SADAR DAN BERJAGA-JAGA

1 Petrus 5:8

 

Satu nubuatan mengenai Tuhan Yesus yang pasti belum digenapi adalah mengenai kedatanganNya yang kedua. Kita semua orang percaya saat ini tengah menanti-nantikan kedatanganNya. Sikap dan perbuatan kita selama masa penantian inilah yang nantinya akan menentukan apa yang akan kita terima di hari kedatangannya kelak.

Dari Firman di atas, sikap yang benar di saat kita menantikan kedatangan Tuhan adalah :

  1. Sadar
  • Kita harus sadar siapa diri dahulu dan siapa diri kita saat ini di hadapan Tuhan. (Roma 3:23 dan Roma 6:23)
  • Kita juga harus sadar akan tugas yang kita emban (1 Petrus 2:9)
  • Kita juga harus sadar bahwa kita berharga di mata Elohim (Yesaya 43:4)
  • Kita juga harus sadar akan status dan arti status kita (Yohanes 1:12)
  1. Berjaga-jaga
  • Artinya kita dalam keadaan tidak tertidur, dala keadaan siaga karena waktu kedatanganNya tidak kita ketahui. (Markus 13:31-37, 1 Tesalonika 5:6)
  • Berjaga-jaga supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan (Matius 26:71)
  • Berjaga-jaga dalam menghadapi serangan Iblis (1 Petrus 5:8)
  • Berjaga-jaga dalam menantikan tuntunan Tuhan (Habakuk 2:1)
  • Berjaga-jaga adalah sikap yang dikehendaki Tuhan (Lukas 12:37)

Penutup

Marilah kita hidup dalam keadaan sadar dan berjaga-jaga setiap hari, dan senantiasa dalam tuntunan Roh Kudus sehingga kita hidup dalam kebenaran, kesetiaan dan dalam iman. Amin!

C O O L – 12 Agustus 2008

Siapakah diri kita sebenarnya? Apakah identitas kita yang sesungguhnya? Bagaimana status kita di dalam hidup ini, baik di hadapan Tuhan ataupun di hadapan manusia? Apakah kita orang benar?

SIAPA ANDA SEBENARNYA
Zakaria 7:8-10

Ketika masa-masa sulit datang, seringkali kita tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Tekanan dan kebimbangan akibat pikiran sering kali membuat keputusan-keputusan yang diambil bukan lagi berdasarkan kepada Kebenaran Firman Tuhan, bahkan pada akhirnya berkompromi dengan status kita sebagai orang benar. 2 Korintus 5:21 mengatakan bahwa karena Tuhan Yesus kita telah dibenarkan, sehingga kita menjadi pelaku dan pelaksana hukum yang benar. Tidak ada orang yang mengaku dirinya sebagai orang benar kalau ia tidak melaksanakan hukum yang benar.

Continue reading “C O O L – 12 Agustus 2008”