ANDA ORANG YANG TEKUN?

Ibrani 10:36

Ketekunan adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Orang percaya artinya adalah orang beriman, dan orang beriman harus bisa bertekun dalam segala keadaanya, khususnya dengan imannya. Semakin kita tekun, semakin kita bertumbuh dalam pengenalan kita pada Kristus. Di jaman now yang serba instan, makin banyak orang tidak tahan untuk bertekun, tidak tahan untuk menghadapi tantangan dan pergumulan hidup dan akhirnya lebih memilih zona nyaman atau cari aman. Ini bukanlah cara Tuhan, Tuhan pasti beri kita kemampuan untuk kita bertekun. Kita harus mengetahui bahwa :

  1. Ketekunan dihasilkan melalui kesengsaraan / problematika / masalah kehidupan (Roma 5:3-5)

    Orang yang takut dan menghormati Tuhan akan taat pada pimpinan Roh Kudus, ia akan menjadikan hidupnya sebagai saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8)

  2. Ketekunan dalam iman menghasilkan kekuatan / pertolongan dan bahkan mujizat dari Tuhan (Filipi 4:13, 1 Korintus 10:13)

    Tindakan kita untuk bertekun dalam iman kita kepada Tuhan dan berserah sepenuhnya kepadaNya pada akhirnya akan membawa kita kepada pertolongan yang kita butuhkan.

  3. Ketekunan bisa dilakukan dengan konsisten jika kita menyadari bahwa Elohim tidak tinggal diam dalam segala situasi kehidupan kita (Roma 8:28)

    Ketika kita menyadari dengan penuh bahwa Tuhan pun ada di dalam ketidaknyamanan dan penderitaan yang kita rasakan, maka kita akan memiliki kekuatan untuk bertahan (ketekunan) sampai kita mendapatkan apa yang kita nantikan dari Tuhan.

Penutup

Ketekunan berkaitan erat dengan kesetiaan dan kesetiaan adalah salah satu dari Buah Roh Kudus (Galatia 5:22-23). Orang yang tidak bisa bertekun artinya orang yang tidak setia dan orang percaya yang tidak setia tidak akan bertahan dalam kehidupan ini. Amin!

JADI ORANG SABAR

Amsal 16:32

 

Keberanian, Keperkasaan, Kerelaan Berkorban, dan Kesatriaan adalah sifat-sifat besar dari seorang PahlawanTapi dalam Amsal 16:32, ada sebuah sifatyang ternyata lebih besar dari kepahlawanan itu sendiri, yaitu sifat “Sabar”. Kalau kita lihat dari Tuhan Yesus sendiri, walaupun ia banyak melakukan mujizat, menyatakan kebaikan dan pertolongan bagi orang banyak dan tetap saja ia mengalami fitnah, cacian, ejekan, tetapi justru di kayu salib Tuhan Yesus melepaskan pengampunan bagi setiap orang yang sudah berlaku jahat padaNya. Itulah kesabaran yang luar biasa hebat.

Bagi kita orang Percaya, kesabaran adalah salah satu dari buah-buah Roh yang harus kita miliki (Galatia 5:22), oleh karena itu kita percaya oleh karena Roh Kudus kita bisa mejadi orang-orang yang sabart, yang dimampukan Tuhan untuk :

  1. Menjadikan “Kasih Karunia” sebagai dasar hidup kita. (Efesus 3:17, 1 Korintus 13:4-7)
  • Senantiasa melakukan perbuatan Kasih dalam setiap hal yang dilakukan.
  1. Melatih Kendali atas emosi (Efesus 4:2)
  • Kita harus bisa memiliki kendali atas emosi dan perasaan kita. Caranya adalah dengan terus belajar mempraktekan kasih dan sabar dalam setiap hari-hari kita.
  • Kita dapat melatih diri kita dalam hal apapun, baik rohani maupun jasmani. Selama kita melihat hidup sebagai kesempatan untuk melatih diri kita, maka kita akan terus memperbesar kapasitas kita.
  1. Meminta Kekuatan Roh Kudus setiap waktu (Efesus 3:16)
  • Ketika dalam situasi di mana kesabaran kita diuji, kita datang pada Roh Kudus dan meminta kekuatan serta kemampuanNya, pastilah Ia akan memberikannya kepada kita.

Penutup

Teladanilah kisah kehidupan Yesus dan Yusuf. Mereka benar-benar mengalami ujian kesabaran yang sangat sulit, namun pada akhirnya mereka menang. Sabar adalah masalah hati, berikanlah hati kita kepada Tuhan agar kita dapat diubahkan menjadi orang yang sabar. Amin!

MENGALAMI DAMAI SEJAHTERA

Yeremia 29:11

Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam kehidupan anak-anakNya, bahkan Ia merancangkan hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera. Namun mengapa masih banyak anak-anak Tuhan yang hidup tidak di dalam damai? Hal itu terjadi karena orang tersebut masih menjalani kehidupan seperti orang dunia, dengan cara dan pola pikir dunia, yaitu masih berdosa, masih khawatir, masih kurang beriman, masih kepahitan, masih berpikiran negatif, masih iri dan dengki. Hal yang kita harus lakukan agar kita bisa hidup di dalam damai sejahtera adalah :

  • Perhatikan dan lakukan perintah-perintah Tuhan (Yesaya 48:18)
    • Perhatikan dan lakukan perintah utama dari Tuhan (Matius 22:37-40)
    • Mengasihi Tuhan ditandai dengan kemauan mentaati kehendak Tuhan dan menjaga hidup yang kudus.
    • Mengasihi sesama ditandai dengan sikap m urah hati, sabar dan mau mengampuni.
  • Jangan pernah berhenti mengucap syukur (Filipi 4:6-7)
    • Sikap mengucap syukur bisa mengatasi rasa kecewa dan khawatir
    • Disiplinkan untuk selalu mengucap syukur “Baik” ataupun “Tidak Baik” kondisinya.
  • Teguhlah dalam iman
    • Karena Kuasa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan. (Efesus 3:20)
    • Karena Tuhan dapat melakukan mujizat yang tidak lazim sekalipun.
  • Selalu berpikir positif (Filipi 4:8-9)
    • Berpikiran negatif hanya menghasilkan stress dan bahkan bisa berkembang menjadi depresi.
    • Berpikiran positif membuat tubuh sehat (Amsal 17:22)
    • Apa yang kita pikirkan adalah pilihan kita, tidak bergantung kepada kondisi eksternal.
  • Buanglah sifat iri hati (Amsal 14:30)
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan ketengangan jiwa dan ketentraman.
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan kesehatan / kesegaran bagi tubuh.

Penutup

Tuhan Yesus adalah Raja Damai. Kedamaian kita bersumber daripadaNya. Semakin kita mendekat padaNya, taat pada FirmanNya, maka kita akan semakin lagi merasakan kedamaian. Amin!