HIDUPKU ADALAH PENYEMBAHAN

Yohanes 4:21-23

Penyembahan adalah pengakuan kita akan kepribadian Tuhan (serta atribut-atributNya), yang dihasilkan oleh adanya hubungan kasih yang bergairah denganNya. Dalam PL digambarkan dengan sikap sujud / tersungkur untuk menghormatiNya ; juga sebagai bentuk merendahkan diri begitu rupa sampai dahi menyentuh tanah. Dalam Perjanjian Baru Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa penyembahan bukan lagi mengenai apa yang fisik kita lakukan, tetapi dalam Roh dan dalam Kebenaran, itulah yang Bapa kehendaki.

Apakah maksudnya?

1. MENYEMBAH YANG BENAR
• Menyembah yang benar adalah menyembah Tuhan dan bukan menyembah sesuatu yang lain atau sosok yang lain.
• Fokus Tuhan adalah kepada sosok penyembah, bukan kepada bentuk atau kegiatan penyembahannya. Tuhan mencari pribadi penyembah karena Ia sangat rindu bersekutu dengan kita.

2. MENYEMBAH DALAM ROH
• Penyembahan yang hakiki dilakukan oleh Roh Manusia, bukan sekedar aktifitas penyembahannya maupun ekspresi yang ditunjukan saat manusia menyembahNya. Sesama manusia bisa tertipu, tetapi Tuhan tidak bisa didustai.
• Menyembah dengan berbahasa Roh, membantu manusia untuk mengalami keintiman yang lebih dalam di saat menyembah Tuhan

3. MENYEMBAH DALAM KEBENARAN
• Penyembahan yang berkenan bagi Tuhan adalah atas mereka yang sudah dibenarkan Tuhan (lahir baru / ciptaan baru).
• Penyembahan yang berkenan bagi Tuhan dilakukan oleh mereka yang hidupnya sesuai dengan Firman Tuhan.

PENUTUP

Faktor keintiman penyembahan kita kepada Tuhan, bukan karena iringan musik yang enak didengar ataupun suasana yang indah / syahdu / merdu / dll, melainkan berdasarkan kondisi hati kita di hadapanNya. Apakah kita sedang berada di dalam kebenaran atau tidak?! Apakah kita sedang benar-benar merindukannya atau tidak?! Milikilah sikap hidup yang benar setiap waktu, agar kita menjadi penyembah yang benar dan hidup kita benar-benar adalah penyembahan bagi Tuhan.
Amin

DI TEMPAT PERSEMBUNYIAN

Yesaya 26:20
Firman ini adalah pesan dari Tuhan bagi kita saat ini ketika kita masih menghadapi bahaya dari Pandemi Covid-19. Saat Tuhan memperingatkan kita melalui FirmanNya, kita harus menanggapinya dengan serius karena pasti ada maksud dan tujuan dari peringatan tersebut, yaitu untuk kebaikan kita umatNya. Namun bersembunyi di sini bukanlah sebuah sikap pasif tidak berbuat apa-apa, karena dalam persembunyian justru kita berkesempatan untuk melakukan hal-hal yang positif dan justru membangun keimanan dan kerohanian kita, yaitu :
Namun Firman Tuhan di atas menjelaskan secara gamblang apa yang menjadi kehendak Tuhan dari kita , yaitu :

1. TERUS MENERUS MEMBANGUN KEINTIMAN (Mazmur 132:7)
• Jangan kendur untuk datang ke kediamanNya Tuhan melalui doa, pujian dan penyembahan yang konsisten, serta persekutuan kita dengan FrmanNya
• Dengan membangun keintiman, maka saat-saat kita dalam persembunyian ini justru menjadi saat di mana kita bertumbuh dimana hasil dari pertumbuhan rohani itu akan nampak dalam keseharian kita.
• Dalam masa persembunyian ini, kita juga berkesempatan untuk mefleksikan kehidupan kita, melihat Bersama Roh Kudus, apakah ada dalam kehidupan kita yang masih harus dibereskan dan dilepaskan. Dengan demikian hubungan kita dengan Tuhan akan terjalin dengan benar sebab tidak ada dosa yang menghalangi doa-doa kita.

2. TERUS MENERUS MENJAGA KEWASPADAAN (Ibrani 4:1)
• Kita harus waspada secara rohani agar tidak “tertinggal” (tidak masuk ke tempat perhentian / ke tempat yang tetapkan) sehingga tidak mengalami janji-janji Tuhan.
• Penyebab “ketinggalan” adalah tidak taat kepada Firman Tuhan (Ibrani 3:12) sehingga bisa terpikat oleh tipu daya dosa (Ibrani 3:13)

PENUTUP
Bersembunyilah barang sesaat lamanya. Sementara itu tetaplah waspada dan teruslah bangun keintiman dengan Tuhan. Miliki hati yang peka pada suara Tuhan dan jadilah bijak (Amsal 27:12) . Tuhan selalu rindu untuk memberkati, menolong, dan melepaskan kita dari kesesakan. Amin!

TUHAN ITU BAIK

Ibrani 13:15b

 

Adalah baik baik kita untuk terus merenungkan kebaikan Tuhan bagi kita, apalagi hari-hari ini adalah hari-hari yang sukar (2 Timotius 3:1), namun demikian karena Tuhan kita adalah Tuhan yang baik dan Tuhan yang hidup, Ia akan menemani, menghibur, memberikan kekuatan, menyembuhkan dan tidak akan membiarkan kita sendirian. Dari sejak dalam Rahim ibu kita sampai rambut kita memutih, Ia tetap Tuhan yang akan terus menggendong kita. Pada saat kelak kita meninggalkan dunia ini, firmanNya mengatakan berharga kematian orang yang dikasihiNya. Dia tulis nama kita di telapak tanganNya, dan kita tidak pernah lepas dari pemeliharaan tanganNya. Dia mati, bangkit dan naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita. Tuhan sudah tebus dosa kita dan selamatkan kita, sungguh luar biasa kebaikan Tuhan!

Karena kita sudah mengecap kebaikan Tuhan dalam hidup kita, marilah kita :

  1. Suka Mengucap Syukur (1 Tesalonika 5:18)
  • Mengucap syukur apapun situasi dan kondisi yang saat ini tengah dihadapi, karena kebaikan Tuhan jauh melebih segala bentuk kesukaran atau kesulitan hidup
  1. Suka berdamai dengan semua orang (Roma 12:18)
  • Orang yang sudah mengecap kebaikan Tuhan dalam hidupnya akan memilih untuk hidup dalam damai dan menjauhi konflik yang tidak perlu / penting dalam hidupnya.
  1. Suka mengampuni kesalahan orang (Matius 6:14-15)
  • Orang yang sudah mengecap kebaikan Tuhan akan menyadari bahwa kebaikan Tuhan yang terbesar adalah pengampunan dan sudah seharusnya dan sepantasnya untuk memberikan pengampunan juga kepada sesame.
  1. Suka tinggal di hadirat Tuhan (Yakobus 4:8)
  • Orang yang sudah mengecap kebaikan Tuhan menyadari sepenuhnya bahwa untuk dapat tinggal di hadirat Tuhan adalah sebuah anugerah besar yang tidak boleh disia-siakan sehingga ia akan suka untuk selalu tinggal dalam hadiratNya.

 

Penutup

Tuhan itu baik, dan kita tidak dapat menyangkal bahwa hidup kita semua penuh dengan kebaikan Tuhan. Oleh karena itu apapun keadaan kita, tetaplah ingat bahwa Tuhan itu baik, rencanaNya baik, dan tidak ada yang salah atau gagal dalam setiap apa yang Ia rancangkan bagi kita. Amin!

TIGA JURUS IBLIS

Yesaya 43:18-21

Di Tahun permulaan yang baru ini, ada jaji bahwa Tuhan akan membuat hal-hal yang baru. Tempatnya di mana? Menurut Firma yang tadi kita baca di Padang Gurun! Kalau kita berbicara mengenai Padang Gurun, kita teringat saat-saat Tuhan Yesus dicobai Iblis di Padang Gurun dan menang (Matius 4:1-11). Di Tahun Permulaan yang baru ini Tuhan akan membuat mujizat yang tidak lazim, tapi kita harus masuk ke dalam peperangan rohani dan kita harus tampil sebagai pemenang!

Dari proses pencobaan Iblis kepada Yesus, kita dapat melihat ada 3 jurus iblis :

  • Ubah batu menjadi roti (Matius 4:3)
    • Saat itu Yesus baru saja berpuasa selama 40 hari dan dalam keadaan sangat lapar. Secara manusiawi Iblis tahu itu adalah kelemahan Yesus, maka Iblis mencobai di spot terlemah. Iblis tahu kelemahan kita dan ia akan serang kita di “titik” itu.
    • Kelemahan berbicara mengenai kebutuhan kita dan tidak bergantung kepada perkara jasmani saja.
    • Bagi kita merubah batu menjadi roti adalah sesuatu yang mustahil, namun bagi Tuhan itu adalah hal yang kecil. Di sinilah terkadang kita jatuh, untuk sesuatu yang sebetulnya kecil dan sepele.
  • Jatuhkan diri (Matius 4:6)
    • Di sini Iblis menyerang dengan Firman karena ia mengutip dari Mazmur 91. Tetapi Tuhan tidak akan melakukan segala sesuatu kalau itu hanyalah karena keinginan / perintah dari Iblis.
    • Demikian juga dengan kita, kita harus berhati-hati ketika hendak “menggunakan” ayat untuk kepentingan kita karena itu sama saja dengan kita”menyuruh” Tuhan.
  • Sujud kepada Iblis untuk mendapatkan dunia (Matius 4:8-9)
    • Kekuasaan, Kekayaan dan Kehormatan, ini adalah jurus pamungkas Iblis untuk membuat kita sujud menyembahnya. Iblis sangat menginginkan penyembahan kita!
    • Kita harus terus mengingatkan dan mengawasi diri kita, jangan sampai ada sesuatu dalam hidup yang menggeser Tuhan dari pusat perhatian dan hidup kita.

 

Penutup

Padang Gurun adalah kesempatan bagi kita untuk melihat hal-hal baru yang akan Tuhan lakukan, yaitu mujizat yang tidak lazim. Oleh karena itu kita harus tampil sebagai pemenang di padang gurun, yaitu dalam setiap peperangan rohani dan pergumulan yang kita hadapi, maka janji Tuhan akan digenapkan dalam hidup kita! Amin!

IBADAH YANG BENAR

Yohanes 4:23

Salah satu tuntunan Tuhan melalui Gembala kita adalah kita harus mempersiapkan diri menjadi umat yang layak dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, salah satunya adalah mengenai ibadah yang benar. Hari-hari ini kita harus menguju dan melihat apakah kita sudah menjadi penyembah-penyembah yang benar. Ibadah bukanlah berbicara mengenai frekuensi kedatangan kita ke gereja atau ke acara-acara rohani. Orang farisi dan ahli-ahli Taurat menghabiskan waktu mereka di Bait Suci, namun Tuhan malah menyatakan mereka munafik (Matius 7:5). Bagaimanakah ibadah yang benar itu?

  • Yosua 24:15 ; Ibadah = ab-o-daw = abodah (Yunani)
    • Dalam New King James abodaw adalah “To serve The Lord” = seperti hamba yang siap melayani Tuhannya. Artinya berbicara mengenai sikap hati yang fokus, menghormati dan terarah kepada Tuhan.
    • Ilustrasi ini dapat kita lihat dari kisah Maria dan Martha, dimana Martha sibuk “bekerja” sedangkan Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan Yesus. (Lukas 10:39 – Yohanes 12:3)
  • Yakobus 1:27 ; Threskos = religius
    • Dalam New King James diartikan sebagai :” to be religious / Godliness / Holiness
    • Berbicara mengenai sermonial dalam ibadah, artinya mengenai kondisi diri k ita di saat beribadah, apakah Saleh dan Kudus atau tidak.

Jadi ukuran ibadah yang benar bagi Tuhan adalah bagaimana kondisi hati kita kepada Dia. Bagaimana sikap hati kita kepada Dia dan bagaimana cara yang benar dalam ibadah, yaitu dalam Roh dan Kebenaran (Yohanes 4:23). Artinya Tuhan mau agar tubuh kita penuh dengan Roh Kudus dan rindu untuk menjadikannya persembahan yang hidup. Tuhan mau kita menjadi penyembah yang benar yang menyembahNya di dalam Kesalehan dan Kekudusan.

Penutup

Melakukan ibadah yang benar adalah suatu upaya untuk meninggalkan manusia lama kita (2 Korintus 5:17) dan sebuah upaya untuk “mencari perkara-perkara di atas (Kolose 3:1-4). Kita semua harus terus mempersembahkan diri untuk menjadi umat yang layak dan berkenan di mata Tuhan. Amin.

 

MAKNA IBADAH

Mazmur 84:1-13

Kata Ibadah sering diartikan sebagai kegiatan atau aktifitas rohani / keagamaan yang dilakukan di rumah ibadah, atau menghadiri persekutuan orang yang percaya, atau kegiatan rohani lainnya di gereja. Hal tersebut memang benar karena memang orang yang beribadah kepada Tuhan akan melakukan kegiatan-kegiatan itu, namun ibadah dalam arti yang sesungguhnya tidak bisa diukur hanya dari kegiatan itu saja.

Dari mazmur 84 kita dapat belajar mengenai makna ibadah yang sejati.

  1. Inti dari Ibadah adalah penyembahan kepada Tuhan.
  • Harus diawali dengan sikap hati yang benar (ayat 3). Ibadah tanpa rasa hormat dan rindu akan hadirat Tuhan akan menjadikan ibadah hanya sebagai formalitas saja.
  • Menyembah adalah ekspresi kasih, hormat dan kerinduan kita akan Tuhan. Oleh karena itu setiap perkataan, ucapan dan doa haruslah diresapi betul agar keluar dari hati kita.
  • Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa menyembah tidak lagi tergantung kepada tempat dan waktu, oleh karena itu Ibadah pun dapat kita lakukan di mana saja asalkan tetap dalam Roh dan Kebenaran (Roma 4:24)
  1. Ibadah berjalan seumur hidup
  • Pemazmur tidak membatasi ibadah hanya di waktu tertentu, ia memuji Tuhan sepanjang perjalanannya (ayat 6-9).
  • Ibadah berlangsung setiap waktu dan sepanjang hidup, di manapun kita berada. Lewat hidup kita yang saleh, kita beribadah. Artinya setiap waktu kita beribadah lewat apa yang kita perbuat dalam hidup.
  1. Ibadah adalah pelayanan
  • Lewat ibadah, kita melakukan tugas kita sebagai jemaat Tuhan. Dalam tingkat kedewasaan rohani yang lebih lagi, ibadah bukan hanya sekedar kegiatan rohani, tapi juga pelayanan kita baik bagi Tuhan maupun buat sesama. Oleh karena itu setiap mereka yang beribadah kepada Tuhan, seharusnya mereka juga melayani, apapun bidang pelayanannya.

PENUTUP

Tuhan Yesus akan segera datang, marilah kita lakukan ibadah kita kepada Tuhan dengan lebih bersunguh-sungguh, persembahkanlah hodup kita bagi Tuhan (Roma 12:1). Amin

COOL 2 SEPTEMBER 2008

Untuk menghadapi hari – hari kita dengan baik, kita perlu untuk mendapatkan makanan rohani, sebuah pencerahan dimana kita akan disegarkan, diteguhkan dan dibangun. Untuk itulah kita perlu untuk ber-saat teduh setiap hari.

SAAT TEDUH
Mazmur 16:11

Untuk menghadapi hari – hari kita dengan baik, kita perlu untuk mendapatkan makanan rohani, sebuah pencerahan dimana kita akan disegarkan, diteguhkan dan dibangun. Untuk itulah kita perlu untuk ber-saat teduh setiap hari. Itulah yang memampukan kita untuk melewati kehidupan ini dengan baik karena kita mendapatkan makanan itu dari sumbernya langsung, yaitu Roh Kudus.

Continue reading “COOL 2 SEPTEMBER 2008”