KEKUATIRAN ITU TIDAK BERGUNA

Lukas 12:22-24

Salah satu dampak besar dari pandemic yang saat ini tengah melanda seluruh dunia adalah di sector ekonomi. Hampir semua negara mengalami hal yang sama di mana dunia perekonomian seolah-olah berhenti karena semua warga dunia berfokus kepada menghentikan penyebaran virus Covid-19. Ini pun bisa kita lihat negara kita, banyak tempat usaha yang tutup dan harus memberhentikan para pekerjanya. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di mana-mana karena mengancam perkara kehidupan kita sehari-hari.

Dalam kondisi demikian, pegangan apa yang kita bisa dapatkan dari Firman Tuhan?
1. FirmanNya berkata : JANGAN KUATIR (Lukas 12:22-23)
• Kuatir adalah hal yang manusiawi, apalagi jika berkaitan dengan masa depan keluarga kita sendiri.
• Namun kita juga sudah belajar mengenai kehidupan iman, bahwa kita harus taat dahulu barulah kita akan melihat hasil dari ketaatan kita kepada Firman Tuhan. Itulah iman, kita percaya bukan karena melihat.
• Kuatir dan Iman berbicara mengenai hal yang sama : sesuatu yang kita belum lihat terjadi. Kuatir memilih untuk memikirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi, sedangkan Iman memilih untuk memikirkan hal-hal baik yang akan Tuhan lakukan atas dasar janjiNya.
• Saat kita memilih untuk tidak kuatir, berarti kita tengah melakukan Tindakan iman, yaitu untuk memilih percaya kepada JanjiNya dibandingkan kepada masalah atau situasi yang tengah kita hadapi. Saat kita bisa mengendalikan diri kita, maka hati kita akan tenang, kita tidak akan panik, dan di saat kita tenang kita akan bisa berdoa untuk meminta hikmat dan tuntunan Tuhan lebih lagi (1 Petrus 4:7)
2. FirmanNya berkata : PERCAYALAH KEPADA BAPA (Lukas 12:24)
• Jikalau ciptaan Tuhan lainnya Ia pelihara, masakan kita yang adalah anakNya akan ditelantarkanNya?
• Percayalah bahwa Tuhan sanggup memelihara hidup kita (Filipi 4:19), oleh karena itu Janganlah Kuatir agar hati kita kita dikuasai oleh keyakinan kepada Tuhan dan bukan ketakutan atau kekhawatiran, atau bahkan kebimbangan (Roma 4:20, Yakobus 1:6-8)

PENUTUP
Kekhawatiran mengakibatkan kita tidak bisa focus kepada Tuhan dan akhirnya malah focus kepada permasalahan dan bukan kepada janji FirmanNya. Bukankah kita hidup karena iman kita kepada Tuhan dan bukan kepada dunia ini? Janganlah kita khawatir, berhentilah khawatir! Putuskanlah untuk percaya kepada Tuhan dan beriman, sebab Ia tidak akan membiarkan kita! Amin!

MENGALAMI DAMAI SEJAHTERA

Yeremia 29:11

Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam kehidupan anak-anakNya, bahkan Ia merancangkan hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera. Namun mengapa masih banyak anak-anak Tuhan yang hidup tidak di dalam damai? Hal itu terjadi karena orang tersebut masih menjalani kehidupan seperti orang dunia, dengan cara dan pola pikir dunia, yaitu masih berdosa, masih khawatir, masih kurang beriman, masih kepahitan, masih berpikiran negatif, masih iri dan dengki. Hal yang kita harus lakukan agar kita bisa hidup di dalam damai sejahtera adalah :

  • Perhatikan dan lakukan perintah-perintah Tuhan (Yesaya 48:18)
    • Perhatikan dan lakukan perintah utama dari Tuhan (Matius 22:37-40)
    • Mengasihi Tuhan ditandai dengan kemauan mentaati kehendak Tuhan dan menjaga hidup yang kudus.
    • Mengasihi sesama ditandai dengan sikap m urah hati, sabar dan mau mengampuni.
  • Jangan pernah berhenti mengucap syukur (Filipi 4:6-7)
    • Sikap mengucap syukur bisa mengatasi rasa kecewa dan khawatir
    • Disiplinkan untuk selalu mengucap syukur “Baik” ataupun “Tidak Baik” kondisinya.
  • Teguhlah dalam iman
    • Karena Kuasa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan. (Efesus 3:20)
    • Karena Tuhan dapat melakukan mujizat yang tidak lazim sekalipun.
  • Selalu berpikir positif (Filipi 4:8-9)
    • Berpikiran negatif hanya menghasilkan stress dan bahkan bisa berkembang menjadi depresi.
    • Berpikiran positif membuat tubuh sehat (Amsal 17:22)
    • Apa yang kita pikirkan adalah pilihan kita, tidak bergantung kepada kondisi eksternal.
  • Buanglah sifat iri hati (Amsal 14:30)
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan ketengangan jiwa dan ketentraman.
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan kesehatan / kesegaran bagi tubuh.

Penutup

Tuhan Yesus adalah Raja Damai. Kedamaian kita bersumber daripadaNya. Semakin kita mendekat padaNya, taat pada FirmanNya, maka kita akan semakin lagi merasakan kedamaian. Amin!

 

JANJI PENYERTAAN TUHAN

Tahun yang baru selalu identik dengan harapan yang baru. Akan keadaan yang lebih baik dari tahun yang sebelumnya. Namun ada juga orang-orang yang pesimis dengan tahun yang baru, dan ada juga orang yang pasrah dan kehilangan gairahnya akan tahun yang baru.

Tuhan memberikan tema bagi Gereja kita, yaitu Tahun Permulaan yang Baru, dimana Tuhan berjanji untuk memberikan berkat, anugerah, penyertaan bahkan mujizat yang baru atas kita. Berikut ini adalah nasehat Tuhan bagi kita di Tahun yang baru :

  • Jangan terikat masa lalu (Filipi 3:12-14)
    • Jika kita lihat kembali kepada Alkitab, kita dapat melihat bagaimana bangsa Israel disaat keluar dari Mesir, walaupun mereka sudah dijanjikan kondisi dan keadaan yang lebih baik di tanah perjanjian, mereka terus membandingkan dengan keadaan mereka sebelumnya di Mesir. Ikatan masa lalu mereka lebih kiat dibandingkan harapan mereka akan masa depan.
    • Istri Lot, ketika meninggalkan Sodom hatinya masih terikat dengan apa yang ia miliki sehingga ia menoleh ke belakang dan akhirnya menjadi tiang garam.
    • Yusuf, ketika melewati semua proses mulai dari dijual sebagai budak sampai ia keluar dari penjara, ia memilih untuk tidak tinggal di masa lalu, ia memilih untuk maju dan berharap pada masa depan yang lebih baik sesuai apa yang Tuhan janjikan bagi dia.
    • Paulus, sebelumnya adalah seorang penganiaya Jemaat, namun ketia Tuhan “memanggilnya”, ia menolak untuk tinggal di masa lalu dan meresponi dengan benar panggilan Tuhan.
  • Arahkan pandangan kepada Tuhan (Kolose 3:1-2)
    • Kalau kita memandang Tuhan, maka kita tidak akan takut akan masa depan kita, karena Tuhan menjanjikan penyertaanNya bagi kita. Kita tidak sendirian!
    • Ketakutan adalah musuh dari iman dan tanpa iman kita tidak akan mendapatkan apa yang sudah Tuhan janjikan bagi kita. Bahkan dalam Ibrani 11:6a tertulis bahwa tanpa iman kita tidak berkenan di hadapanNya.
    • Ketika pandangan kita terarah kepada Tuhan, kita mendapatkan kekuatan yang baru. Oleh karena itu janganlah melihat ke masa lalu, janganlah khwatir dan terfokuskan kepada masa depan, mulailah bersama-sama dengan Tuhan maka Ia akan membawa kita melalui Tuhan ini dengan dashyat!

Penutup

Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, oleh karena itu arahkanlah pandangan kita kepada Tuhan dan yakinlah bahwa Ia akan membawa kita melalui 2018 dengan luar biasa. Amin!

SEBAB BAGI ELOHIM TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Lukas 1:26-38

Hari Natal mengingatkan kita akan kasih Elohim kepada kita, bagaimana Tuhan menjangkau kita sehingga setiap orang yang percaya dan menerima Yesus tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Tuhan juga berjanji untuk memberikan kepda k ita hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). Tuhan berkuasa untuk membuat orang buta melihat, orang lumpuh berjalan dan orang tuli mendengar, bahkan yang mati dibangkitkan. Sampai hari ini Tuhan sanggup lakukan mujizat, tetapi untuk mengalami mujizat ada beberapa hal yang harus dilakukan.

  • Harus menyadari siapakah kita.
    • Manusianya Elohim (1 Timotius 6:11) – “man of God”
    • Keturunan Ilahi (Maleakhi 2:15) – “Godly seed”
    • Anak-anak Elohim (Yohanes 1:12) – “Children of God”
  • Harus percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan mujizat
    • Jangan bimbang (Matius 14:31) –
    • Melupakan apa yang di belakang (Filipi 3:13) –
    • Serahkan kuatir kita pada Tuhan (Mazmur 55:23)
  • Harus mengandalkan Tuhan
    • Seperti Daud mengalahkan Goliat (1 Samuel 17:38-39, 45-47)
    • Seperti Yosua dan Kaleb (Bilangan 14:6-8)
    • Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3:17-18)

Penutup

Mengampuni membutuhkan sebuah tekad yang kuat dari kita, lebih dari sekedar perkataan yang keluar dari mulut. Oleh karena itu dengan melakukan ketiga hal di atas, kita pasti akan lebih mudah untuk mengampuni dan mengasihi orang lain khususnya mereka yang sudah mengecewakan hati kita. Amin!

C O O L SELASA 26 OKTOBER 2010

Tidak ada satu manusia pun di dunia yang tidak pernah khawatir, semua manusia pernah merasakannya. Bahkan beberapa orang mengatakan khawatir adalah suatu hal yang sangat manusiawi.

KESUSAHAN SEHARI CUKUP UNTUK SEHARI
Matius 6:25-34

Tidak ada satu manusia pun di dunia yang tidak pernah khawatir, semua manusia pernah merasakannya. Bahkan beberapa orang mengatakan khawatir adalah suatu hal yang sangat manusiawi.

Bagi kita yang percaya kepada Yesus pun tentu pernah mengalami kekhawatiran. Tetapi bagaimanakah pandangan Tuhan mengenai kekhawatiran? Firman di atas dengan jelas menyatakan bagaimana Tuhan memerintahkan kita untuk tidak khawatir akan apapun juga, karena kita berada di dalam pemeliharaan tangan Tuhan yang berkuasa. Namun kalau kita saat ini tengah khawatir pun, janganlah berkecil hati karena semua orang pun mengalaminya. Tuhan pun tidak melarang kita untuk khawatir, namun janganlah kita tenggelam di dalam kekhawatiran kita.

Continue reading “C O O L SELASA 26 OKTOBER 2010”