TETAP TEGAR DALAM KESESAKAN

2 Timotius 3:1, Roma 11-12

Masa sukar yang manusia alami bisa membuat hidupnya menjadi patah semangat. Itu pun juga dapat kita alami sebagai anak-anak Tuhan, karena Tuhan tidak menjanjikan kehidupan yang bebas dari masalah dan tekanan. Lalu apakah yang membedakan antara kita dan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan kalau kita semua akan mengalami masa-masa kesesakan juga? Karena kita memiliki janji Tuhan lewat FirmanNya sehingga kita memiliki pengharapan, bahwa masa sukar dan kesesakan pasti akan berlalu. Oleh karena itu walau kita semua mengalami masa-masa kesesakan, sikap hati kitalah yang akan terlihat berbeda dengan mereka yang tidak memiliki pengharapan dan janji dari Firman Tuhan.
Marilah kita belajar untuk melihat apa yang Firman Tuhan katakan mengenai sikap hati yang benar ketika dalam kesesakan, agar kita bisa tetap tegar dan mengalami kemenangan sesuai dengan kehendak Tuhan.

1. TETAP RAJIN
• Sekalipun situasi di sekeliling kita harus berubah, kita harus tetap produktif. Kita harus kalahkan pesimisme, jangan menyerah, taklukan kemalasan, maka suatu kreatifitas akan muncul untuk mendatangkan berkat atas kita.

2. TETAP MELAYANI TUHAN
• Secara alami, situasi sulit membuat manusia lebih berserah diri kepada kekuatan Ilahi. Bagi orang percaya, menjaga api rohani adalah mutlak dalam segala situasi, apakah itu situasi baik atau situasi tidak baik. Kita tetap dapat menjaga nyala api tersebut dengan cara melayani Tuhan, membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, melakukan tugas utama orang Kristen dengan bersaksi dan juga memiliki fellowship bersama tubuh kristus lainnya.

3. TETAP BERHARAP DENGAN SUKACITA (Filipi 4:4)
Bukan saja kita tidak kehilangan pengharapan kita, kita bahkan bersukacita karena kita tahu kepada siapa kita berharap.

4. TETAP SABAR DALAM KESESAKAN (Mazmur 118:5)
Kita bisa tetap sabar dalam masa sukar / menyesakan, jika api roh kita tidak pernah padam. Kesabaran kita tidak akan sia-sia karena kita yakin bahwa Tuhan pasti akan memberikan jawaban.

5. TETAP BERDOA DENGAN TEKUN (Kolose 4:2)
• Orang Kristen sejati pasti tidak jemu-jemu dengan berdoa karena kita yakin ada kuasa yang besar dalam doa orang yang benar. Pastikanlah doa kita adalah doa yang dilandasi dengan pengucapan syukur karena itu adalah gambaran dari iman kita pada Tuhan.

PENUTUP
Tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, termasuk masalah-masalah kita. Percayalah dengan teguh kepada janiNya, maka Ia akan membuat kita tetap tegar dalam kesesakan, bahkan sukacita kita akan penuh karena kita tahu bahwa Dia yang memberi janji itu kepada kita adalah Tuhan yang mengasihi kita dan Tuhan yang tidak pernah lalai dalam menggenapkan janjiNya. Amin!

CARA MENGHADAPI MASA SULIT

Mazmur 23:1-6
Kita tentu memahami betapa sulitnya kondisi di tengah pandemic Covid 19 ini. Selain masalah Kesehatan, ada juga perkara ekonomi yang ikut terdampak juga karena adanya pembatasan kegiatan dari pemerintah. Walaupun saat ini penyebarannya sudah menurun, kita harus akui bahwa ke depan situasi dan kondisi masih banyak ketidakpastian, dan bahkan masih banyak yang saat ini terjebak di situasi yang sulit. Bagaimana sikap kita sebagai seorang prajurit Kristus? Tidak seharusnya seorang prajurit menjadi lemah, tidak bergairah dan pesimis karena kita memiliki komandan yang kita bisa andalkan, karena selain komandan, Ia juga adalah gembala kita yang baik, di mana Ia memberikan petunjuk bagi kita untuk dapat bertahan, yaitu :

1. SELALU BERSIKAP TENANG (ayat 2)
• Sikap tenang lahir dari keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita. Keyakinan tersebut muncul jika kita tidak mengandalkan diri kita sendiri. Roh Kudus sudah diberikan kepada kita untuk menuntun dan juga menghibur kita sehingga kita tidak terjebak untuk mengandalkan diri kita sendiri.
• Kualitas keintiman kita dengan Tuhan akan menjadi factor penentu bagaimana kita bisa menghadapi berbagai situasi, terutama situasi sulit. Semakin kita intim dengan Tuhan maka semakin lagi kita akan tenang menghadapi situasi apapun di dalam hidup kita.

2. SADARILAH BAHWA TUHAN TIDAK MEMBIARKAN KITA SENDIRI (ayat 4)
• Kesadaran ini ada jika kita memiliki pergaulan yang karib dengan Tuhan dan FirmanNya. Roh Kudus pasti akan memberikan kekuatan bagi kita agar kita dapat menghadapi situasi sesulit apapun sehingga kita tidak akan pernah merasa sendirian.
• Kuasa Roh Kudus mampu untuk mengusir segala intimidasi dari si jahat sehingga kita tidak terpuruk di dalam emosi dan pikiran yang negative.

3. JANGAN LARI DARI MUSUH (ayat 5a)
• Tuhan menginginkan kita menjadi pribadi-pribadi yang “kuat di dalam Dia”, oleh karena itu kita harus berani untuk menghadapi situasi sulit yang ada di depan kita karena itu adalah proses dari Tuhan untuk membuat kita kuat dan semakin kuat.
• Ingatlah bahwa apapun kondisi sulit yang kita hadapi, musuh kita bukanlah sesama manusia, melainkan kuasa kegelapan yang selalu berusaha untuk menghancurkan iman kita dan mencuri sukacita kita sehingga kita mengalami kesukaran ketika melalui masa yang sulit.
• Selama kita menjadikan Tuhan sebagai komandan dan gembala kita, maka kita tidak perlu takut di masa sulit, karena TUhan seallu siapkan “hidangan” berupa hikmat, solusi dan bahkan juga berkat lewat setiap permasalahan yang kita hadapi.

PENUTUP
Kita memiliki Gembala Agung yang senantiasa siap untuk menuntun dan membawa kita menghadapi setiap musim dengan baik. Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dan mendekatlah kepadaNya, maka kita akan keluar dari masa sulit sebagai pemenang! Amin!

MUJIZAT DI MASA SULIT

Bilangan 22:28

Mujizat adalah sesuatu hal / pekerjaan / perbuatan yang ajaib dan mengandung kuasa Ilahi yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia atau oleh hukum alam. Di ayat tadi kita melihat bagaimana seekor keledai dapat berbicara, siapakah yang dapat melatih keledai supaya dapat berbicara? Hanya Tuhan yang sanggup melakukannya.
Demikian pula di tengah situasi wabah yang kita hadapi saat ini dimana banyak yang menjadi korban (bahkan sampai meninggal) dan banyak kegiatan yang terganggu (khususnya di bidang ekonomi) sehingga menimbulkan masalah bagi banyak orang. Hanya Tuhan yang sanggup menyatakan mujizatnya untuk menolong kita di tengah situasi ini. Kita harus ingat bahwa mujizat Tuhan selalu terjadi di tengah masa / keadaan sulit.
Apa yang membuat mujizat dapat terjadi di masa sulit? :

1. BERANI MENGHADAPI HIDUP DAN TETAP PERCAYA (Markus 5:25-34)
• Perempuan yang sudah 12 tahun pendarahan ini tidak putus asa dan tidak menyerah. Dalam kelemahannya ia tetap berusaha dan berjuang untuk sembuh (ayat 26). Ia mendengar tentang Yesus dan percaya (ayat 27-29) dan setelah 12 tahun menderita ia mendapatkan mujizat.
• Jangan seperti pemakai narkoba, untuk menghindari kenyataan / masalah mereka berani melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Akan lebih luar biasa kalua keberanian tersebut disalurkan ke hal yang tepat seperti perempuan yang pendarahan tadi.

2. BERANI MELAKUKAN TUNTUNAN TUHAN (1 Raja-raja 17:7-14))
• Kisah mengenai janda di Sarfat dan Elia menggambarkan sebuah masalah yan sangat serius, yaitu terjadinya kekeringan, kesulitan dan kelaparan. Sang Janda dan anaknya tengah mempersiapkan diri untuk makanan terakhirnya dan sekaligus kematiannya. Saat tuntunan Tuhan turun melalui Elia, apa yang Tuhan minta adalah hal yang tidak masuk akal namun ia berani melakukan tuntunan tersebut dan mujizat terjadi. Apa yang serba sedikit bisa Tuhan pakai jadi berkat berkelimpahan.
• Jaga pikiran dan hati kita dengan mengandalkan Tuhan senantiasa. Apa yang menjadi tuntunan Tuhan belakangan ini? Apakah kita percaya? Apakah kita melakukannya?

PENUTUP
Di masa sulit ini kita harus semakin percaya dan melangkah dalam iman. Keyakinan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan bisa menggerakan kuasa mujizatNya terjadi. Janganlah takut, Tuhan pasti sanggup mengubah masalah menjadi mujizat. Ingatlah dan perkatakanlah FIlipi 4:19.

TETAP KUAT APAPUN YANG TERJADI

Daniel 11:32b, Mazmur 37:5

Apa yang sedang terjadi saat ini dalam kehidupan kita, bukan hanya sebuah kejadian biasa, karena dialami bukan hanya oleh kita tapi juga oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia. Terjadi sebuah perubahan situasi yang akhirnya harus membuat kita beradaptasi untuk mengantisipasi banyak hal, mulai dari soal kesehatan sampai soal perekonomian.
Pada dasarnya perubahan adalah sesuatu yang secara alamiah kita hadapi dalam hidup, karena hidup adalah perubahan. Sesuatu yang tidak berubah adalah mati. Oleh karena itu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi saat ini kita harus siap, yaitu dengan memperkuat diri kita. Kita bisa tetap kuat jika Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan kita dan bukan yang lain.
Marilah kita melihat beberapa pemahaman berikut untuk dapat lebih mengerti mengenai situasi yang tengah kita hadapi sehingga kita bisa menjadi kuat Bersama Tuhan.

1. Tuhan sedang menarik perhatian kita (Habakuk 2:14)
Goncangan membuat kita yang percaya pada Tuhan semakin lagi bersungguh-sungguh dalam membangun hubungan dengan Tuhan serta membuat kita lebih siap untuk menghadapi “hari-hari akhir”. Sedangkan bagi mereka yang belum percaya, goncangan membuat mereka mencari jawaban dan pada akhirnya membuat mereka berpaling kepada Tuhan karena tidak ada lagi yang dapat diandalkan untuk dapat memberikan kepastian dan jawaban.

2. Tuhan rindu kesatuan umatNya tetap Nampak bagi dunia (Yohanes 17:21-22)
Kasih Tuhan bagi dunia yang terhilang adalah alas an Dia ingin Bersatu dengan kita. Segala perubahan dramatis yang diijinkan terjadi oleh Tuhan adalah sarana bagi umat Tuhan untuk bersaksi, memberikan kekuatan dan pengharapan bagi mereka yang membutuhkannya. Oleh karena itu kita harus memberikan reaksi yang berbeda dengan dunia dalam menyikap keaadan yang saat ini banyak mengintimidasi orang. Kita harus tetap ingat bahwa kita adalah saksi-saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8) dan juga prajurit-prajurit Kristus ( 2 Timotius 2:3-4). Gereja harus unity dan memperlihatkan pada dunia bagaimana Kristus menginspirasikan kita untuk menjadi berkat bagi dunia.

3. Tuhan tetap janjikan hari esok yang lebih baik (Amsal 23:18, Yeremia 29:11)
Di tengah situasi yang tidak menentu ini, setiap kita mungkin memiliki pertanyaan yang sama, “Apa yang akan terjadi esok, satu minggu dan bahkan 1 bulan yang akan datang?” Semua orang ingin mengetahui apakah kondisi sekarang akan bertambah parah atau bertambah baik dan itu manusiawi. Tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan akan menunjukan “peta” bagi kita, Firman Tuhan katakan, “Akulah Jalan, …” artinya kita tidap perlu mengetahui jalan-jalan yang akan kita tempuh seperti apa selama kita memiliki Yesus. Oleh karena itu berpeganglah pada Firman Tuhan, jadilah tenang dan jangan mau diintimidasi iblis lewat berita yang kita baca atau dengar. Carilah kehendakNya atas hidup kita, mintalah tuntunan daripadaNya (keluaran 33:14).

PENUTUP
Marilah kita memperkuat diri kita, dengan mendekat padaNya, bertekun dalam doa (Roma 12:12 dan 1 Korintus 15:58). Deklarasikan Iman, rontokan intimidasi! Perkatakan Firman Tuhan dan tetaplah bersekutu dengan orang percaya. Karena sesungguhnya masa depan sungguh ada dan harapan kita tidak akan pernah hilang! Amin!