KELUARGA YANG BERBAHAGIA

Mazmur 128:1-6

Tuhan mau supaya semua anak-anakNya hidup berbahagia. Kenyataannya, banyak orang Kristen yang hidup tidak Bahagia, dan bahkan keluarga serta pernikahan mereka hacur karena perceraian. Data statistic Indonesia menunjukan bahwa setiap tahunnya angka perceraian selalu meningkat. Secara umum, penyebab perceraian adalah masalah ekonomi, perbedaan prinsip, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga dan terlalu sibuk dengan media social.

Firman Tuhan menunjukan bahwa Ia membenci perceraian (Matius 19:6, Roma 7:1-3 dan 1 Korintus 7:10-11). Sejak masa penciptaan, Tuhan menghendaki manusia untuk berkeluarga dan mencurahkan KuasaNya turun atas rumah tangga.

Keluarga yang berbahagia adalah jika suami (ayah) dan istri (ibu) dan anak-anak memiliki sikap takut akan Tuhan dan mengikuti jalan-jalanNya. Ketika semua anggota Keluarga belajar untuk menghormati Tuhan dan FirmanNya, maka sikap tersebut akan berpengaruh terhadap karakter setiap individu dan juga terhadap cara satu sama lain berinteraksi dalam keluarga.

Beberapa sikap yang menunjukan rasa tidak takut kepada Tuhan dalam sebuah keluarga :

  1. Suami (Ayah)

    Otoriter, menghakimi, tidak sabar, mudah menyalahkan, malas bekerja dan kasar.

  2. Istri (Ibu)

    Perkataannya pedas / menusuk, suka menghakimi, menyebalkan, tidak sabar, cerewet sehingga menimbulkan amarah dan perpecahan.

  3. Anak

    Menyakiti orang tua, memberontak /melawan orang tua, berbohong.

Penutup

Jadilah keluarga yang berbahagia sesuai dengan apa yang menjadi kerinduan Tuhan. Jadikanlah COOL sebagai sebuah tempat di mana kita bisa memperlihatkan dan meneladani keluarga yang berbahagia. Amin!

BERSEPAKATLAH!

Matius 18:18-20

 

Titik pusat dr kehidupan kekristenan terletak pada Doa. Doa bukan saja menjadi sebuah sarana kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan, tapi juga menjadi sarana Tuhan untuk menyatakan kuasaNya. Penuaian jiwa akan sangat tergantung kepada doa-doa orang percaya.

Tuhan Yesus mengajarkan sebuah prinsip penting mengenai doa, bahwa doa haruslah dinaikan dalam sebuah kesepakatan, karena dimana ada kesepakatan dan unity antara minimal 2 orang, maka Tuhan hadir di tengah2 mereka dan kehadiran Tuhanlah yang akan memastikan jawaban doa-doa kita.

Apa saja yang terjadi ketika di antara orang percaya terjadi kesepakatan / unity ?

  1. Doa dijawab (Yakobus 5:16b)
  • Doa yang dinaikan oleh orang benar mendatangkan kuasa yang besar. Ornag benar adalah orang yang sudah dibenarkan dan menerima karunia keselamatan dari Kristus.
  • Jika satu orang benar saja berdoa KuasaNya sudah besar, apalagi jika orang-orang benar berkumpul dan bersepakat dalam sebuah unity berdoa, luar biasa dashyat kuasaNya.
  • Tuhan mencari orang-orang percaya yang mau bangkit meresponi kerinduan hati Tuhan yaitu jiwa-jiwa.
  1. Penuaian Jiwa terjadi (kisah Para rasul 2:46-47 dan Kisah Para Rasul 1:8)
  • Saat orang-orang Kristen berseukut satu sama lainnya, maka pengurapan surgawi turun untuk memberkati dan membuat mereka menjadi berkat bagi orang lain.
  • Unity seperti inilah yang disukai oleh Tuhan dan jalan bagi penuaian jiwa terbuka demi keselamatan orang-orang yang terhilang melalui kehidupan setiap orang percaya.

Penutup

Tuhan menyukai unity / kesepakatan. Jika kita bersepakat (khususnya dalam melakukan kehendak Tuhan dan dalam segala aspek kehidupan kita) maka Tuhan akan buat kita berhasil di dalam kehidupan ini. Namun demikian jangan lupa untuk tetap mengandalkan Tuhan (Yeremia 17:7-8) dan mintalah Roh Kudus untuk terus mengurapi kita. Amin!

KESATUAN HATI DALAM KEBERSAMAAN

Mazmur 133:1-3

Salah satu kunci untuk mengalami promosi dari Tuhan adalah kemauan dan kesiapan untuk bekerjasama. Bekerjasama di sini tentunya bukan berarti kompromi atas sesuatu yang tidak baik, tetapi bekerja sama untuk membangun sesuatu yang baik.

Setiap kerjasama membutuhkan kesadaran dan pengertian, bahwa setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Artinya kita tidak dapat berdiri sendiri. Kesatuan hati dan kebersamaan adalah saling melengkapi satu sama lain demi kemuliaan nama Tuhan. Manfaat kesatuan hati dan kebersamaan :

  • Memberikan hasil yang lebih baik
    • Pekerjaan yang dihasilkan dari kerjasama atas suatu visi dan misi yang jelas pasti lebih baik dibandingkan dengan yang dihasilkan seorang diri. (Pengkotbah 4:12)
    • Contohnya adalah pada kisah Musa di saat ia mengangkat tongkat dan tangannya agar Israel menang dalam peperangan.
  • Mengikis Kesombongan
    • Ketika seseorang menghasilkan sesuatu seorang diri, kemungkinan dirinya untuk menjadi sombong lebih besar.
    • Kebersamaan dapat menekan timbulnya kesombongan karena hasil yang didapat adalah hasil dari pekerjaan bersama.
  • Membentuk Karakter
    • Setiap manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita memiliki kekurangan agar dapat belajar dari orang lain, dan kita memiliki kelebihan agar dapat membantu mereka yang berkekurangan sambil belajar untuk tetap rendah hati.
    • Proses belajar, jatuh bangun, tertekan, itulah yang akan membentuk karakter kita.
  • Menjadi tidak egois
    • Kita dibentuk Tuhan untuk menjadi prajurit-prajurit Tuhan yang tangguh, di mana prajurit juga terlatih untuk mendahulukan kepentingan orang lain / kepentingan orang yang banyak.
    • Tuhan mau kita belajar menerima dan menghargai orang lain.

Penutup

Sebagai umat Tuhan dan bagian dari KerajaanNya, kita harus bisa untuk bekerjasama satu dengan yang lain, kita harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing untuk mencapai apa yang Tuhan kehendaki, yaitu “Kesatuan Hati’ ( Yohanes 17:22). COOL adalah wadah yang tepat untuk kita bersama-sama belajar mengenai Kesatuan Hati, agar dapat tumbuh bersama dan nantinya memenangkan jiwa untuk hormat dan kemuliaan Tuhan, Amin.

IMAN MENENTUKAN KEBAHAGIAAN DALAM KELUARGA

1 Yohanes 5:4-5

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman adala mata untuk melihat apa yang tidak kelihatan. Iman adalah faktor penentu dalam banyak hal di hidup kita baik secara pribadi ataupun di dalam keluarga. Kebahagiaan suatu keluarga bukan ditentukan oleh banyaknya harta kekayaan atau fasilitas yang mereka miliki, namun ditentukan oleh iman yang dimiliki oleh keluarga tersebut.

Keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang beriman kepada Tuhan. Mengapa?

1. Karena iman adalah dasar sebuah keluarga untuk mengambil keputusan yang benar. (Ibrani 11:24-25)

  • Musa mengambil keputusan yang tepat untuk kembali kepada bangsa dan Tuhannya.
  • Keputusannya ini menjadikan dia dipakai Tuhan dengan dashyat dan luar biasa untuk membawa jemaat Tuhan keluar dari Mesir.
  • *Keluarga akan bahagia jika mengambil keputusan bersama berlandaskan iman.

2. Karena iman sangat menentukan karakter dan sifat orang –orang di dalam keluarga. (Lukas 19:8)

  • Zakeus adalah seorang yang pelit dan cinta uang, namun itu semua berubah ketika ia berjumpa dengan Tuhan dan percaya kepadaNya. Karakter seseorang berubah ketika imannya tumbuh.
  • Hal yang sama juga terjadi dengan Paulus, seorang pembunuh dan pembenci pengikut Yesus yang berubah ketika Tuhan menjamah dia.
  • Keluarga akan bahagia jika semua memiliki karakter Ilahi yang bersumber dari iman setiap anggota keluarga kepada Tuhan.

3. Karena iman memberikan kekuatan saat goncangan menerpa sebuah keluarga (2 Tesalonika 1:4)

  • Setiap kita tidak bisa menghindar dari masalah. Kemampuan untuk tetap bertahan ketika goncangan datang sehingga bisa menjadi kuat dan keluar sebagai pemenang ditentukan seberapa besar imannya kepada Tuhan.
  • *Keluarga akan bahagia ketika pencobaan dan masalah datang, setiap anggota keluarga karena imannya, bisa saling menguatkan dan meneguhkan satu sama lain.

Penutup

Apapun yang saat ini tengah kita hadapi dalam hidup, jangan sampai kita melepaskan iman kita kepada Tuhan. Firman Tuhan dalam Roma 14:23 bahkan mengatakan bahwa apapun yang kita lakukan tanpa iman adalah dosa. Oleh karena itu marilah kita perkuat iman kita kepada Tuhan, topanglah satu sama lain dalam kelurga sehingga tantangan apapun yang dihadapi dapat dilalui dan memberikan kebahagiaan kepada kita. Amin!!