KEKRISTENAN YANG DEWASA

Efesus 2:10, 1 Korintus 10:23-24

Anak kecil tidak memiliki tanggungjawab seperti orang dewasa. Dunianya seputar bermain, bersekolah, belajar hal-hal sosial secara sederhana (tata krama, etika, dll), dan terus mentaati apa yang menjadi ajaran / nasehat orangtuanya. Sedangkan orang dewasa ditandai dengan adanya tanggung jawab besar yang diembannya; misalnya bekerja / berkarir / memimpin / membiayai / menafkahi yang dibawahinya / dll.

Anak kecil terikat dengan pilihan-pilihan yang ditentukan orangtuanya (karena hal itu memang dibutuhkan demi membantu menghadapi masa depannya), sebaliknya orang dewasa memiliki “kebebasan memilih” demi membangun kehidupannya saat ini dan hari esok; tapi jika ia menggunakan kebebasan dengan tidak bertanggungjawab, itu justru akan merusak / menghancurkan kehidupan yang ia telah bangun.

Firman Tuhan memberikan parameter aktualisasi seorang kristen yang dewasa:

1. APAPUN BOLEH TAPI APAKAH ITU BERGUNA?!
• Apapun yang kita akan lakukan atau perbuat, kita perlu mengevaluasi singkat, “Apakah itu bergunauntuk dipikirkan / dilakukan / dikonsumsi / dilatih / dibiasakan / dibaca / didengar / dll ?”
• Jika tidak ada manfaatnya (bahkan jika merusak), tinggalkanlah / hentikanlah!
• Hidup ini sangat singkat, jangan sia-siakan waktu untuk hal yang sia-sia

2. APAPUN BOLEH TAPI APAKAH ITU MEMBANGUN?!
• Segala aktualisasi hidup kita seharusnya memberikan kemajuan, menambah nilai, dan semakin efektif; jika belum atau tidak, hentikan dan ganti aktualisasi, atau tetap dilakukan tapi ganti caranya.
• Hal-hal yang tidak berguna, pasti tidak akan membangun, malah meruntuhkan
• Tuhan sudah berikan “pekerjaan baik” atas setiap kita, tetapkan hati untuk melakukan segala sesuatunya untuk membangun diri dan sesama.

PENUTUP
Jadilah seorang Kristen yang dewasa, yang sekaligus bijak dalam menggunakan kebebasannya saat menentukan pilihan-pilihan dalam bertingkahlaku, berkata-kata, dan berkarya. Biarlah segala apa yang keluar dari hidup kita, mendatangkan kedamaian dan sukacita, baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain; supaya kita dapat dikenan Tuhan sekaligus mendapat respek dari sesama (Rom.14:17-18) serta memuliakan nama Tuhan (2Tes.1:12). Mari mengejar hal-hal yang berguna dan yang membangunn. Amin !

KEHIDUPAN YANG BERBUAH

Yohanes 15:1-8

Tanda dari sebuah pohon yang sudah dewasa adalah dengan berbuah. Sama halnya dengan kekristenan, orang Kristen yang dewasa dapat dilihat dari buah kehidupannya. Menghasilkan buah kehidupan itu bersifat keharusan, karena tentu kita tidak mau mengalami penderitaan karena harus dipotong, dibuang, bahkan dibakar bukan?

Mengapa kita harus berbuah?

1. SUPAYA BAPA DI SURGA DIPERMULIAKAN (Yoh.15:8).
• Buah kehidupan kita yang akan menentukan apakah dunia melihat Kristus di dalam kita atau tidak. Kehidupan kita akan menjadi tolok ukur bagi dunia tentang karya / pekerjaan Tuhan.
• Hidup kita yang berbuah dan tidak bercacat cela, pasti dapat menjadi sarana untuk menyatakan terang Tuhan (Flp.2:15)

2. KARENA ITULAH CIRI HIDUP BERGANTUNG PADA TUHAN (Yoh.15:4)
• Hanya dengan cara ini kita bisa menghasilkan buah, seumpama ranting yang melekat pada pokok pohon. Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuah, dan kalaupun kita berbuah, buahnya tidak akan tetap (Yohanes 15:16)
• Keberhasilan hidup kita hanya bisa terjadi jika kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan.

3. AGAR DAPAT MEMILIKI KARAKTER KRISTUS (Yoh.15:3)
• Melalui kehidupan yang kita jalani, kita terus menerus dibersihkan Tuhan, dengan tujuan agar karakter kita menjadi seperti Dia.
• Pembersihan itu biasanya berupa proses hidup yang memurnikan iman dan dapat menghasilkan kedewasaan yang lebih lagi, agar semakin banyak buah kehidupan yang bisa dihasilkan.

PENUTUP
Menghasilkan buah kehidupan adalah hal yang menyenangkan Tuhan, bahkan menghasilkan banyak buah kehidupan adalah tanda atau bukti sebagai murid Kristus. Jangan pernah berhenti menghasilkan buah, supaya semakin banyak orang tertarik kepada Tuhan Yesus melalui kehidupan kita. Amin!!

BERSATU DAN BERTUMBUH

Ibrani 10:25

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat

Kondisi terakhir sekarang ini yang semua serba online sebetulnya sangat membantu setiap kita untuk terus rajin mengikuti pertemuan ibadah, karena kondisi serba online ini meminimalis semua hambatan yang justru kerap terjadi saat offline. Pertemuan ibadah ini sangat penting karena akan sulit bagi setiap kita untuk bisa tetap bertumbuh jika kita tidak terlibat aktif dalam persekutuan dengan saudara2 seiman, karena setiap kita butuh untuk saling dikuatkan, ditegur, dihibur dan diingatkan terutama saat kondisi tidak sesuai dengan harapan dan doa kita.
Tuhan Yesus segera dating dalam waktu yang sudah sangat dekat, pastikan setiap kita didapati dengan roh yang masih menyala2 dan tetap setia.

Salah satu faedah dari persekutuan dengan saudara2 seiman adalah agar kita tetap Bersatu dan bertumbuh selalu senantiasa , Filipi 2 : 1-5 ciri orang yang bertumbuh adalah sbb;

1. ADA KASIH YANG NYATA (Filipi 2 : 1)
Saling menolong di saat ada yang kesusahan misalnya dengan saling menghibur, saling menegur dalam kasih, saling menguatkan dll, ini hanya terjadi jika kita aktif bersekutu dengan rekan2 seiman.

2. ADANYA KESATUAN YANG TERPELIHARA (Filipi 2:2)
Sebagai tubuh Kristus kita memiliki berbagai bagian dengan fungsi yang berbeda, tetapi kita semua sehati sepakat memiliki 1 tujuan yang sama , yaitu melakukan kehendakNya untuk kemuliaan namaNya. Perbedaan latar belakang, fisik, profesi, latar belakang Pendidikan dll akan sangat mendukung kita dalam menegakan kerajaan Tuhan di muka bumi ini, lewat kasih dari setiap kita dalam kehidupan kita masing2.

3. ADA KERENDAHAN HATI UNTUK SALING MEMPERHATIKAN (Filipi 2: 3-4, 6-8)
Bukti adanya sikap rendah hati dalam diri kita masing2 adalah adanya rasa ingin saling memperhatikan kepentingan orang lain. Tuhan Yesus pun sudah memberikan teladan dengan menjadi hamba di dunia ini agar manusia bisa mengenal kasih Bapa dan memperoleh keselamatan. Kita pun harus meneladani Yesus dengan membagikan kasih dan memperhatikan kepentingan orang lain supaya mereka semua mengenal Kasih Yesus dalam hidup kita.

4. ADANYA KEDEWASAAN ROHANI SEPERTI YESUS (Filipi 2:5)
Dewasa rohani artinya, kita paham betul apa yang menjadi tujuan utama hidup kita dan focus di situ, yaitu menyelesaikan amanat agung dari Tuhan kita sendiri ;

PENUTUP
Sudahkah kita menjadi murid2 Kristus yang senantiasa Bersatu dan bertumbuh senantiasa? Marilah kita setia dan selalu menyala-nyala memberikan hidup kita untuk kemuliaan namaNya . (Filipi 2: 9-11)

KUAT MENGHADAPI PERGUMULAN

Mazmur 31:24

Kita tidak bisa menghindari masalah dalam hidup kita, karena lewat masalah lah justru proses dari Tuhan terjadi dalam hidup kita. Proses dalam menghadapi masalah sering diartikan sebagai sebuah pergumulan, di mana kita bergulat dengan masalah tersebut sampai kita dapat mengatasinya. Karena pergumulan juga adalah proses dari Tuhan untuk mengubah kita, maka kita seharusnya menghadapi setiap pergumulan, karena dengan demikian kita dapat merasakan dan menikmati saat-saat ketika Tuhan memberikan kepada kita kemenangan. Untuk itu kita butuh kekuatan. Yang dapat menjadikan kita kuat adalah :
1. JANJI TUHAN (Yeremia 29:11)
• Karena Tuhan adalah pribadi yang senantiasa kita dapat andalkan, maka kita harus menyandarkan pengharapan kita pada janjiNya. Dan Ia berjanji bahwa setiap rancanganNya atas kita adalah baik, maka pergumulan yang kita hadapi juga pasti baik dalam pandanganNya, dan kalau itu baik dalam pandaganNya maka Ia juga yang akan membawa kita melewati pergumulan tersebut dengan baik.

2. CAMPUR TANGAN TUHAN (Roma 8:28)
• Bahkan dalam kesalahan kita pun Ia tetap mengasihi kita, asalkan kita bertobat. Oleh karena itu percayalah bahwa dalam pergumulan kita pun Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.

3. MEMILIKI KOMUNITAS (Ibrani 10:25)
• Lingkungan dan komunitas yang tepat akan dapat membantu kita untuk kuat ketika kita menghadapi pergumulan kita. Lewat mereka Tuhan pun dapat bekerja untuk menghibur dan memberikan nasihat. Oleh karena itu pastikanlah kita berada di dalam komunitas yang tepat dan sehat.

PENUTUP
Pergumulan Tuhan ijinkan ada karena Ia mau kita menjadi dewasa olehnya. Dan seiring dengan pertambahan kedewasaan rohani kita pun akan bertambah kuat sehingga kita siap untuk dibawa dalam level kehidupan yang lebih tinggi, semua untuk rencanaNya dan kemuliaanNya. Amin!

SUDAH DEWASA BELUM?

Ibrani 5:11-14
Sebagai ciptaan yang baru, sejak kita bertobat kita menjalani proses kehidupan yang terus menerus supaya kita secara utuh menjadi manusia baru. Ketika kita lahir baru, kita menjadi kanak-kanak rohani, di mana dalam Firman Tuhan digunakan analogi makanan sebagai sebuah tolak ukur kedewasaan rohani seseorang. Orang yang masih kanak-kanan rohani masih memerlukan susu untuk bertumbuh, sedangkan orang yang sudah dewasa rohani mampu mencerna makanan yang lebih keras. Artinya orang-orang yang masih kanak-kanak rohani masih mencerna perkara-perkara yang mudah dan belum bisa mendapatkan teguran. Orang yang dewasa rohani mengkomsumsi makan rohani yang membuatnya semakin memahami nilai-nilai kebenaran yang hakiki yang terdapat pada Tuhan Yesus yang juga membuatnya terus bersikap menjadi semakin sama dengan Tuhan Yesus. Karena “kerasnya’ makanan rohani tersebut, terkadang orang dewasa rohani harus rela ditegur dan terus hidup dalam kekudusan dan pertobatan setiap harinya.
Untuk jelasnya, menjadi dewasa rohani ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Bisa (dan terbiasa) mengkomsumsi makanan keras (1 Korintus 3:1-3)
• Tidak terus menerus berkutan pada pengajaran dasar kekristenan, tetapi menyiapkan diri untuk menerima pemahaman doctrinal berupa visi / peringatan / teguran karena ia tahu itu baik dan akan menjaga Kesehatan rohaninya serta membuat kedewasaan rohaninya bertumbuh.
• Tidak mencari hal-hal yang sekedar menyenangkan telinganya (2 TImotius 4:3-4), melainkan mencari prinsip kebenaran, sekalipun itu bisa menggoncangkan apa yang selama ini dipahami / dipegang sebagai pengajaran.

2. Hidupnya terus bertumbuh ke arah Kristus ( Efesus 4:15)
• Walau belum sempurna seperti Tuhan Yesus, namun ada perubahan signifikan dalam karakter yang buahnya dengan jelas dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya, karena perubahan tersebut adalah sesuai dengan kehendak Bapa.
• Pertumbuhan identik dengan perubahan, dan perubahan pada umumnya tidak menyenangkan. Artinya jika kita saat ini dalam situasi yang tidak menyenangkan, itu adalah tanda bahwa kita tengah berada di dalam sebuah proses pendewasaan.

PENUTUP
Kekristenan bukanlah sesuatu yang statis, harus ada perubahan dan pertumbuhan. Yang anak-anak bertambah dewasa dan terus semakin dewasa sehingga siap untuk menjadi mempelai Kristus. Tidak ada anak-anak yang bisa menjadi mempelai, pernikahan hanyalah bagi orang yang dewasa. Marilah kita terus bertumbuh menuju kedewasaan rohani karena Tuhan Yesus Sang memperlai pria kita segera akan datang! Amin

PERHATIKANLAH KEADAAN KITA

Hagai 1:7

Banyak orang Kristen yang abai terhadap kerohaniannya. Mereka terallu sibuk dengan kepentingan pribadi / kedagingan, dan tidak peduli dengan rumah rohaninya, yang kemudian dibiarkan rusak dan tidak terawat serta dipenuhi sampah-sampah (kepahitan, sakit hati, benci, dll). Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk sungguh-sungguh memperhatikan keadaan hidup kita. Tuhan menegur dan terus mendorong kita agar kita semakin dewasa dan tidak terus menerus menjadi kanak-kanak rohani. Tuhan meminta kita untuk “naik ke gunung, membawa kayu dan membangun rumah”, karena Tuhan hendak menyatakan perkenanan dan kemuliaanNya atas kita jika kita benar-benar melakukannya (Hagai 1:8)
Apakah artinya?
1. Naik ke gunung
• Miliki gaya hidup berdoa – memuji – menyembah Tuhan. Terus mendekat dan hidup intim dengan Tuhan, melekat dengan Tuhan (Mazmur 91:14) Ingatlah bahwa ini bukan hanya bicara mengenai kita bernyanyi, tetapi setiap aspek kehidupan kita persembahkan untuk Tuhan (Roma 12:1)
2. Membawa Kayu
• Kayu identik dengan Salib, dan Salib berbicara mengenai Kasih. Perintah Tuhan yang terutama adalah untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (1 Yohanes 4:21b). Kasih harus dipraktekan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membangun Rumah
• Kita adalah Bait Suci Tuhan. Bangunlah hidup kita dengan dasar Kristus. Jadilah orang Kristen yang dewasa yang selalu haus dan lapar akan Firman Tuhan (Mazmur 1:2). Galilah Firman lebih lagi dan kejarlah pengenalan akan Dia, khususnya di saat ini di mana kita memiliki banyak waktu untuk mendekat pada Tuhan dan belajar mengenai Dia.
• Rumah juga berbicara mengenai Gereja dalam bentuk yang paling sederhana dan kecil yaitu Rumah Tangga. Bangunlah Rumah Tangga / Keluarga kita atas dasar Kristus. Sekarang waktunya kita untuk membangun keluarga yang harmonis dengan memperbaiki hubungan satu sama lain dalam keluarga.

PENUTUP
Perhatikanlah keadaan kita, jangan sibuk menilai atau bahkan menghakimi orang lain, tetapi perhatikanlah baik-baik keadaan kita, jangan gagal focus! Amin.

PERBESAR KAPASITASMU

Lukas 6:38

 

Menurut penanggalan Yahudi, saat ini kita sudah berada di dalam tahun 5779 atau disebut jua ” Ayin Tet”. Lata “Tet” digambarkan seperti “wadah”. Wadah memiliki fungsi untuk menampung sesuatu. Hari ini kita akan Bersama-sama belajar mengenai “daya tamping” atau “kapasitas” hidup kita. Kapasitas setiap kita bukanlah suatu keadaan yang tidak bisa kita ubah. Semakin kita perbesar kapasitas kita, maka Tuhan akan semakin “memenuhi” diri kita dengan segala kemampuan yang kita butuhkan. Untuk terus melihat berkat, kemampuan, kebaikan dan kemuliaan yang semakin besar Tuhan berikan atas hidup kita, maka kita harus memperbesar kapasitas kita dengan cara :

  1. Terus Belajar (Ulangan 8:5)
  • Kita harus mau terus belajar, karena dengan belajar maka kita tengah memperbesar kapasitas kita. Orang Israel ketika keluar dari Mesir, mereka harus melewati “Sekolah Padang Gurun” sebelum masuk Kanaan.
  • Di situlah mereka memperbesar kapasitas mereka karena apa yang akan Tuhan berikan di depan tidak akan dapat mereka terima dengan kapasitas yang mereka miliki saat itu. Di situlah Umat Israel memperbesar kapasitasnya, dari level Budak menjadi level pemilik. Saat kita mau belajar, maka kita sesungguhnya sedang memperbesar Kapasitas kita.
  1. Terus Berlatih (1 Korintus 9:25-27)
  • Olahragawan melatih tubuh mereka agar mereka bisa menjadi pemenang. Mereka melatih tubuh mereka agar stamina dan skill mereka bertambah. Diperlukan perjuangan keras, keuletan dan kekonsistenan untuk dapat memperbesar kapasitas fisik mereka.
  • Kita dapat melatih diri kita dalam hal apapun, baik rohani maupun jasmani. Selama kita melihat hidup sebagai kesempatan untuk melatih diri kita, maka kita akan terus memperbesar kapasitas kita.
  1. Terus Berubah (Ibrani 5:13-14)
  • Proses bertumbuh dari anak kecil menjadi dewasa adalah sebuah proses memperbesar kapasitas. Kita harus melihat hidup sebagai sebuah proses bagi kita untuk berubah, terus ke arah yang semakin baik. Kita merubah pola pikir kita, kita juga harus merubah kebiasaan-kebiasaan kita, semuanya adalah supaya kita menjadi dewasa dan bertambah kapasitasnya.
  • Dewasa juga berarti memiliki panca indera yang terlatih, artinya semakin lagi kita berubah dalam kepekaan dan pola pikir kita (Roma 12:2)

Penutup

Marilah kita perbesar kapasitas kita, agar di era Pentakosta yang ketiga ini Tuhan memenuhi kita dengan Pengurapan, Kebaikan, Kemuliaan yang terus semakin besar untuk KerajaanNya. Amin!

KUASA IBADAH

1 Timotius 4:7c-8

Salah satu yang kita harus perbaharui di Tahun Permulaan yang Baru ini adalah mengenai ibadah kita. Mengapa? Karena hal-hal yang akan datang, khususnya di tahun ini, tidak bisa lagi dihadapi dengan kondisi iman / rohani kita di waktu yang lalu.

Firman Tuhan tadi mengatakan bahwa melatih diri dalam ibadah memiliki faedah lebih dari sekedar melatih fisik kita. Ibadah adalah membangun hubungan antara kita dengan Tuhan, dan di tahun yang baru in kita harus lebih lagi meningkatkan ibadah kita dan bahkan melakukan hal-hal yang baru dalam meningkatkan kedekatan kita kepada Tuhan, supaya kita semakin dewasa rohani. Ingatlah bahwa di saat Tuhan datang menjemput dita di awan-awan permai, Ia hanya menjemput mereka yang “dewasa rohani”, oleh karena itu kita harus melatih ibadah kita kepada Tuhan.

Berikut ini adalah cara-cara melatih ibadah kita sehingga mendatangkan kuasa :

  • Menjalani Kehidupan dengan bersungguh hati kepada Tuhan. (2 Tawarikh 16:9a, 1 Samuel 16:7b)
    • Lakukanlah segala sesuatu dengan kesungguhan hati kepada Tuhan.
    • Latihlah untuk bereaksi / bertindak / berbuat sesuai dengan Firman Tuhan
  • Menjalani kehidupan dengan fokus yang kuat kepada Tuhan (Ibrani 12:2)
    • Apapun yang kita perbuat / perkatakan / lakukan, lakukan semua itu seolah-olah bagi Tuhan. Dengan demikian kita melatih alam bawah sadar kita untuk senantiasa fokus kepada Tuhan.
  • Menjalani kehidupan dengan mau bayar harga (1 Korintus 6:20, 1 Korintus 7:23, Lukas 9:23)
    • Milikilah kesadaran bahwa di hadapanNya, setiap apa yang kita lakukan / perbuat dengan dasar taat padaNya, maka Tuhanlah yang akan memberikan kepada kita Upah. Artinya ada pengorbanan yang harus kita lakukan, namun nantinya kita juga yang akan menuai hasilnya.

Penutup

Ketika kita melakukan ketiga hal di atas, maka kita tengah melatih diri kita untuk semakin lagi dewasa rohani dan juga semakin memperkuat keimanan kita kepada Tuhan, sehingga Perlindungan, Penyertaan dan Pertolongan Tuhan terus nyata di dalam hidup kita. Amin

DEWASA ROHANI PART 2

1 Korintus 13:11    

Di Cool minggu lalu kita sudah belajar mengenai ciri-ciri orang Kristen yang belum dewasa rohaninya. Sekarang kita akan belajar mengenai ciri-ciri orang Kristen yang dewasa rohani.

Mengapa kita harus dewasa rohani? Masa dimana kita sekarang h idup adalah masa akhir jaman, dimana setiap orang percaya saat ini sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali untuk menjemput mempelaiNya. Mempelai adalah orang-orang Kristen yang sudah dewasa rohani. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjadi orang-orang Kristen yang dewasa rohani.

Ciri-ciri orang Kristen yang dewasa rohaninya :

  1. Hidup seturut kehendak Tuhan (Matius 7:21)

    Orang yang hidup seturut kehendak Tuhan adalah orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan pada jaman ini. Kita harus belajar untuk taat dan melakukan kehendakNya setiap saat sehingga di saat Ia datang, kita siap menjadi mempelaiNya.

  2. Belajar melayani orang lain (Galatia 5:13)

    Ketika melayani orang lain, kita bertumbuh dewasa karena banyak hal yang akan memperkaya baik pemahaman kita akan Firman maupun pertumbuhan karakter kita. COOL adalah sarana yang tepat untuk melayani satu sama lain, sehingga umat Tuhan bertumbuh dewasa rohani.

  3. Hidup yang berbuah (Yohanes 15:2)

    Hidup dalam mentalitas Kerajaan Elohim adalah hidup yang memberikan dampak dan berbuah menjadi berkat bagi sesama.

  4. Memiliki Tanggung Jawab (Matius 25:21)

    Bertanggung jawab dalam setiap tugas dan kepercayaan yang diberikan, baik dalam pelayanan, keluarga ataupun pekerjaan.

     

PENUTUP

Ingat sekali lagi, saat Kristus datang kelak yangn kedua kalinya, Dia akan datang menjemputmempelai-mempelaiNya. Mempelai yang dikenan Tuhan adalah setiap orang percaya yang didapati dewasa rohaninya. Pastikan setiap kita sedang bertumbuh menjadi dewasa rohani dan menjadi serupa seperti Sang Mempelai, Tuhan Yesus Kristus. Amin

DEWASA ROHANI PART 1

Efesus 4:13    

 

Sebagaimana halnya pertumbuhan seoran anak, sejak dari lahir kemudian bertumbuh secara usia, berkembang baik fisik maupun jiwanya menuju dewasa, demikian pula kita sebagai manusia rohani bertumbuh, sejak kita lahir baru dan menjadi “bayi rohani”, bertumbuh menjadi “anak rohani” dan akhirnya “dewasa rohani”. Proses ini tidak berjalan dengan instan, namun melewati sebuah proses.

Kedewasaan rohani tidak diukur dari berapa lamanya seseorang menjadi Kristen, tetapi diukur kedekatan orang tersebut dengan Tuhan dan bagaimana ia menghasilkan buah-buah dari kehidupannya. Ciri-ciri orang yang belum dewasa rohani adalah :

  1. Tidak mau makanan yang keras (1 Korintus 3:2)

    Makanan keras bagi manusia rohani kita adalah Firman Tuhan yang menegur, menasehati dan memperingatkan. Topik seperti ini tidak nyaman bagi mereka yang masih “bayi rohani”

  2. Egois dan Emosional (1 Korintus 3:3)

    Mereka yang belum dewasa rohani senang mencari perhatian orang, belum dapat mengontrol emosi dan kurang dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga sering terjadi perselisihan.

  3. Kurang mengucap syukur (Ayub 2:9-10)

    Karena belum dewasa, mereka akan selalu menuntut dan mengeluh. Tidak pernah puas akan apa yang diterima kalau tidak sesuai dengan keinginannya sendiri, dan gampang bersungut-sungut.

  4. Tidak tahan terhadap ujian (2 Korintus 13:5)

    Saat menghadapi masalah / persoalan, cenderung untuk lari dan menghindar dibandingkan menghadapinya. Lebih suka berada di comfort zone.

     

PENUTUP

Kita semua akan bertambah tua, namun untuk menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Marilah kita periksa keadaan diri kita, apakah di dalam diri kita masih ada ciri-ciri orang yang belum dewasa rohani. Lewatilah proses pendewasaan rohani, walaupun tidak nyaman namun kita akan bertumbuh dan semakin lagi diubahkan Tuhan menjadi serupa dengan Dia. Amin!