SELAGI MASIH DIBERI KESEMPATAN

Mazmur 90:12
Mengapa sampai hari ini kita maish hidup? Tentunya tidak ada jawaban yang detil dan pasti untuk pertanyaan tersebut, tetapi satu hal yang kita yakini sebagai orang beriman tidak ada yang kebetulan dalam hidup kita. Jadi kalau kita masih hidup pasti karena Tuhan masih memberikan kesempatan dan waktu bagi kita, dan karena pasti ada tujuan yang mulia dari Tuhan bagi hidup kita. Itulah mengapa setiap waktu yang ada sangatlah penting untuk kita jalani secara bijaksana.
Waktu yang masih Tuhan berikan harus disikapi dan digunakan sebagai berikut :

1. MEMULIAKAN TUHAN (1 Petrus 4:2)
• Cari dan utamakan kehendak Elohim
• Beri prioritas untuk pekerjaan Kerajaan Elohim di bumi ini (Matius 6:33)

2. ALAMI PEMBARUAN DAN PEMULIHAN (2 Korintus 5:17)
• Tinggalkan dan jauhi dosa serta segala bentuk kedagingan
• Lupakan masa lalu dengan segala kekelamannya, maju terus ke depan sebagai manusia baru dalam Tuhan yang memiliki tujuan hidup bagi Elohim

3. JADI ORANG YANG TULUS (Roma 12:9)
• Ketulusan adalah sikap yang tidak berpura-pura. Bersikap apa adanya, tapi dalam konteks kehidupan yang positif (karakter, moral, kebiasaan, dll)
• Jadilah orang yang berintegritas, sehingga layak menjadi terang dan garam bagi dunia ini.

4. SUKA MEMBERI PENGAMPUNAN (Matius 6:14-15)
• Jika waktu kehidupan kita berakhir di dunia ini, pastikan kita tidak mengalami ganjalan dengan siapapun juga.
• Lepaskanlah pengampunan dan alami hidup dengan kondisi hati yang bebas (tidak ada ganjalan), sehingga selalu bisa mengalami damai sejahtera.

5. GAYA HIDUP TIDAK DUNIAWI (Roma 12:2)
• Untuk dapat menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Elohim, kita harus memiliki keinginan untuk menjadi seperti Yesus, yang hidupnya diabadikan bagi kepentingan-kepentingan surga dan bukan bagi kepentingan dunia.
• Jika kebiasaan / gaya hidup kita serupa denga napa yang orang-orang dunia sukai, maka kitab isa kehilangan keselamatan dan kesempatan untuk menjalani kekekalan Bersama dengan Tuhan.

PENUTUP
Marilah kita hargai setiap kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita, karena itu semua adalah anugerah. Jangan keraskan hati jika Tuhan menegur dosa / pelanggaran kita (Ibrani 3:8), melainkan bertobatlah dan Kembali ke jalan Tuhan. Amin!

TINGGALKAN YANG LALU

2 Korintus 5:17

Tuhan kita adalah Tuhan yang senantiasa menuntun umatnya, khususnya didalam memasuki Tahun yang Baru. Oleh karena itu kita harus pahami dan mengerti setiap pesan dan tuntunan dari Tuhan, agar kita dapat menerima berkatNya yang dikhususkan untuk tahun ini.

“Permulaan yang baru” sejatinya hanya ada di dalam Kristus, karena Ialah “Awal”, semua prakarsa “perubahan” dan “pembaharuan” datang dariNya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memasuki tahun ini dengan prinsip yang Ia kehendaki, yaitu :

  • Memiliki Hati yang Baru (Amsal 4:23 dan Matius 5:7-8)
    • Jangan bawa dari musim yang lama : kekecewaan, sakit hati, dendam, amarah, iri hati, dll.
    • Bereskan setiap kekecewaan, dendam, sakit hati dan amarah dengan mohon ampun di hadapan Tuhan dan melepaskan pengampunan.
    • Miliki komitmen yang kuat untuk tidak lagi menyimpan amarah, kekecewaan, sakit hati dan amarah dengan langsung mengampuni di tahun yang baru ini.
  • Fokus menjalani apa yang ada di depan (Filipi 3:14)
    • Lupakan kegagalan dan keberhasilan di masa lalu kita.
    • Hindari berputar-putar di dalam masalah yang sama. Jikalau masalah yang sama masih kita alami, ubah cara kita menangani masalah tersebut dengan cara yang baru dengan meminta tuntunan kepada Tuhan.
    • Berdamailah dengan masa lalu dengan cara menerima apa yang sudah terjadi, namun tetaplah fokus ke depan dengan cara meyakini bahwa masa depan ditentukan oleh keputusan kita saat ini, bukan oleh masa lalu kita.
  • Terus membangun Roh, Jiwa dan Tubuh (1 Tesalonika 5:23)
    • Perhatikanlah perkembangan Roh, Jiwa dan Tubuh kita. Jangan hanya berpaku pada perkara Roh, namun lupa membangun jiwa dan tubuh, serta sebaliknya.
    • Permulaan yang baru dapat kita alami jika kita juga mau mendorong kita untuk selalu memperbaiki / menyempurnakan semua aspek kehidupan kita, baik dalam perkara Roh, Jiwa dan Tubuh. Sebaliknya jika malas dan tidak mau mengubah apa2 dalam aspek kehidupan kita, maka kita tidak akan mengalami permulaan yang baru.

Penutup

Memasuki permulaan yang baru adalah meninggalkan apa yang sudah berlalu dan fokus kepada perkara-perkarabaik yang ada di depan, dengan memastikan keadaan Roh Jiwa dan Tubuh kita terus terpelihara, sehingga perjalanan kita ke depan akan Tuhan berkati dan berhasil.

SELAMA MASIH ADA KESEMPATAN

Roma 14:12

Alkitab menunjukan kepada kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasih kepada setiap orang. Elohim adalah kasih. KerinduanNya adalah untuk semua orang diselamatkan dan hidup kekal bersama denganNya di Surga. Namun Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa Ia adalah Tuhan yang Konsisten dengan janji dan perintahNya, bahwa segala sesuatu yang kita perbuat di dalam hidup ini suatu saat nanti harus kita pertanggungjawabkan kepadaNya. Kita bersyukur kalaupun kita berdosa, maka Dia memberikan kepada kita kesempatan untuk bertobat dan berubah. Namun tidak selamanya kesempatan itu ada.

Beberapa orang berikut ini menjadi peringatan agar kita terus hidup dalam takut akan Tuhan :

  • Daud (2 Samuel 11:27)
    • Daud melakukan sesuatu yang jahat di mata Tuhan. Tuhan kemudian mengutus nabi natan untuk menegur Daud (2 Samuel 12:9). Daud menyesal (2 Samuel 12:13) dan ia bertobat.
    • Alkitab mencatat bahwa Daud tidak pernah melakukan dosa yang sama.
    • Tuhan memulihkan keadaan Daud, bahkan Tuhan berkenan atas hidupnya (Kisah Para Rasul 13:22)
  • Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-4)
    • Saulus adalah seorang yang menganiaya orang-orang percaya. Namun Tuhan memberikan kesempatan bagi Saulus untuk bertobat dan berubah.
    • Saulus berganti nama menjadi Paulus, dan menjadi murid Tuhan yang luar biasa. Hampir seluruh isi Perjanjian Baru adalah hasil dari tulisannya yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.
  • Hizkia (2 Raja-Raja 20:1-6)
    • Tuhan memberikan kesempatan kepada Hizkia dengan memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi. Namun Hizkia tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.
    • Hizkia berubah menjadi tinggi hati dan tidak mendidik keturunanya (Manasye) untuk hidup takut akan Tuhan.
    • Pada akhirnya, harta dan kerajaannya hancur. (2 Raja-Raja 20:17)

Penutup

Jikalau saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berubah semakin lagi lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan. Selama masih ada kesempatan, marilah kita manfaatkan hari-hari kita untuk terus diproses menjadi pribadi yang serupa dengan Tuhan Yesus. Amin!