Lukas 18:1
Tuhan meminta kita agar memiliki kehidupan doa yang tidak jemu-jemu untuk dilakukan. Namun demikian pastikan kita memiliki pengertian yang benar tentang doa. Doa seharusnya dipandang bukan sebatas untuk memenuhi keinginan / kebutuhan kita, tapi sebagai sarana untuk bertumbuhnya pengenalan kita akan Tuhan. Jadi, esensi doa bukan sekedar untuk meminta sesuatu, tapi untuk mengenal Dia lebih lagi :
1. BERDOA KARENA KEBUTUHAN? (Lukas 11:9-10, 18:35-43)
• Berdoa memang harus dengan tidak jemu-jemu dan dengan gigih, tapi jangan saat baru butuh sesuatu, baru ingat Tuhan; saat tidak butuh, mengabaikan Tuhan.
• Jangan baru rajin berdoa karena motivasi butuh sesuatu dari Tuhan.
2. BERDOA KARENA KERINDUAN? (Lukas 19:1-5)
• Berdoalah karena kerinduan kita berjumpa denganNya, bahkan di saat kita “sedang tidak membutuhkan apa-apa”
• Doa dengan dasar tersebut, mendatangkan bukan saja berkat yang kita butuhkan, tapi bahkan berkat yang tidak kita pikirkan.
3. BERDOA KARENA KEPUTUSAN? (Daniel 3:17-18)
• Jika Tuhan tidak mengabulkan doa kita, apakah kita masih akan tetap berdoa kepadaNya?.
• Kehidupan doa seperti ini adalah tanda kehidupan doa orang-orang yang telah dewasa rohaninya.
PENUTUP
Tidak ada yang salah dengan ketiga dasar doa di atas, tapi hendaklah kita terus bertumbuh menjadi Kristen yang dewasa rohani, yang menandakan kita menjadi semakin serupa Kristus. Apapun yang menjadi keputusan Elohim, kita tetap berdoa, bergantung, dan mengandalkan Dia selamanya.. Amin!