Yakobus 4:17
Memasuki tahun yang baru biasanya orang-orang memiliki resolusi dalam hidupnya, dengan cara mengagendakan rencana-rencana baru, yang tentunya mendatangkan hal hal yang baik dalam hidupnya. Masalahnya adalah seringkali banyak orang gagal merealisasikannya karena menunda-nundanya (lebih suka melakukannya “besok”), sehingga ia gagal mewujudkan resolusi (=prokrastinasi; pro=maju/ke depan/lebih menyukai, crastinus=besok). Orang yang suka menunda-nunda artinya ia adalah orang yang:
1. MALAS (Ams.10:4,26:13-14)
• Jika mengalami kegagalan, hentikan menyalahkan Tuhan tidak menyertai atau menyalahkan kuasa gelap terlalu kuat, dll. Selagi bisa dilakukan hari ini, lakukanlah! (Ibr.4:7); jangan tunda sampai besok.
2. TIDAK MEMILIKI IMAN (Mat.25:1-13)
• Sama-sama menantikan Tuhan (berkat, pertolongan, kedatangan, dll), tapi ada bedanya, yaitu mengimani atau tidak. Yang mengimani, selalu berjaga jaga, tidak lalai / teledor / larut dalam kekecewaan / menunda-nunda rohnya menyala.
3. KEHILANGAN MOMENTUM (Yak.1:6-8)
• Dalam segala hal kita harus memiliki pertimbangan yang matang, tapi jika terus menerus berpikir untung-rugi, sampai kemudian tidak melangkah / mengambil keputusan / menunda-nunda, maka akhirnya pasti merugi juga.
• Penyebabnya bisa saja karena: Lambat dikerjakan / hilang kesempatan / semangat pudar / dll.
PENUTUP
Sebagai orang-orang yang disertai Tuhan, kita harus bertanggungjawab atas kewajiban, pekerjaan, dan pelayanan kita. Jangan menjadi pribadi yang suka mengulur-ulur waktu. Sesungguhnya penundaan adalah sikap yang tidak menghargai Tuhan dan sesama. Jangan menunda untuk bertobat. Jangan menunda untuk menyelesaikan masalah. Jangan menunda untuk minta maaf. Jangan menunda untuk memulai suatu hal yang positif. Amin!