Satu nubuatan mengenai Tuhan Yesus yang pasti belum digenapi adalah mengenai kedatanganNya yang kedua. Kita semua orang percaya saat ini tengah menanti-nantikan kedatanganNya. Sikap dan perbuatan kita selama masa penantian inilah yang nantinya akan menentukan apa yang akan kita terima di hari kedatangannya kelak.
Dari Firman di atas, sikap yang benar di saat kita menantikan kedatangan Tuhan adalah :
Sadar
Kita harus sadar siapa diri dahulu dan siapa diri kita saat ini di hadapan Tuhan. (Roma 3:23 dan Roma 6:23)
Kita juga harus sadar akan tugas yang kita emban (1 Petrus 2:9)
Kita juga harus sadar bahwa kita berharga di mata Elohim (Yesaya 43:4)
Kita juga harus sadar akan status dan arti status kita (Yohanes 1:12)
Berjaga-jaga
Artinya kita dalam keadaan tidak tertidur, dala keadaan siaga karena waktu kedatanganNya tidak kita ketahui. (Markus 13:31-37, 1 Tesalonika 5:6)
Berjaga-jaga supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan (Matius 26:71)
Berjaga-jaga dalam menghadapi serangan Iblis (1 Petrus 5:8)
Berjaga-jaga dalam menantikan tuntunan Tuhan (Habakuk 2:1)
Berjaga-jaga adalah sikap yang dikehendaki Tuhan (Lukas 12:37)
Penutup
Marilah kita hidup dalam keadaan sadar dan berjaga-jaga setiap hari, dan senantiasa dalam tuntunan Roh Kudus sehingga kita hidup dalam kebenaran, kesetiaan dan dalam iman. Amin!
Yosua adalah hamba Tuhan yang setia, yang menyertai Musa selama keluar dari Mesir hingga menjelang masuk ke Tanah Perjanjian. Yoshua kemudian dipilih Tuhan untuk mengganti Musa dan memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Yosua adalah seorang loyal pada pemimpin dan memiliki roh yang menyala-nyala bagi Tuhan. Tuhan memberikan janji yang luar biasa bagi Yosua, Tuhan berjanji untuk menyertai dan memberkati Yosua kemanapun ia pergi (Yosua 1:3). Tentunya kita juga ingin mengalami hal ini, oleh karena itu mari perhatikan hal-hal berikut ini :
Selalu jaga hati kita (Yosua 1:6)
Hati kita menentukan pikiran, perasaan dan kehendak kita. Hati adalah sumber keputusan dan keinginan kita. Jagalah hati agar tetap tetap memiliki keteguhan untuk terus maju dan melakukan Firman Tuhan.
Cara kita menjaga hati adalah :
Selalu mengucap syukur dalam segala hal (1 Tesalonika 5:18)
Selalu memiliki pikiran yang positif (Filipi 4:8)
Cepat untuk mengampuni kesalahan orang lain (Markus 11:25)
Selalu jaga tindakan / perbuatan kita (Yosua 1:7)
Kita harus berkomitmen untuk melalukan apa yang Firman Tuhan katakan. Ketika kita bertekun melakukan apa yang Tuhan Firmankan maka Tuhan akan mampukan kita untuk menjaga perbuatan kita.
Selalu jaga ucapan / perkataan kita (Yosua 1:8)
Berhati-hatilah dengan setiap ucapan kita karena perkataan kita dapat mempengaruhi kehidupan kita (Matius 12:26) dan juga kehidupan orang lain.
PENUTUP
Lakukan seperti apa yang Yosua lakukan, maka penyertaan Tuhan yang ajaib berlaku atas kehidupan kita. Ketahuilah bahwa mata Tuhan selalu mengawasi langkah-langkah kehidupan kita. Amin!
Hidup kita , seperti yang digambarkan oleh Rasul Paulus, seperti sebuah pertandingan, dimana diujungnya terdapat garis finish. Dan orang yang menang melalui garis finish tersebut dengan memelihara iman mereka
MENCAPAI GARIS AKHIR
2 Timotius 4:7
Hidup kita , seperti yang digambarkan oleh Rasul Paulus, seperti sebuah pertandingan, dimana diujungnya terdapat garis finish. Dan orang yang menang melalui garis finish tersebut dengan memelihara iman mereka.
Pertandingan atau perlombaan, berarti kita bicara soal jalur atau lintasan yang harus dilalui, dan garis finish , peserta yang tidak berhasil melalui jalur yang ada dan mencapai garis finish pasti akan dianggap gagal.
Luke 1:37
“For with God nothing will be impossible.”
You may have heard from friends or seen in Christian books the popular question, “What would Jesus do?” It is a question Christians are taught to ask themselves when faced with a problem.
But when you ask yourself, “What would Jesus do?” in any situation, it is subject to your own interpretation and theology. For example, if you are from a church that doesn’t believe that Jesus heals today, you may think that this is how Jesus would pray for the sick, “O Father, give him patience to endure his sufferings,” and proceed to pray that way for a sick person. So when you try to think of what Jesus would do, you are going back to your flesh!
Kehidupan kita selalu diperhadapkan kepada dua pilihan, yaitu positif atau negatif, berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian. Semua orang pasti ingin memilih hasil yang positif daripada negative.
POSITIF ATAU NEGATIF?
Ulangan 11:26-27 dan Ulangan 30:15-19
Kehidupan kita selalu diperhadapkan kepada dua pilihan, yaitu positif atau negatif, berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian. Semua orang pasti ingin memilih hasil yang positif daripada negative. Namun kehiudpan yang kita jalani tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kadang-kadang hal yang negative menurut kita ternyata dapat menghasilkan hal positif (Roma 8:28)
Yang bisa menentukan hasil yang positif atau negative bagi kita ternyata bukanlah keadaannya, namunsikap kita dalam menghadapinya. Kalau kita bersikap positif, tentunya hasilnya akan positif walaupun keadaaanya negative bagi kita. Oleh karena itu pilihannya ada pada kita, bagaimanakah kita mau bersikap.
Keadaan | Sikap | Hasil
——————————————————————
Sikap seperti apakah yang akan kita pilih? Jikalau Tuhan mengijinkan keadaan negative terjadi di dalam hidup kita, bagaimanakah sikap positif yang harus kita kembangkan?
Inilah hal-hal positif yang harus dilakukan jika kita menghadapi keadaan yang tidak enak / negative:
1. Mengucap Syukur ( Efesus 5:20 dan 1 Tesalonika 5:18 )
Seringkali kita sulit mengucap syukur pada saat keadaan terjepit, dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun kita harus selalu senantiasa mengucap syukur atas apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita. Di saat keadaan sulit, lihatlah kehidupan kita, temukanlah kebaikan Tuhan yang telah ia lakukan di dalam hidup kita, dan mulailah mengucap syukur. Kuasa Ucapan Syukur akan membuka pintu bagi kita untuk memperoleh apa yang tidak kita miliki, dan melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan.
2. Tetap Memiliki Pengharapan ( Ibrani 6:19 )
Kuatkanlah kepercayaan kita kepada Tuhan terutama di saat kita lemah menghadapi badai hidup. Pengharapan itu seperti sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, meskipun keadaan tidak nyaman bagi kita. Dan pengharapan itu harus berdasarkan kepada Janji Tuhan yang Ia nyatakan kepada kita melalui FirmanNya. Jika kita kehilangan pengharapan, maka kita akan semakin lemah dan putus asa, sehingga apapun langkah hidup, kita akan semakin salah dan tidak memiliki tujuan. Perkatakanlah janji Tuhan dalam hidup kita agar kita semakin kuat di dalam pengharapan kita kepada Tuhan. ( Roma 8:25 )
3. Cari Kehendak Tuhan ( 1 Samuel 30:8 )
Saat mengalami keadaan terjepit, Daud tidak mencari kehendak manusia. Namun Ia mencari baju efod (baju yang dipakai oleh seorang Imam pada waktu ia mencari kehendak Tuhan). Setelah Daud mengetahui apa kehendak Tuhan barulah ia bertindak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Seringkali di saat keadaan terjepit dan tidak baik, kita lebih cenderung untuk melakukan apa yang sesuai dengan keinginan kita, tetapi Daud mengajarkan kepada kita untuk mencari kehendak Tuhan (Matius 6:9). Atau mungkinkah ada yang Tuhan mau kita bereskan dari kehidupan kita.
4. Bertindak Sesuai dengan kehendak Tuhan ( Yosua 1:8 )
Setelah kita mengetahui kehendak Tuhan, maka kita harus bertindak sesuai dengan apa yang Tuhan maksudkan bagi kita. Firman Tuhan mengatakan, ketika kita memegang janji Tuhan dan bertindak di dalamnya, maka kita akan berhasil dan beruntung, meskipun keadaan yang kita hadapi saat ini seolah-olah tidak baik. Jangan kita jemu2 untuk melakukan apa yang baik, yang sesuai dengan kehendak Tuhan, karena pada saatnya nanti kita pasti akan menuai jika tidak menjadi lemah. ( Galatia 6:9 )
PENUTUP
Hari-hari ini milikilah sikap yang positif saat menghadapi keadaan yang negative. Sikap positif akan membawa kita kepada kemenangan dan keberhasilan sesuai dengan tujuan Tuhan bagi kita. Tuhan akan membawa kita kepada jalan keluar (1 Korintus 10:13), namun kita harus melakukan apa yang menjadi bagian kita, yaitu bersikap positif. Amin