TANDA HIDUP DALAM TUJUAN ELOHIM

Kisah Para Rasul 20:24

Sebagian besar orang mungkin masih bertanya-tanya alasan mengapa ia ada di dunia ini dan apa tujuan kehidupan ini baginya. Ada yang bahkan sudah mencapai usia lanjut pun yang masih melakukan pencarian dan belum mendapatkannya. Hari ini kita dapat belajar tentang makna eksistensi dan tujuan kehidupan, dengan melihat contoh kehidupan Rasul Paulus yang bisa kita teladani. Sekalipun ia mengalami banyak sekali kesulitan / tantangan dalam hidupnya (terlebih dalam pelayanannya), ia terus melangkah maju dengan penuh keberanian, karena ia mengandalkan pimpinan Roh Kudus. Berikut adalah tiga indikator orang yang hidup dalam tujuan Elohim:

1. RELA BERKORBAN BAGI TUHAN
• Bersedia mengorbankan hal-hal yang berharga bagi Tuhan dan pekerjaanNya (waktu / harta / tenaga / daya / talenta / karunia / dll)
• Kesediaan ini berasal dari rasa syukur yang teramat besar, karena Tuhan sudah tebus kita dari maut. Seberapa besar rasa syukur itulah yang akan menentukan sejauh mana kita mau mengikuti Tuhan dan mendedikasikan hidup bagiNya (Luk.9:23)

2. FOKUS MENYELESAIKAN TUGAS PANGGILAN TUHAN
• Panggilan Tuhan atas hidup kita semua adalah untuk menyelesaikan Amanat Agung, dan hal itu direalisasikan melalui pelayanan / profesi / pekerjaan kita masing-masing, baik di market place maupun di tempat kita bersekutu antar orang percayaMengambil bagian dalam penyelesaian Amanat Agung (Matius 28:19-20).
• Prinsip Kol.3:23-24 akan menolong kita agar dapat menyelesaikan tugas / tanggungjawab dengan sebaik-baiknya, baik dalam kegiatan rohani maupun kegiatan jasmani. Lakukanlah semuanya itu demi kemuliaan nama TuhanMemberi harapan kepada sesama tentang Tuhan (1Petrus 3:15).

PENUTUP
Pastikan kita hidup dalam tujuan Allah. Jika selama ini sudah melenceng dan hanya ditujukan demi kepentingan pribadi, kita harus minta ampun pada Tuhan dan jangan pernah mengabaikanNya lagi. Selama Tuhan masih beri nafas kehidupan, marilah kita terus berjalan dalam tujuan Allah, sehingga pada akhir hidup, kita dapat mengalami kemenangan seperti halnya Rasul Paulus (2Tim.4:7). Amin !

ELOHIM TIDAK PERNAH MENYERAH

Ibrani 4:16

Sebagai ciptaaNya, manusia memiliki tempat special di mata Elohim. Manusia sangat berharga di mata Tuhan, sehingga sekalipun manusia pertama jatuh ke dalam dosa, Tuhan tidak meninggalkan manusia begitu saja. Walau kemuliaan Elohim yang begitu dashyat dapat menimbulkan kematian bagi manusia yang berdoa, Tuhan tetap menyediakan sarana agar manusia tetap dapat berhubungan denganNya melalui Kemah Pertemuan yang dilayani imam-imam (sejak jaman Musa) yang masuk mempersembahkan korban bakaran, korban penebusan, dan korban syukur. Hal itu menunjukkan bahwa Elohim tetap tidak ingin terpisah dengan ciptaanNya. Sayangnya, sekalipun hati Elohim begitu merindukan keintiman dengan ciptaanNya, manusia tidak mampu menghormati kesetiaan Tuhan yang begitu besar. Dalam ketidakmampuan manusia, Elohim terus menunjukkan kasih setiaNya dengan cara menyediakan jalan agar menusia tetap dapat bersama denganNya melalui karya penebusan / keselamatan yang dirancangNya melalui Yesus Kristus. Elohim tidak pernah menyerah !

Sekalipun pikiran-perasaan manusiawi kita ini sangatlah terbatas, kiranya kita tetap bisa memahami mengapa Allah begitu ingin manusia membangun hubungan intim denganNya, yaitu karena :
1. KITA DICIPTAKAN DEMI MENJALANKAN RANCANGAN ELOHIM (Efesus 2:10)
2. KITA TIDAK DAPAT HIDUP DI LUAR ELOHIM (Yohanes 15:5)
3. TIDAK ADA KESELAMATAN DI LUAR ELOHIM DALAM KRISTUS YESUS (Yohanes 3:16)
4. DUNIA AKAN TERUS BERUPAYA MENYERET MANUSIA DALAM NAFSU DAN KEBINASAAN (Filipi 3:19)

PENUTUP
Kita bisa setiap saat menghampiri Tuhan karena kita telah dilayakkan melalui karya penebusan Tuhan Yesus. Jika kita menyadari betapa Allah tidak pernah menyerah untuk bisa terus terhubung dengan ciptaanNya, maka kita seharusnya tidak perlu takut / gentar saat berhadapan denganNya (Ibr.12:18-22). Dia tahu kelemahan dan keterbatasan kita, karena itu yang perlu kita lakukan ialah datang kepadaNya setiap waktu dalam iman percaya bahwa kasih setiaNya atas kita begitu berlimpah. Amin!

MENGAPA ELOHIM MEMILIH KITA

Ulangan 7:7

Betapa kita harus bersyukur dengan sangat, karena Tuhan telah memilih kita untuk menjadi umatNya, sehingga kita dapat mengenal dan menyembah Allah yang benar. Namun demikian, pernahkah kita berpikir mengapa Tuhan memilih kita? Adakah hal-hal yang menarik perhatian Tuhan dari hidup kita? Apakah kita lebih bernilai dari orang lain yang belum mempercayai Dia? Apa yang membuat Allah terpikat dan memilih kita?

Elohim memilih kita karena dasar sebagai berikut :
1. KEDAULATAN ELOHIM (Roma 9:14-15)

2. KEMURAHAN ELOHIM (Roma 9:16, Roma 2:4)
• Terkadang kita bertanya-tanya mengapa mereka-mereka yang hidup fasik, dengan terang-terangan berbuat dosa malah terlihat makmur, aman dan baik-baik saja. Sesungguhnya itu semua karena Tuhan bermurah dan memberikan kesempatan bagi semua orang berdosa untuk bertobat dan berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat.

3. RENCANA ELOHIM (Roma 9:19-21)
• Rencana Elohim tidak terjangkau bagi kita, dan karena kekayaan rahmat dan hikmatNyalah kita menjadi bagian dari sebuah rencana besar Elohim.

PENUTUP
Elohim memanggil dan memilih orang-orang untuk tujuanNya yang mulia, yaitu supaya setiap umatNya dapat mencerminkan Kristus kepada dunia dan memperkenalkan kasih Elohim agar dunia bertobat (Rom.8:29-30).. Amin

LEBIH BAIK

Ulangan 28:13-14

Di tahun dimensi yang baru kita akan dibawa terus naik dan bukan turun. Ini aalah gambaran kehidupan yang lebih baik. Kita tentu mau mengalami hal-hal yang lebih baik lagi, dalam kesehatan, kehidupan, keluarga, usaha, karier, dan pelayanan. Hari ini kita belajar dari kehidupan Yusuf, seorang yang tadinya diistimewakan, lalu menjadi budak sampai akhirnya menjadi wakil raja. Walaupun dalam dinamika kehidupannya, Yusuf terlihat “turun” di awal, namun pada akhirnya ia mencapai kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, dan terlebih luarbiasanya lagi, Yusuf mencapai sebuah posisi di mana Tuhan sudah rencanakan dari awal. Hal-hal yang kita bisa teladani dari Yusuf :

  1. Menjaga mimpi (Kejadian 42:9)
  • Yusuf masih mengingat mimpi yang pernah ia terima. Sebuah mimpi yang berbicara kuat mengenai masa depannya karena tidak hanya sekali ia mimpikan.
  • Mimpi apakah yang kita pernah miliki? Mimpi yang dari Tuhan tidak berbicara mengenai harta dan materi, mimpi dari Tuhan berbicara mengenai “purpose”, tujuan. Kita semua diciptakan Tuhan dengan sebuah tujuan, dan terkadang Tuhan nyatakan lewat mimpi dan penglihatan.
  • Jagalah mimpi dengan memperkatakannya (Kejadian 37:5)
  1. Menjaga Kekudusan (Kejadian 39:8-9)
  • Apapun tujuan yang Tuhan sudah disiapkan Tuhan bagi kita, tidak akan terwujud kalau kita melanggar FirmanNya.
  • Orang yang menjaga kekudusan menyadari bahwa Tuhan ada di mana pun dan mengawasinya, sekalipun tidak seorangpun yang tahu jika ia akan berbuat dosa. Orang yang menjaga kekudusan memiliki sikap takut akan Tuhan lebih dari apapun.
  • Mari periksa hidup kita, apakah ada sesuatu yang masih disembunyikan di hadapan Tuhan? Sebab dosa adalah kejahatan dan itu membuat kita tidak mengalami hal yang lebih baik (Yeremia 5:25)
  • Cara menjaga kekudusan adalah dengan “berani menolak dosa”. Harus memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh.
  1. Menjaga hati (Kejadian 45:3-5)
  • Tidak ada sama sekali perasaan dendam atau sakit hati karena Yusuf tahu apa yang ia alami adalah bagian dari rencana besar Tuhan bagi dia dan bangsanya (Kejadian 50:20)
  • Kita pun harus memiliki hati yang mudah mengampuni supaya hidup kita lebih baik lagi. (1 Petrus 3:10-11)

Penutup

Apa yang Yusuf alami adalah proses untuk membuat dirinya lebih baik lagi. Jika di tahun ini kita pun diproses Tuhan, hadapilah dengan sukacita karena itu berarti Ia tengah menjadikan diri kita lebih baik lagi. Amin!

JANGANLAH EGOIS

2 Korintus 5:15

 

Yesus ketika ia berjalan sebagai manusia memberikan sebuah teladan bagi kita, bagaimana Ia hidup dan mati bukan untuk dirinya sendiri, tapi bagi orang lain. Dia yang bertahta dalam kemuliaan, turun ke dalam dunia demi keselamatan umat manusia. Dia yang kaya rela menjadi miskin demi kita menjadi kaya (2 Korintus 8:9).

Yesus menunjukan kepada kita sebuah sifat yang Ia kehendaki ada di dalam setiap kita anak-anak Tuhan, yaitu tidak EGOIS. Hidup yang tidak Egois artinya:

  1. Memberi Hidup kepada Tuhan (Markus 12:29-30)
  • Berikanlah tempat utama / prioritas hidup bagi Tuhan, karena sesungguhnya hidup kita bukanlah milik kita lagi, kita sudah dibeli dan harganya sudah dibayar lunas!
  • Tuhan menempatkan purpose dalam hidup kita, itulah sebabnya Ia memilih kita. Oleh karena itu sudah seharusnya dan sepantasnya kita hidup untuk tujuan-tujuanNya.
  1. Memberi hidup kepada sesama (Filipi 2:3-4)
  • Kembangkan sikap peduli dan menolong orang lain
  • Selalu mencari cara untuk menjadi berkat bagi orang lain
  • Belajar peka untuk mengenali siapa yang harus kita tolong dan bantu di lingkungan kita

Penutup

Teladan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita sudah lebih dari cukup untuk kita teladani dan ikuti. Ia memberikan seluruh hidupnya bagi kita. Bagian kita adalah untuk mendahulukan orang lain dan tidak egois (mementingkan diri sendiri). Amin