DEWASA ROHANI PART 1
Efesus 4:13
Sebagaimana halnya pertumbuhan seoran anak, sejak dari lahir kemudian bertumbuh secara usia, berkembang baik fisik maupun jiwanya menuju dewasa, demikian pula kita sebagai manusia rohani bertumbuh, sejak kita lahir baru dan menjadi “bayi rohani”, bertumbuh menjadi “anak rohani” dan akhirnya “dewasa rohani”. Proses ini tidak berjalan dengan instan, namun melewati sebuah proses.
Kedewasaan rohani tidak diukur dari berapa lamanya seseorang menjadi Kristen, tetapi diukur kedekatan orang tersebut dengan Tuhan dan bagaimana ia menghasilkan buah-buah dari kehidupannya. Ciri-ciri orang yang belum dewasa rohani adalah :
- Tidak mau makanan yang keras (1 Korintus 3:2)
Makanan keras bagi manusia rohani kita adalah Firman Tuhan yang menegur, menasehati dan memperingatkan. Topik seperti ini tidak nyaman bagi mereka yang masih “bayi rohani”
- Egois dan Emosional (1 Korintus 3:3)
Mereka yang belum dewasa rohani senang mencari perhatian orang, belum dapat mengontrol emosi dan kurang dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga sering terjadi perselisihan.
- Kurang mengucap syukur (Ayub 2:9-10)
Karena belum dewasa, mereka akan selalu menuntut dan mengeluh. Tidak pernah puas akan apa yang diterima kalau tidak sesuai dengan keinginannya sendiri, dan gampang bersungut-sungut.
- Tidak tahan terhadap ujian (2 Korintus 13:5)
Saat menghadapi masalah / persoalan, cenderung untuk lari dan menghindar dibandingkan menghadapinya. Lebih suka berada di comfort zone.
PENUTUP
Kita semua akan bertambah tua, namun untuk menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Marilah kita periksa keadaan diri kita, apakah di dalam diri kita masih ada ciri-ciri orang yang belum dewasa rohani. Lewatilah proses pendewasaan rohani, walaupun tidak nyaman namun kita akan bertumbuh dan semakin lagi diubahkan Tuhan menjadi serupa dengan Dia. Amin!