ROH KUDUS TERUS MENYALA

Roma 12:11
Hari-hari ini, dimana pandemic virus corona masih terjadi, banyak orang yang dibuat ketakutan, kuatir dan resah. Namun bagi kita anak-anak Tuhan yang memiliki Roh Kudus di dalam hidup kita, kita memiliki akses kepada sumber kekuatan dan semangat yang baru. Itulah mengapa penting bagi kita untuk tetap membuat api Tuhan di dalam kita terus menyala sama seperti para Imam dalam Imamat 6:8-13. Kitalah para Imam itu (1 Petrus 2:9), oleh karena itu biarlah hidup kita terus menjadi mezbah yang selalu memberikan persembahan hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1)
Ada beberapa cara agar Roh Kudus terus menyala dalam hidup kita :
1. Hidup Intim dengan Tuhan (Imamat 6:9)
Untuk membangun hubungan yang intim dengan seseorang harus dimulai dengan rasa cinta. Cinta itu harus bisa dirasakan melalui pengalaman yang pribadi, tidak bisa diajarkan oleh orang lain kepada kita. Demikian pula dengan hubungan kita kepada Tuhan, kita harus merasakannya secara pribadi melalui kehidupan kita sehari-hari, mulai dari saat kita merenungkan Firman Tuhan, berdoa sebagai bentuk kita dalam berbicara kepada Tuhan dan mendengarkan / menangkap kehendak Tuhan, dan Ketika kita menjalani hidup kita. Api Cinta itu harus terus kita jaga sehingga dalam hidup kita mampu bertahan di tengah apapun situasi yang terjadi.
2. Hidup Kudus dihadapan Tuhan (Imamat 6:10)
Dikatakan seorang imam harus mengenakan kain lenan untuk menutupi auratnya saat menjaga api diatas mezbah. Kain lenan di dalam Alkitab dikaitkan dengan kekudusan, kita sudah dikuduskan oleh kuasa darah Tuhan Yesus. Tugas kita sebagai imamat yang rajani yaitu untuk hidup menjaga kekudusan, melekat dengan Tuhan melalui firman itu kita dikoreksi supaya dalam kehidupan ini terus menjaga kekudusan. Hidup kudus kita menjaga agar api Roh Kudus tetap menyala.
3. Buanglah dosa (Imamat 6:10-11)
Jauhilah abu dari mezbah setelah pembakaran artinya hidup kita terus terjaga, dan tidak membiarkan dosa menempel justru kita harus membuangnya. Galatia 5:19-21, buanglah segala sampah-sampah yang mengotori hidupmu, agar tidak ada yang menghalangi hidup kita dan Roh Kudus terus menyala

PENUTUP
Kalau Roh Kudus terus menyala-nyala dalam hidup kita maka:
1. Hidup ini terasa nyaman, penuh dengan damai sejahtera dan sukacita.
2. Kita bisa melakukan amanat agung, menjadi messenger Tuhan untuk menjangkau jiwa.
3. Kita mempercepat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
Amin!

GEREJA YANG MISIONER

Kisah Para Rasul 2:46

 

Seratus dua puluh murid-murid Tuhan Yesus yang dilawat oleh Roh Kudus di loteng sebuah kamar di Yerusalem adalah cikal bakal dari Gereja Mula-Mula. Dampak dari pencurahan Roh Kudus membuat mereka unity dan rindu untuk terus berkumpul baik di Bait Elogim maupun di rumah-rumah untuk mendapatkan pengajaran Firman Tuhan dan bersekutu. Jumlah orang-orang yang diselamatkan terus bertambah. Namun di saat itu juga Tuhan mengijinkan aniaya datang, sehingga mereka terserak ke bangsa-bangsa lain. Namun karena itulah justru Injil Keselamatan diberitakan kemana-mana, menggenapkan Amanat Agung Tuhan (Matius 28:18-20, Markus 16:17-20). Mereka menjadi Gereja yang Misioner, akibat dari pencurahan Roh Kudus.

Gereja yang Misioner memiliki ciri :

  1. Cara Hidup Jemaat Berubah
  • Jemaat hidup dalam ketekunan baik jasmani – rohani, Sehati terlepas dari perbedaan yang ada, Suka bersekutu (baik di ibadah Raya maupun dalam COOL / Cell Grup, Gembira, Tulus Hati, Tidak munafik dan suka bersaksi.
  1. Kehidupan Jemaat Berdampak
  • Hidupnya memiliki tujuan, yaitu untuk menggenapi Amanat Agung Tuhan.
  • Keberadaan mereka memberikan dampak positif kepada orang- orang di sekeliingnya, bahkan membuat orang-orang bertobat dan diselamatkan.
  • Ada Kuasa Mujizat menyertai mereka.

Penutup

Pentakosta yang ketiga akan terjadi lebih dashyat dari Pentakosta yang sebelumnya, oleh karena itu kita harus terlibat menjadi Gereja yang Misioner dengan mempersiapkan diri di dalam COOL, karena COOL adalah Gereja dalam bentuk yang paling sederhana dan nantinya akan menjadi ujung tombak dari Pentakosta ketiga. Amin!

MENGALAMI API ROH KUDUS

Kisah Para Rasul 2:3

 

Saat ini kita tengah berada dimasa Pentakosta yang ketiga, di mana Tuhan akan mencurahkan RohNya dengan dashyat yang nantinya akan membawa kita ke penuaian terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Jikalau kita melihat ke kisah sebelum Pentakosta yang pertama terjadi, ternyata ada sebuah kejadian yaitu penggantian Yudas Iskariot oleh Mathias sebagai Rasul. Apa yang terjadi saat itu menggambarkan tentang siapa yang akan menerima lawatan Tuhan di Pentakosta yang ketiga ini.

  1. Yang mentaati Firman Tuhan (Kisah Para Rasul 1:20)
  • Firman Tuhan harus digenapi dan ditaati. Walaupun tidak mudah karena terkadang apa yang Tuhan kehendaki berlawanan dengan kehendak atau keinginan kita. Untuk mengalami api Roh Kudus, hiduplah di dalam ketaatan kepada Firman Tuhan!
  1. Yang setia mengikuti Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 1:21-22)
  • Matias terpilih karena ia memiliki salah satu kriteria yang diharuskan yaitu yang ada Bersama-sama sejak Baptisan Yohanes sampai Tuhan Yesus naik ke Surga. Artinya ia setia, dan demikian pula kita harus setia jikalau ingin mengalami Api Roh Kudus karena kita tidak tahu kapan waktuNya tiba, dan jikalau kita tidak setia kita bisa saja undur dari Tuhan.
  1. Yang hanya mengandalkan Tuhan (Kisah Para Rasul 1:23-26)
  • Dipilih oleh Undi artinya tidak ada campur tangan manusia dan mengandalkan Tuhan. Ketika kita mengandalkan Tuhan, maka kita harus memiliki kerendahan hati untuk tunduk kepada keputusan dan kehendakNya. Mereka yang akan mengalami api Roh Kudus adalah mereka yang mau merendahkan diri di hadapanNya.

Penutup

Setelah peristiwa penggantian Yudas oleh Matias, maka terjadilah pencurahan Kuasa Roh Kudus. Saat hidup kita sebagai murid-murid Kristus dipenuhi oleh ROh Kudus, maka kita akan menjadi hidup ini dengan Kuasa! Selamat mengalami Pentakosta yang Ketiga! Amin!