(Lagi – lagi) The Passion Of The Christ (2)

3. Pengalaman Nonton The Passion of The Christ
Gue sudah nonton film ini (total dengan kemarin di TV) empat kali. Waktu awal2 gue nonton, sempet sampai nangis…ngga tega gitu loh …:D
Menurut ilmuwan, kesahihan peyiksaan dalam film ini dengan yang asli dialami oleh Yesus Kristus, hanya mencapai beberapa puluh persen saja….dengan kata lain, yang benar-benar dialami oleh Yesus masih jauh lebih berat. Busseeetttt… Tapi satu hal yang gue suka dari film ini adalah sinematografinya. Angle-angle yang diambil…..slow motionnya, special efeknya, semua membuat gue kagum. Sebuah film yang bagus! Empat jempol untuk Mel Gibson.

4. Mengenai Penyaliban Yesus Kristus
Untuk apa Yesus mengalami semua itu? Segala penyiksaan, hinaan, cacian …. Untuk apa? Dia bisa saja memanggil pasukan malaikat di surga untuk menyapu bersih seluruh imam2 dan para antek2nya itu. Dia bias saja menolak cawan penyiksaan ini. Kenapa? Pengorbanan Yesus adalah sesuatu yang jauh2 hari telah dinubuatkan oleh para nabi2 Israel. Tercatat di Alkitab, Yesaya telah menulis nubuatan mengenai Yesus 700 tahun sebelum Yesus Lahir. Ini ayatnya, dari Yesaya 53 :
1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Bersambung………

(Lagi – lagi) The Passion Of The Christ (1)

Jumat kemarin, tanggal 25 Maret 2005, umat Kristiani memperingati hari wafatnya Yesus Kristus (Paskah). Peringatan ini sangat penting dalam konteks keimanan orang Kristen, karena inti dari pengajaran Injil ada dalam kejadian penyaliban dan kebangitan Yesus Kristus.

Tahun ini ada sesuatu yang luar biasa dalam perayaan Paskah ini. Trans TV, salah satu stasiun TV swasta baru di Indonesia menyiarkan film The Passion of The Christ, sebuah film fenomenal karya Mel Gibson, di hari Jumat jam delapan malam, tanpa iklan sama sekali. Sebuah hal yang luar biasa, mengingat pemasukan utama TV swasta adalah iklan. Belum lagi biaya hak siar yang tentunya sangat mahal karena film ini belum lama muncul di bioskop.

Ada beberapa hal yang menarik perhatian gue mengenai seluruh kejadian ini, dan gue mau sharingkan di sini.

1. Mel Gibson
Siapa yang ngga kenal beliau? Dia salah satu artis besar Amerika. Selain ganteng, film-film yang dibintanginya bukan film sembarangan. Di saat dia berinisiatif membuat film The Passion, semua orang kaget, dan apalagi setelah melihat skenarionya, bos-bos film Amerika, yang sebagian besar Yahudi, menentang dan menolak untuk membiayai, bahkan mendistribusikan film ini. So,…Mel harus membiayai sendiri film ini dari kocek dia sendiri, dan ternyata perbuatannya tidak sia-sia, karena seperti yang dilansir majalah Forbes, saat ini dia menjadi actor paling kaya di dunia dengan kekayaan total mencapai 720 juta dollar Amerika! Kalau dalam rupiah berarti sekitar Rp. 6.840.000.000.000 — enam triliun rupiah! Busset, banyak banget nolnya. Menurut Forbes, 600 juta dollar dia peroleh hanya dari film The Passion saja.

2. Film The Passion Of The Christ
Film ini sangat ditentang karena menurut orang Yahudi film ini berbau anti Yahudi. Memang kalau kita lihat dalam film ini, the bad guy nya adalah para Imam Yahudi dan antek2nya, tapi ya itu kenyataan dalam sejarahnya tokh? Dan menurut gue ngga ada di dalam film ini bagian mengenai orang Yahudi yang terlalu dilebih-lebihkan.
Setelah gagal diboikot oleh bos-bos film Amerika, film ini beredar ke seluruh dunia. Uniknya, beberapa Negara Islam yang biasanya anti terhadap film2 yang berbau barat dan kekristenan, mengijinkan film ini diputar di negaranya. Uni Emirat Arab sebagai salah satu contoh, mengijinkan film ini diputar di bioskop2 mereka. Mengapa mereka mau? Karena mereka piker, karena film ini sudah membuat berang orang2 Yahudi, berarti film ini anti Yahudi, senafas dengan sikap sebagian besar negara2 Arab.
Ngga ketinggalan, di Indonesia pun film ini sempat diputar di bioskop, walau ngga lama.

Bersambung………

Apakah Tujuan Hidup Kita ?

Apakah tujuan hidup kita?
Kita dilahirkan … bertumbuh dewasa, dari bayi sampai dengan sekarang.
Kita sekolah, belajar ke jenjang yang lebih tinggi.
Lulus lalu bekerja, dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya…..
Lalu kita menikah…..memiliki anak.
Kita membesarkan anak kita … dan terus bekerja mencari uang….
Tak terasa kita mengawinkan anak kita …. Lalu datanglah cucu-cucu kita.
Cucu? Wah kita bertambah tua…..lalu kita pensiun, bertambah tua sampai pada suatu hari kita meninggal…..

Lalu Apa?

Beberapa orang mengatakan bahwa mereka ingin kaya, sehingga mereka mereka berusaha segiat mungkin untuk kaya. Mulai dari belajar sungguh, sampai kerja membanting tulang. Beberapa mengambil jalan pintas dan menjadi kaya……

Lalu apa?
Setelah Kaya ngapain?

Apakah tujuan hidup kita sebenarnya?
Apakah hidup kita memiliki tujuan?
Atau kita hanya setitik debu dalam semesta yang hanya menjalani siklus hidup ini ….kita lahir dan kita mati …..tanpa mengerti makna hidup ini …. apakah hanya itu?

…..
well, pertanyaan – pertanyaan di atas mungkin terlalu dalam buat kita semua, tapi sesungguhnya sangat realistis….karena kita semua sekarang tengan menjalani kehidupan,….. kita tengah meniti sesuatu …… dan pertanyaan-pertanyaan di atas sangat bisa kita tanyakan kepada diri kita sendiri, …dan mulai menguji apakah sesungguhnya kita memiliki tujuan hidup …….?

Selamat Jalan Kang Harry

Bangsa ini kehilangan kembali salah satu anak terbaiknya.

Memang gue ngga kenal pribadi sama beliau, tapi tulisannya yang sering muncul di Kompas Minggu selalu gue tunggu, pantesan sudah sebulan lebih tulisannya ngga muncul di Kompas.

Tulisan2nya selalu lucu dan seperti biasa kritis – menyindir kalangan2 berkuasa.

Duh, gue bakal kehilangan banget sama tulisan-tulisannya.

Well, selamat jalan Kang,

Kecewa

Kecewa adalah hal yang sangat manusiawi.
semua orang pernah kecewa, dari petani sampai presiden, pasti pernah kecewa dalam hidupnya.
 
Wajar sih kalau manusia bisa kecewa, tapi sangat tidak wajar kalau kecewa itu bertumpuk sampai menjadi kemarahan dan kebencian. Apalagi kalau kemarahan dan kebencian itu akhirnya menjadi suatu tindakan.
 
Gue akhir2 ini banyak belajar mengenai kecewa, karena Tuhan ijinkan gue melihat dari dekat orang yang kecewa itu bagaimana.
 
Kecewa bisa membuat orang berubah 180 derajat. Seluruh kepribadiannya bisa tertutup oleh rasa kecewa ini. Yang tadinya menyenangkan bisa jadi menyebalkan.
 
Di saat kita kecewa, kecewa itu akan merampas perasaan sukacita kita, dan tidak berhenti sampai di situ, kecewa juga ikut mempengaruhi suasana dan perasaan orang  yang berada di sekeliling kita.
 
Kecewa harus dibereskan, dan satu-satunya cara untuk membereskan perasaan tersebut adalah untuk mau mengampuni, menerima kenyataan yang ada, belajar daripadanya, dan melanjutkan kembali hidup.
 
Jangan mau kecewa terlalu lama, apalagi sampai numpuk, ngga enak dan dampaknya kemana-mana. Ayo cepat beresin.
 


Jule Dan Istri (baru)nya Wida. Maksudnya baru itu di sini adalah baru nikah hehehe Jule itu temen baik gue waktu SMA 5. Berandal kelas, asli preman, 100 % hehehe. Dulu suka ngasih cimeng, dia suka sumputin di dalam kaus kakinya, busseet sori aja dah, biar cimeng kalau dari kaos kaki ddia malesss banget! 😀 tapi itu dulu, sekarang Jule sudah jadi Pak Haji, Wida juga katanya sudah Hajjah hehehe


Jule Dan Istri (baru)nya Wida. Maksudnya baru itu di sini adalah baru nikah hehehe Jule itu temen baik gue waktu SMA 5. Berandal kelas, asli preman, 100 % hehehe. Dulu suka ngasih cimeng, dia suka sumputin di dalam kaus kakinya, busseet sori aja dah, biar cimeng kalau dari kaos kaki ddia malesss banget! 😀 tapi itu dulu, sekarang Jule sudah jadi Pak Haji, Wida juga katanya sudah Hajjah hehehe