BELAJAR HIDUP DENGAN RASA CUKUP

Filipi 4:11-12

Rasul Paulus membagikan pengalaman hidupnya yang selalu bersyukur dalam segala keadaan, baik suka maupun duka, baik ketika berkekurangan ataupun ketika berkelimpahan. Ia bisa tetap bersyukur karena ia menjalani hidupnya dengan rasa cukup.

Bagaimana kita belajar untuk hidup dengan rasa cukup?

1. TERIMA KENYATAAN TENTANG KEADAAN KITA APA ADANYA (Lukas 3:14)

• Janganlah biarkan perasaan “selalu kurang” ada dalam hidup kita. Bersukurlah senantiasa dengan keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi saat ini.
• Tidak bisa menerima keadaan akan membawa kita dalam dosa ketamakan yang mengakibatkan kejatuhan dalam hal pencobaan (1 Timotius 6:9)

2. TIDAK MEMBANDINGKAN KEADAAN DENGAN ORANG LAIN (Yakobus 4:2)

• Waspadai “iri hati”. Ketidakpuasan dengan keadaan akan mengakibatkan perasaan tidak cukup yang kemudian mendorong kita untuk bersungut-sungut dan akhirnya iri hati.
• Di jaman modern dengan maraknya sosial media, kita harus bijak dalam mengikuti siapa yang mau kita lihat dan ikuti karena dari situlah seringkali sadar atau tidak kita mulai membandingkan keadaan kita dengan orang lain.

3. FOKUS HIDUP UNTUK HARTA YANG KEKAL (Matius 6:20)

• Jangan salah prioritas. Hal-hal di dunia ini adalah sementara. Janganlah kejar yang sementara, namun mengabaikan perkara-perkara yang kekal.
• Mengumpulkan harta di surga harus menjadi prioritas kita sebagai orang percaya.

PENUTUP
Janganlah kita terjebak focus untuk memuaskan keinginan kita sehingga pada akhirnya kita jatuh ke dalam berbagai maca dosa dan pelanggaran. Belajarlah untuk memiliki rasa cukup dan bersyukurlah selalu. Fokuslah kepada harta yang kekal dan percayalah bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita seturut kekayaan dan kemuliaannya di dalam Kristus Yesus. Amin!