KEHIDUPAN YANG BERBUAH

Yohanes 15:1-8

Tanda dari sebuah pohon yang sudah dewasa adalah dengan berbuah. Sama halnya dengan kekristenan, orang Kristen yang dewasa dapat dilihat dari buah kehidupannya. Menghasilkan buah kehidupan itu bersifat keharusan, karena tentu kita tidak mau mengalami penderitaan karena harus dipotong, dibuang, bahkan dibakar bukan?

Mengapa kita harus berbuah?

1. SUPAYA BAPA DI SURGA DIPERMULIAKAN (Yoh.15:8).
• Buah kehidupan kita yang akan menentukan apakah dunia melihat Kristus di dalam kita atau tidak. Kehidupan kita akan menjadi tolok ukur bagi dunia tentang karya / pekerjaan Tuhan.
• Hidup kita yang berbuah dan tidak bercacat cela, pasti dapat menjadi sarana untuk menyatakan terang Tuhan (Flp.2:15)

2. KARENA ITULAH CIRI HIDUP BERGANTUNG PADA TUHAN (Yoh.15:4)
• Hanya dengan cara ini kita bisa menghasilkan buah, seumpama ranting yang melekat pada pokok pohon. Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuah, dan kalaupun kita berbuah, buahnya tidak akan tetap (Yohanes 15:16)
• Keberhasilan hidup kita hanya bisa terjadi jika kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan.

3. AGAR DAPAT MEMILIKI KARAKTER KRISTUS (Yoh.15:3)
• Melalui kehidupan yang kita jalani, kita terus menerus dibersihkan Tuhan, dengan tujuan agar karakter kita menjadi seperti Dia.
• Pembersihan itu biasanya berupa proses hidup yang memurnikan iman dan dapat menghasilkan kedewasaan yang lebih lagi, agar semakin banyak buah kehidupan yang bisa dihasilkan.

PENUTUP
Menghasilkan buah kehidupan adalah hal yang menyenangkan Tuhan, bahkan menghasilkan banyak buah kehidupan adalah tanda atau bukti sebagai murid Kristus. Jangan pernah berhenti menghasilkan buah, supaya semakin banyak orang tertarik kepada Tuhan Yesus melalui kehidupan kita. Amin!!

BERJUMPA UNTUK BERBUAH

2 Korintus 5:17

 

Ketika seseorang mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus secara pribadi dan memutuskan untuk berkomitmen berjalan Bersama dengan Tuhan, maka kehidupannya pasti berbuah, karena Tuhan yang telah memilih dan memanggilnya pasti memiliki rencana yang indah dan dashyat untuk masa depannya, dan rencana tersebut pasti digenapiNya!

Kita bisa melihat dari kisah hidup banyak orang yang mengalami hal demikian, seperti yang dikisahkan di Alkitab :

  1. Saulus (alias Paulus) (Kisah Para Rasul 8:1-3 dan 9:1-2)
  • Latar belakang Paulus sangatlah ekstrim : Penganiaya Orang Kristen! Hatinya penuh dengan kebencian kepada murid-murid Tuhan Yesus. Namun ketika Tuhan melawatnya, Ia bertobat dan berubah!
  1. Perempuan yang didapati berzinah (Yohanes 8:3-11)
  • Latar belakangnya pun ekstrim : Seorang Penzinah, namun ia bertobat dan diampuni dosanya. Sisi gelap kehidupan kita, segelap dan sekotor apapun jika kita mengakui dosa kita pastilah kita diampuni. Setelah diampuni, kita harus menghasilkan buah-buah pertobatan, bersaksi unt    uk kemuliaan Nama Tuhan.
  1. Wanita Samaria (Yohanes 4:1-2)
  • Latar belakang wanita ini adalah berganti-ganti pasangan. Namun setelah ia bertobat ia menjadi saksi Tuhan dan bahkan ia menjadi Penginjil di kotanya.

 

 

Penutup

Tuhan sudah memerintahkan kepada kita untuk pergi dan menghasilkan buah (15:16-17) Oleh karena itu marilah kita berjalan di dalam keyakinan penuh bahwa Tuhan akan melakukan perkara-perkaran besar dan ajaib dalam hidup kita, karena Ia sudah memilih kita. Amin!

PERBESAR KAPASITASMU

Lukas 6:38

 

Menurut penanggalan Yahudi, saat ini kita sudah berada di dalam tahun 5779 atau disebut jua ” Ayin Tet”. Lata “Tet” digambarkan seperti “wadah”. Wadah memiliki fungsi untuk menampung sesuatu. Hari ini kita akan Bersama-sama belajar mengenai “daya tamping” atau “kapasitas” hidup kita. Kapasitas setiap kita bukanlah suatu keadaan yang tidak bisa kita ubah. Semakin kita perbesar kapasitas kita, maka Tuhan akan semakin “memenuhi” diri kita dengan segala kemampuan yang kita butuhkan. Untuk terus melihat berkat, kemampuan, kebaikan dan kemuliaan yang semakin besar Tuhan berikan atas hidup kita, maka kita harus memperbesar kapasitas kita dengan cara :

  1. Terus Belajar (Ulangan 8:5)
  • Kita harus mau terus belajar, karena dengan belajar maka kita tengah memperbesar kapasitas kita. Orang Israel ketika keluar dari Mesir, mereka harus melewati “Sekolah Padang Gurun” sebelum masuk Kanaan.
  • Di situlah mereka memperbesar kapasitas mereka karena apa yang akan Tuhan berikan di depan tidak akan dapat mereka terima dengan kapasitas yang mereka miliki saat itu. Di situlah Umat Israel memperbesar kapasitasnya, dari level Budak menjadi level pemilik. Saat kita mau belajar, maka kita sesungguhnya sedang memperbesar Kapasitas kita.
  1. Terus Berlatih (1 Korintus 9:25-27)
  • Olahragawan melatih tubuh mereka agar mereka bisa menjadi pemenang. Mereka melatih tubuh mereka agar stamina dan skill mereka bertambah. Diperlukan perjuangan keras, keuletan dan kekonsistenan untuk dapat memperbesar kapasitas fisik mereka.
  • Kita dapat melatih diri kita dalam hal apapun, baik rohani maupun jasmani. Selama kita melihat hidup sebagai kesempatan untuk melatih diri kita, maka kita akan terus memperbesar kapasitas kita.
  1. Terus Berubah (Ibrani 5:13-14)
  • Proses bertumbuh dari anak kecil menjadi dewasa adalah sebuah proses memperbesar kapasitas. Kita harus melihat hidup sebagai sebuah proses bagi kita untuk berubah, terus ke arah yang semakin baik. Kita merubah pola pikir kita, kita juga harus merubah kebiasaan-kebiasaan kita, semuanya adalah supaya kita menjadi dewasa dan bertambah kapasitasnya.
  • Dewasa juga berarti memiliki panca indera yang terlatih, artinya semakin lagi kita berubah dalam kepekaan dan pola pikir kita (Roma 12:2)

Penutup

Marilah kita perbesar kapasitas kita, agar di era Pentakosta yang ketiga ini Tuhan memenuhi kita dengan Pengurapan, Kebaikan, Kemuliaan yang terus semakin besar untuk KerajaanNya. Amin!

BERUBAH

1 Korintus 2:9

Sesuatu yang tidak pernah dilihat, tidak pernah didengar atau timbul dalam hati ini, berbicara mengenai sesuatu yang “baru”. Tahun permulaan yang baru adalah Tahun dimana kita akan melihat, mendengar dan merasakan hal yang baru. Jika kita berbicara mengenai sesuatu yang baru, kenyataannya tidak selalu berbicara mengenai hal yang mudah. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan “hal yang baru” tersebut, dan satu-satunya cara kita dapat menyesuaikan diri dengan hal baru adalah dengan “berubah”.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan proses perubahan :

  • Berubah itu keputusan (Lukas 15:17-19)
    • Berubah itu adalah sebuah proses, namun semuanya dimulai dari keputusan yang kita ambil.
    • Setelah keputusan diambil, maka kita harus konsekwen untuk menjalankan keputusan tersebut, apapun tantangannya.
    • Keputusan harus disertai dengan sebuah langkah konkrit / tindakan nyata, bukan hanya sekedar “rencana” atau “wacana”.
  • Berubah itu dimulai dari pikiran (Roma 12:2)
    • Berubah itu dimulai dari pikiran yang jernih dan sehat. Oleh karena itu kita harus mengkondisikan diri kita untuk termotivasi untuk berubah dengan menyediakan hal-hal yang mendorong kita untuk semakin yakin dan bulat tekadnya untuk berubah.
  • Berubah itu ada harganya (Markus 8:34)
    • Untuk mau berubah akan selalu ada harga yang harus kita bayar, ada pengorbanan yang harus kita berikan, ada kondisi nyaman yang harus kita tinggalkan.

 

Penutup

Marilah kita mempersiapkan diri kita untuk berubah, karena di Tahun Permulaan yang Baru ini kita harus beradaptasi dengan musim dan tahun yang baru. Sadarilah juga bahwa berubah itu adalah proses, dan proses sejati senantiasa memerlukan waktu, ketabahan dan ketekunan serta tidak terjadi secara instan. Amin!

SELAMA MASIH ADA KESEMPATAN

Roma 14:12

Alkitab menunjukan kepada kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasih kepada setiap orang. Elohim adalah kasih. KerinduanNya adalah untuk semua orang diselamatkan dan hidup kekal bersama denganNya di Surga. Namun Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa Ia adalah Tuhan yang Konsisten dengan janji dan perintahNya, bahwa segala sesuatu yang kita perbuat di dalam hidup ini suatu saat nanti harus kita pertanggungjawabkan kepadaNya. Kita bersyukur kalaupun kita berdosa, maka Dia memberikan kepada kita kesempatan untuk bertobat dan berubah. Namun tidak selamanya kesempatan itu ada.

Beberapa orang berikut ini menjadi peringatan agar kita terus hidup dalam takut akan Tuhan :

  • Daud (2 Samuel 11:27)
    • Daud melakukan sesuatu yang jahat di mata Tuhan. Tuhan kemudian mengutus nabi natan untuk menegur Daud (2 Samuel 12:9). Daud menyesal (2 Samuel 12:13) dan ia bertobat.
    • Alkitab mencatat bahwa Daud tidak pernah melakukan dosa yang sama.
    • Tuhan memulihkan keadaan Daud, bahkan Tuhan berkenan atas hidupnya (Kisah Para Rasul 13:22)
  • Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-4)
    • Saulus adalah seorang yang menganiaya orang-orang percaya. Namun Tuhan memberikan kesempatan bagi Saulus untuk bertobat dan berubah.
    • Saulus berganti nama menjadi Paulus, dan menjadi murid Tuhan yang luar biasa. Hampir seluruh isi Perjanjian Baru adalah hasil dari tulisannya yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.
  • Hizkia (2 Raja-Raja 20:1-6)
    • Tuhan memberikan kesempatan kepada Hizkia dengan memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi. Namun Hizkia tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.
    • Hizkia berubah menjadi tinggi hati dan tidak mendidik keturunanya (Manasye) untuk hidup takut akan Tuhan.
    • Pada akhirnya, harta dan kerajaannya hancur. (2 Raja-Raja 20:17)

Penutup

Jikalau saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berubah semakin lagi lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan. Selama masih ada kesempatan, marilah kita manfaatkan hari-hari kita untuk terus diproses menjadi pribadi yang serupa dengan Tuhan Yesus. Amin!

C O O L – SELASA 1 September 2009

Jaman cepat berubah, informasi bergerak sangat cepat. Dunia bergerak dengan cepat, berubah dan berevolusi. Gereja harus siap dengan perubahan. Gereja yang tidak berubah akan ditinggalkan.

MANUSIA MASA DEPAN
Amsal 23:18 dan Amsal 24:20

Jaman cepat berubah, informasi bergerak sangat cepat. Dunia bergerak dengan cepat, berubah dan berevolusi. Gereja harus siap dengan perubahan. Gereja yang tidak berubah akan ditinggalkan. Sebagai umat Tuhan, hidup kita pun diperhadapkan dengan situasi yang sama. Untuk dapat bertahan dan terus maju maka kita harus berubah menjadi semakin cakap dan pintar dalam menghadapi hidup sesuai dengan tuntunan Firman Tuhan.

Continue reading “C O O L – SELASA 1 September 2009”