BERMEGAH DALAM TUHAN

Yeremia 9:23-24

Megah diartikan sbb: Tampak mengagumkan (karena besarnya, indahnya, dsb), gagah kuat, mulia, dan masyhur. Banyak orang menganggap bahwa ia akan bahagia jika dipandang orang lain karena kemegahan yang dimilikinya, karena itu tidak heran jika mereka berusaha jadi orang yang bijaksana, berkuasa, dan kaya raya. Firman Tuhan berkata bahwa kebahagiaan sejati hanya ada dalam Tuhan (Mazmur 37:4). Janganlah kita bermegah karena :

1. KEBIJAKSANAAN MANUSIA
• Kepandaian / kecerdasan / kebijaksanaan yang diberikan Tuhan, ditujukan agar manusia dapat mengolah bumi. Umat Tuhan harus menjadi bijaksana dengan dasar firman Tuhan, karena jika tidak maka akan jatuh dalam dosa kesombongan.

2. KEKUATAN MANUSIA
• Sekuat apapun manusia, pasti memiliki keterbatasan. Jangan jadi sombong saat kita merasa kuat. Contoh: Menara Babel, Kapal Titanic, dll.

3. KEKAYAAN MANUSIA
• Rata-rata orang berpikir bisa membeli segalanya dengan kekayaannya, tapi ternyata itu keliru, karena kekayaan dunia itu tidak berarti di mata Tuhan (Pengkotbah 6:2, Yakobus 1:11).
Kita harus bermegah dalam hal:
1. MEMAHAMI DAN MENGENAL TUHAN
• Bacalah firman Tuhan, turuti perintah-perintahNya, dan jalani hidup ini sesuai yang tertulis di dalamnya (Mazmur 119:97, 1 Yohanes 2:4).
2. MELAKUKAN YANG TUHAN SUKAI
• Miliki kasih (1 Korintus 13:1-8), lakukan keadilan (Yohanes 7:24, Filipi 4:8), dan hidup dalam kebenaran (Matius 6:33).
PENUTUP
Berbahagialah orang yang tidak bermegah karena kekuatannya sendiri, melainkan karena kekuatan dari kasih karunia Tuhan. Bermegahlah dalam Tuhan!! Amin!!

JALAN SALIB MENUJU KEMENANGAN

2 Korintus 12:1-10

Tuhan Yesus menjadi Sang Pemenang melalui “jalan salib”. Sebagai murid-muridNya, kita seharusnya hidup sama seperti hidup Kristus, melakukan hal yang sama agar bisa menjadi pemenang. Jalan salib bagi Kristus adalah jalan bagi keselamatan kita. Namun kitapun harus menempuh jalan salib, bukan supaya selamat, tetapi sebagai sebuah sarana untuk memurnikan dan menyucikan kita. Jalan salib adalah membuat Kristus semakin “besar” dan kita semakin “kecil”. Jalan salib adalah mematikan kedagingan kita dan menguatkan roh kita.
Mempraktekan jalan salib dapat dilakukan dengan mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasul Paulus :

1. TIDAK MENINGGIKAN DIRI (ayat 7a)
• Seberapa pun tingkat kerohanian seseorang, tidak menjaminnya bisa tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Kesombongan bisa tetap terjadi.
• Jangan berbangga diri dengan segala pengalaman rohani maupun pelayanan di ladang Tuhan selama ini, karena itu semua hanya karena anugerah Tuhan saja

2. MERELAKAN DURI DALAM DAGING (7b)
• Duri dalam daging bentuknya bermacam-macam, bisa kelemahan tubuh, kekurangan fisik, atau rintangan / kesusahan / dll, tapi intinya adalah suatu kondisi yang membuat seseorang terhindar dari dosa kesombongan / tinggi hati.
• Dalam kondisi tersebut, ia akan selalu bergantung / berharap pada Tuhan saja.

3. BERMEGAH ATAS KELEMAHAN (9)
• Kelemahan yang dimaksud bukan kelemahan berbentuk dosa, karena jika kita berdosa, kita harus segera bertobat, bukan bermegah.
• Kelemahan dalam konteks jalan salib, berbentuk penderitaan, penganiayaan, dan kesusahan yang dialami demi Kristus (terkait status kita sebagai Kristen).
• Kelemahan-kelemahan demikian, akan diubahkan menjadi hal-hal mulia, karena Tuhan punya tujuan baik dan punya cara mengatasi situasi tersebut.

PENUTUP
Tuhan Yesus mengalami jalan salib yang teramat sangat menderita melalui berbagai penyiksaan yang berujung pada kematianNya di Golgota, tapi apa yang dilakukanNya justru menjadi kemenangan teramat besar bagi kita semua yang percaya kepadaNya. Jalan salib membawa kita menjadi pemenang atas dosa dan atas maut; iblis sudah dikalahkan! Amin!