JANGAN TAKUT DAN LEMAH HATI

Ulangan 20:8

Banyak orang yang mengatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang berat dan sulit. Mereka memiliki berbagai macam alasan yang mendasari pemikiran tersebut. Prediksi terhadap keadaan dunia yang tidak semakin baik, harus disikapi oleh anak-anak Tuhan bukan dengan ketakutan, karena hal itu hanya akan melemahkan hati saja. Dan hati yang lemah pada akhirnya dapat mengundang rasa putus asa, depresi dan bahkan bisa membuat kita kehilangan iman percaya kita.
Bagaimanakah seharusnya kita sebagai anak-anak Tuhan bersikap dalam mengantisipasi ketakutan dan lemah hati?

1. KOKOHKAN IMAN DALAM TUHAN (Yakobus 4:15)
• Miliki gaya hidup yang sangat baik, yaitu suka bergaul dan bersekutu dengan Firman Tuhan (Yosua 1:8). Di saat situasi sulit, orang yang memiliki pergaulan intim dengan Tuhan akan dimampukan untuk bisa tetap tenang sehingga dapat berdoa dan berpikir dengan baik. (1 Samuel 30:6)
• Iman kita bisa menjadi goyah jika kita tidak memperhatikan pergaulan kita dalam kehidupan sehari-hari. Awasi dan batasi pergaulan yang berpotensi merusak hal-hal yang baik di dalam diri kita (1 Korintus 15:33). Bergaulah dengan orang2 yang juga beriman dan dapat memberikan motivasi positif.
• Salah satu cara untuk menguatkan kembali iman kita adalah dengan mengingat hal-hal hebat yang telah Tuhan lakukan di dalam hidup kita di masa-masa yang lalu, karena Tuhan yang kita sembah tidak akan pernah berubah, dulu, sekarang dan selamanya.

2. DAHULUKAN HIKMAT TUHAN SEBELUM BERTINDAK (Ulangan 20:2-4)
• Perhatikan secara khusus Daud. Berkali-kali Alkitab mencatat bahwa Daud bertanya dahulu kepada Tuhan sebelum ia mengambil keputusan dalam berperang (1 Samuel 23:2-4, 1 Samuel 30:8, 2 Samuel 2:1, 2 Samuel 5:19,23)
• Sekalipun Daud sangat berpengalaman dalam berperang ia selalu minta petunjuk Tuhan lebih dahulu. Inilah rahasia keberhasilan hidup Daud.
• Seringkali orang percaya terlambat untuk meminta hikmat Tuhan. Setelah ada masalah baru bahwa ia menyadari bahwa dirinya memerlukan Tuhan.

PENUTUP
Janganlah menjadi orang yang dikuasai ketakutan atau lemah hati. Mari berjalan sebagai orang yang menang, karena Allah ada di pihak kita. Jika kita berteguh hati kepada Tuhan, maka Dia pasti menyertai dan bertindak bagi kita (Ul.31:6).Amin!

SUKSES SEPERTI KALEB

Kolose 3:23

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk melakukan segala sesuatu dalam hidup ini dengan segenap hati kita, karena baik pekerjaan, pelayanan, pendidikan, hidup berkeluarga, beribadah dan lain sebagainya, jikalau dilakukan dengan motivasi demi kemuliaan Tuhan, maka pastilah kita melakukannya tidak dengan setengah hati. Jika kita melakukannya dengan setengah hati, pasti akan ada yang namanya gerutu, sungut-sungut, keluh kesah dll.
Hari ini kita akan belajar dari Kaleb, di mana ia termasuk orang sukses dalam menjalani kehidupannya karena ia melakukan semuanya dengan segenap hati, yang ditandai hal-hal sebagai berikut :

1. IMAN YANG SEJATI (Bil.13:30)
• Keyakinan pada keberhasilan, bukan pada kegagalan. Kekalahan bisa saja terjadi, tapi tetap akan selalu bangkit menuju pada kemenangan.
• Tidak bisa terintimidasi dengan provokasi / komentar negatif (Yos.14:7-8)
• Tidak lelah untuk terus berjuang dalam kehidupan (Yoh.14:12).

2. FOKUS YANG BENAR (Mzm.141:8)
• Fokus adalah pintu gerbang berpikir. Fokus yang keliru, menghasilkan cara berpikir yang keliru pula. Fokuslah pada firman Tuhan, bukan pada keadaan dunia, sehingga kita bisa mendalami pikiran serta rencana Tuhan yang dimanifestasikan melalui hidup kita.
• Jangan kehilangan fokus dari Tuhan, supaya kita tidak “tertinggal” dan agar kita selalu ada di bawah naunganNya.

3. KESETIAAN YANG TERUJI (Yos.14:9)
• Setialah pada Tuhan atas anugerah dan kasihNya yang selalu menopang.
• Bukti teruji: (1) Respon positif terhadap janji firman Tuhan. (2) Tidak pernah tawar hati, Ams.14:10. (3) Masalah tidak dihindari, tapi dihadapi.

PENUTUP
Badai kehidupan masih bisa terjadi kapan saja, kita harus selalu mempersiapkan diri menghadapi itu semua dengan iman yang kokoh. Jaga mata kita selalu terfokus pada firman Tuhan karena itu artinya kita menjaga mata rohani kita kepada janji-janji Tuhan. Jaga kesetiaan pada Tuhan, karena pasti ada berkat dan kekuatan yang baru dari Tuhan. Jangan terintimidasi dengan usia lanjut, tapi teruslah berjuang seperti Kaleb, karena ada “Hebron” yang menanti di depan (Yos.14:11,14).

CARA MENGHADAPI MASA SULIT

Mazmur 23:1-6
Kita tentu memahami betapa sulitnya kondisi di tengah pandemic Covid 19 ini. Selain masalah Kesehatan, ada juga perkara ekonomi yang ikut terdampak juga karena adanya pembatasan kegiatan dari pemerintah. Walaupun saat ini penyebarannya sudah menurun, kita harus akui bahwa ke depan situasi dan kondisi masih banyak ketidakpastian, dan bahkan masih banyak yang saat ini terjebak di situasi yang sulit. Bagaimana sikap kita sebagai seorang prajurit Kristus? Tidak seharusnya seorang prajurit menjadi lemah, tidak bergairah dan pesimis karena kita memiliki komandan yang kita bisa andalkan, karena selain komandan, Ia juga adalah gembala kita yang baik, di mana Ia memberikan petunjuk bagi kita untuk dapat bertahan, yaitu :

1. SELALU BERSIKAP TENANG (ayat 2)
• Sikap tenang lahir dari keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita. Keyakinan tersebut muncul jika kita tidak mengandalkan diri kita sendiri. Roh Kudus sudah diberikan kepada kita untuk menuntun dan juga menghibur kita sehingga kita tidak terjebak untuk mengandalkan diri kita sendiri.
• Kualitas keintiman kita dengan Tuhan akan menjadi factor penentu bagaimana kita bisa menghadapi berbagai situasi, terutama situasi sulit. Semakin kita intim dengan Tuhan maka semakin lagi kita akan tenang menghadapi situasi apapun di dalam hidup kita.

2. SADARILAH BAHWA TUHAN TIDAK MEMBIARKAN KITA SENDIRI (ayat 4)
• Kesadaran ini ada jika kita memiliki pergaulan yang karib dengan Tuhan dan FirmanNya. Roh Kudus pasti akan memberikan kekuatan bagi kita agar kita dapat menghadapi situasi sesulit apapun sehingga kita tidak akan pernah merasa sendirian.
• Kuasa Roh Kudus mampu untuk mengusir segala intimidasi dari si jahat sehingga kita tidak terpuruk di dalam emosi dan pikiran yang negative.

3. JANGAN LARI DARI MUSUH (ayat 5a)
• Tuhan menginginkan kita menjadi pribadi-pribadi yang “kuat di dalam Dia”, oleh karena itu kita harus berani untuk menghadapi situasi sulit yang ada di depan kita karena itu adalah proses dari Tuhan untuk membuat kita kuat dan semakin kuat.
• Ingatlah bahwa apapun kondisi sulit yang kita hadapi, musuh kita bukanlah sesama manusia, melainkan kuasa kegelapan yang selalu berusaha untuk menghancurkan iman kita dan mencuri sukacita kita sehingga kita mengalami kesukaran ketika melalui masa yang sulit.
• Selama kita menjadikan Tuhan sebagai komandan dan gembala kita, maka kita tidak perlu takut di masa sulit, karena TUhan seallu siapkan “hidangan” berupa hikmat, solusi dan bahkan juga berkat lewat setiap permasalahan yang kita hadapi.

PENUTUP
Kita memiliki Gembala Agung yang senantiasa siap untuk menuntun dan membawa kita menghadapi setiap musim dengan baik. Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dan mendekatlah kepadaNya, maka kita akan keluar dari masa sulit sebagai pemenang! Amin!

LEBIH BAIK BERLINDUNG PADA TUHAN

Mazmur 91:7-8

 

Kita tentu mau mengalami mujizat, apalagi mujizat yang belum pernah kita alami sebelumnya. Namun kita seringkali juga tidak menyadari bahwa mujizat itu selalu kita butuhkan disaat kita menghadapi masalah atau goncangan. Kita harus mengingat bahwa kita adalah warga dari kerajaan yang tak tergoncangkan. Oleh karena itu walaupun mungkin kita melihat ada banyak goncangan yang terjadi, kita percaya itu tidak akan menggoncangkan kita. Syaratnya adalah kita harus hidup di dalam perlindungan Tuhan dan kita tidak boleh mengandalkan kekuatan manusia / harta / kekayaan / apapun yang ada di dunia ini. Perlindungan dan pertolongan kita datang dari Tuhan yang Maha Tinggi!

Tanda atau ciri orang yang berlindung pada Tuhan adalah :

  1. Senantiasa berdoa dan berjaga-jaga (Efesus 6:16-18)
  • Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan. Jika kita senantiasa berdoa berarti kita memiliki kehidupan yang intim dengan Tuhan, dan pasti kita akan berjaga-jaga.
  • Roh Kudus yang ada di dalam kita akan memberikan tuntunan mengenai hal-hal yang kita tengah hadapi karena Roh Kudus senantiasa berjaga-jaga. Jika kita intim maka kita peka akan suara dan tuntunan Roh.
  • Ketika kita berdoa, kita “berhubungan” dengan Tuhan, FirmanNya akan membuat kita bangkit dan mengalahkan ketakutan sehingga kita senantiasa hidup dalam perlindungan Tuhan.
  1. Merasa tenang dan tidak takut (Markus 6:50-51)
  • Menjaga hati tetap tenang dan tidak takut akan membuat tubuh kita terlindung dari penyakit. Kegelisahan membuat jantung kita berdebar lebih cepat dan tekanan darah naik.
  • Rasa tenang dan damai yang sejati bersumber dari kepercayaan dan keberserahan diri kita kepada Tuhan dan FirmanNya, bahwa Ia sanggup mengubahkan apapun situasi kita menjadi baik.
  1. Jalan hidupnya “lurus” di hadapan Tuhan (Yosua 1:7-9)
  • Dalam Matius 28:20 Tuhan berjanji akan menyertai kita sampai pada akhir jaman. Dalam Yesaya 48:18-19 Tuhan menjanjikan damai sejahtera bagi mereka yang hidupnya memperhatikan Firman Tuhan.
  • Semua itu pasti akan kita peroleh selama hidup kita tidak menyimpang dari jalan-jalanNya. Bahkan Tuhan menjanjikan kekuatan dan kemenangan jika kita hidup sejalan denganNya.

Penutup

Tidak ada kemenangan tanpa peperangan. Sikap-sikap tadi adalah bagian dari proses dan peperangan yang harus kita jalani. Ingatlah kita adalah biji mata Tuhan, maka tentu Tuhan akan jaga kita, namun demikian kita harus terus percaya dan berpegang padaNya dan bukan pada dunia atau pada hal lain di luar Tuhan. Bahkan malaikat-malaikatNya akan diutusnya kepada kita untuk menjagai dan meluputkan kita (masmur 34:8). Amin!

MENGATASI KETAKUTAN

Mazmur 118:8

 

Dalam menjalani tahun ini sekalipun ada tantangan dan ketidakpastian dalam berbagai aspek kehidupan, kita tidak boleh kuatir terhadap apa yang sedang terjadi dan yang akan terjadi kemudian hari. Sebagai orang percaya sekalipun kemampuan kita terbatas, kita punya Tuhan yang berlimpah kasih setia. Jangan biarkan kita dikuasai kekuatiran, kecemasan dan ketakutan.

Nasihat Firman Tuhan mengenai ketakutan adalah :

  1. Ketakutan tidak pernah dapat berjalan bersama dengan Iman (Markus 4:35-40)
  • Kita tidak bisa memilih untuk beriman namun takut, atau sebaliknya takut tapi beriman.
  • Jikalau kita memilih untuk takut, maka takut akan menguasai kita dan iman tidak ada. Sebaliknya, ketika kita memilih untuk beriman dan percaya pada FirmanNya, maka ketakutan akan lenyap.
  1. Fokuslah kepada Tuhan, bukan kepada situasi yang ada (Matius 14:30 dan 1 Samuel 17:45)
  • Ketika kita memilih untuk beriman, maka kita memilih untuk percaya dan focus kepada janjiNya. Ketika kita takut, pasti karena focus kita sudah bergeser bukan lagi pada janjiNya.
  • Ketika Daud menghadapi Goliat, fokusnya sama sekali bukan kepada besar dan hebatnya Goliat, tetapi kepada iman dan keyakinannya bahwa Tuhan ada Bersama dia. Sebaliknya ketika Petrus mulai melihat realita dan situasi sekitarnya, imannya goyah dan mulai merasa takut.

Penutup

Jangan ijinkan focus kita beralih dan takut masuk menyerang. Pilihlah selalu untuk percaya pada Tuhan Yesus dan FirmanNya. Ingatlah Yesaya 41:10 dan yakinlah akan Tuhan yang kita sembah ada Bersama dengan kita! Amin!