Karakter yang baik tidak otomatis ada dalam diri seseorang. Karakter itu dibangun di atas hati dan pikiran yang dipengaruhi kondisi sekitar (baik yang membangun maupun yang merusak), di mana respon yang dihasilkan akan menentukan karakter / kualitas diri orang tersebut. Faktor-faktor yang membentuk karakter yang baik atas orang percaya adalah sbb:
1. MASALAH (Efesus 4:1)
• Rasul Paulus mengalami banyak tantangan sehingga membentuk karakternya menjadi luar biasa dan ia sangat dipakai Tuhan..
2. PERGAULAN (1 Korintus 15:33, Amsal 27:17)
• Dengan siapa kita bergaul, akan menentukan seperti apa karakter kita. Pergaulan yang negatif berpotensi merusak hal-hal baik atas diri kita, dan sebaliknya pergaulan yang positif akan terus membangun diri kita.
3. PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN (2 Timotius 3:16)
• Bersekutu dengan Tuhan ialah dengan cara terus menerus membaca serta merenungkan firmanNya, sehingga kita akan terus diarahkan / dikoreksi menjadi pribadi berkarakter ilahi.
PENUTUP
Kita harus terus menjaga kedekatan kita dengan Tuhan (Yakobus 4:8a), supaya hati dan pikiran ini mau terus dituntun oleh kebenaranNya, sehingga kita bisa memiliki integritas di sepanjang hidup kita. Amin!!
Di saat situasi semakin sulit, memiliki keyakinan dalam hidup bahwa kita adalah seorang pemenang, sesungguhya bukanlah hal yang gampang. Namun demikian kita harus percaya bahwa jika firmanNya berkata demikian, maka hal itu adalah sesuatu yang bisa dialami / digenapi. Untuk itu kita perlu menyadari hal-hal berikut ini::
1. KITA DIPILIH TUHAN (1Ptr.2:9)
• Tuhan yang lebih dulu memilih kita, bukan sebaliknya; dan ini adalah anugerah yang sangat besar atas kita.
2. KITA DIBENARKAN TUHAN (Roma 3:28)
• Menjadi benar bukan karena perbuatan baik dan kerajinan dalam ibadah, melainkan karena iman kepada Kristus.
3. KITA DIBELA TUHAN (Roma 8:33)
• Seorang pemenang tidak takut pada tantangan karena ia tahu siapa pembelanya.
• Menjadi lebih dari pemenang bukanlah karena usaha kita, tapi karena Elohim yang bekerja di dalam kita.
PENUTUP
Kemenangan atas pergumulan kehidupan, diraih karena di dalam Yesus selalu ada kemenangan. Masalah dan tekanan hidup tidak akan menjauhkan kasihNya kepada setiap anak-anakNya. Bangunlah keintiman semakin dalam lagi dengan Tuhan, melalui doa dan pembacaan firman, maka iman kita akan tetap kuat dan bisa selalu menang atas pergumulan. Amin!
Bagi setiap orang yang ingin meraih kemenangan, maka ia harus melakukan sesuatu untuk dapat memperolehnya. Jika belum mendapatkan, tanpa adanya kemauan yang kuat untuk maju / bangkit, maka ia akan tetap kalah. Dalam kehidupan orang percaya, kita dihadapkan dalam banyak ‘pertandingan hidup’, yang sering diistilahkan sebagai proses kehidupan. Dalam proses kehidupan, kita harus dapat membedakan antara ujian dan pencobaan, supaya kita memahami kebenaran firman Tuhan yang dapat menjadi kekuatan bagi kita untuk menang.
1. PENCOBAAN
• Bersumber dari iblis dan “kehendak daging” (Galatia 5:19), agar kita melakukan kesalahan dan jatuh dalam dosa
• Tujuan iblis memanglah agar manusia binasa (Yoh.10:10a).
2. UJIAN
• Bersumber dari Tuhan, untuk menguji iman kita ( Amsal 17:3)
• Iman yang ‘kecil’ sekalipun bahkan bisa ‘memindahkan gunung’ (Mat.17:20)
PENUTUP
Baik pencobaan maupun ujian, jika kita menghadapinya dengan kekuatan dari Tuhan, itu dapat membuat iman kita makin bertumbuh besar dan membuat kita semakin dewasa rohani. Jangan gentar atas ujian dan goncangan yang terjadi. Yang sedang merasakan kekalahan bahkan keterpurukan, mari bangkitkan imanmu lagi dan berjalanlah terus menuju kemenangan. Amin !
Kegalauan adalah perasaan tertekan karena menghadapi situasi kehidupan yang belum bisa diatasi / belum ada solusinya. Bagi orang percaya, hal ini harus diwaspadai, karena jika terus menerus dibiarkan, kondisi rohnya bisa menjadi redup. Saat rohnya redup, orientasi kehidupannya cenderung mengutamakan kehendak daging. Saat kita menghadapi kegalauan, hanya ada dua pilihan atas situasi tersebut: Back to Bible atau Back to People. Resiko jika kita Back to People (mengandalkan manusia) adalah seperti yang tertulis dalam Yer.17:5-6, sedangkan resiko Back to Bible (mengandalkan Tuhan) adalah seperti yang tertulis dalam Yer.17:7-8. Tentu saja keputusan yang tepat adalah kita harus datang kepada Tuhan dan mengandalkan firmanNya.
Mengatasi kegalauan harus diawali dengan keyakinan iman sbb:
1. TUHAN ADALAH PENOLONG KITA.
Sadari bahwa pertolongan manusia itu terbatas (Yes.2:22). Sadari bahwa harta dunia setiap saat bisa meninggalkan kita (Ams.23:4-5). Pertolongan kita yang paling bisa diandalkan adalah hanya dari Tuhan (Yes.31:1).
2. TUHAN ADALAH PEMELIHARA KITA.
Hal yang paling menonjol dari Tuhan kita adalah kasihNya dan karena kasihNya maka Dia pasti pelihara kita (Mat.6:26). Dia penyedia kebutuhan kita (Flp.4:19). Jika kita sadar bahwa Dia pemelihara kita, seharusnya kita buang jauh kekuatiran (1Ptr.5:7).
3. TUHAN ADALAH SUMBER BERKAT KITA.
Tuhan sanggup sediakan hal yang terbaik (Mat.7:9-11). Prioritas hidup kepada Tuhan mendatangkan berkat berlimpah (Mat.6:33).
PENUTUP
Situasi dunia yang gelap, tidak bisa menahan terang Tuhan yang ada di dalam orang percaya, karena kemuliaan Tuhan bersinar melalui dirinya (2Kor.4:6). Orang yang memancarkan kemuliaan Tuhan, pasti bisa mengalahkan kegalauan. Orang yang tidak galau, adalah orang yang bisa tetap bersukacita sekalipun situasi kondisi tidak mendukung (1Tes.5:16-24).
Ibrani 11:1
Iman adalah factor yang sangat penting dalam kehidupan kekristenan. Iman yang didasari oleh sikap yang percaya penuh kepada Tuhan akan menjadi dasar yang kokoh bagi pengharapan. Iman yang sejati ditunjukan oleh Abraham, dimana ketika Tuhan perintahkan dia untuk pergi ke tanah yang Tuhan janjikan, ia tidak memiliki dasar apapun selain bahwa IA PERCAYA! Dan akhirnya ia mendapatkan semua yang Tuhan janjikan padanya.
Pembuktian iman seringkali ditunjukan melalui ujian kehidupan di saat menghadapi masalah / problema / penderitaan.
Mengapa orang Kristen dapat mengalami penderitaan? Bisa saja akibat dosa, serangan iblis (Lukas 13:11), didikan Tuhan demi kebaikan (Ibrani 12:5-11), rencana kemuliaanNya (Yohanes 11:4) dan kasih karunia Tuhan (Filipi 1:29). Ujian penderitaan bisa kita lalui dan menangkan jika kita menghadapinya denga sikap :
1. TIDAK KECEWA
• Janganlah kecewa akan penderitaan kita, percayalah bahwa apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita, termasuk pengujian dan pencobaan, tidak akan pernah melampaui kekuatan kita untuk menanggungnya.
• Orang yang tidak kecewa, tidak mungkin menjadi keras hati atau putus asa, bahkan menyerah
• Tanpa rasa kecewa akan membuahkan buah Roh kesabaran dan ketekunan.
2. BERSYUKUR DALAM SEGALA KEADAAN (1 Tesalonika 5:18)
• Segala situasi / peristiwa ada dalam pantauan Tuhan, karena itu Tuhan pasti tidak diam.
• Orang yang bisa bersyukur dalam seagala keadaanm pasti tahu bahwa Tuhan bekerja untuk mendatangkan kebaikan.
• Melalui penderitaan TUhan bisa membentuk dan meningkatkan pengenalan kita atasNya secara lebih pribadi (Ayub 42:5)
3. MENGUATKAN KEPERCAYAAN (1 Samuel 30:6)
• Kuatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan ingatkan diri kita akan kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah
• Jika kepercayaan kita terhadap Tuhan tidak tergoyahkan, makai man kita tidak akan gugur dari apapun solusi yang ditawarkan dunia kepada kita.
PENUTUP
Kemenangan atas ujian penderitaan yang kita alami dimulai dari iman kita kepada Tuhan. Untuk dapat bertahan dan memenangkan pertempuran, kembangkanlah ketiga sikap tadi dan lihatlah bagaimana iman kita akan mengantarkan kita kepada kemenangan yang Tuhan janjikan. Amin!
Amsal 24:10
Ciri-ciri dari mereka yang mengalami tawar hati adalah hilang sukacita, lesu, tidak bersemangat, dan tidak tertarik lagi akan hal-hal rohani. Hal ini dapat terjadi Ketika ada kekecewaan yang timbul dalam hidup, entah karena mengalami kegagalan, mengalami hal-hal yang tidak diinginkan atau hal-hal yang menjadi momok dalam hidup, seperti contohnya seorang Atlet yang mengalami cidera, seorang pelajar yang putus sekolah karena biaya, seorang pengusaha yang bangkrut, seorang tenaga medis yang gagal menyembuhkan pasiennya, dan masih banyak lagi. Tawar hati juga dapat terjadi Ketika seseorang mengalami kesusahan yang terus menerus, silih berganti seakan-akan tiada habisnya.
Bagaimana agar kita bangkit dari kondisi tawar hati?
1. Ingat janji Elohim dalam FirmanNya (2 Petrus 3:9a)
Tuhan tidak akan lalai menepati janjiNya. Meski terasa lama, Tuhan tidak melupakan janji-janjiNya itu. Petrus menyatakan bahwa “penundaan” itu bukan karena Tuhan lalai, melainkan karena kasihNya yang mendalam kepada manusia dan waktuNya pasti yang terbaik.
Tawar hati harus langsung kita hadapi dan lawan, karena kalau dibiarkan, bukan hanya akan membuat kita semakin lesu, namun dapat pula membuat kita menjadi suam. Oleh karena itu hadapilah dengan senjata rohani yang sudah Tuhan berikan kepada kita yaitu Firman Elohim. Salah satu janjiNya yang kita bisa terus “pegang” adalah 1 Korintus 3:10
2. Ingat KebesaranNya (Yohanes 10:29)
Ingatlah bahwa Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang kita hadapi dan jangan mau diintimidasi oleh masalah kita. Seringkali kita terjebak untuk melihat kepada “besarnya” permasalahan yang kita hadapi dan lupa kepada Kebenaran yang Hakiki, bahwa tidak ada yang menandingi KebesaranNya. Kita juga lupa status kita sebagai anak Elohim, karena apa yang menjadi masalah kita pasti Bapa tahu dan Ia tidak akan membiarkan kita. Ketika masalah datang, jangan terpaku dan menjadi takut. Kuasai diri dan datang kepada Yeus melalui doa dan ucapan syukur (Filipi 4:6).
PENUTUP
Kita tahu bahwa saat ini hamper seluruh dunia mengalami kondisi yang sulit dan tidak mudah. Janganlah menyerah, kuatkan iman kita kepada Tuhan dengan mengingat janji-janji Tuhan lewat FirmanNya. Ingat terus siapa diri kita di hadapanNya dan janganlah tunduk kepada intimidasi iblis. Amin!
Kita tentu mau mengalami mujizat, apalagi mujizat yang belum pernah kita alami sebelumnya. Namun kita seringkali juga tidak menyadari bahwa mujizat itu selalu kita butuhkan disaat kita menghadapi masalah atau goncangan. Kita harus mengingat bahwa kita adalah warga dari kerajaan yang tak tergoncangkan. Oleh karena itu walaupun mungkin kita melihat ada banyak goncangan yang terjadi, kita percaya itu tidak akan menggoncangkan kita. Syaratnya adalah kita harus hidup di dalam perlindungan Tuhan dan kita tidak boleh mengandalkan kekuatan manusia / harta / kekayaan / apapun yang ada di dunia ini. Perlindungan dan pertolongan kita datang dari Tuhan yang Maha Tinggi!
Tanda atau ciri orang yang berlindung pada Tuhan adalah :
Senantiasa berdoa dan berjaga-jaga (Efesus 6:16-18)
Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan. Jika kita senantiasa berdoa berarti kita memiliki kehidupan yang intim dengan Tuhan, dan pasti kita akan berjaga-jaga.
Roh Kudus yang ada di dalam kita akan memberikan tuntunan mengenai hal-hal yang kita tengah hadapi karena Roh Kudus senantiasa berjaga-jaga. Jika kita intim maka kita peka akan suara dan tuntunan Roh.
Ketika kita berdoa, kita “berhubungan” dengan Tuhan, FirmanNya akan membuat kita bangkit dan mengalahkan ketakutan sehingga kita senantiasa hidup dalam perlindungan Tuhan.
Merasa tenang dan tidak takut (Markus 6:50-51)
Menjaga hati tetap tenang dan tidak takut akan membuat tubuh kita terlindung dari penyakit. Kegelisahan membuat jantung kita berdebar lebih cepat dan tekanan darah naik.
Rasa tenang dan damai yang sejati bersumber dari kepercayaan dan keberserahan diri kita kepada Tuhan dan FirmanNya, bahwa Ia sanggup mengubahkan apapun situasi kita menjadi baik.
Jalan hidupnya “lurus” di hadapan Tuhan (Yosua 1:7-9)
Dalam Matius 28:20 Tuhan berjanji akan menyertai kita sampai pada akhir jaman. Dalam Yesaya 48:18-19 Tuhan menjanjikan damai sejahtera bagi mereka yang hidupnya memperhatikan Firman Tuhan.
Semua itu pasti akan kita peroleh selama hidup kita tidak menyimpang dari jalan-jalanNya. Bahkan Tuhan menjanjikan kekuatan dan kemenangan jika kita hidup sejalan denganNya.
Penutup
Tidak ada kemenangan tanpa peperangan. Sikap-sikap tadi adalah bagian dari proses dan peperangan yang harus kita jalani. Ingatlah kita adalah biji mata Tuhan, maka tentu Tuhan akan jaga kita, namun demikian kita harus terus percaya dan berpegang padaNya dan bukan pada dunia atau pada hal lain di luar Tuhan. Bahkan malaikat-malaikatNya akan diutusnya kepada kita untuk menjagai dan meluputkan kita (masmur 34:8). Amin!
Dalam kehidupan orang percaya, ada terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan seperti musibah, kegagalan atau bahkan kemalangan. Di saat seperti itu mungkin timbul pertanyaan, “Dimanakah penyertaan Tuhan itu?” Pertanyaan ini bisa saja muncul kalau kita memiliki konsep yang keliru mengenai penyertaan Tuhan, dan tidak sedikit yang mundur dari imannya ketika proses kehidupan terjadi dalam hidupnya. Jika kita mengerti arti yang tepat dari “penyertaan Tuhan”, maka kita akan dapat bertahan dalam setiap proses kehidupan.
Apakah arti dari “penyertaan Tuhan” ?
Penyertaan Tuhan bukan berarti hidup bebas dari masalah
Dalam Keluaran 13:20-22 Tuhan menyertai umatNya dalam bentuk tiang api dan tiang awan.
Tetapi dalam Keluaran 14:1-2 Tuhan memerintahkan Musa untuk membawa umat Israel berkemah di Pihahirot yang artinya adalah “Jalan Lembah”. Lembah melambangkan kesusahan dan kesukaran.
Tuhan ijinkan umat Israel untuk menghadapi masalah, supaya umat Israel dapat melihat betapa besar dan dashyatnya Tuhan ( Keluaran 14:31)
Penyertaan Tuhan bukan berarti kita akan selalu berkecukupan (Keluaran 15:24)
Tuhan membawa umat Israel ke dalam situasi dimana mereka berkekurangan.
Penyertaan Tuhan tidak bisa diukur dari keberhasilan seseorang dalam hal materi.
Ada saatnya Tuhan mengijinkan umatNya masuk ke dalam keadaan berkekurangan supaya kita dapat melihat bahwa Dia senantiasa akan mencukupkan.
Penyertaan Tuhan berarti Tuhan menuntun umatNya pada jalan yang benar (keluaran 15:27)
Pada perjalanan berikutnya akhirnya umat Israel sampai di sebuah tempat yang memiliki air berkelimpahan dan buah kurma
Artinya, walau Tuhan mengijinkan kita mengalami kekurangan atau kesukaran, bukan berarti Tuhan sengajakan itu terjadi, tapi kekurangan dan kesukaran itu adalah bagian dari sebuah perjalanan yang nantinya PASTI berakhir dengan baik.
Penutup
Kita bersyukur bahwa Tuhan berjanji untuk senantiasa menyertai kita sampai pada kesudahannya, oleh karena itu tetaplah percaya, apapun hal atau perkara yang saat ini kita alami, Tuhan senantiasa beserta kita dan Ia tidak akan membiarkan kita. Amin!
Tidak seorangpun anak Tuhan yang di dalam hidupnya dapat terlepas dari proses. Masa-masa sulit dalam kehidupan orang percaya seringkali adalah masa pembentukan yang Tuhan lakukan. Alkitab menunjukan secara luar biasa bagaimana tokoh-tokoh yang berhasil dalam hidupnya dan pada akhirya Tuhan pakai secara luar biasa adalah mereka yang melalui berbagai tahap proses dalam hidupnya. Continue reading “KEMULIAAN DI BALIK PROSES”
Kehidupan kita selalu diperhadapkan kepada dua pilihan, yaitu positif atau negatif, berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian. Semua orang pasti ingin memilih hasil yang positif daripada negative.
POSITIF ATAU NEGATIF?
Ulangan 11:26-27 dan Ulangan 30:15-19
Kehidupan kita selalu diperhadapkan kepada dua pilihan, yaitu positif atau negatif, berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian. Semua orang pasti ingin memilih hasil yang positif daripada negative. Namun kehiudpan yang kita jalani tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kadang-kadang hal yang negative menurut kita ternyata dapat menghasilkan hal positif (Roma 8:28)
Yang bisa menentukan hasil yang positif atau negative bagi kita ternyata bukanlah keadaannya, namunsikap kita dalam menghadapinya. Kalau kita bersikap positif, tentunya hasilnya akan positif walaupun keadaaanya negative bagi kita. Oleh karena itu pilihannya ada pada kita, bagaimanakah kita mau bersikap.
Keadaan | Sikap | Hasil
——————————————————————
Sikap seperti apakah yang akan kita pilih? Jikalau Tuhan mengijinkan keadaan negative terjadi di dalam hidup kita, bagaimanakah sikap positif yang harus kita kembangkan?
Inilah hal-hal positif yang harus dilakukan jika kita menghadapi keadaan yang tidak enak / negative:
1. Mengucap Syukur ( Efesus 5:20 dan 1 Tesalonika 5:18 )
Seringkali kita sulit mengucap syukur pada saat keadaan terjepit, dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun kita harus selalu senantiasa mengucap syukur atas apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita. Di saat keadaan sulit, lihatlah kehidupan kita, temukanlah kebaikan Tuhan yang telah ia lakukan di dalam hidup kita, dan mulailah mengucap syukur. Kuasa Ucapan Syukur akan membuka pintu bagi kita untuk memperoleh apa yang tidak kita miliki, dan melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan.
2. Tetap Memiliki Pengharapan ( Ibrani 6:19 )
Kuatkanlah kepercayaan kita kepada Tuhan terutama di saat kita lemah menghadapi badai hidup. Pengharapan itu seperti sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, meskipun keadaan tidak nyaman bagi kita. Dan pengharapan itu harus berdasarkan kepada Janji Tuhan yang Ia nyatakan kepada kita melalui FirmanNya. Jika kita kehilangan pengharapan, maka kita akan semakin lemah dan putus asa, sehingga apapun langkah hidup, kita akan semakin salah dan tidak memiliki tujuan. Perkatakanlah janji Tuhan dalam hidup kita agar kita semakin kuat di dalam pengharapan kita kepada Tuhan. ( Roma 8:25 )
3. Cari Kehendak Tuhan ( 1 Samuel 30:8 )
Saat mengalami keadaan terjepit, Daud tidak mencari kehendak manusia. Namun Ia mencari baju efod (baju yang dipakai oleh seorang Imam pada waktu ia mencari kehendak Tuhan). Setelah Daud mengetahui apa kehendak Tuhan barulah ia bertindak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Seringkali di saat keadaan terjepit dan tidak baik, kita lebih cenderung untuk melakukan apa yang sesuai dengan keinginan kita, tetapi Daud mengajarkan kepada kita untuk mencari kehendak Tuhan (Matius 6:9). Atau mungkinkah ada yang Tuhan mau kita bereskan dari kehidupan kita.
4. Bertindak Sesuai dengan kehendak Tuhan ( Yosua 1:8 )
Setelah kita mengetahui kehendak Tuhan, maka kita harus bertindak sesuai dengan apa yang Tuhan maksudkan bagi kita. Firman Tuhan mengatakan, ketika kita memegang janji Tuhan dan bertindak di dalamnya, maka kita akan berhasil dan beruntung, meskipun keadaan yang kita hadapi saat ini seolah-olah tidak baik. Jangan kita jemu2 untuk melakukan apa yang baik, yang sesuai dengan kehendak Tuhan, karena pada saatnya nanti kita pasti akan menuai jika tidak menjadi lemah. ( Galatia 6:9 )
PENUTUP
Hari-hari ini milikilah sikap yang positif saat menghadapi keadaan yang negative. Sikap positif akan membawa kita kepada kemenangan dan keberhasilan sesuai dengan tujuan Tuhan bagi kita. Tuhan akan membawa kita kepada jalan keluar (1 Korintus 10:13), namun kita harus melakukan apa yang menjadi bagian kita, yaitu bersikap positif. Amin