada Kuasa Tuhan yang bekerja? Apakah setiap doa kita mendatangkan Kuasa Tuhan? Seperti apakah Doa yang berkuasa itu?

Doa yang penuh Kuasa adalah :

  1. Doa dengan otoritas Tuhan (Yakobus 5:17)
  • Berdoalah seperti apa yang Tuhan katakan kepada kita. Tentunya kita harus melatih kepekaan roh kita terhadap Roh Kudus, seperti yang dilakukan Elia (1 Raja-Raja 18:1) agar kita dapat menangkap isi hati Tuhan. Kepekaan dibangun melalui hubungan yang intim dengan Tuhan lewat doa, pujian dan penyembahan serta bertekun dalam FirmanNya.
  1. Doa dengan segenap hati (1 Samuel 1:10)
  • Hana berdoa dengan kesungguhan dan focus yang sangat kuat pada Tuhan. Tuhan sangat peduli kepada mereka yang “hancur hati’ (Mazmur 34:8), dan dalam kisah Hana, doanya menghasilkan mujizat. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
  1. Doa dengan Jaminan / Negoisasi (Bilangan 14:13-19)
  • Musa mencoba untuk “menegoisasikan” keselamatan bangsa Israel dari Hukuman Elohim. Hal ini memperlihatkan betapa “panjang sabar’, “akrab” dan “dekat” nya Tuhan yang kita sembah. Hal yang kurang lebih sama terjadi juga dalam kisah Abraham dan Hizkia.

Penutup

Kita sedang berada di era Pantekosta ke-3 dimana pencurahan Roh Kudus sedang dinyatakan besar-besaran. Artinya Kuasa Ilahi sedang dimanifestasikan untuk suatu tujuan yaitu penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Yesus yang kedua. Kuasa ini juga akan membangkitkan kehidupan doa atas orang-orang percaya, oleh karena itu teruslah berdoa namun bukan hanya untuk kepentingan pribadi kita, tetapi untuk pertobatan orang-orang yang ada di kehidupan kita. Amin!

Sudahkah Kita Peduli ?

Matius 8:5-13

“Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” (Matius 8:6)

Perwira yang datang kepada Yesus memohon kesembuhan bagi anak buahnya karena ia kasihan melihat anak buahnya menderita karena lumpuh. Walau tidak diungkapkan lebih jauh, saya percaya sebelum perwira ini datang kepada Yesus, ia sudah melakukan semua yang bisa ia lakukan untuk menyembuhkan anak buahnya.
Continue reading “Sudahkah Kita Peduli ?”