MEMBALAS KEBAIKAN TUHAN

Mazmur 116:12-19

 

Jika kita merenungkan semua perbuatan Tuhan dalam hidup kita, dengan segera kita bisa menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada satu perbuatan pun yang dapat kita lakukan untuk dapat membalas semua kebaikan Tuhan. Itulah juga yang dirasakan oleh Pemazmur ketika ia menulis ayat tadi. Yang dapat kita lakukan bukanlah sebuah tindakan untuk membayar / membalas kebaikanNya, tetapi sebagai apresiasi dan pengakuan atas karyaNya atas hidup kita dalam bentuk pengucapan syukur, karena sesungguhnya kita tidak dapat membalas kebaikan Tuhan.

Ungkapan syukur yang bisa kita lakukan adalah :

  1. Mengangkat Piala Keselamatan (Mazmur 116:13a)
  • Saksikan kepada dunia melalui hidup kita bagaimana rasa hormat, kagum dan takut kita kepada Sang Juruselamat, melalui kegiatan kita sehari-hari.
  • Saksikan kepada dunia bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup kita.
  1. Mempersembahkan Korban Syukur
  • Hidup kita adalah persembahan yang hidup (Roma 12:1), oleh karena itu kita harus senantiasa menyadari bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi, sepenuhnya milik Tuhan dan untuk kemuliaan nama Tuhan.
  • Persembahan yang kita berikan di Rumah Tuhan (Mazmur 116:19) adalah juga bentuk persembahan atau korban syukur.
  1. Menyerukan Nama Tuhan (Mazmur 116:13b)
  • Memiliki kehidupan doa, pujian dan penyembahan yang terus menerus dan tidak berhenti.
  • Tekun melakukan persekutuan dengan orang-orang beriman

Penutup

Jalanilah hidup yang tidak pernah terputus dari Tuhan. Ungkapkan syukur kita kepada Tuhan sebagai balasan atas perbuatanNya atas hidup kita. Jagalah persekutuan dengan Tuhan, maka hikmat, kebijaksanaan, kekuatan, penyertaan dan perlindungan Tuhan akan terus senantiasa menyertai kita. Amin!

MENGALAMI DAMAI SEJAHTERA

Yeremia 29:11

Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam kehidupan anak-anakNya, bahkan Ia merancangkan hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera. Namun mengapa masih banyak anak-anak Tuhan yang hidup tidak di dalam damai? Hal itu terjadi karena orang tersebut masih menjalani kehidupan seperti orang dunia, dengan cara dan pola pikir dunia, yaitu masih berdosa, masih khawatir, masih kurang beriman, masih kepahitan, masih berpikiran negatif, masih iri dan dengki. Hal yang kita harus lakukan agar kita bisa hidup di dalam damai sejahtera adalah :

  • Perhatikan dan lakukan perintah-perintah Tuhan (Yesaya 48:18)
    • Perhatikan dan lakukan perintah utama dari Tuhan (Matius 22:37-40)
    • Mengasihi Tuhan ditandai dengan kemauan mentaati kehendak Tuhan dan menjaga hidup yang kudus.
    • Mengasihi sesama ditandai dengan sikap m urah hati, sabar dan mau mengampuni.
  • Jangan pernah berhenti mengucap syukur (Filipi 4:6-7)
    • Sikap mengucap syukur bisa mengatasi rasa kecewa dan khawatir
    • Disiplinkan untuk selalu mengucap syukur “Baik” ataupun “Tidak Baik” kondisinya.
  • Teguhlah dalam iman
    • Karena Kuasa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan. (Efesus 3:20)
    • Karena Tuhan dapat melakukan mujizat yang tidak lazim sekalipun.
  • Selalu berpikir positif (Filipi 4:8-9)
    • Berpikiran negatif hanya menghasilkan stress dan bahkan bisa berkembang menjadi depresi.
    • Berpikiran positif membuat tubuh sehat (Amsal 17:22)
    • Apa yang kita pikirkan adalah pilihan kita, tidak bergantung kepada kondisi eksternal.
  • Buanglah sifat iri hati (Amsal 14:30)
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan ketengangan jiwa dan ketentraman.
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan kesehatan / kesegaran bagi tubuh.

Penutup

Tuhan Yesus adalah Raja Damai. Kedamaian kita bersumber daripadaNya. Semakin kita mendekat padaNya, taat pada FirmanNya, maka kita akan semakin lagi merasakan kedamaian. Amin!

 

MENGUCAP SYUKUR SENANTIASA

1 Tesalonika 5:18

Mengucap syukur adalah sebuah ungkapan rasa terima kasih yang ditujukan kepada Tuhan. Rasa terima kasih ini seringkali kita ungkapkan jika keadaan baik, atau baru menerima berkat, atau baru sembuh dari sakit, atau jikalau kita mendapatkan sesuatu yang baik dalam hidup. Sebagai orang percaya, Firman Tuhan mengajar kita untuk mengucap syukur bahkan di saat keadaaan atau situasi tidak menyenangkan. Namun seringkali hal itu menjadi sulit untuk kita lakukan karena berkaitan dengan perasaan kita disaat menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu kita harus mengenali perasaan-perasaan sehingga kita dapat menemukan solusinya dan dapat tetap mengucap syukur.

  1. Perasaan Takut dan Khawatir
  • Di saat kita takut dan khawatir akan apapun, maka perasaan cemas itu akan menguasai kita sehingga sulit untuk mengucap syukur.
  • Solusinya adalah di dalam Matius 6:25-34, Matius 8:23 – 27
  1. Perasaan bimbang dan bingung dalam memutuskan suatu pilihan
  • Ketika kita diperhadapkan kepada sebuah pilihan yang pelik, dimana konsekwensi dari pilihan ini akan berdampak besar pada kehidupan kita, maka kita akan sulit untuk mengucap syukur.
  • Solusinya adalah di dalam Roma 8:28 dan Filipi 1:3-11
  1. Perasaan Stress, Depresi dan Tertekan
  • Di saat kita stress, dan dalam kondisi tertekan, jikalau kita biarkan perasaan ini menguasai kita, maka kita akan sulit untuk mengucap syukur.
  • Solusinya adalah di Mazmur 42:4-11

 

PENUTUP

Mengucap syukur adalah sebuah tindakan Pengakuan untuk selalu mengandalkan Tuhan. Di saat kita melakukannya maka kita akan mempercepat janji Tuhan digenapi di dalam hidup kita, namun di saat kita bersungut-sungut, maka kita akan seperti umat Israel yang menghabiskan 40 tahun berputar-putar di Padang Gurun. Karena itu latihlah diri kita untuk mengucap syukur senantiasa, apapun situasi dan kondisi yang kita alami. Amin