HIDUP DALAM KASIH

Matius 22:37-39

Hidup dalam kasih adalah perintah Tuhan Yesus kepada kita. Kasih merupakan perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia yang ditunjukkan melalui perbuatan kita kepada orang lain. Melalui kasih, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara diri sendiri dengan Tuhan, keluarga, teman, dan juga orang di sekitar kita (termasuk masyarakat). Berikut adalah upaya mewujudkan kasih:

1. TULUS DALAM PERBUATAN BAIK (Roma 12:9)
• Berbuat baik tanpa motivasi lain selain dari Kasih itu sendiri
• Berbuat baik dengan focus kepada Tuhan
2. MEMPERLAKUKAN SESAMA SEBAGAI SAUDARA (Roma 12:10)
• Mengasihi dengan kasih persaudaraan.
3. MENJADIKAN DIRI SEBAGAI PELAYAN BAGI SESAMA (Markus 10:45)
• Yesus yang adalah teladan kita dengan jelas menunjukan bahwa hidup kita haruslah untuk melayani, artinya berorientasi ke luar diri kita, bukan kepada diri kita.

PENUTUP
Tanpa kasih, kehidupan kita menjadi tidak berarti apa-apa bagi sesama, apalagi bagi Tuhan. Mari mewujudkan kasih dengan cara-cara yang benar. Berdoalah supaya Tuhan memampukan kita hidup dalam kasih yang tulus dan dengan segenap hati. Amin

JANGAN ADA KEPAHITAN

Efesus 4:31

Ahitofel adalah penasehat Raja Daud yang kemudian memberontak dan mengikuti Absalom, anak Daud yang memberontak terhadap Daud. Ahitofel memiliki kepahitan terhadap Daud sehingga ia berencana untuk mengejar Daud dan membunuhnya (2 Samuel 17:1), namun Tuhan menggagalkan rencana tersebut. Pada akhirnya Ahitofel lebih memilih untuk mati gantung diri karena nasehatnya tidak diikuti oleh Absalom (2 Samuel 17:24).

Kepahitan biasanya diakibatkan oleh kebencian kepada orang lain yang disebabkan oleh perbuatan atau perkataan orang lainkepada dirinya. Ketika kebencian itu tidak dibereskan, ia mengakar dalam ke dalam jiwa dan batin, mecemarkan setiap perbuatan dan perkataan orang tersebut.

Efesus 4:31 dengan jelas mengajarkan kepada kita untuk membuang segala macam bentuk kegeraman, kepahitan, pertikaian dan lain-lain. Di ayat yang ke 32 Paulus menjabarkan gaya hidup yang sehat yang harus dimiliki oleh semuaorang Kristen agar kita jauh dari kepahitan, yaitu :

1. RAMAH DAN PENUH KASIH MESRA (1 Korintus 13:1-8)
• Lakukanlah pengertian kasih yang terdapat di dalam Firman ini agar hidup kita penuh dengan kasih mesra.

2. SALING MENGAMPUNI (Matius 6:14-15 dan Kolose 3:13)
• Cepat untuk mengampuni harus menjadi sebuah kebiasaan yang dibangun oleh anak-anak Tuhan, karena kita tidak tahu kapan dan siapa yang akan mengecewakan dan bahkan menyakiti hati kita.

PENUTUP
Tuhan Yesus akan segera datang kembali. Jangan menyimpan kepahitan, karena hal itu akan menghalangi kita bertemu Tuhan / masuk Surga. Jangan pernah ada kepahitan dan jagalah hati dalam kekudusan, agar kita layak bertemu Tuhan (Ibr.12:14). Amin!

TUHAN ITU BAIK

Ibrani 13:15b

 

Adalah baik baik kita untuk terus merenungkan kebaikan Tuhan bagi kita, apalagi hari-hari ini adalah hari-hari yang sukar (2 Timotius 3:1), namun demikian karena Tuhan kita adalah Tuhan yang baik dan Tuhan yang hidup, Ia akan menemani, menghibur, memberikan kekuatan, menyembuhkan dan tidak akan membiarkan kita sendirian. Dari sejak dalam Rahim ibu kita sampai rambut kita memutih, Ia tetap Tuhan yang akan terus menggendong kita. Pada saat kelak kita meninggalkan dunia ini, firmanNya mengatakan berharga kematian orang yang dikasihiNya. Dia tulis nama kita di telapak tanganNya, dan kita tidak pernah lepas dari pemeliharaan tanganNya. Dia mati, bangkit dan naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita. Tuhan sudah tebus dosa kita dan selamatkan kita, sungguh luar biasa kebaikan Tuhan!

Karena kita sudah mengecap kebaikan Tuhan dalam hidup kita, marilah kita :

  1. Suka Mengucap Syukur (1 Tesalonika 5:18)
  • Mengucap syukur apapun situasi dan kondisi yang saat ini tengah dihadapi, karena kebaikan Tuhan jauh melebih segala bentuk kesukaran atau kesulitan hidup
  1. Suka berdamai dengan semua orang (Roma 12:18)
  • Orang yang sudah mengecap kebaikan Tuhan dalam hidupnya akan memilih untuk hidup dalam damai dan menjauhi konflik yang tidak perlu / penting dalam hidupnya.
  1. Suka mengampuni kesalahan orang (Matius 6:14-15)
  • Orang yang sudah mengecap kebaikan Tuhan akan menyadari bahwa kebaikan Tuhan yang terbesar adalah pengampunan dan sudah seharusnya dan sepantasnya untuk memberikan pengampunan juga kepada sesame.
  1. Suka tinggal di hadirat Tuhan (Yakobus 4:8)
  • Orang yang sudah mengecap kebaikan Tuhan menyadari sepenuhnya bahwa untuk dapat tinggal di hadirat Tuhan adalah sebuah anugerah besar yang tidak boleh disia-siakan sehingga ia akan suka untuk selalu tinggal dalam hadiratNya.

 

Penutup

Tuhan itu baik, dan kita tidak dapat menyangkal bahwa hidup kita semua penuh dengan kebaikan Tuhan. Oleh karena itu apapun keadaan kita, tetaplah ingat bahwa Tuhan itu baik, rencanaNya baik, dan tidak ada yang salah atau gagal dalam setiap apa yang Ia rancangkan bagi kita. Amin!

CIRI HIDUP DALAM KASIH

1 Yohanes 4:8

Jikalau Elohim adalah Kasih, maka kita anak-anakNya harus juga hidup di dalam Kasih, karena Elohim adalah Kasih. Segala kehebatan, kekayaan dan karunia yang dashyat sekalipun, kalau tidak disertai dengan Kasih tidak ada gunanya sama sekali (1 Korintus 13:1-2). Kasih juga yang menggerakan hati Yesus ketika melihat jiwa-jiwa (matius 9:36), dan kita pun seharusnya sama (1 Yohanes 2:6). Namun seringkali hidup mempengaruhi kita sehingga untuk mengasihi menjadi sesuatu yang sangat sulit. Janganlah biarkan kasih kita menjadi dingin, kita harus memberikan dampak bagi dunia dan bukan dipengaruhi oleh dunia.

Ciri-ciri orang yang hidup dalam Kasih :

  • Suka Mengampuni (Matius 6:13, 2 Korintus 2:10-11)
    • Orang yang hidup dalam Kasih tidak mau berlama-lama tinggal dalam kesal,amarah atau kecewa. Cepatlah untuk mengampuni, jangan berlama-lama dengan amarah dan kesal kita.
  • Suka Berdamai (Roma 12:18, 1 Yohanes 2:9)
    • Orang yang hidup dalam Kasih lebih memilih untuk berdamai daripada berseteru. Usahakanlah untuk hidup dalam damai dengan orang lain, bahkan jikalau Tuhan berikan kesempatan, jadilah pendamai antara mereka yang tengah berseteru.
  • Suka tinggal di dalam hadirat Tuhan (Yakobus 4:8a, Mazmur 84:11)
    • Orang yang hidup dalam Kasih akan suka tinggal dalam hadirat Tuhan. Semakin kita akrab dengan seseorang, semakin lagi diri kita akan menjadi seperti orang tersebut. Jikalau kita mau hidup seperti Yesus hidup, kita harus hidup bergaul erat dengan Tuhan.
  • Rendah hati dan tidak sombong (Mazmur 149:4)
    • Orang yang hidup dalam Kasih menyadari penuh bahwa semua anugerah, berkat dan kebaikan datang dari Tuhan, sehingga tidak ada alasan untuk bermegah atas dirinya sendiri.

Penutup

Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak hidup dalam Kasih. Kalau kita mengasihi Dia, maka kita harus hidup dalam Kasih dan melakukan seperti ciri-ciri di atas. Marilah hidup dalam Kasih! Amin

MENGAMPUNI ITU MUTLAK

Matius 6:14

Kita tahu bahwa mengampuni adalah suatu tindakan yang sangat penting untuk dilakukan bagi orang Kristen karena Alkitab dengan jelas mengatakan minimal ada 3 akibat yang sangat merugikan bagi mereka yang tidak mau mengampuni, yaitu :

  1. Ia adalah seorang pembunuh (1 Yohanes 3:15)
  2. Doanya tidak akan dijawab (Markus 11:24-25)
  3. Bapa di Surga tidak akan mengampuni kesalahannya (Matius 6:14)

Mungkin kita sudah tahu kerugian tersebut, namun belum mengerti bagaimana caranya kita melepaskan pengampunan sehingga kita masih menyimpan kecewa dan dendam. Hari ini kita bisa melihat dari kehidupan Yusuf bagaimana ia dapat mengampuni.

  • Tidak Mempublikasikan kesalahan orang lain

    Biasanya kita sulit mengampuni karena orang lain melakukan sesuatu yang kita anggap “salah” terhadap diri kita. Langkah awal menuju mengampuni adalah dengan tidak menceritakan kesalahan tersebut kepada orang lain.

  • Tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain

    Ketika saudara-saudara Yusuf tahu tentang Yusuf, mereka semua ketakutan karena apa yang telah mereka perbuat terhadap Yusuf (Kejadian 45:3-5). Tetapi Yusuf menghibur mereka dan tidakmengungkit-ungkit lagi kesalahan mereka. Kalau Tuhan saja tidak lagi mengingat dosa kita ( Yesaya 43:25) maka seharusnya kita juga berhenti mengungkit-ungkit kesalahan orang lain.

  • Melepaskan pengampunan yang tulus

    Yusuf pada akhirnya mengerti bahwa dibalik apa yang terlihat jahat, ternyata Tuhan punya rencana yang besar bagi Yusuf dan saudara-saudaranya (Kejadian 45:5). Kita harus memahami bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita adalah atas seijinNya, sebab Ia turut bekerja dalam segala perkara ( bahkan hal yang menurut kita salah pun ) untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Jika kita benar-benar memahami hal ini, maka kita akan lebih mudah untuk mengampuni dengan tulus, sadar bahwa semua adalah bagian dari rencana Tuhan.

Penutup

Mengampuni membutuhkan sebuah tekad yang kuat dari kita, lebih dari sekedar perkataan yang keluar dari mulut. Oleh karena itu dengan melakukan ketiga hal di atas, kita pasti akan lebih mudah untuk mengampuni dan mengasihi orang lain khususnya mereka yang sudah mengecewakan hati kita. Amin!

COOL Salendro 1 – 29 April 2008

MANFAAT MENGAMPUNI

Efesus 4:31 – 32

Di dalam kehidupan ini semua orang pasti pernah mengalami kekecewaan terhadap orang lain, siapa pun orang tersebut, dan hal itu adalah sesuatu yang sangat manusiawi. Terkadang kekecewaan itu disebabkan oleh hati yang terluka, dikhianati, diperlakukan tidak adil atau tidak sesuai dengan keinginan, tidak puas dan sebagainya. Reaksi awal dari kekecewaan pada umumnya adalah marah dan geram, bahkan beberapa orang berani melangkah lebih jauh lagi dengan membalas dendam. Hasil penelitian menunjukan bahwa reaksi yang paling banyak dikehendaki oleh seseorang yang dikecewakan oleh orang lain adalah membalas dendam. Namun semua itu tidaklah membawa kepuasan dan oleh karena itu seringkali orang yang telah membalas dendam malah bertambah kecewa karena merasa dendamnya belum terpuaskan. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan mengampuni seperti yang tertulis di dalam Kolose 3:13. Apakah saja manfaat mengampuni?

  1. Membawa Kebebasan ( 1 Yohanes 2:9,11 )

    Orang yang kepahitan biasanya terbelenggu, seperti ada Kuk. Dia merasa tidak aman dan seringkali belenggu kepahitan membuat dia juga tidak bisa mempercayai orang lain. Dengan mengampuni secara total maka belenggu tersebut terlepas dan orang yang mengalami kepahitan tersebut akan kebebasan.

  2. Baik untuk Kesehatan ( Amsal 17:22 )

    Seorang dokter ahli kanker Collin Cjippiing menyatakan bahwa hamper semua pasien kanker memiliki sakit hati atau menahan tekanan emosi yang sangat besar. Dalam beberapa pelayanan bahkan terungkap juga bahwa stroke pada seseorang seringkali disebabkan oleh kepahitan dan luka batin yang sangat kuat.

  3. Memulihkan Hubungan kita dengan Tuhan ( 1 Yohanes 4:8, 1 Yohanes 4:20a, Matius 6:14)

    Firman Tuhan dengan jelas menekankan bahwa kalau kita tidak mengasihi berarti kita tidak mengenal Tuhan kita. Bagaimana kita bisa memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan kalau Ia sendiri dengan tegas mengatakan firman tadi? Oleh Karena itu dengan mengampuni dan mengasihi hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan.

Setelah kita mengetahui manffat dari mengampuni, sekarang kita akan belajar bagaimanakah cara kita untuk dapat mengampuni.

  1. Minta Kekuatan dari Tuhan. ( Filipi 4:13 )

    Kekecewaan adalah perkara daging. Untuk mengatasinya kita butuh kekuatan dari Tuhan karena kalau kita mengandalkan kekuatan kita, kita akan kesulitan. Dengan mengandalkan kekuatan, kita bersandar kepada kuat dan kuasanya dan oleh karenanya pasti kita akan dapat melepas pengampunan.

  2. Buang kesalahan orang lain dan jangan ingat-ingat! ( Amsal 10:12b, 1 Petrus 4:8b )

    Jikalau kita sudah mengampuni maka kita tidak lagi mengingat-ingat kesalahan orang lain. Mungkin kita masih mengingat, tetapi kita tidak mengingat-ingat! Tuhan pun tidak mengingat-ingat kesalahan ktia, kita pun seharusnya melakukan hal yang sama. ( Ibrani 8:12 ) Cara paling gampang untuk menguji apakah kita telah mengampuni orang lain adalah dengan mencoba untuk mengingat kesalah orang tersebut pada kita, kalau di saat mengingat kita terluka kembali, maka kesalahan tersebut belumlah kita ampuni dengan total.

  3. Kita pun harus senantiasa mengingat bahwa Tuhan telah mengapuni kita, sehingga kita pun juga harus melakukan hal yang sama. Kita mengampuni karena kita pun juga butuh pengampunan dari Tuhan. ( Matius 6:14, Efesus 4:31-32 )

PENUTUP

Mengampuni juga adalah sebuah pilihan. Walaupun sulit namun itu adalah sikap hati yang benar. Dan jikalau kita memiliki kerinduan untuk mengampuni, Tuhan jugalah yang akan memampukan kita. Amin!