DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI

Bilangan 6:24-26

Jika kita menggunakan sudut pandang dunia, maka kita mengartikan berkat hanya pada apa yang kita terima; sedangkan firman Tuhan berkata sebaliknya bahwa kita diberkati untuk menjadi berkat (1Petrus 3:9b).
Hakekat memberkati / memberi menurut Firman Tuhan adalah :

1. PENGELOLA BUKAN PEMILIK (Mat.25:14)
• Sebagai manusia yang masih memiliki kedagingan, jika kita bermental pemilik, kita bisa terjebak dalam egoisme (yang berujung pada keengganan atau bahkan sulit untuk memberi), namun mental pengelola adalah memberdayakan dengan efektif apa yang ia punya sehingga dirasakan manfaatnya bagi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Tuhanlah pemilik segalanya dan kitalah pengelolanya.

2. MANIFESTASI KASIH TUHAN (1Yoh.3:17-18).
• Orang memberi belum tentu memiliki kasih Tuhan, tapi orang yang mengasihi Tuhan pasti ingin memberi / memberkati / mengasihi sesama.
• Berkatilah sesama khususnya yang berkekurangan (Markus 14:7a, Matius 25:35-41) dan jadilah berkat juga bagi pekerjaan Tuhan (2 Korintus 9:12).

3. MEMBERI MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN (Kis.20:35b)
• Untuk mengalami hal ini, dibutuhkan iman keberanian untuk memberi, karena Tuhan tidak akan membiarkan kita kekurangan dan bahkan menyiapkan kelimpahan saat kita berani (dengan iman) untuk memberi bahkan di masa sulit (1Raja-raja 17:7-16).
• Jangan memiliki paradigma: Baru bisa memberi setelah diberkati

PENUTUP
Berkat kita datangnya dari Tuhan, karena Dia mengasihi kita dan Dia ingin umatNya berlimpah dengan damai dan sejahtera. Selamat memberkati, selamat memberi, selamat menabur, dan selamat berbahagia karena Tuhan. Amin

DIBERKATI DAN TETAP “ON FIRE”

Matius 19:24
Apakah salah dan berdosa jika kita menjadi kaya dan diberkati? Tentu saja tidak, tetapi tentu ada alasan mengapa Tuhan Yesus mengatakan Firman tadi. Hal ini dipertegas dengan apa yang dinyatakan dalam Kitab Wahyu 3:14-22 merupakan pesan Tuhan Yesus kepada jemaat di Laodikia. Jemaat di Laodikia adalah jemaat yang kaya secara materi. Mereka berdagang emas, salep mata yang sangat terkenal, dan juga berdagang baju-baju. Mereka berkata: aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa. Tuhan Yesus berkata kepada mereka: “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” Jadi tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup akan membuat orang Kristen suam-suam kuku dan tidak berbuah itu akan dimuntahkan oleh Tuhan Yesus. Artinya mereka akan kehilangan keselamatan kalau mereka tidak bertobat.
Bagaimana agar kita diberkati namun tetap bertumbuh dan “on fire”?
1. Jangan mengejar kekayaan
Mengejar kekayaan sangat berpotensi membuat seseorang menjadi kehilangan banyak waktu untuk bersekutu dan beribadah dengan Tuhan Yesus, memiliki waktu yang berkualitas dengan keluarga dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Mereka yang mengejar kekayaan selalu mengukur waktunya dengan uang. Tidak memiliki waktu untuk bersekutu dan beribadah kepada Tuhan Yesus tentu berdampak secara langsung terhadap kerohaniannya. Dan dapat dipastikan yang model seperti ini tidak akan bertumbuh secara rohani. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang”. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim 6:10)
2. Jangan menggantungkan pengharapan kepada kekayaan
Apa yang dialami oleh Ayub, menjadi suatu bukti hidup bagi kita bahwa harta yang kita miliki dengan mudahnya dapat habis dan hilang hanya dengan sekejap mata saja (Ayub 1:13-17). Ayub belajar melalui proses kehilangan harta, namun ia mendapatkan yang jauh lebih berharga, yakni pengenalan secara pribadi akan TUHAN yang disembahnya. Sangat berbeda dengan seorang pemuda kaya yang datang kepada Tuhan Yesus di Matius 19:20-22. Ketika Tuhan menyuruh kepada pemuda tersebut untuk menjual hartanya dan mengikut Tuhan Yesus, pemuda tersebut malah bersedih.
3. Pergunakanlah kekayaan untuk menjadi berkat bagi orang lain
Janji Tuhan dalam Kejadian 12:2 adalah kita akan “diberkati. “Diberkati” tidak bisa dilepaskan dengan “menjadi berkat”, sebab itu adalah salah satu tujuan utama mengapa TUHAN memberkati kita, yakni agar kita menggunakan kekayaan tersebut untuk menjadi berkat bagi banyak orang dan bukan sekedar hanya untuk dinikmati diri kita sendiri atau keluarga saja. (1 Timotius 6:18-19)

PENUTUP
Tidak salah diberkati berlimpah-limpah dan menjadi kaya, tapi ingat: jangan mengejar kekayaan, jangan menggantungkan diri pada kekayaan dan gunakan kekayaan kita untuk menjadi saluran berkat bagi yang lain. Be blessed, keep on growing and always on fire! Maranatha!

MEMENUHI PERMINTAAN TUHAN

Ulangan 10:12-13

Supaya seluruh keberadaan hidup kita baik, Tuhan memintakan 4 hal ini dari kita umatNya, yaitu :

  1. Takut akan Tuhan

    Orang yang takut dan menghormati Tuhan akan taat pada pimpinan Roh Kudus, ia akan menjadikan hidupnya sebagai saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8)

  2. Hidup menurut jalan yang Tuhan tunjukan

    Karena Tuhan memiliki rencana besar atas hidup kita, maka Tuhan tentu menginginkan anak2Nya hidup mengikuti tuntunanNya, seperti yang tertulis dalam Mazmur 123:2.

  3. Mengasihi Tuhan

    Orang yang mengasihi Tuhan tidak akan lagi hidup dalam dosa, karena salah satu yang ditakutkan oleh orang yang mengasihi Tuhan adalah mengecewakan Tuhan (2 Korintus 5:17)

  4. Beribadah kepada Tuhan / Melayani Tuhan

    Orang yang hidup beribadah dan melayani Tuhan, tengah membangun sebuah hubungan yang intim dan dekat dengan Tuhan, sehingga kualitas ibadahnya akan seperti yang tertulis dalam Roma 12:1. Ketika itu terjadi maka seluruh 4 poin ini akan menjadi sesuatu yang biasa kita lakukan.

Penutup

Tuhan akan membuat seluruh keberadaan hidup kita baik ketika kita melakukan Firman Tuhan ini. Ia akan memerintahkan berkat menghampiri kita (Ulangan 28:8) dan Tuhan akan memerintahkan kebaikan dan kemurahanNya untuk mengikuti hidup kita (Mazmur 23:6). Amin