ANDALKAN TUHAN SAJA

Mazmur 118:8-9, Yeremia 17:7-8

Semua orang Kristen pasti akan belajar bahwa dalam hidup ini hanyalah Tuhan yang dapat diandalkan. Berharap kepada hal-hal di luar Tuhan berpotensi membuat diri kita kecewa. Tetapi Tuhan senantiasa dapat diandalkan, dan pengharapan kepadaNya tidak pernah sia-sia.

Tanda-tanda orang yang mengandalkan Tuhan adalah :

  1. Selalu berharap pada Tuhan
  • Gantungkan pengharapan kita kepada Tuhan, Ia tidak akan mengecewakan kita. Walaupun situasi yang terjadi di luar apa yang kita harapkan dan bayangkan, Ia senantiasa lakukan apa yang baik bagi kita anak-anakNya dan tidak pernah mempermalukan orang yang berharap penuh kepadaNya. (Roma 10:11)
  1. Tidak Khawatir dengan segala keadaan
  • Khawatir adalah sifat manusiawi yang wajar timbul di hati dan pikiran kita, namun kita tidak boleh dikuasai oleh kekhawatiran.
  • Orang yang dikuasai kekhawatiran akan panik dan mulai kehilangan pengharapan. Sebaliknya, orang yang berharap pada Tuhan, yang menyerahkan kekhawatirannya kepada Tuhan, akan senantiasa melihat pertolongan Tuhan yang tak pernah terlambat (1 Petrus 5:7)
  1. Hidupnya akan terus menghasilkan buah
  • Ketika mengandalkan Tuhan, maka hidup kita akan menghasilkan buah, yaitu buah-buah yang bisa dirasakan dan dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita, dan juga buah-buah Roh. (Galatia 5:22)

Penutup

Ketika kita mengandalkan Tuhan, maka takaran yang kita berikan kepada Dia menjadi “tak terhingga” dan Tuhan yang akan menggenapkan “ukuran” baru itu dalam hidup kita, agar hidup kita mejadi kesaksian bagi banyak orang, dan lebih banyak lagi orang-orang yang diselamatkan. Amin!

HATI YANG TAAT

Yehezkiel 36:26-27

 

Dalam ayat refrensi di atas, yang adalah ayat emas kita di Tahun Kelahiran yang Baru, kata “hati” ditulis sampai tiga kali, artinya bagi Tuhan perkara “hati” sangatlah penting. Tahun Kelahiran yang Baru diawali dari hati yang baru dan Roh yang baru. Roh yang baru adalah Roh Tuhan yang diam di dalam hati kita sehingga kita memiliki hati yang baru, yaitu hati yang taat kepada Firman dan Ketetapan Tuhan.

Bagaimana supaya kita bisa hidup dalam ketaatan?

  1. Kita harus mau dibentuk untuk dapat mengalami perubahan
  • Dalam Bahasa aslinya, kata “hati yang taat” memiliki makna “hati yang lembut seperti daging”, artinya hati yang lembut, mau ditegur, diajar dan dibentuk.
  1. Kita harus penuh dengan Roh Kudus
  • Taat dalam Bahasa Ibrani adalah basar yang juga berarti daging / kulit khatan. Artinya ketataan berbicara mengenai “sunat hati”, membuang bagian-bagian dari hidup kita yang Tuhan tidak suka dan pasti rasanya sakit. Bagian-bagian yang Tuhan tidak suka itu adalah kedagingan.
  • Tuhan mau kita meninggalkan kedagingan dan hidup dalam Roh (Galatia 5:22-23). Untuk dapat meninggalkan kedagingan kita, maka kita harus hidup dalam Roh, karena kedagingan tidak akan membuat kita mampu taat kepada Tuhan.
  1. Kita harus andalkan iman pada Tuhan
  • Teladani ketaatan Abraham (Ibrani 11:8) Ia percaya dan beriman kepada Tuhan di dalam situasi dan konsisi yang tidak pasti. Ketika ia percaya dan beriman, ia mampu untuk taat.

Penutup

Tahun kelahiran yang baru mengandung berkat bagi mereka yang hatinya mau taat. Ketika kita taat, melakukan “sunat hati”, maka kita akan masuk ke Bait Elohim (Yeheskiel 44:9) dan dalam Bait Elohim senantiasa ada berkat dan kebaikan! Amin!

PERUBAHAN DALAM TUHAN

Roma 12:2

Firman Tuhan dengan jelas mengingatkan kepada kita agar kita berubah, tidak lagi hidup sama seperti orang-orang dunia, sehingga kita bisa mengerti kehendak Tuhan atas hidup kita. Perubahan tersebut sesuai dengan apa yang Yohanes katakan di dalam Matius 3:8 yaitu menghasilkan buah pertobatan. Dengan kata lain, setiap anak-anak Tuhan yang sudah lahir baru, seharusnya memiliki hidup yang menghasilkan buah-buah pertobatan, di mana buah pertobatan itu adalah perubahan gaya hidup dari gaya hidup dunia menjadi gaya hidup kerajaan Elohim.

 

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar dapat mengalami perubahan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan :

1. Memiliki kerinduan bertemu Tuhan (Lukas 19:3-4)

Seperti halnya Zakeus; kerinduannya kuat untuk dapat bertemu dengan Tuhan sehingga ia berusaha keras untuk dapat bertemu Tuhan. Pada akhirnya pertemuannya dengan Tuhanlah yang membuat hidupnya berubah (Lukas 19:5-8)

2. Menjalankan kehidupan yang intim dengan Tuhan (Yohanes 15:4-10)    

Intim dengan Tuhan artinya adalah tinggal di dalam Tuhan (Yohanes 15:7 dan 10). Untuk tetap tinggal di dalam Tuhan maka kita harus memelihara kebiasaan untuk bersekutu dengan Tuhan dan memperoleh kekuatan daripadaNya. Selain itu kita juga mentaati FirmanNya agar kita senantiasa tinggal di dalam kasihNya.

 

Perubahan yang akan dihasilkan adalah sebuah perubahan dari dalam diri kita (attitude) yang pada akhirnya merubah karakter kita. Perubahan itu akan selaras dengan buah-buah Roh yang tertulis di Galatia 5:22-23.

 

PENUTUP

Perubahan bukanlah perubahan sampai perubahan itu benar-benar terjadi. Milikilah kerinduan akan Tuhan dan intimlah dengan Tuhan maka perubahan itu pasti terjadi di dalam hidup kita. Tidak ada kata terlambat, sekaranglah waktunya kita mengarahkan diri kita untuk keselamatan yang sempurna di dalam Tuhan Yesus (Filipi 3:14-14). Amin!

 

C O O L – SALENDRO 1

Firman Tuhan tadi berbicara mengenai pokok Anggur yang benar. Tuhan mengumpamakan hubungan kita denganNya adalah seperti ranting anggur dengan pokok pohon anggurnya.

B E R B U A H

Yohanes 15 : 7 – 9

Firman Tuhan tadi berbicara mengenai pokok Anggur yang benar. Tuhan mengumpamakan hubungan kita denganNya adalah seperti ranting anggur dengan pokok pohon anggurnya. Kita adalah rantingnya, dan Tuhan Yesus adalah pokok anggurnya. Seluruh isi perikop itu menggambarkan mengenai satu hal yang sangat penting di dalam kehidupan anak Tuhan, yaitu berbuah banyak. ( ayat 5 ).

Namun tidak semua anak Tuhan hidup di dalam kehidupan yang berbuah banyak. Itulah mengapa Tuhan mengatakan di dalam Firman tadi bahwa barang siapa yang tidak tinggal di dalam Aku ( tidak berbuah banyak) maka ia akan dicampakan ke dalam api dan dibakar.

Dalam Matius 21 : 18 Tuhan mengutuk pohon ara yang tidak berbuah. Mengapa ? Karena Tuhan tidak menjumpai buah dari pohon tersebut, padahal pohon Ara seharusnya berbuah. Continue reading “C O O L – SALENDRO 1”